Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Di dalam dunia perminyakan khususnya pemboran !ara untuk menemukan reservoir hidrokarbon dari "aktu ke "aktu berkembang begitu pesat. #eperti sekarang ini pemboran tidak hanya dilakukan se!ara $ertikal namun sudah berkembang dengan teknik pemboran berarah %directional drilling&. Pada saat ini teknik pemboran ini sangat banyak dikembangkan dan digunakan oleh perusahaan minyak dan gas. Directional drilling dilakukan disebabkan oleh keberadaan reservoir tidak selamanya bisa ditemukan dengan !ara pemboran $ertikal ini disebabkan oleh 'aktor('aktor geologi maupun teknis yang mengharuskan suatu pemboran dilakukan se!ara berarah. Dengan kata lain apabila tidak memungkinkan untuk melakukan pemboran $ertikal dengan berbagai pertimbangan maka pemboran dilakukan se!ara berarah. Pada pemboran berarah ini diusahakan meletakkan posisi lokasi permukaan pemboran %surface location& sedekat mungkin dengan posisi lokasi titik target %target location). Adanya hubungan antara directional drilling dengan vertical drilling sehingga perlu harus diingat bah"a directional drilling tidak pernah lepas dari vertical drilling karena tahapan pertama kali melakukan pemboran adalah se!ara $ertikal sampai ke titik belok % kick off point&. )eberhasilan suatu pemboran berarah bergantung pada penentuan koordinat titik yang kesemuanya lokasi permukaan dan titik target titik belok %kick off point& arah a*imuth pemboran dan sudut pemboran yang akan dibuat mempengaruhi terhadap peren!anaan bentuk lintasan (trajectory) lubang bor. Perlu diperhatikan dalam masalah pemboran ini sehingga dapat menekan e'isiensi biaya dan apabila dalam meren!anakan trajectory terdapat kesalahan maka titik target yang adalah pada hal reservoir tidak akan dapat ditembus.

I(1

Anda mungkin juga menyukai