Anda di halaman 1dari 29

Pengajaran Remedial dan Pengayaan

Di dalam proses layanan bimbingan belajar, setelah guru menemukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar maupun sekelompok siswa yang mengalaminya, langkah selanjutnya adalah
melakukan tindak lanjut. Siapa yang melakukan tindak lanjut tersebut tergantung kepada
berat ringannya kesulitan yang dihadapi. Mungkin cukup dilakukan oleh guru, oleh siswa,
kalau masalahnya lebih berat memerlukan bantuan psikolog, dokter dll. Dengan demikian
penangannya dilakukan dengan pengajaran remedial (remedial teaching), bimbingan dan
konseling maupun psikoterapi atau pendekatan lainnya. Untuk remedial teaching seharusnya
dapat dilakukan oleh guru bidang studi sendiri, karena tugas ini merupakan tugas bagi guru
bidang studi.
A. Pengertian Pengajaran Remedial
Dilihat dari arti katanya, remedial berarti mengobati atau menyembuhkan atau membuat
menjadi lebih baik. Sehingga pengajaran remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang
bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang membuat agar hasil yang
dicapai lebih baik dari pengajaran yang diberikan sebelumnya. Secara garis besarnya
pengajaran ini merupakan pengajaran mengulang dari pengajaran yang telah diberikan
sebelumnya terutama terhadap materi yang dianggap belum dikuasai oleh siswa. Sebab hasil
yang telah dicapai belum memuaskan. ang dapat diperbaiki adalah semua bidang studi yang
dianggap kurang baik hasilnya. !leh sebab itu pengajaran ini dapat dilakukan untuk bidang
studi bahasa "nggris, misalnya matematika, "lmu #imia, $iologi, %isika, dan lain lain.
Sehingga timbul pengajaran remedial $ahasa "nggris, Matematika, #imia, dan sebagainya.
Dalam menyembuhkan kesulitan belajar siswa, secara tidak langsung juga akan membantu
kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu masalah pribadinya. Sehingga
pengajaran remedial juga bersifat terapeu. &rtinya memberikan terapi masalah pribadi yang
dialami oleh siswa. Sebab suatu kesulitan belajar tidak akan terlepas dari masalah pribadi.
Untuk jelasnya prinsip ' prinsip pengajaran remidi adalah (
). *engajaran remidi diberikan setelah kesulitan belajar diketahui. Dengan demikian
merupakan pelayanan khusus bagi mereka yang memerlukannya.
+. ,ujuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. *erbedaannya terletak pada kesulitan yang dihadapi siswa.
-. Metode yang dipakai pada pengajaran remidi bersifat differensial. Disesuaikan dengan
sifat, jenis dan latar belakang kesulitannya. Dengan demikian satu sama lain berbeda sesuai
dengan indi.idu yang dibantu.
/. *elaksanaannya memerlukan kerja sama dengan pihak lain0 yaitu pembimbing, guru
bidang studi lain, bahkan kalau perlu dengan psikologi.
1. Memerlukan peralatan dan penunjang lebih banyak. Sebab untuk membantu mereka
diperlukan tambahan alat belajar. Misalnya buku teks lain, mungkin peta,kalkulator, peralatan
lab. $ahasa dll.
2. &lat e.aluasi yang diperlukan sesuai dengan keadaan siswa yang diberikan bantuan, jadi
mungkin sekali berbeda dengan siswa lain yang normal. $ahkan seringnya mengadakan
e.aluasi lebih tinggi.
B. Tujuan Pengajaran Remidi
*ada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran remidi tidak berbeda dengan
tujuan instruksional umum. ,etapi karena sasarannya adalah siswa yang mempunyai
kesulitan, maka diharapkan melalui proses penyembuhan, perbaikan maupun pelajaran
tambahan, tujuannya (
). Memahami akan kekurangan dirinya, kelemahannya maupun kesulitannya dan bersedia
untuk menerima 3uluran4 pelajaran remidi dari guru. #egagalan pengajaran remidi bilamana
siswa merasa bahwa dirinya merasa malu untuk menghadapi kenyataan tersebut.
+. Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap dalam
menekuni pelajaran tersebut. 5al ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.
-. *ara siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar yang sesuai dengan yang diperlukan.
Misalnya buku teks tambahan. &lat belajar dan sebagainya.
/. Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar belakang
kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab6sebab kesulitan yang
berbeda.
1. Sesudah terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam belajar yang
dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasi, misalnya sekarang membiasakan diri belajar
pada waktu dini hari, dimana sebelumnya tak pernah dilakukan.
2. Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah dapat
menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas6tugas yang diterimanya.
7. Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri sehingga dapat
mempertebal harga diri dan menambahkan moti.asi baru.
C. Fungsi Pengajaran Remidi
Sesudai dengan pengertiannya maka pengajaran remidi mempunyai fungsi yang amat penting
dalam proses belajar secara keseluruhan. Sebab dapat menjangkau masalah yang bersifat
indi.idual. 5al ini biasnaya terlupakan dalam proses belajar secara klasikal.
%ungsi pengajaran remidi adalah (
). %ungsi #orektif
#orektif berarti membetulkan atau perbaikan terhadap sesuatu yang tidak wajar, yaitu masih
rendahnya prestasi yang dicapai siswa. Sasaran korektif baik untuk siswa maupun untuk guru.
*erbaikan yang dimaksud meliputi antara lain cara belajar, penggunaan metode mengajar,
materi, media yang dipergunakan guru, cara penilaian, dan sebagainya.
+. %ungsi *emahaman
$aik guru maupun siswa akan memahami tentang langkah yang telah dilakukan perlu
diperbaiki dan menyadari akan kekurangannya, sehingga baik guru maupun siswa harus
membuka diri untuk melihat kenyataan tersebut. Selanjutnya berusaha untuk merubahnya
sehingga akan memperoleh hasil yang lebih baik. ,idak setiap orang mengakui kekurangan
dan kelemahan yang dimiliki. 8uru juga akan lebih mengenal dan memahami siswa tersebut
secara lebih baik, hubungan guru6siswa akan menjadi lebih erat.
-. %ungsi penyesuaian
Dengan pengajaran remidi siswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan sekitarnya, terutama yang berhubungan langsung dengan proses belajar mereka.
Mereka dituntut untuk menyesuaikan tuntutan kurikulum, cara mengajar guru, lingkungan
teman belajar maupun fasilitas belajar yang tersedia dengan kondisi seperti itu diharapkan
dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. $agi mereka yang terpaksa harus meninggalkan
lingkungan orang tuanya untuk belajar di kota hal tersebut merupakan hambatan yang benar.
/. %ungsi *engayaan
%ungsi pengayaan dimaksudkan bahwa pengajaran remedial dapat memperkaya proses
belajar mengajar. #arena materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran yang biasa
(reguler) akan ditambahkan melalui remidi. Selain itu juga dalam bidang metode guru akan
menggunakan metode lain bahkan buku maupun alat pelajaran lain sehingga akan
memperjelas konsep yang diberikan.d engan cara tersebut maka hasil yang akan dicapai lebih
banyak dari yang diberikan secara reguler. *elajaran yang diperoleh akan lebih banyak.
Dengan demikian akan memperkaya pengalaman.
1. %ungsi &kselerasi
Dengan pengajaran remidi, siswa yang lambat belajar akan dipercepat proses belajarnya.
Dengan demikian siswa tersebut memperoleh manfaat dengan percepatan waktu yang
dipergunakan dalam belajar. #alau tidak maka dia akan tertinggal, bahkan mungkin akan
tinggal kelas.
2. %ungsi ,erapeutik
$aik secara langsung atau tidak langsung pengajaran remidi dapat menyembuhkan atau
mengobati kondisi6kondisi kepribadian siswa yang sedikit banyaknya dapat mengalami
penyimpangan6penyimpangan (abnormalitas). *erbaikan terhadap kondisi yang demikian
akan dapat mempertinggi prestasi belajar. $ahkan dapat mengembalikan kepada kepercayaan
pada diri sendiri. 9ika tidak akan membohongi diri sendiri dengan menyontak atau bertanya
kepada teman duduknya pada waktu mengerjakan ulangan atau tugas pekerjaan rumah
misalnya, sikap tersebut merupakan sikap positif terhadap pembentukan pribadinya. Dengan
demikian fungsi terapi dapat dicapai.
D. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remidi
*ada garis besarnya ada + macam pendekatan yang dapat ditempuh (:oss ; Stanley), yaitu
pendekatan kuratif dan pre.entif. Sedangkan Dinkmeyer ; <aldwell menambahkan stu lagi
yaitu yang bersifat pengembangan.
). Strategi *endekatan yang $ersifat #uratif
,indakan pengajaran dikatakan bersifat kuratif bilamana diberikan setelah selesainya
program *$M. Utama diselenggarakan. ,indakan tersebut dilakukan setelah melihat
kenyataan bahwa adan seseorang atau sebagian siswa bahkan sebagian besar siswa yang
dipandang tidak mampu untuk menyelesaikan program *$M yang bersangkutan secara
sempurna sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. *rogram tersebut dapat dilihat setiap
kali pertemanan, setiap satuan unit pelajaran, atau satuan waktu (mingguan, bulanan bahkan
triwulan atau semesteran). Dengan ciri6ciri yang telah dikemukakan di depan, yaitu antara
lain prestasi di bawah rata6rata kelas, bahkan siswa yang mempunyai prestasi tinggi di atas
rata6rata juga perlu mendapatkan perhatian dengan memberikan tambahan pelajaran ekstra.
Sebab selain untuk meningkatkan prestasi secara optimal, juga untuk menyalurkan kepada
kesibukan. #arena siswa ini lebih cepat menyelesaikan tugas dibandingkan dari temannya.
Selama menanti teman6teman lain yang sedang bekerja atau menyelesaikan tugas berikan
tambahan, kalau tidak dia mungkin sekali akan mengganggu teman yang bekerja, atau
berkeliaran. ang jelas prestasi atau kemampuan yang dimiliki lebih tersebut akan
ditingkatkan secara maksimal. 9ustru di kelas6kelas anak yang demikian kurang mendapatkan
perhatian guru kelas = bidang studi.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut beberapa tehnik yang dipergunakan dengan
pendekatan ( pengulangan (repotition), pengayaan (enrichment), dan pengukuhan (:e
inforcement) serta pencepatan (acceleration).
*elaksanaannya
a. *engulangan (:epetition)
*elaksanaannya dapat dilakukan pada tiap akhir jam pelajaran, tiap akhir unit (satuan)
pelajaran tertentu, maupuan setiap akhir pokok bahasan. Sasaran dapat diberikan kepada
perorangan (indi.idual maupun kelompok, tergantung kepada kebutuhan.
Sedangkan waktu penyampaiannya dapat diberikan sesudah pelajaran selesai maupun di luar
jam pelajaran. Misalnya pada sore hari. Sering kita lihat ada sementara guru yang
memberikan pelajaran tambahan=ulangan pada waktu sore hari pada murid tertentu.
<ara lain yang dapat diberikan melalui 3kelas remedial4 yaitu khusus bagis siwa yang
memerlukan bantuan tersendiri lantaran rendah prestasi. Siswa lainnya melaukan proses
belajar secara biasa.
b. *engayaan dan *engukuhan (>nrichment dan :einforcement)
Sasarannya ditujukan kepada siswa yang mempunyai kelemahan ringan atau bahkan siswa
yang mempunyai kemampuan tingi.
Materi yang diberikan yaitu yang masih ada kaitannya (ekui.alen). Dengan materi pokok
atau dapat juga merupakan tambahan (suplementer) sehingga akan memperoleh cakrawala
yang lebih luas dari materi tersebut. Dengan demikian bagi siwa yang berkemampuan lebih
mempunyai kesibukan yang bersifat positif. $aik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya,
sedang kemampuannya dapat ditingkatkan secara optimal.
*elaksanaannya dapat dengan memberikan tugas6tugas (take home) bakat siswa yang lemah
dengan dikerjakan di rumah atau tambahan pada saat temannya yang lain sedang mengikuti
pelajaran utama, mereka yang berkemampuan lebih mendapat tugas tambahan. Setelah
selesai tugas tersebut sebaiknya diperiksa oleh guru.
c. *ercepatan (acceeleration, akselerasi)
<ara lain yang dapat diberikan kepada siswa berbakat tetapi menunjukkan kesulitan
emosional dapat dengan memberikan promosi penuh atau maju berkelanjutan (continues
progres). *elaksanaannya dapat diberikan pelajaran untuk tingkat yang lebih tinggi = semester
di atasnya. Dahulu pernah kita dengan ada siswa yang naik kelas sebelum waktu setahun,
sedangkan siswa lain naiknya setiap akhir tahun. $egitupun pada perguruan ,inggi yang
telah menerapkan S#S murni dapat memberi kesempatan pada siswa untuk mengambil kredit
lebih banyak sehingga mungkin dapat menyelesaikan program lebih cepat. Sayangnya sistim
di sekolah lanjutan hal tersebut masih jarang.
kalau ketiga cara pendekatan tersebut dapat dipergunakan secara baik. !leh guru, maka
kesulitan yang dihadapi para siswa secara kuratif dapat diatasi hasil karya tambahan tersebut
perlu dibukukan dalam kemajuan akademik siswa sehingga dapat merupakan bahan masukan
untuk menentukan prestasi akademiknya. 5al ini akan merupakan tambahan moti.asi bagi
siswa tersebut.
+. Strategi *endekatan $ersifat *re.entif
*ada pendekatan kuratif ditujukan pada siswa yang secara nyata telah mempunyai kesulitan
tertentu, sedangkan pada pendekatan pre.entif ditujukan kepada siswa yang diperkirakan
mempunyai kesulitan berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga langkah ini merupakan
antisipasi atau pencegahan agar apa yang mungkin terjadi dapat dicegah. Sehingga
pendekatan tersebut disebut juga sebagai pencegahan. Siswa yang digolongkan dalam usaha
tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar lebih cepat
dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan lebih lambat dari waktu
yang telah diprogramkan. *elaksanaannya dapat dilakukan secara kelompok maupun secara
indi.idual tergantung pada siswanya.
-. Strategi *endekatan *engajaran :emidi bersifat *engembangan (De.elopmental)
Seperti yang dikemukakan oleh dinkmeyer dan <aldwell ada satu pendekatan lainnya yaitu
pengembangan. (De.elopmental). *ada dasarnya pendekatan kuratif diberikan sesudah
berlangsungnya proses belajar pendekatan pre.entif dilakukan sebagai tindak lanjut dari
perkiraan sebelum terjadinya kesulitan belajar, maka pada pengembangan merupakan tindak
lanjut yang dilakukan selama proses belajar berlangsung (during teaching diagnostik). ,ujuan
utamanya adalah agar siswa dapat segera mengatasi hambatan atau kesulitan yang mungkin
akan dialaminya. *elaksanaannya dapat diberikan berupa pemberial self instructional audio,
modul, tutorial dan sebagainya.
E. Metode Pengajaran Remidi
Dalam memberikan pengajaran remidi adalah sebagai berikut ( ). *emberian tugas, +.
Diskusi, -. ,anya 9awab, /. #erja #elompok, 1. ,utor Sebaya, dan 2. *engajaran "ndi.idual.
#eterangan.
). Metoda pemberian ,ugas.
Dalam pemberian tugas dapat diberikan kepada kelompok ataupun indi.idual. ,ugas yang
diberikan sesuai dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan yang dihadapi. Metoda ini
dapat pula diberikan untuk mengetahui kasus yang sedang dicari.
#euntungan dari metoda ini adalah (
a. Siswa dapat memahami dirinya, bai kelebihan atau kelemahannya.
b. Untuk memperdalam atau memperluas materi pelajaran.
c. Memperbaiki cara ' cara belajar yang kurang efisien.
d. Mempercepat kemajuan belajarnya baik pada kelompok maupun indi.idual.
+. Metode Diskusi
Dengan diskusi akan terjadi interaksi antar indi.idu untuk memecahkan suatu masalah.
Sehingga setiap indi.idu akan dapat memberikan buah pikirannya untuk memecahkan
masalah yang dilontarkan oleh guru. Dalam pengajaran remidi dapat dipergunakan untuk
memecahkan kesulitan yang sama dalam suatu kelompok, untuk mencari pemecahannya.
Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran
Penga|aran remeda merupakan kegatan yang sangat pentng daam
keseuruhan program pembea|aran. Meau program remeda, guru breusaha
membantu peserta ddk untuk mencapa kesuksesan bea|ar secara optma.
Remeda merupakan bentuk penga|aran yang bersfat kuratf (penyembuhan)
dan atau korektf (perbakan). Penga|aran remeda merupakan bentuk khusus
penga|aran yang bertu|uan untuk menyembuhkan atau memperbak proses
pembea|aran yang men|ad penghambat atau yang dapat menmbukan
masaah atau kesutan daam bea|ar bag peserta ddk.
Menurut Warktr dkk. (1990), penga|aran remeda sangat dperukan daam
proses pembea|aran karena :
1) Tdak semua peserta ddk dapat mencapa has bea|ar sesua
kemampuannya.
2) Adanya kesutan bea|ar berart beum dapat tercapa perubahan tngkah aku
sswa secara buat sebaga has bea|ar
3) Untuk mengatas kesutan bea|ar tersebut dperukan suatu teknk bmbngan
bea|ar. Saah satu teknk bmbngan bea|ar adaah penga|aran remeda
Dengan demkan daam penga|aran remeda, guru harus mampu mencptakan
stuas yang memungknkan peserta ddk ebh mampu mengembangkan dr.
Secara umum, penga|aran remeda bertu|uan membantu sswa mencapa
mencapa has bea|ar sesua dengan tu|uan penga|aran yang teah dtetapkan
daam kurkuum. Secara khusus, penga|aran remeda bertu|uan membantu
sswa yang mengaam kesutan bea|ar agar mencapa prestas yang dharapkan
meau proses penyembuhan daam aspek keprbadan atau daam proses
bea|ar menga|ar.
Penga|aran remeda merupakan bagan terpentng dar keseuruhan proses
pembea|aran, mempunya banyak fungs daam membantu peserta ddk yang
mengaam kesutan bea|ar, antara an
a. Fungsi korektif, adaah usaha untuk memperbak atau menn|au kemba
sesuatu yang danggap keru.
b. Fungsi pemahaman, daam penga|aran remeda ter|ad proses pemahaman
terhadap prbad peserta ddk, bak dar phak guru, pembmbng, maupun
peserta ddk tu sendr.
c. Fungsi penyesuaian, daam pnega|aran remeda peserta ddk dbantu
untuk bea|ar sesua dengan keadaan dan kemampuan yang dmk sehngga
tdak merupakan beban bag peserta ddk.
d. Fungsi pengayaan, daam penga|aran remeda guru berusaha membantu
peserta ddk mengatas kesutan bea|ar dengan menyedakan atau menambah
berbaga mater penga|aran yang tdak atau beum dsampakan daam
penga|aran basa.
e. Fungsi akselerasi, daam penga|aran guru berusaha mempercepat
penga|aran dengan menambah frekuens pertemuan dan mater penga|aran.
f. Fungsi terapeutik, penga|aran remeda mengandung unsur terapeutk
karena secara angsung atau tdak angsung berusaha menyembuhkan beberapa
gangguan atau hambatan peserta ddk.
Terdapat pendekatan-pendekatan daam penga|aran remeda, antara an
1) Pendekatan kuratif dalam pengajaran remedial
Pendekatan n dakukan seteah program pembea|aran yang pokok seesa
daksanakan dan devauas, guru akan men|umpa beberapa bagan dar peserta
ddk yang tdak mampu menguasa seuruh bahan yang dsampakan.
Peaksanaan pendekatan kuratf dapat dakukan dengan cara :
a. Pengulangan (repetation), dapat dakukan setap akhr |am pertemuan,
akhr unt pea|aran atau setap pokok bahasan.
b. Pengayaan dan pengukuhan (enrichment dan reinforcement),
Layanan pengayaan dapat dtu|ukan kepada peserta ddk yang mempunya
keemahan rngan dan secara akademk mungkn peserta ddk tersebut cerdas.
Dapat dakukan dengan memberkan peker|aan rumah atau peker|aan d keas
pada saat pea|aran berangsung.
c. Percepatan (acceleration)
Layanan percepatan n dberkan kepada peserta ddk yang berbakat namun
menun|ukkan kesutan pskososa.
2) Pendekatan preventif dalam pengajaran remedial
Pendekatan preventf dberkan kepada peserta ddk yang dduga akan
mengaam kesutan daam menyeesakan program yang akan dtempuh. Guru
meng-kasfkaskan kemampuan sswa ddk men|ad tga goongan, yatu
peserta ddk yang mampu menyeesakan program sesua waktu yang
dtentukan, peserta ddk yangdperkrakan akan mampu menyeesakan
program ebh cepat dar waktu yang dtentukan, dan peserta ddk yang tdak
dapat menyeesakan program sesua waktu yang dtentukan.Sesua
penggoongan tersebut maka teknk ayanan yang dapat dakukan adaah
sebaga berkut :
a. Kelompok belajar homogen, daam keompok n peserta ddk dber
pea|aran, waktu, dan tes yang sama.
b. Kelompok individual, penga|aran dsesuakan dengan keadaan peserta
ddk, sehngga setap peserta ddk mempunya program tersendr.
c. ayanan pengajaran dengan kelas khusus, peserta ddk mengkut
program pembea|aran yang sama daam satu keas. Peserta yang mengaam
kesutan daam bdang tertentu dsedakan keas khusus remeda. Bag yang
cepat bea|arnya dsedakan program pengayaan.
3) Pendekatan pengembangan dalam pengajaran remedial
Penga|aran remeda yang bersfat pengembangan merupakan upaya dagnostk
yang dakukan guru seama berangsungnya pembea|aran. Sasarannya agar
peserta ddk dapat segera mengatas hambatan-hambatan yang daam seama
mengkut pembea|aran.
Daam penga|aran remeda |uga terdapat beberapa metode. Metode penga|aran
remeda merupakan metode yang daksanakan daam keseuruhan kegatan
bmbngan kesutan bea|ar mua dar angkah dentfkas kasus sampa dengan
angkah tndak an|ut.
Metode yang dgunakan daam penga|aran remeda yatu :
1) !etode pemberian tugas"
Metode n daksanakan dengan cara member tugas atau kegatan yang harus
dakukan oeh peserta ddk yang mengaam kesutan bea|ar. |ens dan sfat
tugas harus sesua dengan |ens, sfat, dan atar beakang kesutan bea|ar yang
yang dhadap peserta ddk.
2) !etode diskusi
Dskus adaah suatu bentuk nteraks antarndvdu daam keompok untuk
membahas suatu masaah. Dskus dgunakan daam penga|aran remeda untuk
memperbak kesutan bea|ar dengan memanfaatkan nteraks ndvdu daam
keompok.
#) !etode tanya$ja%ab
Tanya |awab daam penga|aran remeda dakukan daam bentuk daog antara
guru dengan peserta ddk yang mengaam kesutan bea|ar. Tanya |awab
dakukan secara ndvdu maupun secara keompok dengan peserta ddk.
&) !etode kerja kelompok
Ker|a keompok daam penga|aran remeda dusahakan agar ter|ad nteraks
dantara anggota daam keompok. Keompok sebaknya heterogen artnya
daam satu keompok terdr dar pra dan wanta, peserta ddk yang mengaam
kesutan bea|ar dan peserta ddk yang tdak mengaam kesutan bea|ar.
Metode n dapat menngkatkan pemahaman dr masng-masng anggota, mnat
bea|ar dan rasa tanggung |awab peserta ddk.
') !etode tutor sebaya
Tutor sebaya aah peserta ddk yang dtun|uk untuk membantu teman-
temannya atau peserta ddk annya yang mengaam kesutan bea|ar. Ha-ha
yang peru dpertmbangkan daam menentukan tutor sebaya adaah
Mendapat persetu|uan dar peserta ddk yang mengkut program perbakan
Mempunya prestas akademk yang bak, kreatf, dan dapat menerangkan
bahan yang dbutuhkan oeh peserta ddk yang mengkut program perbakan
Tdak sombong, sabar, teaten, hubungan sosanya bagus, tdak pet, dan
suka menoong sesama teman
() !etode pengajaran individual
Penga|aran ndvdua daam penga|aran remeda yatu proses pembea|aran
yang hanya mebatkan seorang guru dan seorang peserta ddk yang mengaam
kesutan bea|ar. Metode n sangat ntensf karena peayanan yang dberkan
dsesuakan dengan kesutan dan kemampuan peserta ddk. Penga|aran
ndvdua bersfat penyembuhan artnya memperbak cara bea|ar, dengan
menguang bahan pea|aran yang teah dberkan atau athan menger|akan soa
atau mungkn memberkan mater baru.
Pengertan Penddkan Kecakapan Hdup (Lfe Sks)
Pengertan Penddkan Kecakapan Hdup (Lfe Sks)
Oeh, Dadang Yunus L, S.Pd.
Istah Kecakapan Hdup (life skills) dartkan
sebaga kecakapan yang dmk seseorang
untuk mau dan beran menghadap probema
hdup dan penghdupan secara wa|ar tanpa
merasa tertekan, kemudan secara proaktf dan
kreatf mencar serta menemukan sous
sehngga akhrnya mampu mengatasnya
()irjen P*P+ )irektorat ,enaga ,eknis+
2--#).
.rolin (1/0/) men|easkan bahwa, "Life skills constitute a continuum of
knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively
and to avoid interruptions of employment experience. Dengan demkan life
skills dapat dnyatakan sebaga kecakapan untuk hdup. Istah hdup, tdak
semata-mata memk kemampuan tertentu sa|a (vocational job), namun a
harus memk kemampuan dasar pendukungnya secara fungsona sepert :
membaca, menus, menghtung, merumuskan, dan memecahkan masaah,
mengeoa sumber daya, beker|a daam tm, terus bea|ar d tempat ker|a,
mempergunakan teknoog (*atori+ 2--2).
Penddkan Kecakapan Hdup (life skills) ebh uas dar sekedar keterampan
beker|a, apaag sekedar keterampan manua. Penddkan kecakapan hdup
merupakan konsep penddkan yang bertu|uan untuk mempersapkan warga
bea|ar agar memk keberanan dan kemauan menghadap masaah hdup dan
kehdupan secara wa|ar tanpa merasa tertekan kemudan secara kreatf
menemukan sous serta mampu mengatasnya.
Indkator-ndkator yang terkandung daam life skills tersebut secara konseptua
dkeompokkan : (1) Kecakapan mengena dr (self awarness) atau serng |uga
dsebut kemampuan persona (personal skills), (2) Kecakapan berfkr rasona
(thinking skills) atau kecakapan akademk (akademik skills), (3) Kecakapan sosa
(social skills), (4) Kecakapan vokasona (vocational skills) serng |uga dsebut
dengan keterampan ke|uruan artnya keterampan yang dkatkan dengan
bdang peker|aan tertentu dan bersfat spesfk (spesifik skills) atau keterampan
tekns (technical skills).
Menurut 1ec2ues )elor mengatakan bahwa pada dasarnya program life skills n
berpegang pada empat par pembea|aran yatu sebaga berkut:
Learning to know (bea|ar untuk memperoeh pengetahuan).
Learning to do (bea|ar untuk dapat berbuat/beker|a).
Learning to be (bea|ar untuk men|ad orang yang berguna).
Learning to live together (bea|ar untuk dapat hdup bersama dengan orang an).
Kompetens
Menurut Cut Zurna (2010), perdebatan secara ntensf mengena kompetens
teah dsusun oeh Prahaad and Hame (1990), daam pubkas yang ber|udu,
"The Core Competence of The Corporaton". Feury (2002) menambahkan, topk
kompetens teah ddskuskan oeh para ah pskoog dan admnstras Amerka
Serkat meau pubkas yang ber|udu "Pengu|an Kompetens Lebh Dar
Kecerdasan". Davd McCeand adaah orang yang mendefnskan kompetens
sebaga karakterstk persona yang dapat membawa pada kner|a yang ebh
tngg. Karakterstk-karakterstk n adaah bakat (taenta aam, mudah
dkembangkan), kemampuan (apkas prakts dar bakat) dan pengetahuan
(nformas yang dbutuhkan untuk pencapaan tugas).
Lebh an|ut Cut Zurna (2010) menambahkan bahwa para keompok ah d
Inggrs sepert Streber et a. (1997) menyatakan dua perbedaan art
competency. Pertama, Competences merupakan "expressed as behavours that
an ndvdua needs to demonstrate" (dekspreskan sebaga peraku-peraku
dmana seorang ndvdu peru menun|ukkannya). Kedua, "expressed as
mnmum standards of performance" (dekspreskan sebaga standar mnmum
dar kner|a).
|ad, stah "competency" teah dgunakan untuk menun|ukkan art
pengekspresan atau pengungkapan sebaga peraku sedangkan stah
"competences" dgunakan untuk menun|ukkan ekspres standar. Organsas-
organsas sektor swasta (the prvate sector) cenderung menggunakan
competency mode, sedangkan yang bergerak d sektor pubc (the pubc sector)
menggunakan competence mode (Streber et a., 1997).
Pengertan Kompetens
Cut Zurna (2010) daam bukunya yang ber|udu "Learnng Organzaton,
Competency, Organzatona Commtment, dan Customer Orentaton :
Knowedge Worker - Kerangka Rset Mana|emen Sumberdaya Manusa d Masa
Depan" merangkum beberapa pengertan kompetens dar pakar. Berkut akan
dsa|kan defns kompetens :
Rchard E. Boyatzs (2008) mengemukakan : kompetens merupakan
karakterstk-karakterstk dasar seseorang yang menuntun atau menyebabkan
keefektfan dan kner|a yang menon|o.
Menurut Gossary Our Workforce Matters (Snnott. et.a: 2002), kompetens
adaah karakterstk dar karyawan yang mengkontrbuskan kner|a peker|aan
yang berhas dan pencapaan has organsas. Ha n mencakup pengetahuan,
keahan dan kemampuan dtambah karakterstk an sepert na, motvas,
nsatf dan contro dr.
Le Boterf daam Dense et a (2007) menyatakan : kompetens merupakan
sesuatu yang abstrak; ha n tdak menun|ukkan adanya matera dan
ketergantungan pada kegatan kecakapan ndvdu. |ad kompetens bukan
keadaan tap ebh pada has kegatan dar pengkombnasaan sumberdaya
persona (pengetahuan, kemampuan, kuatas, pengaaman, kapastas kogntf,
sumberdaya emosona, dan annya) dan sumberdaya ngkungan (teknoog,
database, buku, |arngan hubungan, dan annya).
Menurut Snnott et.a (2002), kompetens adaah aat pengkrts daam tugas
ker|a dan pergantan perencanaan. D tngkat mnmum, kompetens berart: a)
mengena kapabtas, skap dan atrbut yang dbutuhkan untuk memenuh staf
saat n dan dmasa depan sebaga prortas organsas dan pertukaran strategs
dan b) memfokuskan pada usaha pengembangan karyawan untuk
menghangkan kesen|angan antara kapabtas yang dbutuhkan dengan yang
terseda.
Dar defns-defns yang dkemukakan para ah tersebut, banyak dtemukan
daam penetan-penetan dsertas dan tess menggunakan acuan pada defns
kompetens yang dkemukakan oeh Rchard E. Boyatzs, yang menyatakan
kompetens merupakan karakterstk-karakterstk dasar seseorang yang
menuntun atau menyebabkan keefektfan dan kner|a yang menon|o. Dan tdak
sedkt pua penetan-penetan kompetens yang dakukan oeh perusahaan-
perusahaan d duna untuk mehat kompetens para peker|a/karyawan-nya yang
menggunakan pendapat Boyatzs n. Menurut Cut Zurna (2010), ha n dengan
pertmbangan bahwa para karyawan yang memk kompetens tdak akan
menghaskan peraku yang berorentas pada peanggan yang optma |ka
peker|a tdak dberkan kebebasan, keeuasaan, dan kemandran daam
mengendakan peker|aannya bak yang mencakup keputusan nt berkenaan
dengan peker|aan, kerangka waktu, maupun s yang berhubungan dengan
substans keputusan.
Menurut Yodha Antarksa (2007), secara genera, kompetens sendr dapat
dpaham sebaga sebuah kombnas antara ketrampan (sk), atrbut persona,
dan pengetahuan (knowedge) yang tercermn meau peraku kner|a (|ob
behavor) yang dapat damat, dukur dan devauas. Daam se|umah teratur,
kompetens serng dbedakan men|ad dua tpe, yakn soft competency atau |ens
kompetens yang berkatan erat dengan kemampuan untuk mengeoa proses
peker|aan, hubungan antar manusa serta membangun nteraks dengan orang
an. Contoh soft competency adaah: eadershp, communcaton, nterpersona
reaton, d. Tpe kompetens yang kedua serng dsebut hard competency atau
|ens kompetens yang berkatan dengan kemampuan fungsona atau tekns
suatu peker|aan. Dengan kata an, kompetens n berkatan dengan seuk beuk
tekns yang berkatan dengan peker|aan yang dtekun. Contoh hard competency
adaah : eectrca engneerng, marketng research, fnanca anayss, manpower
pannng, d.
Dmens-Dmens Kompetens
Menurut Cut Zurna (2010), penentuan dmens-dmens kompetens yang serng
dgunakan daam rset-rset kompetens ddasar pada pendapat Boyatzs (2008)
yang merangkum pendapat para ah sebaga berkut: Bray et a.(1974); Boyatzs
(1982); Kotter (1982); Luthans et. a.(1988); Howard and Bray (1988); Campbe
et a. (1970); Spencer and Spencer(1993); Goeman (1998), dan Goeman et a.
(2002), yang mengeompokkan kompetens men|ad tga dmens, yatu:
Kompetens kogntf (cogntve competences);
Kompetens kecerdasan emosona (emotona ntegence competences); dan
Kompetens kecerdasan sosa (soca ntegence competences).
Lebh an|ut Cut Zurna (2010) menyatakan bahwa dmens-dmens n drasakan
sangat rasona daam menganass kompetens para peker|a/karyawan daam
suatu perusahaan dkarenakan dapat mendeskrpskan kompetens yang dmk
sekagus apa-apa sa|a yang mest dtngkatkan pada dr seorang
peker|a/karyawan agar dapat men|aankan tugasnya sesua dengan yang
dngnkan oeh perusahaan atau organsas.
Kompetens kogntf (cogntve competences)
Dmens pertama adaah kompetens kogntf. Dmens n ddefnskan sebaga
suatu kemampuan untuk berfkr dan menganass nformas dan stuas yang
menuntun atau menyebabkan tmbunya keefektfan atau kner|a yang superor.
Penekanan dmens n pada pemkran sstem dan pengenaan poa para
peker|a/karyawan daam meaksanakan peker|aannya (Boyatzs daam Cut
Zurna : 2010).
Kompetens kecerdasan emosona (emotona ntegence competences)
Dmens kedua adaah kompetens kecerdasan emosona. Dmens n
ddefnskan sebaga suatu kemampuan untuk mengena, memaham, dan
menggunakan nformas emosona mengena dr sendr yang menuntun atau
menyebabkan keefektfan atau kner|a yang superor. Penekanan dmens n,
pada kesadaran dr dan kompetens mana|emen dr para peker|a/karyawan
berupa kesadaran emosona dr dan pengendaan emosona dr, daam
meaksanakan peker|aannya (Boyatzs daam Cut Zurna : 2010).
Kompetens kecerdasan sosa (soca ntegence competences)
Dmens ketga adaah kompetens kecerdasan sosa. Dmens n ddefnskan
sebaga kemampuan untuk mengena, memaham, dan menggunakan nformas
emosona mengena orang an yang menuntun atau menyebabkan keefektfan
atau kner|a yang superor. Penekanan dmens n pada kesadaran sosa dan
kompetens mana|emen hubungan para peker|a/karyawan berupa empat dan
ker|a tm yang semestnya dmk daam men|aankan peker|aannya (Boyatzs
daam Cut Zurna : 2010).
Penetan-Penetan Kompetens
Cut Zurna (2010) daam bukunya yang ber|udu "Learnng Organzaton,
Competency, Organzatona Commtment, dan Customer Orentaton :
Knowedge Worker - Kerangka Rset Mana|emen Sumberdaya Manusa d Masa
Depan" merangkum beberapa penetan mengena kompetens sebaga berkut :
Penetan Ydrn (2007) mengnvestgas kecerdasan emosona berdasarkan
kompetens pada karyawan bagan IT dan Saes. Penetan dakukan terhadap
111 karyawan dar 12 perusahaan yang bergerak pada 4 sektor yang berbeda.
Emotona Competency Inventory (ECI, 2.0) dgunakan untuk menaksr
kompetens emosona partspan. Custer ECI yang dgunakan: 1) Sef-
awareness, dengan dmens: Accurate sef-assessment, Emotona sef-
awareness, dan Sef-confdence; 2) Sef-management, dengan dmens:
Achevement orentaton, Adaptabty, Emotona sef-contro, Intatve,
Optmsm, dan Trustworthness; 3) Soca-awareness, dengan dmens: Empathy,
Organzatona awareness dan Servce orentaton ; dan 4) Soca-sks, dengan
dmens: Change catayst, Confct management, Deveopng others, Infuence,
Inspratona eadershp, dan Teamwork and coaboraton. Has ndependent
sampe t-test menun|ukkan karyawan IT dan Saes secara sgnfkan berbeda
satu dengan annya daam semua dmens utama ECI kecua pada sef-
management. 2 perbedaan dscrmnant anayses dbuat daam 4 dmens ECI
dan semua kompetens emosona untuk menentukan satu yang membedakan
kedua keompok karyawan tersebut. Berdasarkan has anass dskrmnan
daam 4 dmens ECI, kecua Sef-management, 3 dmens an mempunya
muatan sgnfkan untuk membedakan semua keompok. Bagamanapun, pada
bass kompetens yang ada, tdak terdapat kompetens emosona yang domnan
yang membedakan satu keompok karyawan tersebut dengan keompok annya.
Akhrnya dtemukan bahwa ebh berart menggunakan custer kompetens untuk
mengkonstruks mode kompetens dar kedua poss n darpada menggunakan
mode kompetens tungga.
Penetan Muray, Peter (2003), yang dakukan terhadap para kontraktor besar
ndustr konstruks d New South Waes. Penetan n mencoba mehat
keterkatan antara pembea|aran dengan kuatas kompetens para kontraktor
tersebut dan pengaruhnya terhadap kner|a. Data damb dengan cara
menghadr pertemuan para kontraktor ndustr konstruks tersebut, meau
bahan-bahan pubkas, dan dengan meakukan ntervew. Hpotess du| dengan
u| ANOVA. Has pengu|an menun|ukkan, semakn tngg kompetens maka
semakn tngg pua kner|a yang dhaskan. Dan tnggnya kompetens n
dsebabkan tnggnya eve earnng dar para kontraktor tersebut. Has
penetan sean|utnya menun|ukkan dampak dar kompetens tekns terhadap
kner|a. Bahwa semakn tngg kompetens tekns maka semakn tngg pua
kner|a. Dan tnggnya kompetens tekns n dsebabkan eve earnng yang
tngg.
Penetan A-Hwa Ouek (2005), mencoba mengu| secara emprs kompetens
generk yang men|ad sangat pentng bag keberhasan kner|a ker|a dar para
peker|a uusan sar|ana. Sampe penetan n adaah para peker|a uusan
sar|ana yang teah mengkut kursus kompetens sosa sebaga bagan dar
program peathan kompetens. Para peker|a uusan sar|ana beker|a d bdang
perbankan, peraktan, komputer, komunkas, dan produks. |umah sampe
sebanyak 32 orang. 4 orang anggota sampe adaah wanta yang beker|a d
organsas komersa dan ssanya 28 orang adaah ak-ak yang beker|a pada
organsas ndustr. Rata-rata umur responden adaah 31 tahun dan teah beker|a
pada organsasnya seama 2 tahun. Pengumpuan data dakukan dengan
metode penyebaran kuesoner (teknk vadasnya dengan Pot test dan Apha
Cronbach). Has penetan menun|ukkan nterpersona sks, knowedge-
acqurng sks dan fexbty merupakan faktor yang memberkan kontrbus
terhadap keberhasan kner|a ker|a. Dar has penetan menun|ukkan pua para
peker|a uusan sar|ana |uga dapat mengekspreskan vaue-mprovng sks,
practca orentaton abtes dan cogntve sks sebaga ha yang pentng daam
keberhasan kner|a ker|a. Kompetens generk yang dmk oeh para peker|a n
memungkn para peker|a Maaysa uusan sar|ana dapat mentransfer
pembea|aran dar ruang keas (the cassroom) ke tempat ker|a (the workpace)
untuk mencapa keberhasan kner|a ker|a.(success n work performance).
Kompetens Karyawan Daam Organsas Pembea|aran
Menurut Adtya Pratama (2009), perubahan duna berpengaruh terhadap
organsas bsns dan sekagus terhadap kompetens karyawan. Karyawan
semakn dpandang sebaga aset yang sangat pentng dar suatu perusahaan.
Semakn banyak tantangan bsns yang dhadap perusahaan maka kedudukan
karyawan men|ad semakn sangat strategs. Keungguan kompettf suatu
perusahaan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusa karyawan.
Artnya ketka perusahaan akan menghadap proses pengubahan atau terbat
daam mencptakan ubahan maka karyawan dposskan sebaga peman utama
perusahaan.
Perusahaan akan seau memkat, mengembangkan dan mempertahankan
karyawan yang berketerampan novatf. Dan agar karyawan tetap bertahan
beker|a d perusahaannya maka dperukan ngkungan pembea|aran yang
berkean|utan. Bagamana msanya para karyawan secara bertahap
dkembangkan potens drnya untuk memk pemkran kompettf, snergs dan
pemkran goba. Dengan demkan perusahaan akan semakn sap daam
menghadap setap proses perubahan oka dan goba. Ha demkan tampak
|eas d suatu organsas pembea|aran (earnng organzaton)
Perusahaan akan terus mengembangkan potens karyawan yang memk
kompetens atau standar sektor ekonom nasona dan goba. Cr-cr
kompetens karyawan dmaksud adaah memk pengetahuan, kapabtas dan
skap nsatf dan novatf daam berbaga dmens peker|aan:
Keterampan dan skap daam memecahkan masaah yang berorentas pada
efsens, produktvtas, mutu, dan kepeduan terhadap dampak ngkungan.
Keterampan dan skap daam berkomunkas horsonta dan vertka serta
membangun |e|arng ker|a nterna.
Keterampan dan skap daam pengendaan emos dr, membangun
persahabatan dan obyektvtas perseps.
Skap daam mau bea|ar secara berkean|utan.
Keterampan dan skap daam pengembangan dr untuk mengatkan
kompetens peker|aan dengan kompetens prbad ndvdu.
Keterampan dan skap ma|u untuk mencar cara-cara baru daam
mengoptmumkan peayanan mutu terhadap peanggan.
Keterampan dan skap sang memperkuat (snergtas) antarkaryawan untuk
seau menngkatkan mutu produk dan mutu peayanan pada peanggan.
Kaau perusahaan dsebut sebaga organsas pembea|aran, mana|emen puncak
sudah menempatkan upaya pengembangan kompetens karyawan sebaga tugas
rutnnya. Karyawan dber kesempatan untuk mengembangkan drnya meau
bursa gagasan yang dseenggarakan oeh mana|emen puncak. Dar stu phak
mana|emen bsa mengamat sapa sa|a karyawan yang memk pengetahuan,
ketrampan, skap dan taenta tngg. Dan kemudan dkatkan dengan
kner|anya. Lau dapat dtentukan sapa sa|a yang dsapkan untuk menempat
poss |abatan yang ebh tngg. Sementara mereka yang berada pada kner|a
yang d bawah standar dber kesempatan untuk menngkut peathan dan
pengembangan.
Pengertan CBT (Competency Based Tranng) dan Pen|easannya
oleh3 yasrin
Adapun konsep Peathan Berbass Kompetens (Competency Based Tranng),
memk tu|uan dan harapan bag peserta ddk, sehngga beka bag mereka
daam pengayaan pengetahuan, keterampan yang dmk seseorang agar
seteah uus sap dengan bekanya sesua dengan standar kner|a d ngnkan
perusahaan. Adapun ketrampan yang dberkan bas meput :
1. Keterampan meaksanakan peker|aan/ Task Sk
2. Keterampan mengeoa peker|aan/Task Management Sk.
3. Keterampan mengeoa kemungknan ke|adan daam peker|aan/Contngency
Management Sk.
4. Keterampan mengeoa ngkungan peker|aan termasuk beker|a dengan
orang an.
Menurut Dr. Supan. MPd dar TEDC Bandung beau mengatakan bahwa
peathan berbass kompetens atau Competency Based Tranng (CBT) adaah
suatu cara pendekatan peathan ke|uruan yang penekanan utamanya adaah
pada apa yang dapat dker|akan seseorang sebaga has dar peathan (tranng
outcome). Daam ha penaan maka sstem penaan pada CBT adaah penaan
yang berdasarkan patokan atau Crteron Reference Assesment, bukan penaan
berdasarkan norma atau Norm Reference Assesment. Ada beberapa ha yang
dbutuhkan daam peathan berbass kompetens, dantaranya adaah (Supan,
2006) :
a. Standar kompetens yang dbutuhkan untuk meaksanakan peker|aan secara
efektf.
b. Pengdentfkasan semua pengetahuan dan keterampan serta skap ker|a
yang dbutuhkan daam suatu peker|aan, yang tercermn daam standar
kompetens.
c. Mekansme untuk mencapa pengetahuan dan keterampan serta skap ker|a
sesua tuntutan standar kompetens.
d. Metode untuk mengu| kompetens tersebut.
e. Sertfkas dar kompetens yang teah dcapa.
Pendahuluan
Untuk mengantspas geombang dan arus nformas yang terus menngkat
dan tdak dapat dbendung., UNESCO (Unitet Nation Educational cientific and
!ultural "rgani#ation$ mengga kemba dan mempersapkan untuk
mengantspas perubahan yang bukan hanya ner tetap mungkn eksponensa,
yang dantspas akan ter|ad daam masyarakat yang mengeoba. Oeh sebab
tu, UNESCO meau %orld Educational &orum menetapkan 'he &our (illars of
Education (learning to know) learning to do) learning to life thogether) learning to
be$* [1]
Dengan demkan konsep dar bea|ar seumur hdup (learning throughout life)
yang drancang UNESCO|2|, kemudan muncu sebaga saah satu kunc pada
abad ke dua puuh satu. In beraku tanpa membedakan antara penddkan
dasar dan penddkan an|utan dan sean|utnya duna penddkan akan mampu
mengatas atau menyeesakan persoaan-persoaan atau tantangan yang
dhadrkan oeh perubahan duna yang semakn cepat. Ha n bukanah
pandangan yang baru, karena su-su baru tentang penddkan teah menentukan
kebutuhan orang untuk kemba pada penddkan sebaga dasar untuk
menghadap stuas baru yang muncu pada kehdupan prbad dan
peker|aannya. Kebutuhan tu mash drasakan dan bahkan men|ad ebh kuat.
Satu-satunya cara untuk memenuhnya aah tap ndvdu bea|ar bagamana
cara bea|ar (learn how to learn).
Pembahasan
Kegagaan produk penddkan untuk menghaskan manusa yang utuh sekagus
unggu. Menurut ukuran aspras Boon, |3| mehat pada potens yang dmk
oeh manusa, pusat perhatan penddkan dorentaskan pada pencapaan ranah
koknitif) afektif) dan psikomotorik. Apaba dgunakan konsep UNESCO, maka
has penddkan ddasarkan pada pengaaman bea|ar anak, yang berart
keberhasan penddkan dukur dar has empat par pengaaman bea|ar anak
Yatu: 1. Bea|ar untuk dapat mengetahu (learning to know$) 2. Bea|ar untuk
dapat berbuat (learning to do$) 3. bea|ar untuk dapat membentuk |at dr
(learning to be$) 4. Bea|ar untuk dapat hdup bersama (learning to life together$.
Daam ha n UNESCO mentkberatkan pada Learning to live together sebaga
upaya mencptakan perdamaan duna, tampa menafkan tga par annya yang
merupakan bass dar Learnng to fe together. Dengan mengembangkan
pemahaman terhadap orang an, se|arah mereka, trads dan na sprtua akan
mencptakan sprt baru yang dbangun dar pengetahuan tentang adanya sang
ketergantungan dan anasa umum atas tantangan dan resko masa depan. In
akan mendorong manusa untuk menyeesakan atau mengeoa konfk yang
sut dhndar dengan cara yang arf dan penuh kedamaan. Bag sebagan orang
tu adaah utopa, namun utopa tersebut dperukan, karena merupakan ha
pentng |ka kta ar dar ngkaran bahaya yang dakbatkan oeh snsme atau
kepasrahan.
4" earning to Kno%
Dewasa n terdapat edakan nformas dan pengetahuan. Ha demkan tdak
hanya dsebabkan oeh adanya perkembangan yang sangat cepat daam bdang
mu pengetahuan, tetap |uga karena perkembangan teknoog yang sangat
cepat, terutama daam bdang eektronka memungknkan se|umah nformas
dan pengetahuan yang tersmpan d daamnya bsa dperoeh dan dsebarkan
secara cepat dan hampr men|angkau seuruh peant bum. Sehngga mu
pengetahuan dan teknoog akan terus berkembang, kompetens hdup akan
semakn ketat, dengan demkan persoaan hdup akan semakn kompek. Oeh
karena tu bea|ar mengetahu merupakan suatu tuntutan yang harus
dtngkatkan men|ad knowng much (berusaha tahu banyak)
Bea|ar untuk mengetahu adaah menggabungkan beberapa pengetahuan yang
cukup uas dan kesempatan untuk beker|a keras agar memperoeh pengetahuan
dar berbaga sumber. Ha n |uga berart bea|ar untuk bea|ar, sebagamana
has yang dperoeh dar kesempatan penddkan seumur hdup. Learnng to
know merupakan andasan kegantan untuk memperoeh, memperdaam, dan
memanfaatkan pengetahuan. Pengetahuan dperoeh dengan berbaga upaya,
membaca, mengakses d nternet, bertanya, mengktu kuah, dan sebaganya,
dan pada aspek penguasaannya dapat meau, tanya |awab, dskus, bea|ar
keopok, athan pemecahan masaah, peraktkum, dan sebaganya. Yang
kesemuanya tu dgunakan untuk mencapa berbaga tu|uan dantaranya
memperuas wawasan, menngkatkan kemampuan, memecahkan masaah untuk
bea|ar ebh an|ut.
Daam ha n |acques Deors|4| sebaga ketua koms penyusun Learnng the
Treasure Whtn, mengksfkaskan dua macam kegunaan pengetahuan. Pertama
pengetahuan sebaga aat (mean), daam ha n pengetahuan dgunakan untuk
mencapa berbaga macam tu|uan, sepert memaham ngkungan, hdup ayak
sesua kebutuhan ngkungan, pengembangan keterampan berker|a,
berkomonkas. Kedua pengetahuan sebaga has (end) daam ha n
pengetahuan sebaga dasar bag kepuasan memaham, mengetahu dan
menemukan.
." earning to )o
Bea|ar untuk dapat meakukan adaah tdak hanya bertu|uan untuk mempunya
keterampan tertentu, tetap |uga mempunya keterampan untuk menghadap
berbaga stuas dan peker|aan yang bermacam-macam. Ia |uga berart bea|ar
untuk beker|a daam konteks duna rema|a, kehdupan sosa yang berbeda-beda
dan pengaaman ker|a nforma, sebaga has dar konteks oka maupun
nasona, atau forma yang meput kursus, stud dan peker|aan aternatf. Sean
tu, dengan learning to do ndvdu akan bsa berntraks dengan berbaga
ndvdu atu keompok ndvdu yang bervaras sehngga dapat membentuk
keprbadannya untuk memaham kema|emukan dan meahrkan skap-skap
postf dan toeran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hdup tersebut.
Learnng to do mengupayakan terhadap dberdayakannya peserta ddk agar
mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengaaman bea|arnya sehngga
mampu menyesuakan dr dan berpartspas daam masyarakat. Dengan
demkan seorang ndvdu peru bea|ar berkarya, dan bea|ar berkarya erat
katannya dengan bea|ar mengetahu, karena pengetahuan meandas suatu
perbuatan. Daam konsep koms UNESCO Dr.Munther W.A-Masr|5| mengatakan
bahwa, Learnng to do n mempunya makna khusus, yatu berhubungan dengan
vokasona. Bea|ar berkarya adaah bea|ar atau berath menguasa
keterampan dan kompetens ker|a. Se|aan dengan tuntutan perkembangan
ndustr dan perusahaan, maka keterampan dan kompetens ker|a n |uga
berkembang pesat, tdak hanya pada keterampan sa|a, tetap |uga pada
kompetens teknk atau oprasona dan kompetens profesona.
Pada masa yang akan datang kemampuan untuk men|an hubungan
nterpersona akan mengaahkan keterampan nteektua. |ens peker|aan
dpredks akan berubah ebh kepada ndustr |asa sepert konsutan,
mener|eman, keuangan, akuntans ayanan sosa, kesehatan, penddkan dan
sebaganya yang membutuhkan hubungan nterpersona, komonkas dan
nformas. Bag negara-negara yang sedang berkembang, penddkan dapat
dfungskan sebaga penguat dan pemberdaya potens oka. Sehngga pada
masa yang akan datang learning to do tdak ag berbcara tentang keterampan
fsk ansch tetap akan ebh kepada kompetens persona yang menggabungkan
keterampan dan bakat, sepert praku sosa, prakarsa persona, dan kehendak
untuk mengamb resko, dengan kata an ndvdu harus mampu dong much
(berusaha berkarya banyak)
5" earning to .e
Bea|ar untuk men|ad dapat mengembangkan keprbadan seseorang agar
mampu untuk berbuat dengan otortas yang ebh besar dengan penaan dan
tanggung|awab prbad. Dengan demkan, penddkan tdak mengabakan aspek
apa pun dar potens seseorang sepert aspek ngatan, ogka, estetka,
kemampuan fsk dan keterampan berkomunkas sehngga akan tercpta
sebuah masyarakat pembea|ar yang dandas oeh pemeroehan, pembaharuan,
dan pemamfaatan mu pengetahuan. Dan tercapanya perkembangan yang
semaksma dan seutuhnya daam keprbadan, seuruh bentuk ekspres dan
komtmennya bak sebaga prbad meupun sebaga masyarakat. Karena tu, bak
anak-anak maupun keompok usa muda harus mendapat kesempatan untuk
mengembangkan semua bakat-bakat yang tersembuny daam drnya. D
sekoah ha n berart bahwa sswa dan mahasswa harus dber kesempatan
untuk mengaam sen dan budaya kontemporer dan budaya sen generas
sebeumnya, termasuk budaya ora.
Perkembangan manusa secara utuh sangat dbutuhkan daam kehdupan yang
semakan kompek. Perkembangan keprbadan mereka meput aspek
nteektua, emos, sosa, fsk mupun mora. Sebenarnya tuntutan
perkembangan kehdupan goba, bukan hanya menuntut perkembangan mausa
seutuhnya, tetap manusa yang utuh dan unggu. Untuk tu mereka harus
berusaha banyak untuk men|ad unggu (beng exeence) dan dperkuat dengan
mora atau beng moray.
)" earning to ife ,ogether
Bea|ar untuk untuk dapat hdup bersama adaah dengan mengembangkan
pengertan terhadap orang an dan mengharga kebebasan-memuat garapan
ker|asama dan bea|ar untuk mengeoa konfk-dengan semangat sang
menghormat atas na purasme, sang memaham dan dama. Dan dar empat
par penddkan, ketga par annya dapat mendukung tera|sananya
pembea|aran na-na kehdupan kebersamaan. Dmana earnng to know
merupakan aat untuk memaham akan drnya sendr, dan wawasan untuk
dapat bea|ar hdup bersama. Learnng to do mengupayakan ndvdu
mengapkaskan pemahamannya dan bertndak dan secara kreatf terhadap
ngkungan sehngga tercapa kehdupan kebersamaan yang dama, Learnng to
be menggarsbawah dmens pentng daam pengembangan hubungan sosa
manusa yang merupakan bagaan yang tdak terpsahkan dar kehdupan
kebarsamaan.
Learnng to fe together men|ad pentng khususnya untuk menghadap duna
yang penuh konfk dan banyaknya peanggaran hak-hak asas manusa.
Kehdupan yang dama n bukan hanya men|ad tangung|awab negara, tetap
men|ad tanggung|awab semua phak .Daam ngkup Asa-Pasfk yang dtanda
dengan keragaman budaya, tatanan geografs, soso potk, agama, dan tngkat
ekonam kaum muda. Learnng to fe together dperukan daam gobasas dan
koopratf tetap sekagus |uga peestaran na-na budaya dan kemanusaan
sedemkan sehngga ada usaha bersama untuk sang mengash daam
kehdupan bersama.
Agar ndvdu sap hdup ayak d ngkungan yang kompek dan goba, tdak
hanya bentraks dengan beranka keompok etnk, daerah, budaya, ras, agama,
kepakaran, dan profes, namun |uga hdup bersana dan beker|a sama dengan
aneka keompok tersebut. Supaya mampu berntraks, berkomunkas,
beker|asama dan hdup besama antar keompok, dtuntut untuk bea|ar hdup
bersama. Karena tap keompok memk atar beakang penddkan,
kebudayaan, trads dan tahap perkembangan yang berbeda. Untuk menghadap
ha yang dekan rumtnya, semakn menuntut kta untuk banyak bea|ar hdup
bersama, beng socabe (berusaha membna kehdupan bersama).
4nalisa
Dar beberapa uraan d atas dapat dpaham bahwa Learnng to know;
berorentas pada pengetahuan ogs dan rasona sehngga peserta ddk beran
menyatakan pendapat dan berskap krts serta memk semangat membaca
yang tngg. Learnng to do; aspek yang ngn dcapa daam vs n adaah
keterampan seorang anak ddk daam menyeesakan probem keseharan.
Dengan kata an penddkan darahkan pada how to sove the probem. Learnng
to fe together; d sn penddkan darahkan pada pembentukan seorang anak
ddk yang berkesadaran bahwa kta n hdup daam sebuah duna goba
bersama banyak manusa dar berbaga bahasa dengan atar beakang etnk,
agama dan budaya. Penddkan akan na-na semsa perdamaan,
penghormatan HAM, peestaran ngkungan hdup, dan toerans, men|ad aspek
utama yang mest mengnterna daam kesadaran earner. Dan Learnng to be;
mengembangkan keprbadan seseorang agar mampu untuk berbuat dengan
otortas yang ebh besar dengan penaan dan tanggung|awab prbad. Dengan
demkan, penddkan tdak harus mengabakan aspek apa pun dar potens
seseorang sepert aspek ngatan, ogka, estetka, kemampuan fsk dan
keterampan berkomunkas.
Empat kemampuan d atas tersebut merupakan par-par bea|ar yang akan
men|ad acuan bag sekoah daam menyeenggarakan kegatan bea|ar-
membea|arkan yang akan bermuara pada has bea|ar aktua yang dpeukan
daam kehdupan manusa. Has bea|ar aktua merupakan akumuas
kemampuan kongkrt dan abstrak untuk memecahkan persoaan hdup. Oeh
karena tu empat par bea|ar tersebut tdak bsa dhat sebaga kwartetoms,
empat kemampuan yang terpsah satu dengan yang an. Dsatu ss, a
merupakan gars komtnom daam proses pencapaannya, tetap d ss yang an
dapat membentuk hrark karena kemampuan dbawahnya merupakan prasyarat
bag kemampuan yang ebh tngg. Kemampuan tertngg dan terahr merupakan
akumuas dar kemampuan-kemampuan dbawahnya.
Kaau kta pararekan dengan UU No. 20 tahun 2003 tetang Sstem Penddkan
Nasona, maka akan Sangay |eas, bahwa dsampng mencerdaskan kehdupan
bangsa, tu|uan Penddkan Nasona adaah membentuk menusa seutuhnya.
Manusa yang utuh berart menusa yang tdak dfragmentaskan atau dpecah-
pecah. Tdak hanya menekankan kecakapannya sa|a, tetap sekagus hat nuran
(concience) dan kepeduan sosanya (compasio), sehngga tu|uan penddkan
adaah mencerdaskan, mendewasakan, membebaskan, dan memanusakan
manusa. Terau naf bahkan absurd, |ka tu|uan penddkan dorentaskan hanya
sekedar menyapkan peserta ddk mampu meakukan peker|aan tertentu.
|1|. Rusfda, daam (eranan (endidikan +arak +auh* Dapat dteusur d
http://www.pdk.go.d/|urna/34/peranan-penddkan-|arak-|auh.htm
|2|. |aques Deors et a, 1992, Learning, 'he 'reasure %ithin, UE!" (ublishing
-eport to UNE!" of .nternational !ommession on Educational for the 'wenty/
first !enture. Dapat dteusur d http://unesdoc.unesco.org/mages/pdf
|3|. A Maksum & Luuk Yuhan Ruhend, 2004, (aradigma (endidikaan Universal
di Era 0odern dan (ost/0odern 0encari 1 2isi 3au atas 1 -ealitas 3aru
(endidikan 4ita, IRCSoD, Yogyakarta, hm: 194
|4|. |aques Deors et a, 1992, Learning, 'he 'reasure %ithin, UE!" (ublishing
-eport to UNE!" of .nternational !ommession on Educational for the 'wenty/
first !enture* Dapat dteusur d http://unesdoc.unesco.org/mages/pdf
|5|. Prof. Zhou Nan-zha, adaah sebaga keynote ketga daam konfrens tentang
penddkan abad ke-20 dan berbcara tetang Learnng to Lve Together. Dapat
dteusur d http://www.sofweb..vc.edu.au/newunesconf/zhou.htm
*engertian dan #onsep *endidikan 8uru
*eningkatan mutu sumber daya manusia (SDM), merupakan satu diantara dua isu besar yang
mewarnai arah kebijakan pembangunan $angsa "ndonesia pada *embangunan 9angka
*anjang ,ahap kedua ini. "su besar kedua adalah pengentasan kemiskinan (Uwes, )???(.)
$anyak faktor dan kegiatan dalam peningkatan mutu SDM. @amun apapun faktor dan bentuk
kegiatannya, dapat dipastikan terdapat di dalamnya upaya pendidikan. *endidikan merupakan
upaya strategis bagi peningkatan mutu SDM, baik dalam skala lokal maupun nasional.
Sejak tahun )?2A, Sekolah 8uru $ dihapuskan dan pendidikan guru untuk tingkat Sekolah
Dasar masih tetap dilaksanakan oleh Sekolah 8uru & kemudian berubah menjadi Sekolah
*endidikan 8uru (S*8) dan disusul dengan berdirinya sekolah *endidikan 8uru &gama
(*8&). Selanjutnya pada tahun )??A6an diintegrasikan ke dalam program "nstitut #eguruan
dan "lmu *endidikan ("#"*) program diploma ""=*8SD. Sedangkan pendidikan tenaga
kependidikan sekolah menengah tetap dilaksanakan oleh "#"* dan %#"* di beberapa
Uni.ersitas.
*ada permulaan diadakannya pendidikan guru pada tingkat Uni.ersitas, yaitu pada tahun
)?1/ dengan lima *erguruan ,inggi *endidikan 8uru, perhatian pemerintah terhadap
pendidikan guru cukup besar. *erhatian ini tidak sama pada saat *,*8 berkembang yang
kemudian menjadi "#"* pada tahun )?2-. *ada tahun6tahun berikutnya perhatian terhadap
pendidikan guru makin merosot yang dibarengi dengan penghasilan yang tidak menjanjikan.
8ejala kemunduran pendidikan guru mulai tampak setelah itu. *ada tingkat kebijaksanaan
*endidikan ,inggi, "#"* tidak mendapatkan tempat yang selayaknya dalam hehemoni
perguruan tinggi dibanding dengan uni.ersitas. Di samping itu, kebijaksanaan pengembangan
*endidikan ,inggi yang menggunakan paradigma 3trickle down effect4 sangat merugikan
B*,#, khususnya "#"*.
#ebijaksanaan pengembangan kurikulum B*,# pada tahun )?CA6an juga ikut ambil dalam
menurunkan mutu "#*. #urikulum yang diadopsi dari praksis beha.iorisme yang menjadi
trend pada tahun )?7A6an, yaitu competency based teacher education menjadi kebablasan.
Sehingga kemampuan guru hanya dibentuk untuk dapat mengajarkan materi tertentu yang
sudah diprogram kepada muridnya. &kibatnya proses belajar6mengajar di "#"* cenderung
sama dengan yang terjadi di sekolah tempat mereka nantinya akan mengajar.
#emampuan mahasiswa untuk mencari, berekspresimentasi, melakukan eksplorasi, dan
berpetualangan dalam ilmu yang diketahui, baik dalam bidang studi maupun bidang ilmu
pendidikan menjadi tidak termoti.asi. Dengan kata lain, perhatian terhadap proses dalam
tingkatan kognitif dan afektif yang lebih tinggi terabaikan. #arena semua pengalaman harus
terukur, dapat diobser.asi, dan dapat dikuantifikasikan. :eduksi pengalaman pendidikan guru
yang demikian menjadikan calon guru berpikir dan berbuat secara mekanistik dan cenderung
mementingkan penguasaan bahan ajar anak didik yang paling tinggi bersifat pemahaman saja.
*ada tahun )??A6an kritik6kritik terhadap kurangnya penguasaan bidang studi oleh calon guru
di "#"* memuncak. "ronisnya, kebijaksanaan yang ditempuh oleh pengambil kebijaksanaan
bukan memperbaiki sumber daya yang ada di "#"*. &kan tetapi menyerahkan pendidikan
guru sebagian kepada perguruan tinggi besar yang dianggap menguasai ilmu non
kependidikan dengan lebih baik. #ebijaksanaan ini kemudian tidak dilanjutkan setelah
didapatkan bahwa guru yang hanya menguasai bidang ilmu yang diajarkan ternyata belum
tentu dapat mengajar lebih baik.
*ada tahun6tahun itu pula mulai menghangat gagasan untuk mengubah "#"* menjadi
Uni.ersitas. Supaya terjadi peningkatan mutu mulai perluasan pergaulan akademik dalam
komunitas uni.ersitas. Disamping itu, kemajuan teknologi dan komunikasi yang amat cepat
juga menimbulkan tuntutan baru kepada "#"* untuk melakukan tinjauan ulang. "ni perlu
diperlukan karena tantangan yang dihadapi secara kualitatif sudah berbeda dibandingkan saat
lembaga itu didirikan pada tahun )?2/. Struktur uni.ersitas memungkinkan terjadinya
interaksi akademik yang lebih luas dan fleksibel. Sehingga amat kondusif dimanfaatkan
untuk memberikan sumbangan dalam pemecahan berbagai masalah yang dihadapi bangsa.
#etepatan respons ini amat penting, mengingat kemajuan itu sendiri akan menimbulkan
masalah ikutan lain yang makin kompleks dan akan lebih sukar diprediksi.
#euntungan lain yang dipertimbangkan atas perubahan "#"* menjadi Uni.ersitas adalah
dapat dimanfaatkannya kemampuan "#"* yang telah dikembangkan selama ini sebagai
lembaga pendidikan tinggi, dalam meningkatkan efisiensi dan efekti.itas kinerja pendidikan
tinggi sebagai suatu sistem. Dengan menawarkan program6program yang telah diperluas,
uni.ersitas hasil transformasi itu akan dapat membantu mencapai sasaran utama pendidikan
tinggi, tanpa menurunkan standar dan persyaratan kualitatif yang justru ingin ditingkatkan.
Disamping itu, perubahan "#"* ini sekaligus untuk menjawab tantangan sistem pendidikan
tinggi dalam peningkatan daya tampungnya.
*enegasan kualitas guru sebagai sesuatu yang harus mendapat perhatian semua pihak
dinyatakan dalam Undang6Undang Sistem *endidikan @asional bahwa untuk dapat diangkat
sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang bersangkutan harus beriman dan bertakwa
terhadap ,uhan ang Maha >sa, berwawasan *ancasila dan Undang6undang Dasar )?/1,
serta memiliki kualitas sebagai tenaga pengajar (UU nomor + tahun )?C? pasal +C ayat +).
#ehidupan masyarakat modern ditandai oleh semakin profesionalnya tata kehidupan
masyarakat. Dalam masyarakat modern, profesi merupakan suatu bentuk spesialisasi
pekerjaan yang menuntut kemampuan yang terus menerus berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. !leh karena itu sebelum
menyandang predikat guru, calon guru harus menjalani kerja magang pra jabatan guru agar
dapat memberikan layanan profesional. Menurut :aka 9oni dalam Soetjipto dan #osasi
()???(++-), tujuan pendidikan prajabatan guru adalah(
). Dalam rangka penguasaan bahan ajar0
+. Dalam rangka penguasaan teori dan ketrampilan keguruan0
-. Dalam rangka pemilikan kemampuan memperagakan unjuk kerja0
/. Dalam rangka pemilikan sikap, nilai, dan kepribadian0 serta
1. Dalam rangka pemilikan kemampuan melaksanakan tugas profesional lain dan tugas
administratif rutin.
#e depan, pendidikan guru harus menjamin terbentuknya guru profesional, kaya akan
imajinasi, berkepribadian kokoh, dan dapat memoti.asi muridnya untuk maju dan untuk terus
belajar, baik selama di sekolah maupun sesudah mereka lulus. *endidikan demikian dapat
dilaksanakan melalui kebijaksanaan yang konsisten dibarengi e.aluasi terencana yang
dilakukan secara terus menerus, sehingga dapat dilakukan penyesuaian dan perbaikan.
#eadaan yang dilukiskan di atas mendorong usaha untuk menjawab pola dan
memperjuangkan strategi dalam pendidikan guru yang dapat memenuhi kebutuhan masa
depan. Usaha tersebut antara lain telah dilakukan para rektor Uni.ersitas eks "#"* serta rektor
"#"* eks S,#"*, yang telah menghasilkan dokumen *engembangan Sistem *endidikan
,enaga #ependidikan &bad +) (disingkat S*,#6+)) yang memberikan platform untuk action
dalam melakukan restrukturisasi pendidikan guru di "ndonesia dengan isi pokok sebagai
berikut (
). *endidikan guru harus didasarkan pada .isi bahwa guru harus responsif terhadap tuntutan
mutu yang selalu meningkat. !leh karena itu B*,# harus dapat menghasilkan guru
profesional yang handal dan responsif sesuai dengan tuntutan mutu, baik secara nasional
maupun internasional. Selain menguasai bidang ilmu yang dianjurkan, guru juga harus
mampu mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pendidikan, sehingga pelajaran yang
diberikan dapat sekaligus mengembangkan aspek kepribadian muridnya.
+. *erkembangan ilmu dan praksis pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
globalisasi. !leh karena itu perlu menerapkan standar internasional, yang meliputi
kelembagaan pendidikan guru baik pra6jabatan maupun dalam jabatan.
-. Sesuai dengan tuntutan kebutuhan kualitas dan fleksbilitas kemampuan untuk menghadapi
perkembangan masyarakat yang amat cepat, B*,# harus mampu menawarkan program6
program yang fleksibel dan kaya, serta bermutu tinggi.
/. Dalam rancangan dan praksis kurikulum harus terjadi integrasi antara teori dan praktik
yang menghasilkan pengalaman yang menyublim. *engalaman kurikuler harus menantang
terjadinya proses pemecahan masalah, proses kehidupan demokratis, mendorong terjadinya
kreati.itas, kemandirian kebangsaan dan keagamaan.
1. Bembaga pendidikan guru harus dibatasi kepada yang benar6benar dapat menjamin kualitas
keluarannya. !leh karena itu perlu dilakukan standarisasi proses dan hasil. *emerintah
berkewajiban memenuhi standar fasilitas yang memungkinkan terfasilitasinya pendidikan
guru seperti yang dipersyaratkan. Sebaliknya pendidikan guru dilakukan sepenuhnya oleh
pemerintah, karena dampaknya terhadap warga negara. 5anya lembaga swasta yang sangat
selektif dan memenuhi kriteria yang diperbolehkan menghasilkan guru.
2. *elaksanaan pendidikan guru profesional harus ditunjang oleh manajemen yang
profesional pula. Manajemen harus bermutu, efisien, ino.atif, dan responsif terhadap tuntutan
dan perkembangan profesi dan masyarakat. Manajemen juga harus mempunyai akuntabilitas
yang tinggi dan memanfaatkan secara maksimal otonomi untuk meningkatkan mutu calon
guru, meningkatkan produkti.itas, dan layanan yang bermutu tinggi.
7. B*,# harus diberi wewenang yang luas dalam membuka dan menutup program studi.
#ewenangan ini akan mendorong akuntabilitas dan merupakan debirokratisasi yang akan
menghilangkan inefisiensi dalam pengelolaan B*,#.
C. *engalaman lapangan merupakan bagian pendidikan calon guru yang sangat esensial.
*erhatian serius, pengelolaan profesional, dan pembiayaan mesti dipenuhi agar pengalaman
lapangan ini dapat membentuk secara efektif kepribadian dan kemampuan guru. Sekolah6
sekolah latihan harus sekolah yang baik sehingga dapat diperoleh pengalaman yang baik
pula. #olaborasi antara sekolah dengan B*,# harus demikian erat, sehingga keduanya saling
dapat memberikan pengalaman yang berharga dalam meningkatkan mutu pendidikan guru.
*ada waktu **B, calon siswa harus mendedikasikan penuh waktunya dan melakukan refleksi
pengalaman yang nantinya die.aluasi secara mendalam setelah mereka kembali dari **B
dengan bantuan dosen.
?. Dosen dan tenaga penunjang pendidikan B*,# harus memiliki kualitas yang tinggi dan
diangkat berdasarkan analisis kebutuhan yang akurat. Sementara itu sistem insentif mereka
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang peningkatan prestasi.
)A. Setiap B*,# harus memiliki fasilitas proses belajar mengajar yang lengkap, fasilitas
penunjang, dan fasilitas pembentukan kepribadian yang mantap. #elas dasar dan kecil
dengan segala peralatannya, laboratorium dan studio, workshop, perpustakaan, auditorium,
galeri, pusat micro6teaching, teater, stadion adalah perangkat minimal fasilitas proses belajar
mengajar berlangsung. %asilitas penunjang seperti biro praktik profesi, pusat komputer dan
sistem informasi, pusat layanan teknologi, berbagai pusat pengkajian dan penelitian. %asilitas
pengembangan kepribadian seperti asrama, student center, fasilitas ibadah, fasilitas
pengembangan minat dan bakat mahasiswa, dan berbagai fasilitas kegiatan pengabdian pada
masyarakat.
)). Untuk menjaga mutu pendidikan guru diperlukan sistem dan mekanisme kendali mutu
yang diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan.
makaah perencanaan penga|aran " pengertan sstem dan pendekatan
sstem serta apkas pendekatan sstem daam penga|aran"
Bab I
PENDAHULUAN
A.Latar Beakang Masaah
Hdup dan segaa sesuatu d sektar kta merupakan gabungan dar sstem
(daam bahasa nggers system) dan sub-sstem. Seorang manusa adaah suatu
sstem. Kehdupan manusa d daam suatu keuarga adaah satu sstem. Rumah,
kereta, tren, sekoah, organsas, desa, kampus, perkumpuan peman boa,
keda, pe|abat, kera|aan, negara, duna, unverse dan an-an adaah sstem-
sstem. Sstem-sstem an adaah pernkahan, khdmad masyarakat, bum, angt
dan sebaganya.Apa sesungguhnya sstem tu? Daam cakupan pengertan
sstem termuat adanya berbaga komponen (unsur), berbaga aktvt (menun|uk
fungs dar setap komponen), adanya sang hubungan serta ketergantungan
antar komponen, adanya perpaduan (kesatuan organs = ntegras) antar
komponen, adanya keuasan sstem (ada kawasan d daam sstem dan d uar
sstem), dan gerak dnams semua fungs dar semua komponen tersebut
mengarah (berorentas = berkbat) kepada pencapaan tu|uan/matamat
sstem yang teah dtetapkan ebh dahuu. Bertoak dar dentfkas sstem
tersebut.
Banyak sekoah yang ber|aan tanpa adanya sstem yang bak. Semua komponen
tdak terkoordnas dengan bak. Akbatnya banyak dar komponen tu tdak
be|aan efektf dan efsen.
Padaha penga|aran berkatan dengan ha bagamana guru menga|ar serta
bagamana sswa bea|ar. Proses pembea|aran n merupakan suatu kegatan
yang dsadar dan rencananya mencakup tga ha; yatu perencanaan,
peaksanaan dan evauas.
Penga|aran dakukan daam waktu yang bekaa, bak waktu untuk |angka
pendek, menengah ataupun |angka pan|ang. Program penga|aran merupakan
suatu program bagamana menga|arkan apa-apa yangsudah drumuskan daam
kurkuum. Dewasa n konsep yang banyak mewarna penga|aran dsekoah
dasar dan sekoah menengah d ndonesa adaah konsep teknoog penddkan.
Khususnya penga|aran sebaga sstem. Oeh karena tu, daam makaah n kam
akan membahas mua dar konsep tentang sstem, dan penga|aran sebaga
suatu sstem.
B. Pembatasan Masaah
Agar ebh fokus dan ebh evsen daam pembahasan n maka kam membatas
permasaahan n men|ad beberapa sub pokok pembahasan yang meput:
pengertan system dan pendekatan system serta apkas pendekatan system
daam penga|aran.
C. Perumusan Masaah
Dar uraan yang teah dpaparkan secara sepntas saya dapat mengurakan
perumusan masaah sebaga berkut :
a. Apakah yang yang dmaksud system ?
b. Bagamana pendekatan system tu?
c. Bagamana apkas system daam penga|aran?
D. Tu|uan Penusan
1. Untuk mengetahu pengertan system
2. Untuk mengetahu Bagamana pendekatan system
3. Untuk mengetahu Bagamana apkas system daam penga|aran
E. Metodoog Penusan
Daam pembahasan perencanaan system penga|aran saya menggunakan
metode anass deskrftf dar sumber - sumber yang kam peroeh
F. Sstematka Penusan
Makaah n d buat 3 bab yang masng-masng bab d engkap sub - sub bab
dengan sstematka sebaga berkut
Bab I : pendahuuan yang mengurakan atar beakang masaah,perumusan
masaah,pembatasan masaah, tu|uan penusan/pembahasan,metode
penusan dan stematka penusan
Bab II : Pembahasan yang mengurakan pengertan system dan pendekatan
system serta apkas pendekatan system daam penga|aran.
Bab III : penutup yang mengurakan tentang kesmpuan dan saran-saran.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertan system dan pendekatan system
1. Sstem aah komposs (susunan yang seras) dar fungs komponennya.
2. Sstem aah rangkaan komponen yang sang berkatan dan berfungs ke arah
tercapanya tu|uan sstem yang teah dtetapAkan ebh dahuu (War|an, dkk.,
1984: 1)
3. Sstem aah pengkoordnasan (pengorgansasan) seuruh komponen serta
kegatan daam rangka pencapaan tu|uan yang teah dtetapkan ebh duu.
Pendekatan sstem dapat dhubungkan dengan anass konds fska(msanya:
sstem tata surya, raktan mesn), dapat dhubungkan dengan anass bots
(msanya: |arng-|arng ekoogs, koordnas tubuh manusa), dan dapat
dhubungkan dengan anass ge|aa sosa (msanya: kehdupan ekonoms,
ge|aa penddkan, poa na hdup). Anass sstem sosa reatf ebh rumt
dbandng anass sstem fss dan sstem bots; sstem sosa pada umumnya
dan khususnya sstem penddkan bersfat terbuka, yatu suatu sstem yang
mudah dpengaruh oeh ke|adan-ke|adan d uar sstemnya (rentan terhadap
pengaruh uar), msanya: sstem sekoah mudah dpengaruh oeh stuas
masyarakatnya (supra sstemnya). Karakter sstem penddkan yang bersfat
terbuka n menuntut konsekuens penyeenggaraan penddkan sekoah yang
krts (daam mawas dr) dan kreatf (daam mencar aternatf pengembangan
yang postf) secara berkesnambungan.
Cr-cr yang terkandung daam sstem atau pendekatan sstem, aah:
1. Adanya tu|uan:
Setap raktan sstem past bertu|uan, tu|uan sstem teah dtentukan ebh
dahuu, dan tu men|ad took ukur pemhan komponen serta kegatan daam
proses ker|a sstem. Komponen, fungs komponen, dan tahap ker|a yang ada
daam suatu sstem mengarah ke pencapaan tu|uan sstem. Tu|uan sstem
aah pusat orentas daam suatu sstem.
2. Adanya komponen sstem (sean tu|uan):
|ka suatu sstem tu aah sebuah mesn, maka setap bagan (onderd) aah
komponen dar mesn (sstemnya); demkan pua hanya dengan penga|aran d
sekoah sebaga sstem, maka semua unsur yang tercakup d daamnya (bak
manusa maupun non manusa) dan kegatan-kegatan an yang ter| ad d
daamnya aah merupakan komponen sstem. |ad setap sstem past memk
komponen-komponen sstem.
3. Adanya fungs yang men|amn dnamka (gerak) dan kesatuan ker|a sstem:
Tubuh badan kta merupakan suatu sstem, setap organ (bagan) daam tubuh
tersebut mengemban fungs tertentu, yang keseuruhannya (semua fungs
komponen sstem) dkoordnaskan secara kompak, agar dr kta dan kehdupan
kta sebaga manusa ber|aan secara shat dan semestnya.
Penga|aran d sekoah merupakan suatu sstem, maka setap komponen yang
mempunya fungs tertentu tu mest menyumbang secara sepantasnya daam
rangka mencapa tu|uan dan semua fungs tersebut peru dkoordnaskan secara
bersepadu agar proses penga|aran berangsung secara efektf dan cfsen.
Msanya: fungs komponen yang berstatus guru aah pembmbng bea|ar
pea|ar (pendorong motvas bea|ar pea|ar, pengarah, pengatur (organsator)
stuas bea|ar pea|ar, sebaga nara sumber (fastator), bertndak sebaga
penyebar keb|akan, pena has bea|ar pea|ar, dsb.); |ka guru cakap
men|aankan fungsnya maka akan sangat membantu keancaran serta
keberhasan bea|ar pea|ar, dan sebaknya.
4. Adanya nteraks antar komponen:
Antar sub-sstem atau komponen daam suatu sstem terdapat sang hubungan,
sang mempengaruh, dan sang ketergantungan.
Sebaga contoh: seseorang tu baruah men|ad nyata sebaga pensyarah atau
guru |ka ada pea|ar yang berseda untuk dddknya; pea|ar yang responsf,
krts, dan koordnatf banyak membantu guru daam mengembangkan
karernya.
Adanya transformas dan sekagus umpan bak:
Setap sub-sstem atau komponen mempunya fungs dan merupakan bagan tak
terpsahkan dar keseuruhan fungs sstem. Daam sstem penga|aran yang
bernt pada nteraks persona, peran dar komponen-komponen (sean guru dan
pea|ar) aah untuk menngkatkan na nteraks persona tersebut dem
keberhasan bea|ar pea|ar. Transformas yang ter|ad daam nteraks guru-
pea|ar secara ebh tekns merupakan transaks pesan-pesan (pemahaman ->
pengntegrasan -> pengembangan dr).
B. Pengertan pendekatan system
Menurut Hayanto," pendekatan sstem adaah merupakan |umah keseuruhan
dar bagan-bagan yan sang beker|a sama untuk mencapa has yang
dharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu."
Dar berbaga pengertan yang ddefnskan oeh beberapa pakar penddkan
dapat d amb kesmpuan bahwa sstem adaah kumpuan dar sekan banyak
komponen yang sang berntegras, sang berfungs secara kooperatf dan sang
mempengaruh daam rangka mencapa tu|uan tertentu.
C. Apkas pendekatan system daam penga|aran
Pendekatan sstem penga|aran PAI
Daam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sstem penddkan nasona
menyatakan bahwa penddkan nasona berfungs unyuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
daam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa, bertu|uan untuk
mengembangkan potens peserta ddk agar men|ad manusa yang berman dan
bertakwa kepaa tuhan yang maha esa,berahakmua, sehat ,bermu, cakap,
kreatf, mandr ,dan men|ad warga negara yang demokrats serta bertanggung
|awab.
Menurut tafsr (2002), bag umat sam dan khususnya daam penddkan sam,
kompetens man dan taqwa serta memk akhak mua tersebut sudah ama
dsadar kepentnganya, dan sudah dmpementaskan daam embaga
penddkan sam. daam pandanngan sam, peran kekhofahan manusa dapat
dreasaskan meau tga ha yatu:
1. Landasan yang kuat berupa man dan takwa
2. Penguasaan mu pengetahuan dan teknoog
3. Akhak mua
Dar beberapa pendapat datas, maka pendekatan sstem penga|aran PAI adaah
kumpuan dar sekan banyak komponen yang sang berntegras , sang
berfungs secara kooperatf dan sang mempengaruh daam rangka
mewu|udkan generas-generas yang berwawasan uas berman dan bertakwa
serta memk akhak yang mua .
C. Manfaat pendekatan sstem daam penga|aran
Merencanakan pembea|aran dengan menggunakan sstem memk beberapa
manfaat, dantaranya:
pertama, meau pendekatan sstem ,arah dan tu|uan pembea|aran dapat
drencanakan dengan |eas .
Kedua, pendekatan sstem menuntun guru pada kegatan yang sstemats
Ketga, pendsekatan sstem dapat merancang pembewa|aran dengan
mengoptmakan segaa potens dan sumberdaya yng terseda .
Keempat, pendekatan sstem dapat memberkan umpan bak
D. Komponen sstem penga|aran
Perencanaan penga|aran sebaga suatu sstem maka ddaamnya harus memk
komponen-komponen yang berproses hngga tu|uan pembea|aran secara
optma.
Terdapat beberapa komponen sstem penga|aran yakn:
1. sswa
2. tu|uan
3. konds
4. sumber-sumber bea|ar
5. has bea|ar
E. Apkas pendekatan sstem pembea|aran PAI
Gagne dan atw suparman mengatakan bahwa sstem penga|aran adaah suatu
perstwa yang mempengaruh sswa sengga ter|ad proses bea|ar.
Menurut Oemar Hamak, terdapat tga cr khas daam sstem penga|aran yatu:
a) rencana,penataan ntensona orang, matera dan prosedur yang merupakan
unsur sstem penga|aran sesua dengan rencana khusus
b) sang ketergantungan ,
c) tu|uan
Apkas pendekatan sstem pembea|ara PAI terdr tga bagan, memk cr-cr
adanya perencanaan, sang ketergantungan dan tu|uan yang hendak dcapa.
Daam perencanaan tu terdapat beberapa komponen yang sang
mempengaruh, dan beker|a sama untuk mencapa sebuah tu|uan. Sehngga
daam pendekatan sstem pembea|aran PAI, semua komponen memk makna
daam pencapaan sebuah tu|uan. Arnya, pencapaan tu|uan tu akan terhambat
manakaa ada beberapa komponen yang tdak berfungs sebagamana mestnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesmpuan
1. Sstem adaah kumpuan dar sekan banyak komponen yang sang
berntegras, sang berfungs secara kooperatf dan sang mempengaruh daam
rangka mencapa tu|uan tertentu.
2. Pendekatan sstem penga|aran PAI adaah kumpuan dar sekan banyak
komponen yang sang berntegras , sang berfungs secara kooperatf dan
sang mempengaruh daam rangka mewu|udkan generas-generas yang
berwawasan uas berman dan bertakwa serta memk akhak yang mua
3. Manfaat pendekatan sstem, dantaranya:
a. Meau pendekatan sstem ,arah dan tu|uan pembea|aran dapat drencanakan
dengan |eas .
b. pendekatan sstem menuntun guru pada kegatan yang sstemats
c. pendsekatan sstem dapat merancang penga|aran dengan mengoptmakan
segaa potens dan sumberdaya yang terseda .
d. pendekatan sstem dapat memberkan umpan bak
4. Beberapa komponen sstem penga|aran yakn:
a. Sswa
b. Tu|uan
c. Konds
d. Sumber-sumber bea|ar
e. Has bea|ar
4. Apkas pendekatan sstem penga|aran PAI terdr tga bagan, memk cr-cr
adanya perencanaan, sang ketergantungan dan tu|uan yang hendak dcapa.
B. Saran
Dar pemaparan datas dharapkan para guru dan caon guru untuk benar-benar
memaham dan mengmpemantaskan konsep-konsep tersebut dengan
bak.akhrnya tada gadng yang tak retak, kam harapkan saran dan krtk yang
membangun untuk kesempurnaan makaah n.
DAFTAR PUSTAKA
B.Uno, Hamzah.2009. Perencanaan Pembea|aran. |akarta: Bum Aksara.
San|aya, Wna. 2008. Perencanaan dan Desan Sstem Pembea|aran. |akarta:
Kencana Prenada Meda Group.
Mode Pembea|aran PPSI
BAB I
PENDAHULUAN
Penddkan d Indonesa bertu|uan untuk mencerdaskan kehdupan bangsa.
Tu|uan tu dapat tercapa meau penataan penddkan yang bak. Berbaga
upaya teah dakukan oeh phak yang berkompeten daam bdang penddkan
untuk menngkatkan mutu penddkan d Indonesa, upaya-upaya tersebut
mencakup hampr dsetap komponen penddkan sepert penyempurnaan
kurkuum penddkan, penngkatan kemampuan guru, pengadaan meda bea|ar
menga|ar, penataan organsas, dan mana|emen penddkan serta usaha-usaha
an yang berkenaan dengan penngkatan mutu dan kuatas penddkan.
Akan tetap daam duna penddkan d neger kta n, kebanyakan guru mash
menggunakan paradgma pembea|aran ama daam art komunkas mash
cenderung berangsung satu arah (one way) umumnya dar guru ke sswa. Mode
dan Pendekatan Pembea|aran mash bersfat konvensona yang berpusat pada
guru (teacher center) dengan guru sebaga sumber bea|ar, akbatnya
pembea|aran cenderung monoton, peserta ddk cepat merasa |enuh, dan
prestas bea|ar |auh dar yang d harapkan. Oeh karena tu, guru hendaknya
ebh memh berbaga varas mode, pendekatan, strateg, metode yang sesua
dengan stuas sehngga tu|uan pembea|aran yang drencanakan akan tercapa.
Mengena ha d atas sebagamana berhubungan dengan pembea|aran, maka
penus akan membahas makaah dengan tema mode penga|aran PPSI (Prosedur
Pengembangan Sstem Instruksona) yatu suatu mode penga|aran yang
teroragsas yang terdr atas komponen yang mentk beratkan pada tu|uan
penga|aran. Sehngga penga|aran seau mengacu pada tu|uan penddkan
khususnya tu|uan nstruksona.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertan PPSI
Mode pengembangan PPSI basa dgunakan sebaga poa pengembangan
penga|aran daam rangka kurkuum untuk SD, SMP dan SMA, dan kurkuum
untuk sekoah - sekoah ke|uruan. PPSI sebagamana poa pengembangan
penga|aran annya yang menggunakan pendekatan sstem, yakn
mengutamakan adanya tu|uan yang |eas sehngga dapat dkatakan bahwa PPSI
menggunakan pendekatan yang berorentas pada tu|uan.
Istah "sstem nstruksona" daam PPSI menun|ukkan pada pengertan sebaga
suatu kesatuan penga|aran yang terorgansas yang terdr atas se|umah
komponen antara an : mater, metode, aat, evauas yang kesemuanya
bernteraks satu sama annya untuk mencapa tu|uan penga|aran yang teah
dtetapkan. PPSI merupakan angkah - angkah pengembangan dan peaksanaan
penga|aran sebaga suatu sstem untuk mencapa tu|uan secara efsen dan
efektf. (Basyruddn,2002:83-84).
Dengan dterapkannya poa pengembangan penga|aran PPSI n dsekoah -
sekoah umum, maka poa pengembangan tersebut |uga teah dadops dan
dkembangkan pada madrasah - madrasah yang dkeoa oeh Departemen
Agama RI sebaga suatu usaha untuk menngkatkan mutu penga|aran yang
sebenarnya. Pengenaan dan pengembangan poa PPSI n dmaksudkan agar
para tenaga penga|ar agama dapat memaham dan menngkatkan kuatas
proses bea|ar menga|ar yang berorentas pada tu|uan sebagamana yang
dmaksud daam pengembangan PPSI tersebut.
C. Pen|easan Bagan PPSI
1. Perumusan Tu|uan
Tu|uan nstruksona merupakan rumusan yang |eas dan terarah tentang
kemampuan atau tngkah aku yang dharapkan dapat dmk sswa seteah
mengkut suatu program kegatan bea|ar. Kemampuan atau tngkah aku
tersebu terbag kepada dua bagan yatu : tu|uan nstruksona umum dsngkat
dengan TIU, dan sekarang stah tersebut men|ad Standar Kompetens. Serta
tu|uan nstruksona khusus dsngkat dengan TIK, sekarang men|ad Kompetens
Dasar. ( Basyruddn, 2002:85)
2. Pengembangan Aat Evauas
Langkah n adaah pengembangan test yang fungsnya adaah untuk mena
sampa dmana para sswa teah menguasa kemampuan - kemampuan yang
teah kta rumuskan daam tu|uan - tu|uan tersebut. (Suryosubroto, 1990: 69)
3. Kegatan Bea|ar
Ada dua ha yang peru dperhatkan daam menentukan angkah ketga n, yatu
:
a. Merumuskan semua kemungknan kegatan bea|ar yang dperukan untuk
mencapa tu|uan yang teah dtetapkan.
b. Menentukan phan kegatan mana yang tdak dtempuh oeh sswa dan
manakah yang dperukan daam rangka kegatan bea|ar.
Untuk menyampakan mater yang teah kta tetapkan, peru dpertmbangkan
metode mana yang pang tepat dgunakan, dengan mengngat kegatan -
kegatan bea|ar yang teah drumuskan dan tu|uan yang ngn dcapa.
(Basyruddn, 2002:96)
4. Pengembangan Program Kegatan
Seteah angkah satu sampa tga dtetapkan, sean|utnya mengembangkan
angkah berkutnya yatu menyusun program kegatan. Ada dua ha yang
berkenaan dengan program kegatan n, yatu :
a. Merumuskan mater pea|aran
Ba peru setap pokok mater dapat dengkap dengan uraan sngkat dan
contoh-contoh agar memudahkan penyampaan mater tersebut kepada sswa /
mahasswa.
b. Metode yang dgunakan
Daam ha n kta peru mengetahu terebh dahuu se|umah metode yang dapat
dgunakan daam proses bea|ar menga|ar.`
c. Menyusun |adwa
Penyusunan |adwa n atas dasar banyaknya mater yang ngn dsampakan dan
metode - metode yang dgunakan.
5. Peaksanaan Program
Langkah sean|utnya yatu proses peaksanaan program
a. Mengadakan pre - test.
Test yang kta berkan kepada sswa adaah test yang teah kta susun pada
angkah kedua. Fungs test n aah untuk mena sampa dmana para sswa /
mahasswa mengetahu kemampuan - kemampuan yang tercantum daam
tu|uan nstruksona sebeum mereka mengkut program penga|aran yang teah
kta sapkan. Dsampng angka na, |awaban - |awaban yang betu dan yang
saah peru dber tanda.
b. Menyampakan mater pea|aran
Daam ha n kta harus berpegang pada rencana yang teah dsusun pada
angkah keempat dan yang peru dperhatkan aah bahwa penddk sebeum
menyampakan mater pea|aran hendakah memberkan pen|easan terebh
dahuu tu|uan - tu|uan nstruksona yang akan dcapa agar sswa mengetahu
kemampuan apa yang dharapkan dar mereka seteah seesa mengkut
pea|aran.
c. Mengadakan evauas (post test)
Test yang dberkan dsn dentk dengan pre test. |ad beda pre test dan post
test hanya daam waktu dan fungsnya sa|a. Kemudan has pre test dan post
test tu dperbandngkan. (Suryosubroto, 1990: 70 - 73)
D. Keebhan PPSI
a. Lebh tepat dgunakan sebaga dasar untuk mengembangkan perangkat
pembea|aran bukan untuk mengembangkan sstem pempea|aran.
b. Uraannya tampak ebh engkap dan sstemats.
E. Kekurangan PPSI
a. Bag penddk memerukan waktu, tenaga dan pkran yang ebh karena guru
harus memberkan pretest dan post test untuk setap unt pea|aran.
F. Impementas PPSI
SATUAN PELA|ARAN
Satuan Penddkan : MTS N 1 SEMARANG
Mata Pea|aran : FIKIH
Pokok Bahasan : Taharah
Sub Pokok Bahasan : Macam - Macam Ar
Aokas waktu : 2 x 45 ment
Keas / Semester : I (satu) / I (satu)
I. Standar Kompetens
Sswa mampu menerapkan dan membedakan macam - macam ar daam
kehdupan sehar - har.
II. Kompetens Dasar
a. Sswa mampu menyebutkan dan men|easkan macam - macam ar
b. Sswa mampu menyebutkan contoh dar macam - macam ar.
III. Mater
Menyebutkan dan menerangkan macam - macam ar
1. Ar yang suc dan menyuckan yatu ar yang boeh dmnum dan sah
dgunakan untuk bersuc. Contoh : ar hu|an, ar aut, ar sumur, ar es, dan ar
embun.
2. Ar suc tap tdak menyuckan yatu zat nya suc tap tdak sah dpaka untuk
menyuckan sesuatu. contoh : ar kop, ar teh,ar sedkt kurang dar dua kuah,
ar keapa.
3. Ar yang berna|s yatu ar yang sudah berubah saah satu sfatnya oeh na|s.
Ar n tdak boeh untuk bersuc. Akan tetap |ka ar tu banyak atau dua kuah
atau ebh, hukumnya tetap suc dan mensuckan.
4. Ar yang makruh yatu ar yang ter|emur oeh matahar daam be|ana sean
be|ana emas dan perak. Ar n makruh dpaka untuk badan tetap tdak makruh
untuk pakaan, kecua |ka ar yang ter|emur d tanah, sepert ar sawah dan ar
koam dan tempat - tempat yang bukan be|ana yang mungkn berkarat.
IV. Kegatan Bea|ar Menga|ar
1. Metode
Metode ceramah dan metode tanya |awab.
2. Pokok - pokok kegatan
a. Guru men|easkan tu|uan nstruksona
b. Guru men|easkan mater
c. Guru memberkan pre test
V. Sumber bahan
a. Buku Panduan "Fqh Isam" oeh Suaman Rasyd, penerbt Snar Baru
Agensndo.
b. Buku LKS
VI. Evauas
a. Prosedur test : pre test-esan dan post test-tertus
b. Soa - soa test
Pre test - esan :
- Sebutkan dan |easkan macam - macam ar dan berkan contohnya!
Post test - teertus :
- Sebutkan dan |easkan macam - macam ar daam taharah !
- Sebutkan masng - masng contoh dar macam - macam ar tersebut !
- Bagamana hukum macam - macam ar tersebut ? |easkan
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraan d atas maka dapat damb kesmpuan sebaga berkut :
1. Istah "sstem nstruksona" daam PPSI menun|ukkan pada pengertan
sebaga suatu kesatuan yang terorgansas yang terdr atas se|umah komponen
antara an : mater, metode, aat, evauas yang kesemuanya bernteraks satu
sama annya untuk mencapa tu|uan penga|aran yang teah dtetapkan. PPSI
merupakan angkah - angkah pengembangan dan peaksanaan penga|aran
sebaga suatu sstem untum mencapa tu|uan secara efsen dan efektf.
2. Mode PPSI dapat d bagan kan yatu angkah - kangkahnya sebaga berkut :
a. Perumusan tu|uan
b. Pengembangan aat dan evauas
c. Merumuskan kegatan bea|ar dan menga|ar
d. Pengembangan program kegatan, dan
e. Peaksanaan
3. Keebhan mode PPSI yatu :
a. Lebh tepat dgunakan sebaga dasar untuk mengembangkan perangkat
pembea|aran bukan untuk mengembangkan sstem pempea|aran.
b. Uraannya tampak ebh engkap dan sstemats.
c. Daam pengembangannya mebatkan penaan ah, sehngga sebeum
dakukan u| coba d apangan, perangkat pembea|aran teah dakukan revs
berdasarkan penaan, saran dan masukan para ah.
b. Kekurangan mode PPSI yatu : Bag penddk memerukan waktu, tenaga dan
pkran yang ebh karena guru harus memberkan pretest dan post test untuk
setap unt pea|aran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamak, Oemar. 2002. Perencanaan Penga|aran Berdasarkan Pendekatan
Sstem. |akarta : Bum Akasara.
Suryosubroto. 1990. Tataaksana Kurkuum. |akarta : Rneka Cpta.
Usman, Basyruddn. 2002. Metodoog Pembea|aran Agama Isam. |akarta :
Cputat Press.
http://anrusmath.worpress.com/2008/08/16/pengembangan/
Dposkan oeh erwn zhonata d 20:41

Anda mungkin juga menyukai