Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH TERKAIT METODE KONTRASEPSI DAN KB (PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL) Laporan ini disusun guna

memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi I

Disusun oleh: Shinta Umi A (112110101131)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2013

A. PENDAHULUAN Komposisi Pil KB berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari. Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7 tablet salut gula berwarna putih yang tidak mengandung hormon. Mekanisme Kerja Pil KB akan mencegah pelepasan sel telur yang telah diproduksi oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang terkandung dalam pil KB akan memperkental lendir leher rahim sehingga mempersulit sel sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB akan menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan. Kualitas 1. Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB 99,7% ampuh mencegah kehamilan. 2. Kualitas telah memenuhi standard internasional 3. Membantu mencegah kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker payudara 4. Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat baik, sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini tentu sangat berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan meningkatkan efektifitas kerja dari pil ini. Keunikan 1. Efek samping rendah 2. Nyaman 3. Menjaga siklus haid agar lebih teratur 4. Menjaga kestabilan berat badan 5. Menjaga kesehatan kulit 6. Kandungan hormon rendah 7. Kembali subur dengan cepat

Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti: 1. Mual 2. Sakit kepala ringan 3. Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid

B. DATA WAWANCARA RESPONDEN AKSEPTOR KB a. Karateristik demografi Nama responden: Saudah Usia: 37 tahun Status menikah: menikah Usia menikah: 19 tahun Usia saat hamil pertama: 22 tahun b. Karateristik sosial ekonomi Pendidikan terakhir: SMK Pekerjaan: pedagang Pekerjaan suami: tukang becak Pendapatan: Rp 10000-Rp 15000/hari Tempat tinggal: Jl. Mastrip no. 15 Jember c. Pemakaian kontrasepsi Jenis kontrasepsi yang saat ini dipakai: pil Jenis kontrasepsi yang pernah dipakai: suntik, pil Usia mulai pakai kontrasepsi: 23 tahun Kontrasepsi pertama yang dipakai: suntik Pengambil keputusan atas jenis kontrasepsi yang saat ini dipakai: atas kemauan sendiri Keluhan atas metode yang dipakai saat ini: tidak ada keluhan d. Pelayanan KB Yang melayani kontrasepsi yang dipakai saat ini: bidan di dekat rumah responden Pelayanan: baik dan memuaskan Dimana: Jl. Mastrip 43 Jember e. Kelangsungan pemakaian kontrasepsi Tujuan memilih kontrasepsi yang saat ini dipakai: penggantian kontrasepsi dari suntik ke pil adalah karena menyusui dan tujuannya adalah karena responden tidak berniat untuk mempunyai anak lagi karena sudah punya 2 anak yang usianya sudah menginjak remaja Niat untuk ganti metode: tidak ada

Niat melepas kontrasepsi untuk hamil lagi: tidak ada

PEMBAHASAN MASALAH 1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu: a. Pengetahuan Responden tidak mengetahui bahwa penggunaan kontrasepsi suntik tidak berpengaruh pada ibu yang menyusui, karena hormon progesteron dapat meningkatkan kualitas ASI sehingga kontrasepsi suntuk sangat cocok untuk ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam ASI sangat kecil dan tidak ditemukan adalanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi b. Sikap Ketidakmauan responden untuk berekonsultasi mengenai masalah kontrasepsi pada saat menyusui dan lebih memilih saran dari saudara dekatnya yang dianggap sudah berpengalaman c. Usia Usia responden yang sudah setengah baya berpengaruh pada kerutinan meminum pil kontrasepsi, responden sering lupa untuk meminum pil kontrasepsi

2. Analisis Masalah a. Ketidaktahuan responden mengenai pengaruh kontrasepsi suntik untuk ibu menyusui membuat responden langsung mengganti kontrasepsi suntik ke pil pada saat menyusui b. Responden tidak menanyakan kepada bidan tentang pengaruh kontrasepsi suntik untuk ibu menyusui, karena responden mengetahui dari saudara dekatnya tentang pengaruh kontrasepsi suntik sehingga dia memutuskan untuk mengganti

kontrasepsi suntuk ke kontasepsi pil tanpa konsultasi terlebih dahulu c. Kontrasepsi pil cara pemakaiannya adalah dengan meminum pil secara rutin setiap hari. Kendalanya adalah jika lupa meminum, maka akan berpotensi kegagalan pemakaian kontrasepsi 3. Rekomendasi a. Perlunya diadakan penyuluhan kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi yang tepat agar masyarakat mengetahui penggunaan kontrasepsi secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka

b. Bidan yang melayani kontrasepsi harus lebih aktif menanyakan tentang kebutuhan akseptor KB karena sebagian masyarakat enggan untuk bertanya pada bidan dikarenakan mereka merasa bingung atau malu bertanya dan cenderung lebih mempercayai orang terdekatnya yang dirasa sudah berpengalaman c. Perlu adanya orang yang mengontrol meminum pil bagi pengguna kontasepsi pil, karena keterlambatan meminum pil KB ini berpengaruh besar terhadap

keberhasilan penggunaan kontasepsi ini. Jika terlambat meminum sekali saja, maka berisiko terjadi kehamilan

DAFTAR PUSTAKA 1. BKKBN : (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta 2. Manuaba, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai