Anda di halaman 1dari 22

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK) A. PENDAHULUAN Abses otak adalah suatu proses infeksi dengan pernanahan proto&oa'( )alaupun teknologi kedokteran diagnosti# dan perke"bangan antibiotika saat ini telah "engala"i ke"a!uan% na"un rate ke"atian pen akit abses otak tetap "asih tinggi aitu sekitar (*+,*- atau rata+rata .*-' /en akit ini sudah !arang di!u"pai teruta"a di Negara+negara "a!u% na"un karena resiko ke"atiann a tinggi' Abses otak ter"asuk golongan pen akit infeksi infe#tion1)' 2enurut Britt% Ri#hard et al% penderita abses otak lebih ban ak di!u"pai pada laki+laki daripada pere"puan dengan perbandingan 34( produktif aitu sekitar 5*+6* tahun' 7ang S7 "en atakan bah8a kondisi pasien se8aktu "asuk ru"ah sakit "erupakan faktor ang sangat "e"pengaruhi rate ke"atian' 9ika kondisi pasien buruk% rate ke"atian akan tinggi' :asil penelitian ;iang 7 :an (The <ni$ersit of Te=as) terhadap > penderita abses otak ang diperolehn a sela"a (. tahun ((>?>+5**5)% "enun!ukan bah8a !u"lah penderita laki+laki @ pere"puan dengan perbandingan A45% berusia sekitar 3?+A? tahun dengan rate ke"atian 66-' Be"ikian !uga hasil penelitian :aki" AA' Terhadap 5* pasien abses otak ang terku"pul sela"a 5 tahun ((>?.+(>?,) dari RS<B Br' Soeto"o Suraba a% "enun!ukkan hasil ang tidak !auh berbeda% di"ana !u"lah penderita abses otak pada laki+laki @ pere"puan dengan perbandingan ((4>% berusia sekitar 6 bulan sa"pai 6* tahun dengan angka ke"atian 36- (dari 5* penderita% A "eninggal)' Berdasarkan hal+hal tersebut diatas% penulis ingin "en a"paikan "akalah tentang abses otak ini ditin!au dari etiologi dan faktor pen#etus% neuropatologi dan ga"baran CT+ S#an% diagnose dan pe"bantu diagnose serta terapi'( KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S ang u"u"n a "asih usia ang "engan#a" kehidupan "as arakat (0life threatening ang terlokalisir diantara !aringan otak ang disebabkan oleh berbagai "a#a" $ariasi bakteri% fungus dan

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

B. ANATOMI OTAK Anato"i otak adalah struktur ang ko"pleks dan ru"it karena fungsi Organ ang "enak!ubkan ini berfungsi sebagai pusat kendali dengan "eneri"a% "enafsirkan% serta untuk "engarahkan infor"asi sensorik di seluruh tubuh' Ada tiga di$isi uta"a otak% aitu otak depan% otak tengah% dan otak belakang' /e"bagian otak4 (' /rosen#ephalon (Otak depan) 5' 2esen#ephalon (Otak tengah) Bien#ephalon C thala"us% h pothala"us Telen#ephalonC korteks serebri% ganglia basalis% #orpus striatu"

3' Rho"ben#ephalon (Otak belakang) 2eten#ephalonC pons% #erebellu" 2 elen#ephalonC "edulla oblongata

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Gambar 1. Anatomi Ota

C. !AKTOR ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI Sebagian besar abses otak berasal lansung dari pen ebaran infeksi telinga tengah% sinusitis (paranasal% eth"oidalis% sphenoidalis dan "a=illaris)'(%3 Abses dapat ti"bul akibat pen ebaran se#ara he"atogen dari infeksi paru siste"ik (e"p e"a% abses paru% bronkhiektasi% pneu"onia)% endo#arditis ba#terial akut dan subakut dan pada pen akit !antung ba8aan Tetralog Dallot (abses "ultiple% lokasi pada substansi putih dan abu dari !aringan otak)' Abses otak ang pen ebarann a se#ara he"atogen% letak absesn a sesuai dengan peredaran darah ang didistribusi oleh arteri #erebri "edia teruta"a lobus parietalis% atau #erebellu" dan batang otak' Abses dapat !uga di!u"pai pada penderita pen akit i""unologi# seperti AIBS% penderita pen akit kronis kekebalan tubuh' 5*+3A- pen ebab abses otak tidak diketahui' /en ebab abses ang !arang di!u"pai% osteo" elitis tengkorak% sellulitis% er sipelas ang "endapat ke"oterapiEsteroid ang dapat "enurunkan s ste"

8a!ah% abses tonsil% pustula kulit% luka te"bus pada tengkorak kepala% infeksi gigi% luka te"bak dikepala% septike"ia' Berdasarkan su"ber infeksi dapat ditentukan lokasi ti"buln a abses di lobus otak' Infeksi sinus paranasal dapat "en ebar se#ara retrograde thro"bophlebitis "elalui klep $ena diploika "enu!u lobus frontalis atau te"poral bentuk absesn a biasan a tunggal% terletak superfi#ial di otak% dekat dengan su"ber infeksin a' Sinusitis sphenoidalis dapat "en ebabkan abses pada lobus frontalis atau te"poralis' Sinusitis eth"oidalis dapat "en ebabkan abses pada lobus frontalis' Infeksi pada telinga tengah dapat "en ebar ke lobus te"poralis' Infeksi pada "astoid dan kerusakan tengkorak kepala karena kelainan ba8aan seperti kerusakan teg"entu" ti"pani atau kerusakan tulang te"poral oleh kolesteo"a dapat "en ebar kedala" #erebellu"' KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Infeksi parasite (s#histoso"iasis% A"oeba% fungus (A#tino" #osis% Candida albi#ans) dapat "eni"bulkan abses% tetapi hal ini sangat !arang ter!adi'(%3%?

Daktor predisposisi dapat "en angkut host% ku"an infeksi atau faktor lingkungan' (' Daktor tuan ru"ah (host) Ba a pertahanan susunan saraf pusat untuk "enangkis infeksi "en#akup kesehatan u"u" ang se"purna% struktur sa8ar darah otak ang utuh dan efektif% aliran darah ke otak ang adekuat% siste" i"unologik hu"oral dan selular se"purna' 5' Daktor ku"an Ku"an tertentu #enderung neurotropik seperti ang "e"bangkitkan "eningitis bakterial akut% "e"iliki beberapa faktor $irulensi ang tidak bersangkut paut dengan faktor pertahanan host' Ku"an ang "e"iliki $irulensi ang rendah dapat "en ebabkan infeksi di susunan saraf pusat !ika terdapat ganggguan pada s ste" li"foid atau retikuloendotelial' 3' Daktor lingkungan Daktor tersebut bersangkutan dengan transisi ku"an' 7ang dapat "asuk ke dala" tubuh "elalui kontak antar indi$idu% $ektor% "elaui air% atau udara' ang berfungsi

D. PATO!ISIOLOGI"#$#% Abses otak dapat ter!adi akibat pen ebaran perkontinuitatu" dari fokus infeksi di sekitar otak "aupun se#ara he"atogen dari te"pat ang !auh% atau se#ara langsung ang ter!adi oleh pen ebaran

seperti trau"a kepala dan operasi kranioto"i' Abses

he"atogen dapat pada setiap bagian otak% tetapi paling sering pada perte"uan substansia KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

"

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

alba dan grisea% sedangkan ang perkontinuitatu" biasan a berlokasi pada daerah dekat per"ukaan otak pada lobus tertentu'5 /ada tahap a8al abses otak ter!adi reaksi radang ang difus pada !aringan otak dengan infiltrasi lekosit disertai ude"% perlunakan dan kongesti !aringan otak% kadang+ kadang disertai bintik perdarahan' Setelah beberapa hari sa"pai beberapa "inggu ter!adi nekrosis dan pen#airan pada pusat lesi sehingga "e"bentuk suatu rongga abses' Astroglia% fibroblas dan "akrofag "engelilingi !aringan ang nekrotikan' 2ula+"ula abses tidak berbatas tegas tetapi la"a kela"aan dengan fibrosis ang progresif terbentuk kapsul dengan dinding ang konsentris' Tebal kapsul antara beberapa "ili"eter sa"pai beberapa senti"eter' Beberapa ahli "e"bagi perubahan patologi abses otak dala" . stadiu" aitu 4 (' Stadiu" serebritis dini (Early Cerebritis) 5' Stadiu" serebritis lan!ut (Late Cerebritis) 3' Stadiu" pe"bentukan kapsul dini (Early Capsule Formation) .' Stadiu" pe"bentukan kapsul lan!ut (Late Capsule Formation)5%3

E. NEUROPATOLOGI DAN GAMBARAN CT&SCAN /roses pe"bentukan abses otak oleh bakteri Streptococcus alpha hemolyticus se#ara histologis dibagi dala" . fase dan 8aktu 5 "inggu untuk terbentukn a kapsul abses'( (' Early cerebritis 5' Late cerebritis 3' Early capsule formation .' Late capsule formation (hari (+3) (hari .+>) (hari (*+(3) (hari (. atau lebih)

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

1. Early cerebritis Ter!adi reaksi radang lo#al dengan infiltrasi pol "orphonu#lear leukosit% li"fosit dan plas"a sel dengan pergeseran aliran darah tepi% ang di"ulai pada hari perta"a dan "eningkat pada hari ke 3' Sel+sel radang terdapat pada tunika ad$entisia dari pe"buluh darah dan "engelilingi daerah nekrosis infeksi' /eradangan peri$as#ular ini disebut #arebritis' Saat ini ter!adi ede"a disekitar otak dan peningkatan efek "assa karena pe"besaran abses' 2. Late cerebritis Saat ini ter!adi perubahan histologis ang sangat berarti' Baerah pusat nekrosis "e"besar oleh karena peningkatan 0a#ellular debris1 dan pe"bentukan nanah karena pelepasan en&i"+en&i" dari sel radang' Bitepi pusat nekrosis didapati daerah sel radang% "akrofag+"akrofag besar dan ga"baran fibrolast ang terpen#ar' Dibrolast "ulai "en!adi reti#ulu" sangat besar' 3. Early capsule formation /usat nekrosis "ulai "enge#il% "akrofag+"a#rofag "enelan 0a#ellular debris1 dan fibroblast "eningkat dala" pe"bentukan kapsul' Fapisan fibroblast "e"bentuk an a"an reti#ulu" "engelilingi pusat nekrosis' Bidaerah $entrikel% pe"bentukan dinding sangat la"bat oleh karena kurangn a $askularisasi didaerah substansi putih dibandingkan substansi abu' /e"bentukan kapsul ang terla"bat di per"ukaan tengah "e"ungkinkan abses "e"besar kedala" substansi putih' Bila abses #ukup besar% dapat robek kedala" $entrikel lateralis' /ada pe"bentukan kapsul% terlihat daerah an a"an retikulu" ang tersebar "e"bentuk kapsul kollagen% reaksi astrosit disekitar otak "ulai "eningkat' 4. Late capsule formation Ter!adi perke"bangan lengkap abses dengan ga"baran histologis sebagai berikut 4 bentuk pusat nekrosis diisi oleh 0a#ellular debris1 dan sel+sel radang' Baerah tepi dari sel radang% "akrofag% dan fibroblast' Kapsul kolagen ang tebal' ang akan "e"bentuk kapsul kolagen' /ada fase ini ede"a otak "en ebar "aksi"al sehingga lesi "en!adi

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Fapisan neo$askular sehubungan dengan #erebritis ang berlan!ut' Reaksi astrosit% gliosis% dan ede"a otak diluar kapsul'(

!. RESPON IMUNOLOGIK PADA ABSES OTAK. Setelah ku"an telah "enerobos per"ukaan tubuh% ke"udian sa"pai ke susunan saraf pusat "elalui lintasan+lintasan berikut' Ku"an ang bersarang di "astoid dapat "en!alar ke otak perkuntinuitatu"' In$asi he"atogenik "elalui arteri intraserebral "erupakan pen ebaran ke otak se#ara langsung' Ada pen!agaan otak khusus terhadap baha a he"atogen% ang datang "elalui lintasan

ang dikenal sebagai sa8ar darah otak atau blood brain barrier' /ada

tokse"ia dan septi#e"ia% sa8ar darah otak terusak dan tidak lagi bertindak sebagai sa8ar khusus' Infeksi !aringan otak !arang dikarenakan han a bakteri"ia sa!a% oleh karena !aringan otak ang sehat #ukup resisten terhadap infeksi' Ku"an ang di"asukkan ke dala" otak se#ara langsung pada binatang per#obaan tern ata tidak "e"bangkitkan abses serebriE abses otak% ke#uali apabila !u"lah ku"ann a sangat besar atau sebelu" inokulasi intraserebral telah diadakan nekrosis terlebih dahulu' )alaupun dala" ban ak hal sa8ar darah otak sangat protektif% na"un ia "engha"bat penetrasi fagosit% antibod dan antibiotik' 9aringan otak tidak "e"iliki fagosit ang efektif dan !uga tidak "e"iliki lintasan pe"buangan li"fatik untuk pe"berantasan infeksi bila hal itu ter!adi' 2aka berbeda dengan proses infeksi di luar otak% infeksi di otak #enderung "en!adi sangat $irulen dan destruktif'(%5

G. GE'ALA DAN TANDA&TANDA KLINIS. KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S %

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

:a"pir seluruh penderita abses didapati keluhan sakit kepala (A*+>*-) 2untah+"untah (56+6*-) Ke!ang+ke!ang (3*+6*-) Ge!ala+ge!ala pusing% $ertigo% ata=ia (pada penderita abses #erebelli) Gangguan bi#ara ((>%,-)% he"ianopsis (3(-)' <nilateral "idriasis (5*%6-) ang "erupakan indikasi ter!adin a herniasi tentorial (pada penderita abses te"poral)' Ge!ala fokal (,(-) (pada penderita abses supratentorial)'(%5%3%.%6%,%?%> Tab() 1. G)*a(a +o a( ,an- t)r(i.at /a0a ab1)1 ota
"

LOBUS !ronta(i1

GE'ALA 2engantuk% tidak ada perhatian% ha"batan dala" "enga"bil keputusan% gangguan intelegensia% kadang+kadang ke!ang' Tidak "a"pu "en ebut ob!ek% tidak "a"pu "e"ba#a% "enulis atau "engerti kata+kata% he"ianopia Gangguan sensasi stereognostik% ke!ang

T)m/ora(i1

Pari)ta(i1

posisi fokal%

dan

persepsi%

he"ianopsia% kaku%

C)r)b)((2m

ho"oni"% disfasia% akalkulia% agralia' Sakit kepala suboksipital% leher ber!alan% tre"or intensional (bertu!uan)'

gangguan koordinasi% nistag"us% gangguan

H. DIAGNOSA Biagnosis ditegakkan berdasarkan ana"nesis% ga"baran klinik% pe"eriksaan laboratoriu" disertai pe"eriksaan penun!ang lainn a' Selain itu penting !uga untuk "elibatkan e$aluasi neurologis se#ara "en eluruh% "engingat keterlibatan infeksin a' /erlu ditan akan "engenai ri8a at per!alanan pen akit% onset% faktor resiko KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S ang

&

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

"ungkin ada% ri8a at kelahiran% i"unisasi% pen akit ang pernah diderita% sehingga dapat dipastikan diagnosisn a'(%5%3%. /ada pe"eriksaan neurologis dapat di"ulai dengan "enge$aluasi status "ental% dera!at kesadaran% fungsi saraf kranialis% refleks fisiologis% refleks patologis% dan !uga tanda rangsang "eningeal untuk "e"astikan keterlibatan "eningen' /e"eriksaan "otorik sendiri "elibatkan penilaian dari integritas siste" "us#uloskeletal dan ke"ungkinan terdapatn a gerakan abnor"al dari anggota gerak% ataupun kelu"puhan ang sifatn a bilateral atau tunggal' /ada pe"eriksaan laboratoriu"% teruta"a pe"eriksaan darah perifer aitu

pe"eriksaan lekosit dan la!u endap darah didapatkan peninggian lekosit dan la!u endap darah' /e"eriksaan #airan serebrospinal pada u"u"n a "e"perlihatkan ga"baran ang nor"al' Bisa didapatkan kadar protein ang sedikit "eninggi dan sedikit pleositosis% glukosa dala" batas nor"al atau sedikit berkurang' Ke#uali bila ter!adi perforasi dala" ruangan $entrikel' Doto polos kepala "e"perlihatkan tanda peninggian tekanan intrakranial% dapat pula "enun!ukkan adan a fokus infeksi ekstraserebralH tetapi dengan pe"eriksaan ini tidak dapat diidentifikasi adan a abses' /e"eriksaan EEG teruta"a penting untuk "engetahui lokalisasi abses dala" he"isfer' EEG "e"perlihatkan perla"batan fokal aitu gelo"bang la"bat delta dengan frekuensi (3 siklusEdetik pada lokasi abses' /ne"oensefalografi penting teruta"a untuk diagnostik abses serebelu"' Bengan arteriografi dapat diketahui lokasi abses di he"isfer' Saat ini% pe"eriksaan angiografi "ulai ditinggalkan setelah digunakan pe"eriksaan ang relatif nonin$asif seperti CT s#an' Ban s#anning otak "enggunakan radioisotop tehnetiu" dapat diketahui lokasi absesH daerah abses "e"perlihatkan ba angan ang hipodens daripada daerah otak ang nor"al dan biasan a dikelilingi oleh lapisan hiperderns' CT s#an selain "engetahui lokasi abses !uga dapat "e"bedakan suatu serebritis dengan abses' Magnetic Resonance KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S '

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

maging saat ini ban ak digunakan% selain "e"berikan diagnosis ang lebih #epat !uga lebih akurat'(%5%3%.%6%,%A%?%>%(*

Ga"baran CT+s#an pada abses otak 4

Early cerebritis (hari (+3) 4 /ada hari perta"a terlihat daerah ang hipodens dengan sebagian ga"baran seperti #in#in' /ada hari ketiga ga"baran #in#in lebih !elas sesuai dengan dia"eter serebritisn a' Bidapati "engelilingi pusat nekrosis'(%3

Gambar ". Ab1)1 ota 1ta0i2m )ar(, 3)r)briti1 /a0a CT&S3an (S2mb)r4 .tt/455)m)0i3in).m)013a/).3om)6 KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S 1(

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Late cerebritis (hari .+>) 4 Ga"baran #in#in se"purna% (* "enit setelah pe"berian kontras perinfus' Kontras "asuk ke daerah sentral dengan ga"baran lesi ho"ogen "enun!ukan adan a #erebritis'(%3

Early capsule stage (hari (*+(.) 4 :a"pir sa"a dengan fase #erebritis% tetapi pusat nekrosis lebih ke#il dan kapsul terlihat lebih tebal'(%3

Late capsule stage (hari @(.) 4 Ga"baran kapsul dari abses !elas terlihat% sedangkan daerah nekrosis tidak diisi oleh kontras'(%3

Gambar 6. Ab1)1 ota 1ta0i2m early capsule formation /e"eriksaan CT s#an dapat diperti"bangkan sebagai pilihan prosedur diagnostik% dikarenakan sensitifitasn a dapat "en#apai >*- untuk "endiagnosis abses serebri' 7ang

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

11

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

perlu diperti"bangkan adalah 8alaupun ga"baran CT tipikal untuk suatu abses% tetapi tidak "enutup ke"ungkinan untuk didiagnosis banding dengan tu"or (glioblasto"a)% infark% "etastasis% he"ato" ang diserap dan granulo"a' )alaupun sukar "e"bedakan antara abses dan tu"or (glioblasto"a% "etastasis) dari CT s#an% ada beberapa para"eter ang dapat digunakan untuk "e"bedakan

keduan a antara lain 4 u"ur penderita% ketebalan ring (#i#in tipis han a 3+, "") dan biasan a unifor"% dia"eter ring% rasio lesi dan ring' /ada I kasus% kapsul bagian "edial lebih tipis dari kapsul subkortikal' :al ini "enun!ukkan sedikitn a $askularisasi dari "assa putih dan "en!elaskan "engapa daughter abs#ess biasan a berke"bang di "edial' Abses serebri ang he"atogen ditandai dengan adan a fokus infeksi ( ang

tersering dari paru)% lokasi pada daerah ang diperdarahi oleh arteri serebri "edia di daerah perbatasan "assa putih dan abu+abu dengan tingkat "ortalitas ang tinggi' Sedangkan ga"baran glioblasto"a pada CT s#an adalah adan a "i=ed densit tu"or% ring enhan#e"ent ang berlekuk+lekuk disertai perifokal ede"a ang luas'(%5%3%?%> /e"eriksaan untuk diagnose 4 Glasgo8 Co"a S#ale 4 untuk "enentukan dera!at kesadaran penderita' Rontgen foto kepala% sinus atau "astoid% thora= 4 untuk "en#ari su"ber infeksi' <ltrasonografi 4 untuk "endapatkan ga"baran lateralisasi' Angiografi 4 untuk "enentukan lokalisasi abses (3.-) Ele#tro En#ephalo Graph (EEG) 4 "enun!ukkan adan a lateralisasi oleh abses supratentorial' CT+S#an 4 untuk "enun!ukkan lokasi abses dengan tepat dan fase+fase dari abses tersebut'(%3%> I. PEMERIKSAAN LABORATORIUM KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S 1

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

9u"lah leukosit 4 (*'***+5*'***E#"3 (,*+A*-) Fa!u endap darah "eningkat 4 .6 ""E!a" Fu"bal punksi tidak dian!urkan (tidak spesifik untuk abses otak)% karena dapat dengan #epat "enun!ukkan tanda+tanda herniasi otak'(

'. DIAGNOSA BANDING1#7#18 (' Tu"or ganas 5' Thro"bophlebitis intra#erebral 3' E"p e"a subdural .' Abses e=tradural 6' En#ephalitis K. KOMPLIKAS1 (' Robekn a kapsul abses kedala" $entrikel atau ke ruangan subarakhnoidal 5' /en u"batan #airan serebrospinal :idrosefalus 3' Ede"a otak .' :erniasi tentorial oleh "assa abses otak L. PENGOBATAN /rinsip pengobatan pada abses otak 4 A' <ntuk "enghilangkan proses infeksi% effek "assa dan oede" terhadap otak' B' /e"berian antibiotik ang tepat sela"a ,+? "inggu untuk "enge#ilkan abses dan (* "inggu untuk "enghilangkan effek "assa dari abses otak' C' Tindakan pe"bedahan (Aspirasi "aupun Eksisi)'( Terapi definitif untuk abses "elibatkan 4 a) /enatalaksanaan terhadap efek "assa (abses dan ede"a) ang dapat "engan#a" !i8a b) Terapi antibiotik dan test sensitifitas dari kultur "aterial abses #) Terapi bedah saraf (aspirasi atau eksisi) KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

1!

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

d) /engobatan terhadap infeksi pri"er e) /en#egahan ke!ang f) Neurorehabilitasi /enatalaksanaan a8al dari abses otak "eliputi diagnosis ang tepat dan pe"ilihan antibiotik didasarkan pada pathogenesis dan organis"e ang "e"ungkinkan ter!adin a abses' Ketika etiologin a tidak diketahui% dapat digunakan ko"binasi dari sefalosporin generasi ketiga dan "etronida&ole' 9ika terdapat ri8a at #edera kepala dan pe"bedahan kepala% "aka dapat digunakan ko"binasi dari nap#iline atau $an#o" #ine dengan sephalosforin generasi ketiga dan !uga "etronida&ole' Antibiotik terpilih dapat digunakan ketika hasil kultur dan tes senti$itas telah tersedia' /ada abses ter!adi akibat trau"a penetrasi%#edera kepala% atau sinusitis dapat diterapi dengan ko"binasi dengan napsiline atau $an#o" #in% #efota=i"e atau #etria=one dan !uga "etronida&ole' 2onoterapi dengna "eropene" ang terbukti baik "ela8an bakteri gra" negatif% bakteri anaerob% stafilokokkus dan streptokokkus dan "en!adi pilihana alternatif' Se"entara itu pada abses ang ter!adi akibat pen akit !antung sianotik dapat diterapi dengan penissilin dan "etronida&ole' Abses ang ter!adi akibat $entrikuloperitoneal shunt dapat diterapi dengan $an#o" #in dan #epta&idine' Ketika otitis "edia% sinusitis% atau "astoidits ang "en!adi pen ebab dapat digunakan $an#o" #in karena strepkokkus pneu"onia telah resisten terhadap penissilin' Ketika "eningitis #itroba#ter% ang "erupakan bakteri uta"a pada abses lo#al% dapat digunakan sefalosporin generasi ketiga% ang se#ara u"u"

diko"binasikan dengan terapi a"inoglikosida' /ada pasien dengan immunocompromise! digunakan antibiotik a"photerids'(%5%3%.%6%,%A%?%>%(* KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S ang berspektru" luas dan diperti"bangkan pula terapi

1"

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Tab)( ". Do1i1 0an Cara P)mb)rian Antibioti /a0a Ab1)1 Ota Dr2- Do1) !r) 9)n1i 0an r2t) Cefota=i"e (Claforan) 6*+ 5+3 kali per hari% IJ (** "gEKgBBtE:ari Ceftria=one (Ro#ephin) 5+3 kali per hari% IJ

6*+(** "gEKgBBtE:ari 2etronida&ole (Dlag l) 36+ 3 kali per hari% IJ 6* "gEKgBBE:ari Naf#illin (<nipen% Naf#il) setiap . !a"% IJ 5 gra"s Jan#o" #in (6 "gEKgBBE:ari Tab)( 6. Pat.o-)n1 an0 12--)1t)0 )m/iri3 antibioti3 r)-im)n1 +or 12b02ra( )m/,)ma an0 intra3rania( )/i02ra( ab13)116#7#18 setiap (5 !a"% IJ

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

1#

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Tab)( :. Li )(, /at-o-)n1 an0 12--)1t)0 )m/iri3 t.)ra/, +or brain ab13)116#7#18

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

1$

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Keban akan studi klinis "enun!ukkan bah8a penggunaan steroid dapat "e"pengaruhi penetrasi antibiotik tertentu dan dapat "enghalangi pe"bentukan kapsul abses' Tetapi penggunaann a dapat diperti"bangkan pada kasus+kasus di"ana terdapat risiko potensial dala" peningkatan tekanan intrakranial' Bosis ang dipakai (* "g

de=a"ethasone setiap , !a" intra$enous% dan ditapering dala" 3+A hari' KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S 1%

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

/ada penderita ini% kortikosteroid diberikan dengan perti"bangan adan a tekanan intrakranial ang "eningkat% papil ede"a dan ga"baran ede"a ang luas serta "idline shift pada CT s#an' Kortikosteroid diberikan dala" 5 "inggu setelah itu di tap+off% dan terlihat bah8a berangsur+angsur sakit kepala berkurang dan pada pe"eriksaan ner$us optikus hari ;J tidak didapatkan papil ede"a' /enatalaksanaan se#ara bedah pada abses otak diperti"bangkan dengan "enggunakan CT+S#an% ang diperiksa se#ara dini% untuk "engetahui tingkatan peradangan% seperti #erebritis atau dengan abses ang "ultipel' Terapi opti"al dala" "engatasi abses serebri adalah ko"binasi antara anti"ikrobial dan tindakan bedah' /ada studi terakhir% terapi eksisi dan drainase abses "elalui kranioto"i "erupakan prosedur pilihan' Tetapi pada #enter+#enter tertentu lebih dipilih penggunaan stereotaktik aspirasi atau 2R+guided aspiration and biops ' Tindakan aspirasi biasa dilakukan pada abses "ultipel% abses batang otak dan pada lesi ang lebih luas digunakan eksisi' /ada beberapa keadaan terapi operatif tidak ban ak "enguntungkan% seperti4 s"all deep abs#ess% "ultiple abs#ess dan earl #erebriti# stage' Keban akan studi "enun!ukkan bah8a tidak ada perbedaan ber"akna diantara penderita ang "endapatkan terapi konser$atif ataupun dengan terapi eksisi dala"

"engurangi risiko ke!ang' /ada penderita ini diren#anakan untuk dilakukan operasi kranioto"i "engingat proses desak ruang ang #ukup besar guna "engurangi efek "assa baik oleh ede"a "aupun abses itu sendiri% disa"ping itu perti"bangan ukuran abses ang #ukup besar% tebaln a kapsul dan lokasin a di te"poral'

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

1&

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Antibiotik "ungkin digunakan tersendiri% seperti pada keadaan abses berkapsul dan se#ara u"u" !ika luas lesi ang "en ebabkan sebuah "assa ang berefek ter!adin a peningkatan tekanan intrakranial' Ban harus ditatalaksanakan dengan ko"binasi antibiotik dan aspirasi abses' /e"bedahan se#ara eksisi pada abses otak !arang digunakan% karena prosedur ini dihubungkan dengan tinggin a angka "orbiditas !ika dibandingkan dengan teknik aspirasi' Indikasi pe"bedahan adalah ketika abses berdia"eter lebih dari 5%6 #"% adan a gas di dala" abses% lesi ang "ultiokuler% dan lesi ng terletak di fosa posterior% atau !a"ur ang berhubungan dengan proses infeksi% seperti "astoiditis% sinusitis% dan abses periorbita% dapat pula dilakukan pe"bedahan drainase' Terapi ko"binasi antibiotik bergantung pada organis"e dan respon terhadap penatalaksanaan a8al' Tetapi% efek ang n ata terlihat .+, "inggu' /enggunaan antikon$ulsan dipengaruhi !uga oleh lokasi abses dan posisin a terhadap korteks' Oleh karena itu kapan antikon$ulsan dihentikan tergantung dari kasus per kasus (ditetapkan berdasarkan durasi bebas ke!ang% ada tidakn a abnor"alitas pe"eriksaan neurologis% EEG dan neuroi"aging)' /ada penderita ini diberikan fenitoin oral% "engingat penderita sudah "engala"i ke!ang dengan frekuensi ang #ukup sering' /enghentian antikon$ulsan ini ditetapkan berdasarkan perke"bangan klinis penderita selan!utn a'(%3%A%>

M. PROGNOSIS

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

1'

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

Angka ke"atian

ang dihubungkan dengan abses otak se#ara signifikan

berkurang% dengan perkiraan 6+(*- didahului CT+S#an atau 2RI dan antibioti# ang tepat% serta "ana!e"en pe"bedahan "erupakan faktor ang berhubungan dengan

tinggin a angka ke"atian% dan 8aktu ang "e"pengaruhi lesi% abses "utipel% kesadaran ko"a dan "ini"n a fasilitas CT+S#an' Angka harapan ang ter!adi paling tidak 6*- dari penderita% ter"asuk he"iparesis% ke!ang% hidrosefalus% abnor"alitas ner$us kranialis dan "asalah+"asalah pe"bela!aran lainn a' /rognosis dari abses otak ini tergantung dari4 Cepatn a diagnosis ditegakkan Bera!at perubahan patologis Soliter atau "ultipel /enanganan ang adekuat' Bengan alat+alat #anggih de8asa ini AO pada stadiu" dini dapat lebih #epat didiagnosis sehingga prognosis lebih baik' /rognosis AO soliter lebih baik dan "u(tipel' Befisit fokal dapat "e"baik% tetapi kea!ng dapat "enetap pada 6*- penderita'3

N. KESIMPULAN Abses otak "erupakan suatu proses infeksi dengan pernanahan terlokalisir diantara !aringan otak ang disebabkan oleh berbagai "a#a" bakteri% fungus dan proto&oa% di"ana kasusn a !arang di!u"pai tetapi angka ke"atiann a tinggi (rata+rata .*-)% sehingga tergolong kelo"pok pen akit 0life threatening infe#tion1' Sebagian besar penderita abses otak adalah laki+laki% dibandingkan pere"puan (34()% produktif (5*+6*) tahun' Abses otak ti"bul akibat pen ebaran lansung dari infeksi telingan tengah% sinusitis dan "astoiditis (36+,6-)' Abses dapat !uga ti"bul se#ara he"atogen% KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S ( ang berusia

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

"enurunn a s ste" kekebalan tubuh (akibat pen akit kronis% i""unolog )% Tetralog Dallot (abses "ultiple) dan trau"a luka tusuk ke otak% parasit dan lain+lain' /roses pe"bentukan abses otak "e"akan 8aktu 5 "inggu dan terdiri dari . tahap' <"u"n a ge!ala+ge!ala ang ti"bul sa"a dengan ge!ala+ge!ala peninggian intra #ranial' Biagnose ditegakkan dengan pe"eriksaan fisik% rontgen% CT+S#an dan pe"eriksaan laboratoriu"' /engobatan u"u"n a dilakukan dengan tindakan bedah (aspirasi atau eksisi) dan pe"berian antibiotik ang tepat'(

DA!TAR RU'UKAN KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

BRAIN ABCSESS (ABSES OTAK)

(' Adril Ars ad :aki" 4 0Abses otak1% Beparte"en Bedah Dakultas Kedokteran <S< E S2D Bedah Saraf RS</' :' Ada" 2alik 2edan H 2a!alah kedokteran Nusantara Jolu"e 3? no' .% Bese"ber 5**6 5' /atofisiologi 4 Konsep klinis proses+proses pen akit E S l$ia Anderson /ri#e% Forraine 2#Cart )ilson H Ahli bahasa% Brah" <' /endit et' al' H Editor edisi bahasa Indonesia% :uria8ati :artanto et' al' K Ed' , K 9akarta 4 EGC% 5**6 3' Author 4 It&hak Brook% 2B% 2SC H Chief editor 4 Burke A Cunha% 2B 4 0Brain Abs#ess1% 2eds#ape 9% 5*(5' A$ailable at http4EEe"edi#ine'"eds#ape'#o"Eart#leE5(5>.,+o$er$ie8' A##essed at Deb 5?% 5*(5 .' Shah Fekha' 5**?' Teks+Atlas Kedokteran Kedaruratan Greenberg 9ilid (4% 9akarta 4 /enerbit Erlangga% 5**?' 6' /anduan praktis diagnosis L tata laksana pen akit saraf E penulis% George Be8anto et' al' K 9akarta 4 EGC% 5**>' ,' Fe#ture Notes Neurologi edisi kedelapan E penulis% Fionel Ginsberg et'al' K 9akarta 4 /enerbit Erlangga% 5**6' A' 2ard!ono% 2' Sidharta% /' 5**,' Neurologi Klinis Basar' 9akarta4 /enerbit Bian Rak at' ?' )' Su#ipta% )' Suardana 4 0Abses otak otogenik berulang1% Bagian T:T Dakultas Kedokteran <ni$ersitas <da ana E RS Sanglah Benpasar% Bali H CBK (?6EJol' 3? no' .E"ei+!uni 5*(( >' A'B'A'2' 2edi#al En# #lopedia' Atlanta (GA) 4 A'B'A'2% 5*(( 4 0Brain Abs#ess1' A$ailable at http4EEn#bi'nl"'nih'go$Epub"edhealthE/2:***(A?AEMreportCprintable A##essed at Deb 5?% 5*(5 (*' /rinted fro" the <ni$ersit of 2ar land 2edi#al Center 8ebsite at 888'u""'edu4 0Brain Abs#ess1 % A$ailable at http4EE888'u""'eduEen# Earti#leE***A?3all'ht" A##essed at Deb 5?% 5*(5

KKS. NEUROLOGI Pembimbing : dr. Rustam Effendi Sipahutar, Sp.S

Anda mungkin juga menyukai