Anda di halaman 1dari 18

EKSODONSI PADA PENDERITA DENGAN PENYAKIT SISTEMIK Pada tindakan ekstraksi gigi, pertama-tama operator harus memastikan keadaan

umum pasien, siap atau tidak untuk dilakukan tindakan. Kesiapan itu, dapat dinilai dari keadaan psikis (tegang, takut, atau biasa), keadaan sistemik (terkontrol atau tidak), riwayat penyakit, dan juga riwayat pengobatan. Pemeriksaan awal tersebut, sangat menentukan tingkat keberhasilan perawatan. Karena kondisi pasien yang tidak normal, akan dapat mempersulit tindakan eksodonsi. Salah satunya adalah adanya kelainan sistemik yang tidak terkontrol, maka dapat memici timbulnya komplikas perioperatif maupun pasca operatif. dalam tindakan eksodonsia, antara lain! ". #ipertensi $. %iabetes &ellitus '. Penyakit Kardi(askular ). #ipertiroidisme *. +agal +injal Kronis ,. Penyakit #ati Kronis -. .sma 1. HIPERTENSI %efinisi! #ipertensi juga disebut sebagai tekanan darah tinggi (#/0 atau #P0) adalah suatu kondisi medis di mana tekanan darah tinggi yang berkesinambungan atau menurut 102-(1oint 0ational 2omitte) hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri yang tetap, yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. %alam penggunaan saat ini, kata 3hipertensi3 biasanya merujuk ke sistemik (hipertensi arterial). Sedangkan jenis lain adalah pulmonary hipertensi yang melibatkan sirkulasi paru-paru. eberapa penyakit sistemik yang dapat menjadi penyulit

Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa Klasifikasi 0ormal 0ormal /inggi Stadium " (#ipertensi ringan) Stadium $ (#ipertensi sedang) Stadium ' (#ipertensi berat) Stadium ) (#ipertensi maligna) Patofisiologi! a. Hipertensi esensial (#ipetensi primer) bersifat idiopatik yang belum jelaspenyebabnya. %ipengaruhi usia, kelamin, merokok, kolesterol, berat badan. b. Hipertensi sek n!er. %ipengaruhi oleh obat, penyakit ginjal, penyakit endokrin (diabetes melitus, tiroid, 2ushing). +ejala dan /anda-tanda Klinis! iasanya tanpa menimbulkan gejala (asimtomatik). 0amun biasanya disertai beberapa tanda-tanda klinis, yaitu! pusing prosimal, berkeringat, takikardia, palpitasi. .dapun tanda-tanda fisik yang terlihat, diantaranya adalah! 4 4 4 4 4 4 +elisah &udah marah 5ajah kemerahan 6ambat 7besitas Sering tremor 4 4 4 4 4 4 Sukar tidur SISTO" #$$H%& 9 "': "':-"'; "):-"*; ",:-"-; "<:-$:; = $": DIASTO" #$$H%& 9 <* <*-<; ;:-;; "::-":; "":-""; ="$:

&udah lelah &imisan /elinga berdengung &ata berkunang-kunang Pembesaran ginggi(a dan 8erostomia (karena konsumsi obat antihipertensi)

%iagnosa! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! a. .namnesa


2

b. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis c. Pemeriksaan tekanan darah (sesuai dengan table diatas) /erapi! Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi $ jenis yaitu!$ ". Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah ! a. %iet rendah garam>kolesterol>lemak jenuh b. &engurangi asupan garam ke dalam tubuh. 0asehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. 2ara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis. c. 2iptakan keadaan rileks. erbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. d. &elakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama ':-)* menit sebanyak '-) kali seminggu. e. erhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol $. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis) 7bat-obatan antihipertensi. /erdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. ?ntuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter. a. %iuretik 7bat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga (olume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. 2ontoh obatannya adalah #idroklorotia@id. b. Penghambat Simpatetik +olongan obat ini bekerja dengan menghambat akti(itas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita berakti(itas ). 2ontoh obatnya adalah ! &etildopa, Klonidin dan Aeserpin. c. etabloker. &ekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. 1enis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. 2ontoh obatnya adalah ! &etoprolol, Propranolol dan .tenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati3

hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati. d. Basodilator 7bat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Cang termasuk dalam golongan ini adalah ! Prasosin, #idralasin. Dfek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah ! sakit kepala dan pusing. e. Penghambat ensim kon(ersi .ngiotensin 2ara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan @at .ngiotensin EE (@at yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). 2ontoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Dfek samping yang mungkin timbul adalah ! batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas. f. .ntagonis kalsium +olongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Cang termasuk golongan obat ini adalah ! 0ifedipin, %iltiasem dan Berapamil. Dfek samping yang mungkin timbul adalah ! sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah. g. Penghambat Aeseptor .ngiotensin EE 2ara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan @at .ngiotensin EE pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. 7bat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Balsartan (%io(an). Dfek samping yang mungkin timbul adalah ! sakit kepala, pusing, lemas dan mual. %engan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan. &asalah! Pada pasien yang hipertensi beresiko terjadi! a. Perdarahan dan thrombosis

b. Aesiko terjadinya injeksi intra(ascular dan adrenalin pada obat anastesi lokal masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan takikardi, stroke (olume meningkat, sehingga tekanan darah menjadi tinggi. Penatalaksanaan! Penggunaan anastesi lokal yang mengandung adrenalin perlu dipertimbangkan, juga pemberian obat-obatan dari golongan 0S.E%. Pemberian sedatif berupa 0$: sebelum perawatan hanya bila diperlukan (sebagai kontrol kecemasan). ?ntuk pasien hipertensi pada tingkat normal tinggi, masih bisa dilakukan pemberian anastesi lokal yang mengandung (asokontriktor (adrenalin) dengan perbandingan "!$:::::. .tau bisa juga dilakukan pengenceran pehakain dengan mencampur "ml pehakain $F dengan "ml lidocain $F murni. #indari waktu perawatan pada jam-jam sibuk dan cuaca yang tidak mendukung. ila diperlukan perawatan gigi sebaiknya dikonsultasikan segera dan perawatan bedah dilakukan dalam kerja tim.

'. DIA(ETES ME""IT)S %efinisi! %iabetes mellitus yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan ber(ariasi, terutama setelah makan. Semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut. #iperglikemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Klasifikasi! ". %& /ipe " ! %efisiensi Ensulin absolute akibat dekstruksi sel beta pankreas. Penyebabnya bisa karena autoimmune dan juga idiopatik.
5

$. %& /ipe $ ! %efisiensi insulin relatif. %isebabkan karena defek sekresi insulin lebih dominan daripada resistensi insulin dan resistensi insulin lebih dominan daripada defek sekresi insulin. %ibedakan menjadi tipe gemuk dan tidak gemuk. +ejala! +ejala khas dari penderita diabetes mellitus, adalah! Poliuria (sering buang air kecil) Polidipsi Polifagia menurun cepat tanpa penyebab yang jelas

Sedangkan gejala yang tidak khas dari penderita diabetes mellitus, adalah! Kesemutan +atal di daerah genital Enfeksi yang sulit sembuh isul yang hilang timbul

Penglihatan kabur 2epat lelah &udah mengantuk, dll /anda-tanda Klinis! &anifestasi rongga mulut pada penderita diabetes antara lain! Penyakit gusi yang semakin luas +ingi(itis Kandidiasis 6ichen planus ?lserasi mukosa 2heilosis angularis Penyakit periodontal progresif Periodontitis, kehilangan gigi, luka sulit sembuh Enfeksi dan penyakit mulut gigi Karies Sakit pada lidah &ulut kering>8erostomia &ulut terasa terbakar
6

%isfungsi pada pengecapan

%iagnosa! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! a. .namnesa b. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis c. Pemeriksaan kadar gula darah! /erapi! %iet rendah gula Pemberian Ensulin 7bat .nti-diabetes, seperti! /olbutamid, chlorpropamide, tola@amid, glipi@id, dan glibenklamid. &asalah! a. #ilangnya pengendalian metabolik. %apat disebabkan karena stress, obat anastesi lokal (terutama yang mengandung adrenalin atau (asokonstriktor lainnya), dan krisis hipoglikemik. b. &eningkatnya kemungkinan terjadinya infeksi. %isebabkan oleh terganggunya produksi antibodi yang diakibatkan oleh kurangnya glikogen, imunitas selular dan hormonal penderita diabetes mellitus menurun, fungsi leukosit terganggu dan kadar gula dalam darah tinggi. c. Pembekuan darah pada penderita diabetes mellitus, baik yang tipe " maupun tipe $, sedikit terganggu. .rtinya cloating time penderita tidak seperti orang non diabetes. d. Kecenderungan perdarahan yang meningkat. #al tersebut berhubungan dengan (asopati dan infeksi yang sering kambuh pada mukosa mulut. Perdarahan selama dan setelah tindakan eksodonsi biasanya dapat dikendalikan melalui perawatan lokal. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari "$: mg>dl Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari $:: mg>dl

e. Salah satu komplikasi akut diabetes mellitus adalah koma hiperosmoler non ketotik. Penyakit ini disebabkan tingginya kadar gula darah melebihi ,:: mgF yang mengakibatkan pasien mudah shock. Penatalaksanaan! Enformasi riwayat kasus yang menyeluruh (anamnesa). Pemeriksaan kadar gula sebelum dan sesudah tindakan. %ilakukan penambahan insulin guna mencegah terjadinya shock. .nastesi lokal tanpa penambahan bahan (asokonstriktor. Karena adrenalin dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Pada tindakan pembedahan, terdapat sedikit perbedaan antara penderita diabetes mellitus tipe " dan tipe $. Pada penderita diabetes mellitus tipe ", sebelum dilakukan pembedahan harus dilakukan terapi insulin, dengan memberikan suntikan insulin karena jumlah insulinnya tidak mencukupi kebutuhan. Sedangkan pada tipe $, tidak perlu diberikan suntikan insulin. /eknik operasi konser(atif dan drainasi luka, misalnya pemberian tampon selam ': menit setelah ekstraksi gigi. &engurangi kemungkinan terjadinya komplikasi iatrogenik, gangguan lipid darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah. Kemungkinan pemberian profilaksis antibiotik. /indakan pencabutan atau operasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan setelah makan, karena pada waktu itu keadaan metabolic relatif stabil. *. PENYAKIT KARDIO+ASK)"AR %efinisi! Penyakit kardio(askular adalah penyakit sistemik yang melibatkan jantung dan pembuluh darah. .da banyak penyebab penyakit kardio(askular, antara lain! faktor keturunan, penyakit infeksi, gaya hidup yang tidak sehat, suka merokok, dan berbagai faktor resiko lainnya. Kadang-kadang, tindakan perawatan gigi dan pemakaian obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kondisi medis pasien dengan penyakit kardio(askular. +ejala!
8

#ipoksemia Sianosis 2lubbing finger pada tangan dan kaki Polisitemia karena hipoksemia /anda-tanda Klinis (intraoral)! Drups igigi sulung dan permanen terlambat #ipoplasia enamel Basodilatasi pulpa +igi tampak putih kebiruan Karies dan penyakit periodontal %iagnosa! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! a. .namnesa b. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis /erapi! Pemberian obat anti kon(ulsi, seperti! aspirin, heparin, dll. &asalah! Komplikasi peredaran darah, seperti perdarahan dan trombosis Enfeksi Dndokarditis Penatalaksanaan! #arus menghindari penggunaan (asokonstriksi dalam anastesi lokal, karena dalam hubungannya dengan catecholamine yang dilepaskan secara endogen, dapat menyebabkan komplikasi peredaran darah. erhati-hati dalam melakukan tindakan perawatan gigi.

Penggunaan profilaksis antibiotik. Sedangkan untuk tindakan operasi, sebaiknya operasi dilakuakn dengan monitor D2+ dan disertai infuse EB dengan maksud untuk segera mengetahui komplikasi dan melakukan perawatan. /indakan ini harus dilakukan di rumah sakit sehingga dapat dilakukan pengawasan oleh spesialis yang berwenang (/est and 5agner, ";;$).
9

erusaha sebisa mungkin untuk mengurangi rasa cemas pasien selama tindakan perawatan gigi dilakukan. Karena penderita penyakit kardio(askular yang berat terkadang memiliki kondisi medis yang mudah sekali dipengaruhi oleh emosinya.

Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang selama ini merawat pasien untuk mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi medis pasien saat ini, obat-obat apa saja yang dipergunakan oleh pasien, dan apa saja yang harus dihindarkan selama dilakukan tindakan perawatan gigi pada pasien penderita penyakit kardio(askular tersebut ,. HIPERTIROIDISME %efinisi! Kerja kelenjar tiroid yang berlebihan. Sehingga produksi tiroksin jadi berlebihan. +ejala! #eat intolerance +elisah /remor Keringat berlebihan Kelemahan otot %iare Peningkatan nafsu makan Penurunan berat badan

Pada orangtua bisa terjadi fibrilasiatrial, angina dan gagal jantung kongesti /anda-tanda Klinis! /remor dan takikardi D8ophtalmos Pembesaran kelenjar tiroid Kulit tipis dan soft Aefleks hiperaktif %iagnosa! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! a. .namnesa b. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis c. Pemeriksaan laboratorium!
10

/erapi!

Peningkatan /' dan /) Penurunan /S#

Penatalaksanaan hipertiroidisme secara farmakologi menggunakan empat kelompok obat ini yaitu! a) obat antitiroid, b) penghambat transport iodida, c) iodida dalam dosis besar menekan fungsi kelenjar tiroid, d) yodium radioaktif yang merusak sel-sel kelenjar tiroid. 7bat antitiroid bekerja dengan cara menghambat pengikatan (inkorporasi) yodium pada / + (thyro8ine binding globulin) sehingga akan menghambat sekresi /S# (/hyreoid Stimulating #ormone) sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid. .ntitiroid digunakan untuk !G"H a. mempertahankan remisi pada strauma dengan tirotoksikkosis b. mengendalikan kadar hormon pada pasien yang mendapat yodium radioaktif c. menjelang pengangkatan tiroid (.nonim, $:::). .dapun obat-obat yang temasuk obat antitiroid adalah Propiltiourasil, &ethima@ole, Karbima@ol dan /iama@ole. eta-adrenergic reseptor antagonist. 7bat ini adalah untuk mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. 2ontoh ! Propanolol &asalah! Aesiko terjadinya krisis tiroid Penatalaksanaan! #indari penambahan adrenalin pada pemberian anastesi lokal, karena adanya pelepasan adrenalin secara endogen sehingga dapat menyebabkan krisis tirotoksik. -. ASMA %efinisi! .sma diartikan sebagai penyakit radang kronis dari saluran pernafasan yang ditandai dengan meningkatnya respons cabang tracheobronchial terhadap stimulus yang berulang. .sma merupakan penyakit yang hilang I timbul, dengan eksaserbasi akut menyebar. ?mumnya waktu serangan pendek, terjadi antara beberapa menit hingga beberapa jam, dan secara klinis pasien dapat pulih sempurna setelah serangan. 5alaupun jarang terjadi, serangan akut dapat menimbulkan kematian
11

Klasifikasi! .sma dibedakan jadi dua jenis, yakni asma bronkial dan kardial. Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap, dan bahan lain penyebab alergi. +ejala kemunculannya sangat mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang secara tibatiba. 1ika tidak mendapatkan pertolongan secepatnya, risiko kematian bisa datang. +angguan asma bronkial juga bisa muncul lantaran adanya radang yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan bagian bawah. Penyempitan ini akibat berkerutnya otot polos saluran pernapasan, pembengkakan selaput lendir, dan pembentukan timbunan lendir yang berlebihan. Sedangkan asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung disebut asma kardial. +ejala asma kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak napas yang hebat. Kejadian ini disebut nocturnal paro8ymul dyspnea. sedang tidur. +ejala dan /anda Klinis! +ejala dan tanda klinis sangat dipengaruhi oleh berat ringannya asma yang diderita. isa saja seorang penderita asma hampir-hampir tidak menunjukkan gejala yang spesifik sama sekali, di lain pihak ada juga yang sangat jelas gejalanya. +ejala dan tanda tersebut antara lain! J atuk J 0afas sesak (dispnea) terlebih pada saat mengeluarkan nafas (ekspirasi) J 5hee@ing (mengi) J 0afas dangkal dan cepat J Aonkhi J Aetraksi dinding dada J Pernafasan cuping hidung (menunjukkan telah digunakannya semua otot-otot bantu pernafasan dalam usaha mengatasi sesak yang terjadi) J #iperinflasi toraks (dada seperti gentong) iasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. %iagnosa!
12

iasanya terjadi pada saat penderita

Penyakit asma dapat didiagnosis melalui metode berikut(www.nature.com)! (a)Sebuah alat yang bernama Kpeak flow meterL> pengukur aliran puncak dapat digunakan untuk mendiagnosis asma. Peak flow meter dapat mengukur seberapa banyak, dan seberapa cepat udara dapat dikeluarkan dari paru- paru> pulmo. .lat ini juga dapat digunakan untuk menentukan terapi macam apa yang paling sesuai untuk perawatan asma di tiap kasus yang berbeda. (b)/est Spirometry dapat mengukur seberapa baik fungsi dari paru- paru, dan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dari peak flow meter. (c)M-ray rongga dada> thora8ic ca(ity, tetapi metode ini agak kurang umum dilaksanakan. (d)/est alergi pada kulit, dan test darah, untuk mengetahui adakah alergi terhadap bahanbahan tertentu. /erapi! /erapi medikasi asma dibagi menjadi $ kategori, yaitu Nuick relief dan medikasi kontrol jangka panjang. Ouick relief ! - mengatasi eksaserbasi akut asma - eta agonis aksi pendek, antikolinergik dan kortikosteroid sistemik. - Pemulihan cepat dari eksaserbasi akut &edikasi kontrol jangka panjang ! - kortikosteroid inhalasi - cromolyn sodium - nedocromil - beta agonis jangka panjang - methyl8antine - leukotrien antagonis (r.nk.!ilat.r &erupakan pengobatan simptomatis dari bronkospasme pada eksaserbasi akut asma> kontrol gejala jangka panjang ! .lbuterol, le(albuterol, salmeterol, ipratropium (atro(ent), teofilin. Anta%.nis resept.r le k.trien

13

.ntagonis direk dari mediator yang menyebabkan inflamasi jalan napas pada asma. .lternatif pengobatan jangka panjang selain kortikosteroid inhalasi dosis rendah ! montelukast. K.rtik.ster.i! 7bat pilihan untuk pengobatan asma kronis dan pencegahan eksaserbasi akut asma. eberapa kortikosteroid inhalasi yang digunakan pada asma ! beclomethasone, budenoside, turbuhaler, flunisolide, fluticasone, triamcinolone. Mast /ell sta0ili1er &encegah pelepasan mediator dari sel mast yang menyebabkan inflamasi jalan napas dan bronkospasme. %iindikasikan untuk terapi rumatan untuk asma ringan hingga moderat ! cromolyn /erapi asma kardial (gagal jantung)! ") Pengobatan .ritmia ! I .nti .ritmia ! %iuretik, .2D inhibitor, eta blocker, dll. I Pacu 1antung $) Pengobatan edah ') /ransplantasi 1antung )) Pengobatan metabolik &asalah! Pasien mengalami kesulitan bernafas.

Penatalaksanaan! .namnesa tentang alergi obat. #indari penggunaan obat-obat yang merangsang reaksi alergi pada pasien. 1ika pasien mengalami serangan asma, maka! (Aylander, ";;-) (a) Segera gunakan inhaler relie(er dilengkapi spacer. (b) %uduk dan rela8, jangan tidur telentang. (c) /unggu *-": menit, jika serangan asma tidak reda juga, gunakan inhaler relie(er tiap " menit sekali, selama * menit, hingga serangan asma tersebut reda. (d) 1ika serangan asma masih tidak reda, segera panggil ambulance, dan tetap gunakan inhaler relie(er "8 setiap menit.
14

2. GAGA" GIN3A" KRONIS %efinisi! Penyakit +agal +injal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan @at kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. +ejala dan tanda-tanda klinis! #ipertonia 6emas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat>anemi. Kelainan urin! Protein, Dritrosit, 6ekosit. Kelainan hasil pemeriksaan 6ab. lain! 2reatinine darah naik, #b turun, ?rin! protein selalu positif %iagnosa! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! a. .namnesa b. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis c. Pada pemeriksaan darah dan urin akan ditemukan! Peningkatan kadar urea dan kreatinin .nemia .sidosis (peningkatan keasaman darah) #ipokalsemia (penurunan kadar kalsium) #iperfosfatemia (peningkatan kadar fosfat) Peningkatan kadar hormon paratiroid Penurunan kadar (itamin % Kadar kalium normal atau sedikit meningkat .nalisa air kemih menunjukkan berbagai kelainan, berupa ditemukannya sel-sel yang abnormal dan konsentrasi garam yang tinggi &asalah!
15

+angguan detoksifikasi obat Kecenderungan perdarahan Penatalaksanaan! &empertimbangkan penggunaan obat-obatan yang sifatnya diekskresi oleh ginjal. Karena adanya bahaya akumulasi yang sangat tinggi. 4. PENYAKIT HATI KRONIS %efinisi! %alam kasus penyakit hati kronis, misalnya sirosis hati dan hepatitis. /erjadi gangguan terhadap fungsi hati. %an hal itu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan. +ejala! 1aundice, edema, perdarahan lambung, mental confusion #epar mengkerut dan keras, splenomegali .sites dan edema perifer (pembesaran yang nyeri pada perut region kanan atas) &anifestasi kulit ! spider angioma>ne(i, palmarerythema, ruam kulit dan urtikaria %iagnosis! Penegakkan diagnose dapat dilakukan dengan melakukan! d. .namnesa e. Pemeriksaan gejala dan tanda-tanda klinis f. Pemeriksaan laboratorium! &asalah! +angguan detoksifikasi obat Kecenderungan perdarahan Aesiko penularan infeksi (iral hepatitis Penatalaksanaan!
16

2/ scan, ?S+ abdomen, biopsihepar /es fungsi hepar (S+7/>.S/ dan S+P/>.6/) meningkat .danya antigen dan antibodi (irus hepatitis

Pemeriksaan fungsi hati, untuk menghindari peningkatan perdarahan. Penggunaan anastesi lokal golongan ester, untuk mengurangi penimbunan obat dalam hati akibat pemecahan yang cukup banyak yang terjadi didalam jaringan dan darah. 1ika menggunakan anastesi lokal golongan amida, maka dosis maksimum yang diperbolehkan harus dianggap sebagai dosis maksimum untuk hari ini. Penundaan perawatan pada pasien dengan peningkatan fungsi hepar ?ntuk pasien dengan infeksi aktif! Perawatandilakukanterakhir ?ni(ersal precaution

RE5EREN6E7 /etsch, Peter and 5ilfried 5agner. ";;$. Operative Extraction of Wisdom Teeth. 1akarta! D+2 Pedersen, +5. ";;,. Buku Ajar raktis Bedah !ulut. 1akarta! D+2 Aylander A, %ahlberg 2, Aubenowit@ D. &agnesium supplementation decreases airway responsi(eness among hyper-reacti(e subjects. &agnesium- ulletin ";;-P";!)I,. Price, Syl(ia .. dan 6orraine &. 5ilson.";;). Patofisiologi konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ddisi ).1akarta! D+2. Kumar, .bbas, Qausto. $::*. Aobin and 2otran Pathologic Dlsei(er Saunders Kasper %ennis 6. et.al. $::). #arrisonRs Principles of Enternal &edicine ",th Ddition! &c+raw-#ill Professional ?nknown(website Aumah Sakit udi Kemuliaan).%arah tinggi> #ipertensi. http!>>www.rsbkbatam.co.id>SpilihTnewsUmodTyesUaksiTlihatUidT$*. .ccessed on! %ecember,$::< www.pdgi-online.com
17

asics of %isease -th Ddition !

www.medicastore.com http!>>www.nature.com>nrd>journal>('>n":>abs>nrd"*$).html

18

Anda mungkin juga menyukai