Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I.

IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN

: SMA NEGERI 2 PAREPARE

MATA PELAJARAN

: KIMIA

KELAS/SEMESTER

: X2, X3, X12/ GANJIL

ALOKASI WAKTU

: 4 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Memahami struktur atom, sifat sifat


periodik unsur, dan ikatan kimia

KOMPETENSI DASAR

: 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan


teori atom Bohr, sifat sifat unsur,
massa atom relatif, dan sifat sifat
periodik unsur dalam tabel periodik
serta
melalui

menyadari
pemahaman

keteraturannya
konfigurasi

elektron.
INDIKATOR

No.
1.

:
Kognitif
Proses Produk

Indikator
Membandingkan
tabel

periodik

mengidentifikasi

perkembangan
unsur
kelebihan

untuk
dan

2.

kekurangannya (Pertemuan 1)
Menjelaskan dasar pengelompokkan

3.

unsur unsur (Pertemuan 1)


Menentukan partikel dasar (proton,

4.

elektron, dan netron) (Pertemuan 2)


Menentukan konfigurasi elektron dan

5.

elektron valensi (Pertemuan 2)


Menentukan hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam

6.

tabel periodik (Pertemuan 2)


Menentukan massa atom

relatif

Psikomotor

berdasarkan
7.

tabel

periodik

(Pertemuan 2)
Mengklasifikasikan unsur ke dalam
isotop, isobar, dan isoton (Pertemuan
2)

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah materi ini selesai, siswa diharapkan dapat:
1.

Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi


kelebihan dan kekurangannya (Pertemuan 1)

2.

Menjelaskan dasar pengelompokkan unsur unsur (Pertemuan 1)

3.

Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan netron) (Pertemuan 2)

4.

Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi (Pertemuan 2)

5.

Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel


periodik (Pertemuan 2)

6.

Menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik (Pertemuan 2)

7.

Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton (Pertemuan 2)

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR
Pengelompokkan unsur-unsur dimulai oleh Antonine Lavoisier yang
mengelompokkan

unsur

menjadi

logam

dan

non

logam.

Selanjutnya

pengelompokkan unsur berkembang dalam berbagai bentuk dan dikenal dengan


Triade Doberiener, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Unsur Lothar Meyer dan
Mendeleev serta Tabel Periodik Modern.

1.

Tabel Periodik Unsur Antonie Lavoisier


Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoisier yang

mengelompokkan unsur ke dalam logam dan non logam. Pada waktu itu baru

sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat
sifat unsur masih sederhana, unsur unsur tersebut kelihatannya berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Tentu saja pengelompokkan atas logam dan
nonlogam masih sangat sederhana, sebab antara sesame logam pun masih terdapat
banyak perbedaan
2.

Tabel Periodik Triade Doberiener


J.W. Dobereiner pada tahun 1817 mengelompokkan unsur yang

mempunyai sifat sama, tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade.
Hukum Triade Dobereiner
Berikut ini ada tiga kelompok unsur dalam satu golongan, amati massa unsur
masing masing dalam kelompoknya.
6,96

Li

40

Na

80

23

39,1

Ca
Sr

137

Ba

35,5

Cl

80

Br

127

1. Jumlahkan massa Li dengan massa K kemudian bagi dua. Bandingkan


hasilnya dengan massa Na. Selanjutnya massa Ca dengan Ba. Bandingkan
hasilnya dengan massa Sr. lakukan hal sama untuk Cl, Br, dan I.
2. Kesimpulan apa yang anda dapat dari pengelompokkan tiga unsur
tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan hukum triade Dobereiner?
Dobereiner mencoba mengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat
sama berdasarkan kenaikan massa atomnya, ternyata didapat keteraturan. Jika tiga
unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka massa unsur yang
kedua sama dengan massa rata-rata unsur pertama dan ketiga. Pernyataan ini
dikenal dengan nama Hukum Triade Dobereiner.
3.

Tabel Periodik Oktaf Newlands

Pada tahun 1863, J. Newlands mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan


massa atomnya. Bagaimana keteraturan yang ditemukannya? Coba diskusikan
pengelompokannya melalui kegiatan berikut
Hukum Oktaf Newlands
Perhatikan tabel unsur unsur yang dikelompokkan oleh Newlands berikut:
1

10

11

12

13

14

H
F
15
Cl
22

Co &Ni

29

Br

Li
Na
16
K
23
Cu
30
Rb

Be
Mg
17
Ca
24
Zn
31
Sr

B
Al
18
Cr
25
Y
32
Ce&La

C
Si
19
Ti
26
In
33
Zn

N
P
20
Mn
27
As
34
Ni&Mn

O
S
21
Fe
28
Se
35
Ro&Ru

Pada tabel tersebut unsur yang terdapat dalam satu kolom, dari atas ke bawah
memiliki sifat yang mirip.
Pertanyaan:
1. Kalau unsur diurutkan, pada urutan ke berapa unsur yang memiliki sifat
yang mirip?
2. Pengelompokkan ini dinamakan Hukum Oktaf, jelaskan hal tersebut!
Dari pengelompokan ini ternyata unsur yang kedelapan memiliki sifat
yang mirip dengan unsur yang pertama, begitu juga unsur yang kesembilan
sifatnya mirip dengan unsur yang kedua, dan seterusnya. Contohnya, unsur H
sifatnya mirip dengan unsur F dan Cl, unsur Li mirip dengan Na dan K, serta
unsur Be mirip dengan Mg.
Pengulangan ini oleh Newlands disebut Hukum Oktaf karena dia
membandingkan pengulangan sifat unsur dengan tangga nada atau oktaf pada
lagu. Newlands memelopori penyusunan unsur-unsur yang sifatnya mirip pada
kolom vertikal. Kelemahan hukum oktaf yaitu pengulangan setiap 8 unsur hanya
cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil. Selain itu masih ada unsurunsur yang berimpitan pada urutan yang sama.
4.

Tabel Periodik Lothan Meyer

Pada tahun 1870, Lothar Meyer mencoba membuat daftar unsur-unsur


dengan memperhatikan sifat fisika yaitu volum atom. Dia membuat grafik volum
atom unsur terhadap massa atomnya.
Dari kurva tersebut, ia melihat adanya keteraturan dari unsur unsur
dengan sifat yang mirip. Sebagai contoh, litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
dan rubidium (Rb) berada di titik puncak. Dan yang lebih penting, ia juga
mengamati bahwa jumlah unsur di antara puncak puncak tersebut berbeda
beda. Sebagai contoh, jumlah unsur dari puncak Li ke puncak Na adalah 8,
demikian pula dengan yang lainnya. Dengan kata lain, pengulangan sifat unsur
tidak selalu terjadi setelah 8 unsur, seperti dinyatakan dalam Hukum Oktaf.
Di tahun 1868, Meyer menyusun unsur unsur tersebut ke dalam suatu
tabel berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal membentuk kolom.
Penyusunan pada kolom akan berhenti dan berganti pada kolom berikutnya jika
terjadi pengulangan sifat unsur. Unsur unsur dengan sifat yang mirip akan
membentuk baris. Penyusunan tersebut menghasilkan pengulangan/ keperiodikan
sifat fisis dan kimia unsur.
5.

Tabel Periodik Mendeleev


Pada tahun 1869, Ahli Kimia Rusia bernama Dmitry Ivanovich

Mendeleev, berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal


ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat sifat unsur merupakan fungsi periodik
dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur unsur disusun menurut kenaikan
massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Mendeleev menempatkan unsur unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam
satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur lajur horizontal, yaitu lajur
tempat unsur unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya,
disebut periode.

6.

Tabel Periodik Modern


Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley

menunjukkan bahwa urut urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya. Dalam penyusunan sistem periodik modern,
unsur unsur disusun bedasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat,
menghasilkan keteraturan pengulangan sifat berupa periode (baris) dan kemiripan
sifat berupa golongan (kolom).

B. PARTIKEL-PARTIKEL DASAR ATOM


1.

Elektron bermuatan negatif terletak di luar inti atom.

2.

Proton bermuatan positif terletak di dalam inti atom.

3.

Neutron tidak bermuatan listrik (netral) terletak di inti atom.


Muatan proton = 1,602 x 10-19 Coulomb
Massa 1 elektron = 9,11 x 10-28 gram
Massa 1 proton = 1,673 x 10-24 gram

Massa proton = 1,008 sma (dibulatkan = 1)


Massa atom = jumlah proton + neutron
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Jumlah neutron = massa atom nomor atom
, A adalah nomor massa dan Z adalah nomor atom
C. KONFIGURASI ELEKTRON
Elektron-elektron mengelilingi inti pada jalur-jalur lintasan yang disebut
kulit (tingkat energi). Satu kulit terdiri dari bebrapa subkulit. Satu subkulit terdiri
dari beberapa orbital. Satu orbital menampung maksimum dua elektron.
1.

Subkulit s memiliki 1 orbital menampung 2 elektron.

2.

Subkulit p memiliki 3 orbital menampung 6 elektron.

3.

Subkulit d memiliki 5 orbital menampung 10 elektron.

4.

Subkulit f memiliki 7 orbital menampung 14 elektron.


Elektrron valensi adalah elektron pada kulit terluar pada susunan

elektron suatu atom. Besarnya elektron valensi suatu atom juga menentukan sifat
kimia atom unsur tersebut.
Prinsip Aufbau: elektron-elektron terlebih dahulu mengisi subkulit yang
berenergi rendah, baru kemudian mengisi subkulit yang berenergi tinggi.
1s
2s

2p

3s

3p

3d

4s

4p

4d

4f

5s

5p

5d

5f

6s

6p

7s

7p

6d

Kaidah Hund: pada suatu subkulit terdiri atas beberapa orbital, pengisian
elektron pada orbital akan ditempati oleh masing-masing elektron yang arah
spinnya sama ( penuh), baru kemudian elektron-elektron membentuk pasangan
elektron (penuh).
Asas larangan Pauli: menyatakan tidaklah mungkin dua elektron berada
dalam satu orbital maksimum ditempati dua elektron yang harus berbeda spinnya.
D. MACAM-MACAM NUKLIDA
1.

Isotop adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi
massanya berbeda.

2.

Isobar adalah unsur yang mempunyai bilangan massa sama, tetapi nomor
atomnya berbeda.

3.

Isoton adalah suatu unsur yang mempunyai neutron sama sedangkan massa
dan protonnya berbeda.

IV. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran

: Kooperatif Tipe Jigsaw


Pembelajaran Langsung

Metode Pembelajaran

: Diskusi dan Pemberian Tugas

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan I (2 x 45 menit)

A. Pendahuluan
No.
1.
2.

Kegiatan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru

memotivasi

pengertian unsur?

siswa:

menanyakan

Waktu
tentang

10 menit

B. Inti
No.
1.

Kegiatan
Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok

Waktu

asal yang beranggotakan 5 orang. Kemudian guru


membagi masing masing anggota kelompok ke
dalam kelompok ahli.
2.

Guru membagikan siswa LKS untuk dikerjakan


secara bersama dalam kelompok ahlinya.

3.

Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS


tersebut.

4.

70 menit

Setelah selesai mengerjakan LKS, masing masing


siswa

kembali

ke

kelompok

asalnya

untuk

menjelaskan kepada teman kelompoknya mengenai


apa yang telah diperoleh dalam kelompok ahlinya.
5.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


memaparkan hasil diskusinya di depan kelas.

C. Penutup
No.
1.

Kegiatan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

Waktu

menyimpulkan materi yang telah diajarkan.


2.

Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

3.

Guru menginformasikan materi selanjutnya

4.

Guru menutup pelajaran

10 menit

Pertemuan II (2 x 45 menit)

A. Pendahuluan
No.
1.
2.

Kegiatan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru

memotivasi

siswa:

golongan dan periode?

menanyakan

Waktu
tentang

10 menit

B. Inti
No.
1.
2.

Kegiatan
Guru menjelaskan tentang partikel dasar atom

Waktu

Guru menjelaskan tentang elektron valensi dan cara


mengonfigurasikan elektron.

3.

Guru menjelaskan mengenai penentuan golongan


dan periode dalam sistem periodik unsur.

4.

Guru menjelaskan tentang isotop, isobar dan isoton

5.

Guru memberikan latihan mengenai materi yang

70 menit

telah diajarkan.
6.

Guru menilai keaktifan siswa dan penguasaan materi


siswa

C. Penutup
No.
1.

Kegiatan
Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan

Waktu

materi yang telah dipelajari.

10 menit

2.

Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

3.

Guru menginfokan materi selanjutnya dan menutup


pelajaran.

VI. SUMBER DAN BAHAN


1.

Sumber:

a.

Michael Purba, 2007, KIMIA untuk SMA Kelas X, Jakarta, Penerbit


Erlangga

b.

Ir. Gitta ME, 2005, Cepat Menyelesaikan Soal Kimia SMA, Jakarta, Kawan
Pustaka

c.

Drs. Anwar Santoso, 2008, Rumus Lengkap Kimia SMA, Jakarta, Wahyu
Media

d.

Nana Sutresna, 2007, Cerdas Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah, Bandung, Grafindo Media Pratama

2.

Bahan: Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN
1.

Teknik Penilaian: tes untuk ranah kognitif dan observasi untuk ranah afektif.

2.

Bentuk Instrumen:

3.

a. Kognitif

: Tes tertulis dalam bentuk essay

b. Afektif

: Lembar observasi

Instrumen:
Pertemuan I:

1)
2)
3)
4)
5)

Jelaskan bagaimana sistem pengelompokkan unsur menurut Newlands?


Apakah tujuan para ahli kimia mengelompokkan unsur?
Sebutkan ciri ciri tabel periodik modern?
Jelaskan grafik volume atom unsur terhadap massa atomnya yang
dipaparkan oleh Lothar Meyer?
Jelaskan kelemahan dari masing masing sistem periodik yang dikemukakan
para ahli?
Pertemuan II

1)

Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron yang terdapat dalam atom
berikut:
a.

d.

b.

e.

c.

2)

Tuliskan konfigurasi elektron dan tentukan pula elektron valensi atom


berikut:

3)

a.

d.

15

b.

10

c.

14

Ne

e.

20

Ca

Si

Suatu unsur X mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 2. Salah satu


isotopnya mempunyai 40 neutron, tentukan nomor atom unsur tersebut!

4)
5)

6)
7)

4.

Ion M2- mempunyai konfigurasi elekton 2 8 6 dan mempunyai 19 neutron


dalam intinya. Tuliskan lambing unsur tersebut!
Tentukan nomor atom dari unsur X berikut yang terletak pada:
a. Periode 1 golongan IIIA
b. Periode 2 golongan IVA
c. Periode 2 golongan VA
d. Periode 3 gologan VIA
e. Periode 3 golongan VIIIA
Klorin (Cl) di alam terdiri dari dua isotop yaitu 75% isotop 35Cl dan 25%
isotop 37Cl. Tentukan massa atom elatif Cl!
Tuliskan konfigurasi elektron dari ion ion :
a. Na+
d. S2b. Cle. Ca2+
3+
c. Al
Pedoman Penskoran
Pertemuan I

1)

20

4)

20

2)

20

5)

20

3)

20
Pertemuan II

1)

10

5)

25

2)

10

6)

15

3)

15

7)

10

4)

15
Parepare, Juli 2012

Guru Pamong

Mahasiswa PPL

Hanisah, S.Pd
NIP. 19720911 199802 2 005

Nasrawati
NIM. 091304016

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 2 Parepare

Drs. Tajrin
NIP. 19601231 198703 1 158

Anda mungkin juga menyukai