TENAGA KERJA
Tercipta rasa aman pada diri Tenaga Kerja sehingga ada ketenangan dalam menjalankan tugas sehari-hari
PEMERINTAH
Terciptanya suasana kondusif mendukung penanam Modal untuk berinfestasi
3
JENIS PROGRAM
Dalam bentuk santunan : JHT (Jaminan Hari Tua) JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) JKM (Jaminan Kematian) Dalam bentuk pelayanan : JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan)
Kecelakaan Kerja
Ruang lingkup kecelakaan kerja :
1. 2. 3.
Ada ruda paksa Selama bekerja di tempat kerja, Perjalanan dari rumah menuju tempat kerja dan kembali lagi ke rumah melalui jalan yang wajar
4.
suatu kecelakaan termasuk kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut :
a Apakah ada perintah dari perusahaan / majikan, dan b Apakah berkaitan dengan kepentingan perusahaan / majikan
5
Kecelakaan Kerja
Meninggal mendadak di tempat kerja dapat
dikategorikan sebagai kecelakaan kerja apabila :
BIAYA
TRANSPORTASI
DARAT Rp. 400.000 (maksimum) LAUT Rp. 750.000 (maksimum) UDARA Rp. 1.500.000 (maksimum)
STMB
(Sementara Tidak Mampu Bekerja)
SANTUNAN CACAT
CACAT FUNGSI ( % Tabel Fungsi x % Tabel x 80 Bln Upah ) CACAT TOTAL (70% x 80 Bln Upah ) + BERKALA (24 BLN) RP. 200.000,-/ BLN
MAKSIMUM Rp 2.000.000
MAKS. 140% DARI HARGA YANG BERLAKU PADA R.S PEMERINTAH SETEMPAT
11
PENGEMBALIAN JAMINAN HARI TUA DARI PT JAMSOSTEK, YANG TERDIRI DARI AKUMULASI IURAN (5,7% KALI UPAH) BERIKUT HASIL PENGEMBANGANNYA
JHT dapat di ambil min 5 tahun kepesertaan Atau disaat usia mencapai 55 tahun
12
dr Dewi Anggres
14
PROGRAM JPK
Melindungi Tenaga Kerja dan Keluarga (3 orang anak) Anak kandung / tiri yang belum menikah atau bekerja dan berumur di bawah 21 tahun. Tidak ada proses seleksi peserta baik Adverse Selection atau Cream Skimming
15
PROGRAM JPK
Tidak ada waiting period Pelayanan yang paripurna (promotif, preventif,kuratif, dan rehabilitatif) Iuran 3% (lajang) dan 6% (keluarga) dengan dasar upah maksimum Rp. 3.080.000,
16
Rawat Jalan Tingkat Pertama Rawat Jalan Tingkat Lanjutan Rawat Inap Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan Penunjang Diagnostik Pelayanan Khusus Gawat Darurat
17
Pelayanan yang diberikan meliputi : Pemeriksaan dan pengobatan dokter umum Pemeriksaan dan pengobatan dokter gigi Pemberian obat obatan Pemeriksaan kehamilan, bersalin dan nifas
18
Rawat Inap
Surat Jaminan diurus dalam jangka waktu 3 x 24 jam Lama perawatan maksimal 60 hari/kasus/tahun (termasuk ICU/ICCU 20 hari) Fasilitas : Kelas 2 (RS Pemerintah) Kelas 3 (RS Swasta atau ABRI) Tindakan operasi dihargai maksimum operasi besar Rp. 4.800.000
20
Penunjang Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan : EEG ECG USG CT SCAN Dan pemeriksaan diagnostik lanjutan lainnya
21
Gawat Darurat
Kecelakaan bukan karena kecelakaan kerja Serangan Jantung Asma berat Kejang demam Pendarahan hebat Muntah berak disertai dehidrasi Colic renal dan abdominal Kehilangan kesadaran (koma, epilepsi) Keadaan gelisah pada gangguan jiwa
22
Persalinan
Persalinan yang ditanggung adalah persalinan anak 1, 2 dan ke 3 Bila sudah mempunyai 3 orang anak atau lebih tidak berhak mendapat pertolongan persalinan Bila ada penyulit dalam persalinan bisa dilakukan di Rumah Sakit Penggantian persalinan normal Rp. 750.000,/kasus (reimburst)
23
Pelayanan Khusus
Hanya diberikan untuk tenaga kerja Meliputi : Kacamata Prothese mata Prothese gigi Alat bantu dengar Prothese anggota gerak
24
Pelayanan Khusus
Penggantian kacamata : Rp 300.000, Lensa 2 tahun sekali Rp 150.000, Frame 3 tahun sekali Rp 150.000,Prothese mata maks. Rp 300.000,Prothese gigi maks. Rp 408.000, Gigi I Rp. 100.000 Selanjutnya Rp. 8.000 Prothese tangan maks. Rp 350.000, ( 3 thn sekali ) Prothese kaki maks. Rp 500.000, ( 3 thn sekali ) Alat bantu dengar maks. Rp.300.000, ( 3 thn sekali )
25
26
Klaim perorangan adalah klaim atas biaya sendiri pengobatan di luar PPK yang ditunjuk. Klaim bisa dilayani bila ada indikasi gawat darurat yang dinyatakan dengan resume medis dari dokter yang menangani Klaim maksimal diganti 7 hari sesuai standar jamsostek
27
Progam DPKP
H. Musanip, SH
28
menyediakan dana awal kepada para peserta Jamsostek dalam rangka pemilikan rumah
PUMP diperuntukkan bagi peserta yang ingin memiliki rumah dengan menggunakan fasilitas KPR dari perbankan
29
Perusahaan
Terdaftar sebagai peserta Jamsostek minimal 1 tahun Tertib administrasi dan tertib iuran
Tenaga Kerja
Peserta Jamsostek minimal 1 tahun Belum memiliki rumah Mendapat dukungan dari perusahaan Lulus seleksi KPR Bersedia dipotong gaji untuk angsuran PUMP
30
Besarnya PUMP maksimal Rp 20 Juta Jangka waktu angsuran maksimal 10 tahun (120 bulan) Tingkat suku bunga 3% flat per tahun Type Rumah maksimal Type RS/T 36
31
32
Perusahaan
Terdaftar sebagai peserta Jamsostek Tertib administrasi dan tertib iuran Telah mempunyai Kopkar
Koperasi Karyawan
Telah berdiri minimal 1 tahun/Akte Mendapat rekomendasi dari perusahaan Bersedia melaksanakan perikatan perjanjian pinjaman dana Bersedia menyerahkan agunan untuk pinjaman diatas Rp. 100 Juta. (110% dari nilai pinjaman)
33
Besarnya pinjaman maksimal 30% x Aset Bersih Jangka waktu pinjaman maksimal 5 tahun (60 bulan) Tingkat suku bunga 3% flat per tahun
34
35
Persyaratan
Anak peserta dengan nilai rata-rata minimal 7 skala (1-10) Perusahaan tertib administrasi & tertib iuran Pengajuan secara kolektif melalui perusahaan Data pendukung Sertifikat Jamsostek KPJ Rapor terakhir Kartu Keluarga
36
SD dan SMP sebesar Rp. 150 ribu/bulan selama 12 bulan SMA dan Perguruan Tinggi sebesar Rp. 200 ribu/bulan selama 12 bulan
37
Tinjauan Islam
Jamsostek masuk dalam katagori Asuransi Sosial (Tamin Ijtimai) yaitu asuransi (jaminan) yang diberikan kepada komunitas tertentu seperti PNS, TNI, pensiunan, orang yang tidak mampu, dll. Biasanya diselenggarakan oleh Pemerintah serta bersifat mengikat
(Dr. Syekh Husain bin Muhammad Al Malah, Al Fatwa Nasyatuha wa Tathuwuruha, hal 909)
38
Tinjauan Islam
Hukum Asuransi Sosial adalah DIPERBOLEHKAN dengan alasan sbb :
1.
Asuransi sosial ini tidak termasuk akad muawadlah (jual beli), tetapi merupakan kerjasama untuk saling membantu.
2.
Asuransi sosial ini biasanya diselenggarakan oleh Pemerintah. Adapun uang yang dibayarkan anggota dianggap sebagai pajak atau iuran, yang kemudian akan diinvestasikan Pemerintah untuk menanggulangi bencana, musibah, ketika menderita sakit ataupun bantuan dimasa pensiun dan hari
tua dan sejenisnya, yang sebenarnya itu adalah tugas dan kewajiban
Pemerintah. Maka dalam akad seperti ini tidak ada unsur riba dan perjudian.
(Dr. Ahmad Zein An Najah, M.A., asuransi dalam timbangan hukum Islam)
39
40