LATAR BELAKANG
Penggantian Antar Waktu anggota legislatif Daerah pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari penempatan anggota legislatif itu sendiri, fenomena PAW ini seringkali menimbulkan sengketa hukum dikemudian hari, terutama apabila ada salah satu pihak (umumnya mereka yang dikenakan pemecatan/ penggantian) yang merasa dirugikan dengan diperlakukan tidak adil oleh partainya. Pihak yang dirugikan dan memperjuangkan hakhaknya tersebut biasanya menempuh upaya hukum melalui lembaga peradilan baik PTUN maupun Pengadilan Negeri.
Undang-undang 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009. Undang-undang 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ditegaskan perihal syarat-syarat pemberhentian antar waktu.
Pengaturan tentang PAW anggota DPRD diatur di dalam Pasal 383 Undang-undang Nomor 27 tahun 2009 yang menegaskan anggota DPRD Kabupaten/ Kota berhenti antar waktu karena meninggal dunia, mengundurkan diri dan diberhentikan.
TAHAPAN PAW
Berdasarkan ketentuan Pasal 383 ayat (2) huruf (e) Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009: Pengusulan pemberhentian oleh Dewan Perwakilan Cabang Persetujuan Rapat DPRD Pengusulan PAW kepada Gubernur Peresmian PAW oleh Gubernur/Bupati/ Walikota
Diajukan ke DPRD
Meninggal dunia Mengundurkan diri Diberhentikan karena alasan tertentu, apabila: Tidak melaksanakan tugas secara berkelanjutan/tetap selama 3 bulan berturut-turut tanpa keterangan. Melanggar sumpah janji jabatan dan kode etik Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang diancam pidana penjara 5 Tahun/ lebih Tidak menghadiri rapat paripurna 6 kali berturut-turut Diusulkan oleh parpolnya sesuai ketentuan perundangundangan Tidak memenuhi syarat sebagai anggota DPRD Melanggar larangan yang diatur dalam perundang-undangan Diberhentikan sebagai anggota Parpol Menjadi anggota Parpol lain.
Merupakan Perbuatan Melawan Hukum (perdata) Tidak sesuai dengan Kewenangan Tidak sesuai dengan Prosedur PTUN Tidak sesuai dengan substansi Bertentangan dengan AAUPB
Dismisal proses/ pemeriksaan Jawaban Replik Duplik Pembuktian (saksi/ tertulis) Kesimpulan Putusan tingkat pertama (PN/ PTUN) Memori/ Kontra Memori Banding Putusan Tingkat Banding (PT. TUN) Memori/ Kontra Memori Kasasi Putusan Tingkat Kasasi (MAHKAMAH AGUNG) Memori/ Kontra Memori PK Putusan Peninjauan Kembali (MAHKAMAH AGUNG)
KALAH
MELAKSANAKAN PUTUSAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP DENGAN MEMPERBAIKI OBJEK GUGATAN ATAU MENERBITKAN KEMBALI SK PAW