13 Fuo
13 Fuo
FUO Klasik
FUO klasik memiliki definisi yang hampir serupa dengan FUO a*al& perbedaannya terletak pada klasifikasi ke $& mengenai obser+asi pasien ra*at inap selama 1 minggu di rumah sakit! Pada definisi yang baru hal tersebut diperluas menjadi $ kali kunjungan pasien ra*at jalan atau ra*at inap selama $ hari di rumah sakit tanpa ada penjelasan mengenai penyebab demam& atau 1 minggu obser+asi se-ara in+asif dan menyeluruh!
FUO Nosokomial
Pada FUO nosokomial& temperatur # $%&$o' terjadi pada beberapa pasien yang dira*at di rumah sakit yang mendapat pera*atan akut ( acute care) dan menderita infeksi yang tidak bermanifestasi atau ketika masuk ke rumah sakit berada dalam masa inkubasi! Obser+asi dilakukan selama $ hari& termasuk inkubasi kultur selama ( hari& merupakan syarat minimum untuk menegakkan diagnosis!
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 2
FUO Neutropenik
FUO neutropenik didefinisikan sebagai temperatur # $%&$o' pada beberapa pasien dengan hitung neutrofil 4 5,,6) atau diperkirakan akan men-apai angka tersebut dalam 1sampai ( hari! Diagnosis FUO neutropenik dipertimbangkan jika penyebab spesifik tidak teridentifikasi setelah obser+asi selama $ hari& termasuk sekurang7 kurangnya ( hari inkubasi kultur!
8eutropenik
$ hari
$ hari (atau 0 minggu pada pasien ra*at jalan) $ hari atau $ kali kunjungan ra*at jalan
2nfeksi :;2& "B'& )imfoma 1odgkin& demam akibat obat 2nfeksi& keganasan& penyakit inflamasi& demam akibat obat!
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 3
dan abses renal& retroperitoneal& dan paraspinal sampai saat ini masih sulit didiagnosis! :alakoplakia renal dapat menyebabakan FUO dan seringkali fatal bila tidak ditangani! <eadaan tersebut disertai dengan infeksi -oliform yang paling sering timbul pada pasien dengan defek pada kemampuan membunuh bakteri intraseluler& dan diobati dengan fluoro>uinolon atau trimetoprim7sulfametoksa?ol! <adang7kadang& organ7organ lain dapat terlibat! Osteomielitis& terutama setelah implantasi piranti prostetik& dan endokarditis infektif harus dipertimbangkan! @alaupun kultur pada endokarditis jarang memberikan hasil negatif yang nyata& mungkin saja terjadi kesalahan akibat adanya organisme tumbuh7lambat dari kelompok 1;'=< (Haemophilus aphrophilus Actiono!acillus actinom"cetemcomitans #ardio!acterium hominis $ikenella corrodens dan %ingella kingae)& &artonella spp& 'egionella spp& #o(iella !urnetti #hlam"dia psittaci& dan fungi! Prostatitis& abses dentis& sinusitis& dan kolangitis tetap dapat menjadi penyebab dari demam yang tersamar! Penyakit jamur& yang paling sering ditemukan adalah histoplamosis yang melibatkan sistem retikuloendotelial& dapat menyebabkan FUO! Pada FUO yang disertai sakit kepala harus dilakukan pemeriksaan seksama -airan spinal untuk men-ari #r"ptococcus neoformans! :alaria dapat menjadi penyebab FUO& terutama pada FUO non7sinkronisasi! .uatu organisme yang berhubungan dengan spesies proto?oa& &a!esia& mungkin menyebabkan FUO& dan insidensinya saat ini semakin meningkat! Pada masa yang lalu& neoplasma merupakan penyebab FUO tersering setelah infeksi! Pada dua tahun belakangan ini& terjadi penurunan presentasi FUO yang disebabkan keganasan& dan hal ini dihubungkan dengan semakin majunya teknologi diagnostik! Pemikiran tersebut tidak mengurangi pentingnya mempertimbangkan neoplasia pada e+aluasi diagnostik dini pada pasien dengan demam! ;khir7akhir ini sekitar (5 sampai $,A kasus FUO tidak terdiagnosis!
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 4
;rteritis sel raksasa menjadi etiologi terbanyak pada kategori ini! "uberkulosis merupakan infeksi yang paling sering menjadi penyebab FUO pada orang tua! <anker kolon merupakan penyebab tersering FUO pada keganasan! Beberapa penyakit dimasukkan dalam kelompok BmiscellanousC! Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini antara lain emboli paru& demam palsu& demam mediteranian familial& dan penyakit Fabry! =tiologi yang berhubungan dengan obat7obatan harus dipertimbangkan pada setiap kasus demam lama! .etiap pola demam mungkin di-etuskan oleh obat& dan bradikardia relatif serta hipotensi tidak jarang ikut menyertai! =osinofilia dan6atau ruam ditemukan pada seperlima pasien dengan demam akibat obat! Demam ini biasanya timbul 1 sampai $ minggu setelah dimulainya terapi dan menetap ( sampai $ hari setelah terapi dihentikan! .ebenarnya& semua jenis obat dapat menyebabkan demam& tetapi antimikroba (terutama antibiotik laktam)& obat kardio+askuler& antineoplasma& dan obat7obatan yang bekerja pada sistem saraf pusat (misalnya fenitoin) merupakan penyebab tersering! "elah menjadi suatu aksioma& bah*a seiring dengan meningkatnya durasi demam& ke-enderungan penyakit infeksi sebagai penyebab demam semakin menurun!
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 5
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 6
=le+asi er"throc"te sedimentation rate (=.9) dan anemia pada penyakit kronis seringkali terjadi pada arteritis sel raksasa atau polimialgia reumatika& suatu penyebab yang umum pada pasien berusia di atas 5, tahun! Penyakit .till juga ditunjukkan dengan peningkatan =.9& leukositosis& dan anemia& dan sering disertai dengan atralgia& poliserositis& limfadenopati& splenomegali& dan ruam! ;ntibodi antinuklear& antibodi sitoplasmik antineutrofil& faktor reumatoid& dan krioglobulin serum harus diperiksa untuk menyingkirkan penykait +askuler kolagen dan +askulitis! Penyebab lain dari peningkatan =.9 yang ekstrim kemungkinan adalah false7positi+e akibat cold aglutinin dengan amplitudo temperatur yang lebar! "es =.9 tidak spesifik& karena nilainya tergantung serum protein tertentu (yang paling men-olok adalah fibrinogen)! ;pabila kadar fibrinogen meningkat& potensial7?eta akan terhambat& eritrosit menggumpal& dan =.9 menjadi tinggi! #old aglutinin yang berikatan dengan eritrosit dapat menyebabkan nilai aglutinin menjadi false7positi+e yang menyerupai respon fase akut! #old aglutinin mungkin tampak pada infeksi M"coplasma dan +irus =pstein7Barr& atau pada limfoma! "es PPD harus dilakukan untuk skrining tuberkulosis pada pasien dengan FUO klasik! "es kontrol& seperti tes ':2 (#onnaught 'a!s *wiftwater& P;) harus dillakukan! 1arus diingat& bah*a tes PPD dan tes kontrol dapat memberikan hasil negatif pada tuberkulosis milier& sarkoidosis& penyakit 1odgkin& malnutrisi& atau ;2D.! Prosedur non in+asif yang dilkukan termasuk pemeriksaan gastrointestinal atas dengan kontras& small+!owel follow+through dan barium enema untuk memeriksa ileum dan saekum! ;pabila terdapat gejala baru& harus dilakukan foto "horaks ulang! Pada beberapa kasus& pemeriksaan fungsi paru mungkin diperlukan! <apasitas difusi karbon monoksida yang menurun mengindikasikan penyakit paru7paru restriktif& seperti sarkoidosis& *alaupun hasil foto thoraks normal! Pada kasus tersebut& biopsi transbronkial dapat memastikan diagnosis! <olonoskopi fleksibel mungkin diperlukan& mengingat karsinoma kolon merupakan salah satu penyebab FUO dan sering tidak terdeteksi dengan U.G maupun '" s-an! '" s-an dada dan abdomen mungkin perlu dilakukan! ;pabila di-urigai adanya lesi spinal atau paraspinal& sebaiknya dilakukan pemeriksaan :92! :92 juga lebih baik dalam mendeteksi abses intraabdominal dan diseksi aorta dibandingkan dengan '"! ;rteriografi dapat bermanfaat pada pasien yang di-urigai menderita +askulitis nekrkotikans sistemik! Dengan arteriografi& aneurisma sakular dapat terlihat (paling sering pada pembuluh darah renal atau hepatik) dan memungkinkan diagnosis arteritis jika biopsi sulit dilakukan! U.G abdomen bermanfaat untuk memeriksa traktus
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 7
hepatobilier& ginjal& limpa& dan pel+is! =khokardiografi akan membantu e+aluasi terhadap endokarditis bakterialis& perikarditis& endokarditis trombotik nonbakterial& dan miksoma atrium! Prosedur scanning radionuklida dengan menggunakan te-hnetium ("-) 99m koloid sulfur& gallium (Ga) imunoglobulin D sitrat& atau indium (2n) 1117yang dilabel dengan leukosit atau untuk mengidentifikasi dan6atau melokalisasi proses bermanfaat
inflamasi! *can tulang dengan "- dilakukan untuk men-ari osteomyelitis atau metastase ke tulangF scan dengan Ga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sarkoidosis atau Pneumocistis carinii pada paru7paru& atau penyakit 'rohn! 1117yang dilabel dengan sel darah putih membantu men-ari lokasi abses! Biopsi hati dan sumsum tulang sebaiknya dijadikan pemeriksaan rutin apabila pemeriksaan7pemeriksaan yang telah disebutkan di atas tetap tidak dapat mengungkap penyebab FUO& atau jika demam terjadi memanjang! Pengambilan jaringan yang di-urigai untuk pemeriksaan patologi harus selalu dilakukan! "eknologi P'9 memungkinkan identifikasi D8; mikobakterium pada jaringan yang telah difiksasi dengan parafin! Pada pasien yang berusia di atas 5, tahun& dengan gejala dan hasil laboratorium yang sesuai& !lind !iops" salah satu atau kedua arteri temporalis dapat membantu penegakan diagnosis arteritis! Biopsi nodul limfatik dilakukan jika terdapat pembesaran& tetapi nodul di inguinal seringkali teraba dan jarang bermanfaat se-ara diagnostik! )aparotomi eksplorasi dilakukan apabila seluruh prosedur diagnostik gagal menyingkap FUO! "etapi prosedur ini telah tergeser dengan kehadiran pen-itraan moderen dan teknik biopsi dengan panduan! 8amun biopsi laparoskopik pada hati dan nodul limfatik memberikan hasil yang lebih adekuat!
FUO Nosokomial
Pertimbangan utama dalam mendiagnosis FUO nososkomial adalah terdapatnya kemungkinan yang mendasari pada pasien dan terdapatnya potensi komplikasi akibat pera*atan di rumah sakit! ;rea tempat dilakukannya tindakan operasi merupakan tempat yang pertama kali diperiksa& baik pemeriksaan fisik maupun laboratorium& untuk men-ari adanya abses& hematoma& atau badan asing yang terinfeksi! )ebih dari 5,A pasien dengan FUO nosokomial terinfeksi& dan kemungkinan berupa infeksi intra+askuler& flebitis septik& dan infeksi akibat pemasangan protesa! <olitis akibat
FUO / A nd i P D / Mo du l I P D 8
#lostridium difficile dapat disertai dengan demam dan leukositosis sebelum terjadinya diare! Pada sekitar (5A pasien dengan FUO nosokomial& demam yang terjadi bukan disebabkan oleh infeksi& di antaranya adalah kolesistits a-al-ulous& tromboflebitis +ena dalam& dan emboli paru! Demam akibat obat& reaksi tranfusi& penghentian tiba7tiba konsumsi alkohol6obat& insufisiensi adrenal& tiroiditis& pankreatitis& gout& dan pseudogout merupakan beberapa kemungkinan penyebab FUO nosokomial yang harus dipertimbangkan! .eperti pada FUO klasik& pemeriksaan fisik berulang se-ara teliti& ditambah dengan teknik diagnostik yang terfokus merupakan hal yang mendasar! <ultur darah mltiple& kultur luka dan -airan merupakan prosedur yang harus dilakukan!
FUO Neutropenik
Pasien dengan neutropenia sangat rentan terhadap infeksi bakteri dan fungi fokal& infeksi bakteriema& infeksi akibat pemasangan kateter (termasuk tromboflebitis septik)& dan infeksi perianal! 2nfeksi -andida dan aspergillus juga sering terjadi! 2nfeksi yang berhubungan dengan +irus herpes simpleks atau ':3 kadang7kadang menyebabkan FUO pada pasien neutropenia! @alaupun durasi penyakit mungkin pendek pada jenis pasien ini& konsekuensi dari infeksi yang tidak ditangani dapat sangat fatal!
Modul 15 :
Disusun oleh :
!agian " #MF $lmu Pen%akit Dalam F& Un'ad " (# )asan #adikin !andung *++*