Anda di halaman 1dari 26

Ileus

Hasyati D. K. 023

Definisi
Gangguan/ hilangnya pasase isi usus yang segera memerlukan pertolongan dokter.

Klasifikasi
Ileus

Mekanik

Neurogenik

Vaskular: intestinal ischaemia

Lokasi

Adinamik/paralitik

stadium

Dinamik/ spastik

Ileus mekanik/ obstruktif


lokasi
Letak Tinggi : DuodenumJejunum Letak Tengah : Ileum Terminal Letak Rendah : ColonSigmoid-rectum

stadium
Parsial : menyumbat lumen sebagian Simple/Komplit: menyumbat lumen total Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa

Etiologi

Ileus obstruktif

Hernia Inkarserata Non Hernia Penyempitan lumen usus Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis. Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan. Ekstra lumen : Tumor intraabdomen. Adhesi Invaginasi Volvulus Malformasi Usus

Ileus paralitik

Pembedahan Abdomen Trauma abdomen Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis Pneumonia Sepsis Serangan Jantung Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natrium Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi otot Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi Mesenteric ischemia

Patofisiologi

Patogenesis ileus paralitik


Kemungkinan mekanisme ileus:
Mekanisme SSO SS Intrinsik usus Hormon & neuropeptida Faktor yang terlibat Jalur inhibisi simpatis Substansi P, NO Vasoactive intestinal peptide, CRF ligand, calcitonin gene-related peptid ligand Makrofag, netrofil, sitokin, mediator lain Umum Opioid, morfin

Inflamasi Anaestesi Narkotika

Karena hipomotilitas tanpa adanya obstruksi mekanik, biasanya ileus paralitik membaik setelah:
24 jam usus halus 24-48 jam lambung 48-72 jam kolon

Manifestasi klinis
OBSTRUKTIF Nyeri-Kolik
Obstruksi usus halus : kolik dirasakan periumbilikus Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar suprapubik.

Muntah
Stenosis Pilorus : Encer dan asam Obstruksi usus halus proksimal: Berwarna kehijauan Obstruksi kolon : onset muntah lama.

Perut Kembung (distensi) Konstipasi Tidak ada defekasi Tidak ada flatus

PARALITIK Nyeri dan rasa tidak nyaman di perut kembung ( abdominal distention), anoreksia, mual dan muntah mungkin ada, mungkin pula tidak ada Obstipasi Tidak disertai nyeri kolik yg paroksismal

Diagnosis
Anamnesa
Dari gejala pasien benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang tidak dapat kembali menandakan adanya hernia inkarserata. I nvaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir dan darah. Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perut kanan bawah yang menetap. Riwayat operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi usus.

Pemeriksaan fisik
Tanda umum: akut, lemah, pireksia/demam, tanda kekurangan cairan (takikardi, hipotensi ortostatik, mukosa kering, turgor jelek) Inspeksi Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya. Auskultasi Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang. Perkusi Hipertimpani Palpasi Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia, Lokal tenderness dan guarding, Rebound tenderness

Rectal Toucher - Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease - Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma - Feses yang mengeras : skibala - Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi - Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi - Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Pelebaran udara usus halus atau usus besar hearing bone appearance dengan gambaran anak tangga (air-fluid level step leader). Penggunaan kontras dikontraindikasikan adanya perforasi-peritonitis. Barium enema diindikasikan untuk invaginasi, dan endoskopi disarankan pada kecurigaan volvulus.

ILEUS PARALITIK
Inspeksi Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi(turgor kulit, mulut dan lidah kering), distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen. Pada pasien yang kurus tidak terlihat gerakan peristaltik. Auskultasi Bising usus lemah atau tidak ada sama sekali (silent abdomen) Palpasi mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup defence muscular involunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal untuk mengetahui penyebab ileus. Perkusi Hipertimpani Foto polos: dilatasi usus halus atau usus besar, elevasi diafragma, air fluid level mungkin ditemukan gambaran line up / segaris

Terapi
OBSTRUKTIF Konservatif
Penderita dirawat di rumah sakit. Penderita dipuasakan Kontrol status airway, breathing and circulation. Dekompresi dengan nasogastric tube. Intravenous fluids and electrolyte pasang kateter urin untuk hitung balance cairan. Lavement jika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.

Farmakologis
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob. Analgesik apabila nyeri.

Operatif
Lisis pita untuk band Herniorepair untuk hernia inkarserata Pintas usus : ileostomi, kolostomi. Reseksi usus dengan anastomosis Diversi stoma dengan atau tanpa reseksi

ILEUS PARALITIK Konservatif


Penderita dirawat di rumah sakit. Penderita dipuasakan Kontrol status airway, breathing and circulation. Dekompresi dengan nasogastric tube. Intravenous fluids and electrolyte Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.

Farmakologis
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob. Analgesik apabila nyeri. Prokinetik: Metaklopromide, cisapride Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis

Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis.

Referensi
Buku ajar ilmu bedah wim de jong IPD Gastroenterologi

Anda mungkin juga menyukai