Anda di halaman 1dari 9

PELUANG DAN KENDALA PENGELOLAAN EKOWISATA PESISIR MUARAGEMBONG KABUPATEN BEKASI1) Oleh : Astrid Dama a!ti da!

T"ti #a!da a!i De$arteme! Ge%&ra'i (MIPA UI


e-mail : astridd_maya@yahoo.com, tutyhand@hotmail.com

A)stra* Perkembangan ekowisata Indonesia saat ini tidak sebanding dengan potensi wisata alam yang besar, mengingat keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat kaya, tetapi belum banyak yang dimanfaatkan baik secara nasional maupun internasional. Dicanangkannya tahun !!" sebagai #ahun $ahari, membuka peluang lebih besar untuk mengembangkan ekowisata bahari, yang mengoptimalkan keseimbangan pemanfaatannya wilayah laut bagi pariwisata sekaligus menghasilkan de%isa yang besar. Pesisir &ecamatan 'uaragembong di &abupaten $ekasi, memiliki sumberdaya pesisir yang dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Dengan sungai yang lebar dan landai mengelilingi hutan bakau dan daerah tambak, serta lokasinya yang dekat dengan (akarta, maka potensi pengambangan ekowisata bahari dimungkinkan. #ulisan ini bertu)uan ingin menyampaikan kendala pengembangan wisata bahari di 'uaragembong, yang sebetulnya mempunyai peluang cukup besar. $eberapa kendala tersebut akan dibahas, seperti belum siapnya masyarakat setempat sebagai sumberdaya pengelola, )angkauan transportasi dari luar kecamatan yang sulit, berkurangnya hutan bakau untuk pertambakan, kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap obyek ini, serta belum adanya promosi, menyebabkan pesisir muara gembong masih dianggap sekedar wilayah pertambakan.

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah #ahunan +PI#, dan &ongres Ikatan -eograf Indonesia +I-I,, di .ingara)a, */-*0 1ktober !!".

A+ Pe!dah"l"a! Perusakan terhadap sumber daya alam atau lingkungan alam oleh manusia di Indonesia salah satunya akibat dari keterbatasan kemampuan dalam mengelola sumber daya alam tersebut secara seimbang. .umber daya alam Indonesia yang terbesar datang dari laut. Dengan dicanangkannya tahun !!" sebagai 2#ahun $ahari3 diharapkan mampu menumbuhkan moti%asi untuk mengenal lebih dalam tentang laut dan mengoptimalkan keseimbangan pemanfaatannya. Perkembangan ekowisata Indonesia saat ini tidak sebanding dengan potensi wisata sumber daya alam yang besar, mengingat keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat kaya. 'enurut Direktur (enderal Perlindungan 4utan dan &onser%asi 5lam, &oes .apar)adi, dalam sambutannya pada acara penandatanganan ker)asama antara Departemen &ehutanan +Dephut, dengan 5.I#5 +5ssociation of Indonesian #our and #ra%el 5gency,, upaya 2men)ual3 taman nasional, taman suaka alam, taman buru dan suaka margasatwa yang semuanya dikelola Dephut, terkendala fasilitas perhubungan. 4al tersebut ter)adi akibat belum adanya pemahaman akan fungsi dan potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai sumber pemasukan negara dari sektor ekowisata, mengingat ekowisata memang bukan wisata massal, melainkan wisata eksklusif. Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun timur )auh telah mengun)ungi Indonesia pada abad ke lima belas yang lalu. Per)alanan eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh 'arcopollo, 6ashington, 6allacea, 6eber, (unghuhn dan 7an .teines dan masih banyak yang lain merupakan awal per)alanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan tantangan. Para petualang ini melakukan per)alanan ke alam yang merupakan awal dari per)alanan ekowisata. .ebagian per)alanan ini tidak memberikan keuntungan konser%asi daerah alami, kebudayaan asli dan atau spesies langka +8ascurain, *99" dalam :hafid ;andeli, 'ukhlison, !!!,. .imposium <kowisata di $ogor pada *=-*/ (anuari *99=, mengeluarkan rumusan mengenai ekowisata, yakni sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung )awab di tempat-tempat alami dan >atau daerah-daerah yang dibuat dengan kaidah alam, yang mendukung berbagai upaya pelestarian lingkungan +alam dan budaya, dan

meningkatkan kese)ahteraan masyarakat setempat. ?umusan tersebut sebenarnya berakar dari pengertian ecotourism dari The Ecotourism Society yang berbunyi : ecotourism is a purposeful travel to natural areas to understand the culture and natural history of environment, taking care not to alter the integrity of the ecoystem, while producing economic opportunities that make the conservation of natural resources benefecial to local people, namun tentunya perumusan itu kemudian disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. B+ Pesisir M"ara&em)%!&, Ka)"$ate! Be*asi &ecamatan 'uaragembong &abupaten $ekasi berbatasan dengan : sebelah utara 8aut (awa@ sebelah selatan &ecamatan $abelan, sebelah timur &abupaten &arawang, dan sebelah barat berbatasan langsung dengan teluk (akarta. Dengan kondisi sungai yang cukup lebar antara minimal "! meter sampai 0! meter, dengan arus yang lemah, kedalaman rata-rata " m, menyebabkan saat ini sungai A sungai di 'uaragembong men)adi prasara transportasi utama bagi penduduknya. , .ampai saat ini perahu yang digunakan baru transportasi umum 'uara #awar :ilincing ke 'uara -embong , memutar melewatu 'uara $ungin di perbatasan &erawang. &adang-kadang ada )uga perahu ikan dari pelabuhan 'uara baru, meskipun sebetulnya dari 5ncol perahu dimungkinkan untuk masuk ke muara gembong tetapi belum dimanfaatkan. Padahal transportasi darat, kecuali o)ek sepeda motor, tidak ada yang dapat masuk ke wilayah pesisir muara gembong. karena memang tidak ada )alan raya. Di sepan)ang pantai masih terdapat hutan bakau yang meskipun sudah banyak yang berubah men)adi tambak udang dan bandeng, sebagian besar wilayahnya, terutama di tepi sungai masih terlihat rimbun. .ehingga bila dikelola dengan benar maka hutan bakau tersebut dapat dipertahankan, bahkan kalau secara serius ditangani dapat dikembalikan seperti semula. $anyaknya biota yang menandai hutan bakau )uga masih dapat dikemabngkan, seperti adanya kepiting bakau serta burung-burung yang singgah pada musim-musim tertentu. 5da tiga 'uara $esar yang memungkinkan masuk ke 'uara-embong dengan perahu, yaitu 'uara $endera, 'uara 'ati dan 'uara $ungin. Belayan yang membawa ikan akanb memasarkan ikan tangkapannya di sekitar muara tersebut. 5da pedagang yang siap menampungnya. Disamping menerima pasokan ikan dari nelayan, para pedagang +palele, )uga menerima pen)ualan udang dari tambak-tambak yang ada di pesisir 'uara -embong, sehingga di sepan)ang sungai yang digunakan bagi pelayaran terdapat berbagi %ariasi wisata yang dapat dinikmati antara lain : 4utan $akau, burung-burung migran, kepiting bakau, serta masih terdapat pula biawak dan monyet. 6isatawan )uga dapat berbelan)a di sepan)ang sungai serta bersama-sama dan dimungkinkan memasak ikan segar di rumah penduduk. &ehdupan masyarakat di sepan)ang sungai )uga menadi ciri yang tersendiri karena, mereka berasal dari wilayahwilayah di Indonesia, meskipun di dominasi penduduk $etawi. .ehingga ter)adi asimilasi kebudayaan yang sangat menarik.

Pemerintah memang sudah memiliki rencana pengalokasian ruang untuk kawasan ekowisata guna mewu)udkan pembangunan yang berkelan)utan di &ecamatan #aruma)aya dan 'uaragembong. Bamun sampai sekarang belum dilaksanakan, karena konsentrasi pemerintah masih pada nilai ekonomi tambak yang secara langsung dapat memberikan hasil bagi masyarakat. .edangkan pemehaman masyarakat terhadap pariwisata saat ini belum nampak di kecamatan muara gembong. -+ Pel"a!& da! Ta!ta!&a! Pe!&el%laa! E*%.isata Pesisir M"ara&em)%!& 8ima pedoman yang harus dikenali dan dipatuhi oleh para pelaku ekowisata adalah pendidikan (education), pembelaan (advocacy), pengawasan (monitoring), keterlibatan komunitas setempat (community involvement) dan perlindungan (conservation). 5spek pendidikan men)adi bagian utama dalam pengelolaan ekowisata karena membawa misi sosial untuk menyadarkan keberadaan manusia, lingkungan dan akibat yang akan timbul bila ter)adi kesalahan dalam mana)emen pemberdayaan lingkungan global. Dalam pen)abaran misi tersebut seringkali berbenturan dengan perhitungan ekonomis atau ter)ebak dalam metode pendidikan yang kaku. Pembangunan infrastruktur pariwisata secara berlebihan )ustru pada akhirnya menyebabkan perlindungan terhadap keunikan kawasan wisata men)adi tersisih dikalahkan oleh industri pariwisata massal. Padahal salah satu tu)uan ekowisata harus mampu man)abarkan nilai kearifan lingkungan dan sekaligus menga)ak orang untuk menghargai apapun yang walaupun tampaknya teramat sederhana. Pada hakikatnya dengan kesederhanaan itulah yang men)adi pedoman masyarakat sekitar kawasan wisata mempertahankan kelestarian alamnya. Dengan demikian keterlibatan masyarakat sekitar sebagai pengawas men)adi teramat penting. 4al lain yang harus diperhatikan adalah perkembangan budaya dalam masyarakat asli di sekitar kawasan ekowisata yang berbeda dengan budaya para wisatawan. Disadari atau tidak lambat laun akan ter)adi pergeseran budaya yang mungkin dapat melenyapkan budaya asli. Idealnya dalam suatu kawasan ekowisata timbul suatu keterikatan dan rasa saling menghormati antar komunitas penduduk asli dengan wisatawan. Cntuk meminimalkan dampak yang timbul di kemudian hari diperlukan integritas, kualitas, loyalitas dan kemampuan pengelola dalam melaksanakan pengawasan. &egiatan ekowisata men)adi suatu )enis wisata yang lebih mahal harganya dibandingkan dengan )enis wisata lain, mengingat pengelolaan kawasan ekowisata harus

mengendalikan kuantitas dan kualitas pengun)ung. Pengelola ekowisata disamping men)alankan prinsip ekonomi untuk mencari keuntungan sebanyak mungkin, tetapi )uga harus dapat men)alankan misi konser%asi. #idak semua wilayah Pesisir 'uaragembong memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Cntuk keberhasilan usaha ekowisata di wilayah tersebut ditentukan pula atas faktor-faktor berikut : *. Pemilihan lokasi harus memiliki keunikan dan dapat di)angkau alat transportasi yang ramah lingkungan, . Perencanaan ekowisata dan persiapan yang melibatkan masyarakat lokal untuk men)alankan ekowisatasebagai usaha bersama, ". &eterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan usaha dan pengelolaan kegiatan ekowisata, D. Interpretasi alam dan budaya lokal yang baik dengan membekali diri dengan pengetahuan geografi, adat istiadat, kebiasaan dan budaya yang berlaku. E. &emampuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan, sekaligus )uga memberikan pembela)aran kepada mereka untuk membantu pelestarian sumberdaya alam , menghargai privacy dan kehormatan masyarakat setempat. =. 'en)alin hubungan ker)a yang berkelan)utan dengan pemerintah dan organisasi lain yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari ke enam hal yang tersbut di atas, maka &ecamatan 'uara -embong memiliki peluang pada : &etersediannya sungai 8uas, sehingga wisata yang an)urkan adalah wisata dengan menggunakan perahu mengelilingi pesisir muara gembong. 'asuk dari 'uara $endera dan &eluar dari :abang $ungin. 6isata ini dapat di)adikan sebagi wisata masal dengan di)adikan satu paket, dengan wisatawan yang diberangkatkan dari 'arina 5ncol &ehidupan masyarakat lokal yang dapat dia)ak berperan serta untuk pengembangan wisata ini, selama ini sebagai buruh tambak sebagian masyarakat hanya mendapat keuntungan kecil dari segi ekonomi, dengan dilibatkan dalam kepariwisaan, mereka dapat men)adi ma)ikan unruk dirinya sendiri.

Pengembangan wisata ini sesuai dengan ?encana #ata ?uang Pemerintah 'uara -embong merupakan daerah wisata $ahari, sehingga bila ditangai secara serius, maka pasti akan mendapat dukungan dari pemerintah setempat. &endala utama dari pengembangan 6isata bahari ini adalah pada kondisimasyarakat yang masih sederhana dan miskin serta berpendidikanrendah +rata-rata .D, sehingga mementingkan mendapatkan uang sesaat, kurang faham terhadap pelestarian lingkungan maupun pariwisata. &endala ke dua adlah keamanan, karena selama ini wilayah tersebut susah di)angkau, maka ada beberpa tempat yang diduga rawan keamanan, kendala yang terbesar adalah dari para petambak yang umumnya bukan penduduk 'uara -embong, mereka umumnya tinggal di (akarta, dan kurang peduli dengan kema)uan masyarakat muara gembong. .ehingga kemungkinan beker)asama untuk menyiapkan sebaian wilayahnya bagi pariwisata diragukan. Prinsip ekowisata menurut 'asyarakat <kowisata Indonesia +'<I, antara lain : *. 'emiliki kepedulian, tanggung )awab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan. . Pengembangan harus didasarkan atas musyawarah dan persetu)uan masyarakat setempat. ". 'emberikan manfaat kepada masyarakat setempat. D. Peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan yang dianut masyarakat setempat. E. 'emperhatikan kepariwisataan. D+ Pe!"t"$ #u)uan utama dari pengelolaan ekowisata di Indonesia secara terpadu adalah tercapainya pembangunan berkelan)utan yang berwawasan lingkungan dengan melibatkan seluruh komponen stakeholder, dan kemudian menetapkan prioritas-prioritas pengelolaan. 'enurut .proule F .uhandi +*99", dalam tulisannya yang berta)uk. Guidelines for ommunity!based Ecotourism "rograms, #essons from $ndonesia in Ecotourism % & Guide for "lanners ' (anagers, ekowisata berbasiskan masyarakat adalah usaha di bidang ekowisata yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat +6arta &<45#I, *990,. Pengertian ini menekankan bahwa hendaknya masyarakat peduli pada peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan dan

sumber daya alamnya agar bisa memperoleh pendapatan dari ekowisata dan kemudian memanfaatkan penghasilan tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pengertian ini )uga mencakup konser%asi, kegiatan bisnis dan pengembangan masyarakat. Dalam setiap usaha ekowisata berbasiskan masyarakat terdapat peserta +participants, dan mereka yang memperoleh manfaat +benefeciaries, baik secara langsung, maupun tidak langsung. .alah satu model terdiri atas sebuah kelompok yang disebut sebagai 2panitia pengelola3 yang mengawasi %entura>usaha ekowisata@ dengan peserta langsung adalah para panitia pengelola dan para peker)a yang terlibat dalam pembuatan barang dan )asa yang ditawarkan@ dan peserta tidak langsung adalah anggota masyarakat luas yang memilih anggota panitia pengelola proyek ekowisata dan yang secara tidak langsung memanfaatkan sumber daya alam yang digunakan dalam usaha ekowisata tersebut. &elompok yang mendapat manfaat ekowisata secara langsung antara lain para karyawan, peghasil kera)inan tangan, pemandu wisata dan tukang angkut barang. .ementara yang merupakan kelompok yang tidak langsung memperoleh manfaat ekowisata adalah masyarakat umum yang mendapat keuntungan dari proyek pembangunan serta kegiatan pendidikan dan latihan yang didanai dari laba ekowisata. $eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan ekowisata berbasiskan masyarakat adalah : *. Partisipasi@ selayaknya ekowisata melibatkan seluruh masyarakat yang tinggal di kawasan wisata. Bamun, seringkali partisipasi masyarakat terhambat oleh masalah afiliasi politik, kepemilikan tanah, gender dan terkadang pendidikan@ . -ender@ kesetaraan pria-wanita sebaiknya diutamakan oleh pengelola proyekproyek ekowisata yang berbasiskan masyarakat, meski pada kenyataannya sulit dicapai sepenuhnya@ ". #ransparansi@ adanya usaha ekowisata di suatu daerah mutlak menerapkan transparansi khususnya di bidang keuangan, mengingat hal itu dapat memicu perpecahan di antara kelompok-kelompok masyarakat dan menciptakan kecemburuan serta kesen)angan sosial@ D. Pengambilan keputusan@ walaupun untuk kebaikan seluruh masyarakat, tidak seluruh anggota masyarakat bisa berperan aktif secara terus menerus sebagai

panitia pengelola dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan ekowisata@ E. Proses perencanaan@ membangun sebuah ekowisata di sebuah kawasan tak bisa lepas dari pentingnya memperhitungkan masalah partisipasi dan distribusi keuntungan. &arena itu, se)ak masa perencanaan, para pengelola sudah menentukan siapa 2masyarakat3 yang dimaksud, siapa yang berpartisipasi, siapa yang akan mengambil keputusan, bagaimana keuntungan akan diperoleh, seberapa besar in%estasi uang yang diperlukan, dan dari mana dana akan diperoleh. =. Promosi@ hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya pengelola dalam mempromosikan ekowisata yang dikelola kepada masyarakat luas. Diselenggarakannya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan budaya setempat sekaligus dapat men)adi suatu momentum untuk pemberitaan keunikan alam suatu wilayah ekowisata. Dalam pengelolaan ekowisata kawasan Pesisir 'uaragembong, penting men)alin ker)asama dengan lembaga-lembaga lain sebagai mitra ker)a seperti : &antor pariwisata pemerintah daerah maupun nasional, serta badan-badan mana)emen sumberdaya alam, khususnya yang membidangi hutan dan taman nasional, 8embaga .wadaya 'asyarakat, khususnya yang bergerak di bidang lingkungan, usaha kecil dan pengembangan masyarakat tradisional, Industri pariwisata yang mapan, khususnya operator per)alanan wisata, Cni%ersitas dan lembaga penelitian, &elompok masyarakat lain, termasuk yang memiliki se)arah dengan pariwisata lokal, serta 1rganisasi inernasional, lembaga penyandang dana baik pemerintah maupun nonpemerintah, organisasi kebudayaan dan lain-lain. 'edia massa, baik cetak maupun elektronik +radio dan tele%isi,.

E+ U/a$a! Terima Kasih

Penghargaan yang tinggi disampaikan penulis kepada .ugeng 4aryoto yang telah beker)asama dalam proses pengumpulan data dan pembuatan peta-peta dalam tulisan ini. (+ Da'tar P"sta*a :hafid ;andeli, 'ukhlison, !!!. 2Pengusahaan <kowisata3, ;akultas &ehutanan Cni%. -ad)ah 'ada Gogyakarta. Ihsan., 5mal. 2<kowisata Indonesia #erkendala Infrastruktur3, E*)is,)* &ug )++, -*%,)%*. /$0, #<'P1 Interaktif, (akarta. 6arta &<45#I, 28ima Panduan Pengelolaan <kowisata3 dan 2<kowisata $erbasiskan 'asyarakat3, <disi #riwulanan 1ktober-Desember *990, I..B Bo. *D*!-!"!D. 4al D-/. 1marsaid, :ipto, &eterkaitan 8ingkungan $ahari dan <kowisata, Pusat Penelitian &epariwisataan, Institut #eknologi $andung, http:>>www. Pusat .tudi &elautan, !! . .tudi &elautan Pelestarian <kosistem 4utan $akau di

6ilayah Pesisir &abupaten $ekasi, 8aporan Penelitian. ;'IP5 Cni%ersitas Indonesia, Depok. .ugeng 4aryoto, !!". Perubahan -aris Pantai &ecamatan 'uaragembong &abupaten $ekasi. .kripsi. Departemen -eografi ;'IP5 Cni%ersitas Indonesia, Depok.

Anda mungkin juga menyukai