Anda di halaman 1dari 9

Tugas Mata Kuliah Evaluasi Proses & Hasil Belajar Matematika

Dosen Pembimbing Gadis Arniyati Athar,M.Pd

RELIABILITAS

Disusun Oleh kelompok 2 :


Cindia Seftianti Indra Novita Periyanto Purnama Sari Wentri Dekmita : 116411969 : 116411414 : 116411837 : 116412039 : 116411980

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU TAHUN AKADEMIK 2013/2014

RELIABILITAS

A. Pengertian Reliabilitas Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi yang dimaksudkan adalah suatu alat yang memeberikan hasil yang teteap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliable.

B. Pelaksanaan Tes Untuk Menentukan Reliabilitas a. Tes tunggal Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu perangkat yang dikenakan terhadap sekelompok subyek dalam satu kali pelaksanaan. Dengan demikian hasil evaluasi ini hanya terdapat satu kelompok data berupa skor hasil evaluasi itu. Dari kelompok data ini ditentukan reliabiitas alat evaluasi tersebut. b. Tes ulang Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalan menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan dua kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut dengan single-testdouble-trial method. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.Pada umumnya hasil tes yang kedua cenderung lebih baik daripada hasil tes pertama. c. Tes ekuivalen Tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda.

C. Sumber Varians Reliabilitas Secara kasar sumber varians total dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber yang berupa faktor yang sifatnya umum danyang sifatnya khusus. Kedua faktor itu bisa bersifat temporer maupun non-temporer ( tahan lama ). Selain itu, faktor faktor yang merupakan sumber varians murni antara penggunaan cara yang satu dengan cara yang lainnya berbeda. Dengan demikian penggunaan cara yang berbeda dapat menghasilkan reliabilitas yang berbeda pula. Karena hal ini lah dalam mengolah atau menghitung reliabilitas suatu evaluasi sangat dianjurkan untuk mencantumkan teknik penghitungan reliabilitas yang digunakan. Pencantuman teknik yang digunakan tersebut dimaksudkan untuk menghindari interpretasi yang keliru dari pemakai tes yang bersangkutan.

D. Pendekatan Tes Tunggal Kelebihan pendekatan tes tunggal adalah sebagai berikut : Ditinjau dari segi waktu dan biaya yang lebih bersifat ekonomik dari pada pendekatan tes yang lainnya. Ditinjau dari testi pihak sekolah, pelaksanaan uji coba yang membutuhkan waktu lebih banyak akan lebih banyak pula mengganggu program sekolah sehingga pihak sekolah berkeberatan. Pada pengguna tes ulang dan tes ekuivalen faktor yang sifatnya temporer lebih memungkinkan untuk muncul.

Analisis data untuk pendekatan tes tunggal bisa dibagi dua yaitu : 1. Teknik Belah Dua Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu, Disebut juga singletest-single-trial method. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separo tes.Ada dua cara membelah butir soal ini, yaitu membelah atas item-item genap dan itemitem ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap dan membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-

nomor awal separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Untuk menentukan koefisien reliabilitas suatu alat evaluasi dengan teknik belah dua ada tiga macam teknik perhitungan yaitu : a. Formula Spearman-Brown

r11 =

dimana : r 1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan b. Formula flanagan

Dimana : R11 = reliabilitas tes

s12 = varians belahan pertama (1) yang dalam hal ini varians skor item

ganjil = varians belahan kedua (2), yaitu varians skor item genap = varians total yaitu varians skor total

c. Formula Rulon

Dimana : S2d = varians selisih skor subyek pada kedua belahan


1

= varians skor total

2. Teknik Non Belah Dua Ada dua rumus yang digunakan pada teknik non belah dua ini yaitu ; a. K-R 20 Rumus:

r KR20 = Koefisien korelasi dengan KR20 k p q s2 = jumlah butir soal = proporsi jawaban benar pada butir tertentu = proporsi jawaban salah pada butir tertentu ( q = 1 p ) = varians skor total

b. K-R 21

Keterangan: n: banyaknya item Xt : Rerata skor total

E. Mencari Koefisien Reliabilitas Tes Bentuk Uraian Untuk mencari realibilitas soal uraian perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masing-masing butir soal di cantumkan pada kolom item tertentu. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut :

F. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas Secara rinci, faktor faktor yang mempengaruhi reliabilitas alat evaluasi adalah sebagai berikut : 1. Panjang tes Pada umumnya , makin panjang tes makin tinggi pula reliabilitasnya. Hal ini disebabkan karena tes butir soalnya lebih banyak akan memuat cukup banyak kemempuan kognitif siswa yang diungkapkan 2. Kondisi testi Suatu tes yang dicobakan kelompok kepada kelompok testi yang beraneka ragam kemampuannya akan menghasilkan skor yang heterogin. 3. Kesukaran tes Materi tes yang terlalu mudah atau terlalu sulit cenderung akan merendahkan reliabilitas. 4. Pelaksanaan tes Faktor yang bersifat administratif dalam melaksanakan tes akan mempengaruhi hasil tes, sehingga secara langsung akan mempengaruhi pula derajat tes tersebut.

G. Daya Pembeda 1. Pengertian daya pembeda Banyak tes hasil belajar kurang dapat membedakan siswa yang mampu dan yang kurang mampu. Hal ini menunjukkan bahwa tes soal yang dimaksud tidak dapat membedakan siswa yang pandai dan yang

kurang pandai. Tes hasil belajar yang baik harus dapat membedakan siswa yang mampu dan yang tidak mampu. Hal ini dalam tes disebut daya pembeda 2. Cara menetukan daya pembeda

DP=

atau

DP =

Keterangan : JBA= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas. JBB= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah. JSA=jumlah siswa kelompok atas (hinger group atau upper group) JSB =jumlah siswa kelompok rendah (lower group) Siswa-siswa yang termasuk kedalam kelompok atas adalah siswa pandai yang mendapat skor tinggi dalam menempuh evaluasi tersebut, sedangkan siswa-siswa yang termasuk kelompok rendah adalah siswa yang mendapat skor yang rendah (kecil).

H. Indeks Kesukaran Jika soal tersebut terlalu sukar, maka frekuensi distribusi yang paling banyak terletak pada skor yang rendah karena sebagian besar siswa mendapat nilai yang jelek. Distribusinya berbentuk condong kea rah kanan (skewness positif) jika soal yang diberikan terlalu mudah, maka frekuensi distribusi yang paling banyak berada pada skor yang tinggi, karena sebagian besar siswa mendapat nilai baik. Distribusinya berbentuk condong ke kiri. Kontinum indeks kesukaran adalah seperti gambar di bawah ini . seperti gambar di bawah ini .

0,00

0,10

0,20

0,80 0,90

1,00

Catatan :- harus diperbaiki + baik sebaiknya diperbaiki Angka-angka di atas diperoleh dari rumus indeks kesukaran butir soal, yaitu :

IK =

Karena JSA = JSB = 27% dari jumlah subjek dalam populasi, rumus tersebut di atas dapat di ubah menjadi :

IK =

atau

IK =

Dengan IK = Indeks Kesukaran, dan untuk notasi lainnya sama dengan notasi untuk daya pembeda. Klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah : IK = 0,00 0,00 0,30 0,70 IK IK IK 0,30 0,70 1,00 Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah

IK = 1,00

Daftar Pustaka

1. Individual Textbook. Evaluasi pembelajaran matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2. D,Zuhri. Penilaian Hasil Belajar Matematika . Pekanbaru : Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai