Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan anugrah-Nya, pembahasan referat meningioma ini dapat diselesaikan dengan baik. Pembahasan referat tentang meningioma ini disusun sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan kepaniteraan klinik bagian Ilmu &' (gustus )&*&-)+ oktober )&*&. Penulis juga mengu,apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada -r. M. E.odia "elamat !aharjo."p s selaku pembimbing dalam penyusunan tugas ini serta seluruh pihak yang telah membantu, sehingga ,ase atau referat Meningioma ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat %aktu. Penulis menyadari bah%a tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran untuk perbaikan referat ini edah !"#P $atma%ati periode

/akarta, "eptember )&*&

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

"pa,e-0,,upying 1esions pada otak umumnya berhubungan dengan malignansi namun keadaan patologi lain meliputi (bses otak atau hematom. (danya "01 dalam otak akan memberikan gambaran seperti tumor, yang meliputi gejala umum yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intra,ranial, perubahan tingkah laku, false lo,ali2ing sign serta kelainan tergantung pada lokasi tumor 3true lo,ali2ing sign4. Tumor juga dapat menyebabkan infiltrasi dan kerusakan pada struktur organ yang penting seperti terjadinya obstruksi pada aliran 15" yang menyebabkan hidrosefalus atau menginduksi angiogenesis dan edem otak.

6E/(1( 71INI"

6ejala klinik umum. 6ejala klinik umum timbul karena peningkatan tekanan intra,ranial, meliputi 8 *. Nyeri kepala, merupakan gejala a%al pada )&9 pasien tumor yang kemudian berkembang menjadi :&9 . Nyeri kepala berat juga diperberat dengan oleh perubahan posisi, batuk, manue.er .alsa.a dan akti.itas fisik. Muntah ditemukan bersama nyeri kepala pada ;&9 pasien. Nyeri kepala ipsilateral pada tumor supratentorial sebanyak <&9 dan terutama pada bagian frontal. Tumor fossa posteri memberikan nyeri alih ke oksiput dan leher.

). Muntah tanpa dia%ali dengan mual, mengindikasikan tumor yang luas dengan efek massa tumor tersebut juga mengidikasikan adanya pergeseran otak. =. Perubahan status mental, meliputi gangguan konsentrasi, ,epat lupa, perubahan kepribadian, perubahan mood dan berkurangnya inisiatif yang terletak pada lobus frontal atau temporal. +. (taksia dan gangguan keseimbangan. ;. "ei2ure, adalah gejala tumor yang berkembang lambat, paling sering terjadi pada tumor di lobus frontal kemudian pada tumor lobus parietal dan temporal. 6ejala epilepsi yang mun,ul pertama kali pada usia pertengahan mengindikasikan adanya suatu "01. :. Papil edem, dapat dinilai dengan ophthalmoskop. Pada keadaan a%al tidak menyebabkan hilangnya daya penglihatan, tetapi edem papil yang berkelanjutan dapat menyebabkan perluasan bintik buta, penyempitan lapangan pandang perifer dan menyebabkan penglihatan kabur yang tidak menetap.

6ejala lokal yang menyesatkan dan tanda lateralisasi 6ejala lokal yang menyesatkan ini melibatkan neuroaksis ke,il dari lokasi tumor yang sebenarnya. "ering disebabkan karena penigkatan tekanan intrakranial, pergeseran dari struktur-struktur intrakranial atau iskemi. 6ejala-gejala tersebut meliputi parese ner.us >I, sindrom horner, gejala-gejala serebelum belum mengindikasikan lokasinya di serebelum.

6ejala klinik lokal 1obus temporal 8 depersonalisasi, perubahan emosi, gangguan tingkah laku, disfasia, kejang , hemianopsia?@uadrianopsia inferior homonym kontralateral. 1obus frontal 8 anosmia, dysphasia 3 ro,,a4, hemiparesis 3,ontralateral4 1obus parietal 8 hemisensory loss, gangguan diskrimani ) titik.

1obus oksipital 8 gangguan lapangan pandang kontalateral. 5erebellopontine angle 8 a,ousti, neuroma, tinitus, tuli ipsilateral, nystagmus, menurunnya refleks kornea, dan tanda ,erebelar ipsilateral. 5orpus ,allosum 8 deteorisasi intelektual, kehilangan kemampuan komunikasi. Midbrain 8 pupil anisokor, gangguan pada saraf kranial.

ETI0106I

Penyebab dari "01 ini dapat berupa 8 *. Malignansi - Meliputi metastase, glioma, meningioma, adenoma pituitary, dan neuroma akustik merupakan ';9 dari seluruh tumor.

- Pada de%asa )?= dari tumor primer terletak supratentorial, tetapi pada anakanak )?= tumor terletak infratentorial. - Tumor primer umumnya tidak melakukan metastasis dan sekitar =&9 tumor otak merupakan tumor metastasis dan ;&9 diantaranya adalah tumor multipel. "01 lain meliputi 8 ). Aematoma , yang dapat disebabkan trauma. =. (bses serebral. +. (mubiasis serebral dan ,ystiserkosis. ;. 1imfoma yang sering terjadi akibat infeksi AI>. :. 6ranuloma dan tuberkuloma.

Meningioma adalah tumor pada meningen yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisphere otak di semua lobusnya. 7ebanyakan meningioma bersifat jinak 3benign4. Meningioma malignant jarang terjadi . Meningioma merupakan neoplasma intra,ranial nomor ) dalam urutan frekuensinya yaitu men,apai angka )&9. Ia lebih sering dijumpai pada %anita daripada pria terutama pada golongan umur antara ;&-:& tahun dan memperlihatkan ke,enderungan untuk ditemukan pada beberapa anggota di satu keluarga. 7orelasi dengan trauma kapitis kurang meyakinkan. Pada umumnya meningioma dianggap sebagai neoplasma yang berasal dari glioblas di sekitar .ili ara,hnoid. "el di medulla spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang terletak pada tempat pertemuan antara ara,hnoid dengan dura yang menutupi radiks. Tempat predileksi di ruang ,ranium supratentorial ialah daerah parasagital. Yang terletak di krista sphenoid, parasellar, dan baso-frontal biasanya gepeng atau ke,il bundar. ilamana meningioma terletak infratentorial, kebanyakan didapati di samping medial os petrosum di dekat sudut serebelopontin. Meningioma spinalis mempunyai ke,enderungan untuk memilih tempat di bagian T.+ sampai T.<. Meningioma yang bulat sering menimbulkan penipisan pada tulang tengkorak sedangkan yang gepeng justru menimbulkanhyperostosis. Meningioma dapat tumbuh di mana saja di sepanjang meningen dan dapat menimbulkan manifestasi klinis yang sangat ber.ariasi sesuai dengan bagian otak yang terganggu. "ekitar +&9 meningioma berlokasi di lobus frontalis dan )&9 menimbulkan gejala sindroma lobus frontalis. "indroma lobus frontalis sendiri merupakan gejala ketidakmampuan mengatur perilaku seperti impulsif, apati, disorganisasi, defisit memori dan atensi, disfungsi eksekutif, dan ketidakmampuan mengatur mood

EPI-EM0106I -(N IN"I-EN

Tumor ini me%akili )&9 dari semua neoplasma intra,ranial dan *) 9 dari semua tumor medulla spinalis. Meningioma biasanya jinak, tetapi bisa kambuh setelah diangkat. Tumor ini lebih sering ditemukan pada %anita dan biasanya mun,ul pada usia +&-:& tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan mun,ul pada masa kanak-kanak atau pada usia yang lebih lanjut.Paling banyak meningioma tergolong jinak3benign4 dan *& 9 malignant. Meningioma malignant dapat terjadi pada %anita dan laki-laki,meningioma benign lebih banyak terjadi pada %anita.
ETI0106I

Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bah%a kromoson yang jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma. Para peneliti sedang mempelajari beberapa teori tentang kemungkinan asal usul meningioma. -i antara +&9 dan <&9 dari meningiomas berisi kromosom )) yang abnormal pada lokus gen neurofibromatosis ) 3N$)4. N$) merupakan gen supresor tumor pada ))B*), ditemukan tidak aktif pada +&9 meningioma sporadik. Pasien dengan N$) dan beberapa non-N$) sindrom familial yang lain dapat berkembang menjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. -isamping itu, deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma 7romosom ini biasanya terlibat dalam menekan pertumbuhan tumor. Penyebab kelainan ini tidak diketahui. Meningioma juga sering memiliki salinan tambahan dari platelet diturunkan faktor pertumbuhan 3P-6$!4 dan epidermis reseptor faktor pertumbuhan 3E6$!4 yang mungkin memberikan kontribusi pada pertumbuhan tumor ini. "ebelumnya radiasi ke kepala, sejarah payudara kanker, atau neurofibromatosis tipe ) dapat risiko faktor untuk mengembangkan meningioma. Multiple meningiomas terjadi pada ;9 sampai *;9 dari pasien, terutama mereka dengan neurofibromatosis tipe ). eberapa meningiomas memiliki reseptor yang berinteraksi dengan hormon seks progesteron, androgen, dan jarang estrogen. Ekspresi progesteron reseptor dilihat paling sering pada jinak meningiomas, baik pada pria dan %anita. $ungsi reseptor ini belum sepenuhnya dipahami, dan demikian, sering kali menantang bagi dokter untuk menasihati pasien perempuan mereka tentang penggunaan hormon jika mereka memiliki sejarah suatu meningioma. Meskipun peran tepat hormon dalam pertumbuhan meningioma belum ditentukan, peneliti telah mengamati bah%a kadang-kadang mungkin meningioma tumbuh lebih ,epat pada saat kehamilan

BAB II PEMBAHASAN (N(T0MI Meninges craniales 3pembungkus-pembungkus meningeal otak4 terdiri dari tiga lapis, yaitu8 -uramater ,raniales, lapis luar yang tebal dan kuat. (ra,hnoidea mater ,raniales, lapis antara yang menyerupai sarang laba-laba. Piamater ,ranialis, lapis terdalam yang halus dan mengandung banyak pembuluh darah.

-uramater ,ranialis terdiri dari dua lapisan8 1apisan endosteal 3periosteal4 sebelah luar dibentuk oleh periosteum yang membungkus permukaan dalam ,al.aria. 1apisan meningeal sebelah dalam adalah suatu selaput fibrosa yang kuat yang berlanjut terus di foramen magnum dengan duramater spinalis yang membungkus medulla spinalis.

>askularisasi dan persarafan duramater ,ranialis (rteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada ,al.aria dibandingkan kepada duramater ,ranialis. (rteri meningeal terbesar, yakni arteria meningea media, adalah ,abang arteria maCillaries. (rteria meningea media memasuki ,a.itas ,ranii melalui foramen spinosum, melintas ke arah lateral pada dasar fossa ,ranii media, dan berbelok ke arah superolateral pada ala major ossis spheinodalis, dan disini terbagi menjadi ramus posterior dan anterior. !amus anterior melintas ke superiorke titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan naik kea rah pun,ak kepala. !amus posterior melintas ke superoposterior dan melepas ,abang-,abang untuk bagian posterior ,ranium. >ena-.ena duramater mengiringi arteri-arteri meningeal dan juga dapat terobek pada fraktur ,al.aria.3=4

Persarafan duramater ,ranialis terutama terjadi melalui ketiga di.isi ner.us ,ranialis >. ,abang-,abang sensoris juga berasal dari ner.us .agus 3 ner.us ,ranialis D4 dan ketiga saraf ser.ikal teratas. adan-badan akhir sensoris dalam duramater ,ranialis terdapat lebih banyak sepanjang kedua sisi sinus sagittalis superior dan dalam tentorium ,erebelli disbanding dasar ,ranium. "erabut untuk rasa sakit jugabanyak terdapat pada tempat arteri-arteri dan .ena-.ena menembus duramater ,ranialis !uang-ruang meningeal "alut-salut otak berhubungan dengan tiga ruang meningeal8 "patium epidurale terdapat ossa ,ranii dan lapis endostial duramater ,ranialis 3karean duramater melekat pada tulang-tulang, spatium epidurale bersifat potensial, ruang potensial inimenjadi ruang yang nyata, jika darah dari pembuluh darah yang koyak, tertimbun didalamnya4 "patium subdural adlah sebuah ruang potensial yang dapat berkembang pada bagian terdalamduramater setelah ,edera kepala. "patium subara,hnoideum yang tedapat antara ara,hnoidea mater dan piamater, berisi 5"".

>. P(T0$I"I0106I

"eperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui dari meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini se,ara histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid 3arakhnoid ,ap ,ells4 yang mengalami granulasi dan perubahan bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas. 7askade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral .
>I. 71("I$I7("I

EA0 mengembangkan sistem klasifikasi untuk beberapa tumor yang telah diketahui, termasuk meningioma. Tumor diklasifikasikan melalui tipe sel dan derajat pada hasil biopsi yang dilihat di ba%ah mikroskop. Penatalaksanaannya pun berbedabeda di tiap derajatnya . a. 6rade I Meningioma tumbuh dengan lambat . /ika tumor tidak menimbulkan gejala, mungkin pertumbuhannya sangat baik jika diobser.asi dengan M!I se,ara periodi,. /ika tumor semakin b.erkembang, maka pada akhirnya dapat menimbulkan gejala, kemudian penatalaksanaan bedah dapat direkomendasikan. 7ebanyakan meningioma grade I diterapi dengan tindakan bedah dan obser.asi yang ,ontinue . b. 6rade II Meningioma grade II disebut juga meningioma atypi,al. /enis ini tumbuh lebih ,epat dibandingkan dengan grade I dan mempunyai angka kekambuhan yang lebih tinggi juga. Pembedahan adalah penatalaksanaan a%al pada tipe ini. Meningioma grade II biasanya membutuhkan terapi radiasi setelah pembedahan . ,. 6rade III Meningioma berkembang dengan sangat agresif dan disebut meningioma malignant atau meningioma anaplastik. Meningioma malignant terhitung kurang dari * 9 dari seluruh kejadian meningioma. Pembedahan adalah penatalaksanaan yang pertama untuk grade III diikuri dengan terapi radiasi. /ika terjadi rekurensi tumor, dapat dilakukan kemoterapi .

Meningioma juga diklasifikasikan ke dalam subtype berdasarkamn lokasi dari tumor. *. Meningioma falC dan parasagital 3);9 dari kasus meningioma4. $alC adalah selaput yang terletak antara dua sisi otak yang memisahkan hemisfer kiri dan kanan. $alC ,erebri mengandung pembuluh darah besar. Parasagital meningioma terdapat di sekitar falC ). Meningioma 5on.eCitas 3)&94. Tipe meningioma ini terdapat pada permukaan atas otak. =. Meningioma "phenoid 3)&94 -aerah "phenoidalis berlokasi pada daerah belakang mata. anyak terjadi pada %anita. +. Meningioma 0lfa,torius 3*&94. Tipe ini terjadi di sepanjang ner.us yang menghubungkan otak dengan hidung. ;. Meningioma fossa posterior 3*&94. Tipe ini berkembang di permukaan ba%ah bagian belakang otak. :. Meningioma suprasellar 3*&94. Terjadi di bagian atas sella tursi,a, sebuah kotak pada dasar tengkorak dimana terdapat kelenjar pituitary. F. "pinal meningioma 3kurang dari *&94. anyak terjadi pada %anita yang berumur antara +& dan F& tahun. (kan selalu terjadi pda medulla spinbalis setingkat thoraC dan dapat menekan spinal ,ord. Meningioma spinalis dapat menyebabkan gejala seperti nyeri radikuler di sekeliling dinding dada, gangguan ken,ing, dan nyeri tungkai. <. Meningioma Intraorbital 3kurang dari *&94. Tipe ini berkembang paa atau di sekitar mata ,a.um orbita. '. Meningioma Intra.entrikular 3)94. Terjadi pada ruangan yang berisi ,airan di seluruh bagian otak.

6(M (!(N AI"T0P(T0106I Meningioma intrakranial banyak ditemukan di regio parasagital, selanjutnya di daerah permukaan kon.eks lateral dan falC ,erebri. -i kanalis spinalis meningioma l,bih sering menempati regio torakal. Pertumbuhan tumor ini mengakibatkan tekanan hebat pada jaringan sekitamya, namun jarang menyebuk ke jaringan otak. 7adangkadang ditemukan fokus-fokus kalsifikasi ke,il-ke,il yang berasal dari psammoma bodies, bahkan dapat ditemukan pembentukan jaringan tulang baru. = "e,ara histologis, meningioma biasanya berbentuk globuler dan meliputi dura se,ara luas. Pada permukaan potongan, tampak pu,at translusen atau merah ke,oklatan homogen serta dapat seperti berpasir. -ikatakan atipikal jika ditemukan proses mitosis pada + sel per lapangan pandang elektron atau terdapat peningkatan selularitas, rasio small cell dan nukleus sitoplasma yang tinggi, uninterupted patternless dan sheet-like growth. "edangkan pada anaplastik akan ditemukan peningkatan jumlah mitosis sel, nuklear pleomorphism, abnormalitas pola pertumbuhan meningioma dan infiltrasi serebral. Imunohistokimia dapat membantu diagnosis meningioma. Pada pasien dengan meningioma, <&9 menunjukkan adanya epithelial membrane antigen 3EM(4 yang positif. "tain negatif untuk anti-1eu F antibodi 3positif pada ",h%annomas4 dan glial fibrillary acidid protein 36$(P4.)

>II. -I(6N0"(

Manifestasi klinik 6ejala meningioma dapat bersifat umum 3disebabkan oleh tekanan tumor pada otak dan medulla spinalis4 atau bisa bersifat khusus 3disebabkan oleh terganggunay fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau btekanan pada ner.us atau pembuluh darah4. "e,ara umum, meningioma tidak bisa didiagnosa pada gejala a%al.. 6ejala umumnya seperti.G - "akit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari. - Perubahan mental - 7ejang - Mual muntah - Perubahan .isus, misalnya pandangan kabur. 6ejala dapat pula spesifik terhadap lokasi tumorG - Meningioma falC dan parasagittalG nyeri tungkai - Meningioma 5on.eCitasG kejang, sakit kepala, defi,it neurologis fokal, perubahan status mental - Meningioma "phenoidG kurangnya sensibilitas %ajah, gangguan lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda. - Meningioma 0lfa,toriusG kurangnya kepekaan pen,iuman, masalah .isus. - Meningioma fossa posteriorG nyeri tajam pada %ajah, mati rasa, dan spasme otot-otot %ajah, berkurangnya pendengaran, gangguan menelan, gangguan gaya berjalan, - Meningioma suprasellarG pembengkakan diskus optikus, masalah .isus - "pinal meningioma G nyeri punggung, nyeri dada dan lengan - Meningioma Intraorbital G penurunan .isus, penonjolan bola mata - Meningioma Intra.entrikular G perubahan mental, sakit kepala, pusing

Pemeriksaan !adiologi $oto polos Aiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos. -inidikasikan untuk tumor pada meninngen. Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak. Pembesaran pembuluh darah meningen menggambarkan dilatasi arteri meningen yang mensuplai darah ke tumor. 7alsifikasi terdapat pada )&-);9 kasus dapat bersifat fokal maupun difus. 5T-",an 5T-s,an kontras dan 5T-s,an tanpa kontras memperlihatkan paling banyak meningioma. Tampak gambran isodense hingga hiperdense pada foto sebelum kontras, dan gambaran peningkatan densitas yang homogeny pada foto kontras. Tumor juga memberikan gambaran komponen ,ysti, dan kalsifikasi pada beberapa kasus. #dem peritumoral dapat terlihat dengan jelas. Perdarahan dan ,airan intratumoral sampai akumulasi ,airan dapat terlihat . M!I M!I merupakan pen,itraan yang sangat baik digunakan untuk menge.aluasi meningioma. M!I memperlihatkan lesi berupa massa, dengan gejala tergantung pada lokasi tumor berada, gambaran meningioma :)-F&9 terdapat dural tail.

(N6I06!($I

#mumnya meningioma merupakan tumor .as,ular. -an dapat menimbulkan gambaran HI. "elanjutnya arteri dan kapiler memperlihatkan gambaran .as,ular yang homogen dan prominen yang disebut dengan mother and la% phenomenon.
>III. PEN(T(1(7"(N((N

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri. Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama. eberapa faktor yang mempengaruhi operasi remo.al massa tumor ini antara lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, .askularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, ri%ayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi. 1ebih jauh lagi, ren,ana operasi dan tujuannya berubah berdasarkan faktor resiko, pola, dan rekurensi tumor. Tindakan operasi tidak hanya mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura, jaringan lunak, dan tulang untuk menurunkan kejadian rekurensi. !en,ana preoperatif Pada pasien dengan meningioma supratentorial, pemberian antikon.ulsan dapat segera diberikan, deksametason diberikan dan dilindungi pemberian A) antagonis beberapa hari sebelum operasi dilaksanakan. Pemberian antibiotik perioperatif digunakan sebagai profilaksis pada semua pasien untuk organisme stafilokokkus, dan pemberian ,ephalosporin generasi III yang memiliki aktifitas terhadap organisem pseudomonas, serta pemberian metronida2ol 3untuk organisme anaerob4 ditambahkan apabila operasi diren,anakan dengan pendekatan melalui mulut, sinus paranasal, telinga, atau mastoid . 7lasifikasi "imptom dari ukuran reseksi pada meningioma intra,ranial. 6rade I !eseksi total tumor, perlekatan dural dan tulang abnormal 6rade II !eseksi total tumor, koagulasi dari perlekatan dura 6rade III !eseksi total tumor, tanpa reseksi atau koagulasi dari perlekatan dura, atau mungkin perluasan ekstradural 3 misalnya sinus yang terserang atau tulang yang hiperostotik4. 6rade I> !eseksi parsial tumor

6rade > -ekompresi sederhana 3biopsy4

Pembedahan dalam meningioma sangat ber.ariasi, kadang-kadang memerlukan berma,am-ma,am operasi dari spesialisasi yang berbeda. 3)4 Tujuan dari pembedahan adalah untuk8
3)4

#ntuk mendapatkan jaringan untuk konfirmasi diagnosis. Mengangkat tumor supaya mengembalikan tekanan intrakranial ke normal. Mengembalikan atau meningkatkan fungsi sarafnya. /ika memungkinkan dan aman, diangkat seluruhnya sehingga tidak akan tumbuh lagi. /enis-jenis operasi pada meningioma dengan minimal in.asif.
3)4

Pengangkatan meningioma di hidung melalui endoskopik, untuk8 Meningioma serabut olfa,torius Meningioma tuberkulum sella Meningioma sella

Pengangkatan keyhole microsurgical melalui alis mata, untuk8 Meningioma serabut olfa,torius Meningioma sphenoid wing Pengangkatan endoport untuk meningioma intra.entrikuler

-rainage .entrikel o 5ara ini digunakan umpamanya pada neoplasma dari fossa posterior dengan obstruksi akut dari sistem .entrikel, tekanan intrakranial meningkat se,ara massif dan oedema otak yang ikut menyertainya. *

Penutupan .askuler o 5ara ini digunakan paling sering pada meningioma dengan banyak sekali pembuluh darah 3highly .as,ular meningioma4. iasanya dilakukan J )+

jam sebelum operasi yaitu penutupan dari arteria karotis eksterna yang memberi darah pada tumor dengan ma,am-ma,am tehnik embolisasi. *

!ekurensi Tumor Tergantung terutama pada kelengkapan pengangkatan. /enis tumor tampaknya kurang penting %alau tingkat yang tinggi dari rekurensi dilaporkan pada .arian hemangioperisitik dari kelompok angioblastik seperti halnya tumor yang memperlihatkan gambaran maligna. Meningioma rekuren pada hingga sepertiga pasien yang diamati lebih dari *& tahun. !adioterapi Penggunaan eCternal beam irradiation pada meningioma semakin banyak dipakai untuk terapi. ECternal beam irradiation dengan +;&&-:&&& ,6y dilaporkan efektif untuk melanjutkan terapi operasi meningioma reseksi subtotal, kasus-kasus rekurensi baik yang didahului dengan operasi sebelumnya ataupun tidak. Pada kasus meningioma yang tidak dapat dioperasi karena lokasi yang sulit, keadaan pasien yang buruk, atau pada pasien yang menolak dilakukan operasi, eCternal beam irradiation masih belum menunjukkan keefektifitasannya. Teori terakhir menyatakan terapi eCternal beam irradiation tampaknya akan efektif pada kasus meningioma yang agresif 3atyppi,al, malignan4, tetapi informasi yang mendukung teori ini belum banyak dikemukakan. Efektifitas dosis yang lebih tinggi dari radioterapi harus dengan pertimbangan komplikasi yang ditimbulkan terutama pada meningioma. "araf optikus sangat rentan mengalami kerusakan akibat radioterapi. 7omplikasi lain yang dapat ditimbulkan berupa insufisiensi pituitari ataupun nekrosis akibat radioterapi.

!adiasi "tereotaktik Terapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan pada tahun *':&an menggunakan alat Aar.ard proton beam. "etelah itu penggunaan stereotaktik radioterapi ini semakin banyak dilakukan untuk meningioma. "umber energi yang digunakan didapat melalui teknik yang ber.ariasi, yang paling sering digunakan adalah sinar foton yang berasal dari 5o gamma 3gamma knife4 atau linear a,,elerators 31IN(54 dan partikel berat 3proton, ion helium4 dari ,y,lotrons. "emua teknik radioterapi dengan stereotaktik ini dapat mengurangi komplikasi, terutama pada lesi dengan diameter kurang dari ),; ,m. "teiner dan koleganya menganalisa pasien meningioma yang diterapi dengan gamma knife dan diobser.asi selama ; tahun. Mereka menemukan sekitar <<9 pertumbuhan tumor ternyata dapat dikontrol. 7ond2iolka dan ka%an-ka%an memperhitungkan pengontrolan pertumbuhan tumor dalam ) tahun pada ': 9 kasus. aru-baru ini peneliti yang sama melakukan studi dengan sampel '' pasien yang diikuti selama ; hingga *& tahun dan didapatkan pengontrolan pertumbuhan tumor sekitar '= 9 kasus dengan :* 9 massa tumor menge,il. 7ejadian defisit neurologis baru pada pasien yang diterapi dengan stereotaktik tersebut kejadiannya sekitar ; 9

7emoterapi Modalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak diketahui efikasinya untuk terapi meningioma jinak maupun maligna. 7emoterapi sebagai terapi aju.an untuk rekuren meningioma atipikal atau jinak baru sedikit sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimen kemoterapi 3baik intra.ena atau intraarterial ,is-platinum, de,arba2ine 3-TI54 dan adriamy,in4 menunjukkan hasil yang kurang memuaskan 3-eMonte dan Yung4, %alaupun regimen tersebut efektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak. 1aporan dari 5hamberlin pemberian terapi kombinasi menggunakan ,y,lophosphamide, adriamy,in, dan .in,ristine dapat memperbaiki angka harapan hidup dengan rata-rata sekitar ;,= tahun. Pemberian obat kemoterapi lain seperti hydroCyurea sedang dalam penelitian. Pertumbuhan sel pada meningioma dihambat pada fase " dari siklus sel dan menginduksi apoptosis dari beberapa sel dengan pemberian hydroCyurea. -an dilaporkan pada satu kasus pemberian hydroCyurea ini memberikan efek pada pasien-

pasien dengan rekurensi dan meningioma yang tidak dapat direseksi. Pemberian (lfainterferon dilaporkan dapat memperpanjang %aktu terjadinya rekurensi pada kasus meningioma yang agresif. -ilaporkan juga terapi ini kurang menimbulkon toksisitas dibanding pemberian dengan kemoterapi.

Pemberian hormon antogonis mitogen telah juga dilakukan pada kasus dengan meningioma. Preparat yang dipakai biasanya tamoCifen 3anti estrogen4 dan mifepristone 3anti progesteron4. TamoCifen 3+& mg?m) ) kali?hari selama + hari dan dilanjutkan *& mg ) kali?hari4 telah digunakan oleh kelompok onkolologi "outh%est pada *' pasien dengan meningioma yang sulit dilakukan reseksi dan refrakter. Terdapat pertumbuhan tumor pada *& pasien, stabilisasi sementara pertumbuhan tumor pada : pasien, dan respon minimal atau parsial pada tiga pasien Pada dua studi terpisah dilakukan pemberian mifepristone 3!#+<:4 )&& mg perhari selama ) hingga =* bulan. Pada studi yang pertama didapatkan ; dari *+ pasien menunjukkan perbaikan se,ara objektif yaitu sedikit pengurangan massa tumor pada empat pasien dan satu pasien gangguan lapang pandangnya membaik %alaupun tidak terdapat pengurangan massa tumorG terdapat pertumbuhan ulang pada salah satu pasien tersebut. Pada studi yang kedua dari kelompok Netherlands dengan jumlah pasien *& orang menunjukkan pertumbuhan tumor berlanjut pada empat pasien, stabil pada tiga pasien, dan pengurangan ukuran yang minimal pada tiga pasien. Tiga jenis obat tersebut sedang dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar pada meningioma tetapi sampai sekarang belum ada terapi yang menjadi prosedur tetap untuk terapi pada tumor ini.

ID. P!06N0"I"

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen. Pada orang de%asa sur.i.alnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan sur.i.al rate lima tahun adalah F;9. Pada anak-anak lebih agresif, perubahan menjadi keganasan lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Pada penyelidikan pengarang-pengarang barat lebih dari *&9 meningioma akan mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi. "ejak *< tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila letaknya mudah dapat diangkat seluruhnya. -egenerasi keganasan tampak bila ada8 in.asi dan kerusakan tulang tumor tidak berkapsul pada saat operasi in.asi pada jaringan otak.

(ngka kematian 3mortalitas4 meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angka kematian post operasi makin ke,il. -iperkirakan angka kematian post operasi selama lima tahun 3*'+)K*'+:4 adalah F,'9 dan 3*';FK*'::4 adalah<,;9. "ebabsebab kematian menurut laporan-laporan yang terdahulu yaitu perdarahan dan edema otak .

BAB III DAFTAR PUSTAKA

*. Mardjono M, "idharta P. -alam8 Neurologi klinis dasar. 8 $akultas 7edokteran #ni.erstas IndonesiaG )&&=. Aal ='=-+. ). $o,using on tumor meningiomaL ,ited )&&' No.ember )&M. (.ailble from8 http8??%%%.abta.org?meningioma.pdf =. Patogenesis, histopatologi, dan klasifikasi meningiomaL,ited )&&' No.ember )&M. (.ailble from8 http8??%%%.neuroonkologi.,om?arti,les?Patogenesis, 9)&histopatologi9)&dan9)&klasifikasi9)&meningioma.do, +. 1uhulima /E. Menings. -alam8 (natomi susunan saraf pusat. Makassar8 agian (natomi $akultas 7edokteran #ni.ersitas AasanuddinG )&&=. ;. Image of meninC. L,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8%%%. (meri,an "o,iety of 0n,ology :. A$, et,. "pinal ner.e origin. In8 Neuroanatomy and neurophysiology. #"(8 I,on 5ustom 5ommuni,ation8 )&&). P. )+

F. Meningiomas. L,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8 %%%. Mayfield,lini,.,om <. MeningiomaL,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8. http8??%%%.,an,er.net '. $yann E, 7han N, 0jo (. Meningioma. In8 "( /ournal of (rti,le !adiology. "(8 Medi,al #ni.ersity of "outhern (fri,aG )&&+. p. =-;. *&. Neuroradiology Imaging Tea,hing $iles 5ase Thirty "iC-Meningioma. L,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8 http8??%%%.uhrad.,om?mriar,?mri&=:.htm **. MeningiomaL,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8 http8??%%%.meddean.lu,.edu?1umen?meded?radio?,urri,ulum?N?Meningioma*.htm *). Manajemen Meningioma. L,ited )&&' No.ember )&M. (.ailable from8 %%%.google . ,om *=. Eidjaja -, Meningioma intra,ranialL,ited )&&' No.ember )=M. (.ailable from8 http8??%%%.portalkalbe.,o.id?files?,dk?files?&'MeningiomaIntrakranial&*:.pdf?&'M eningiomaIntrakranial&*:.html

CASE

MENINGIOMA
Pembimbing : Dr. M. Evo i! S".BS

Di#$#$n o%e& : Fr!n'( )$ni!r M!r! on! 030.05.099

Ke"!ni*er!!n K%ini' I%m$ Be !& R$m!& S!'i* Um$m P$#!* F!*m!+!*i F!'$%*!# Ke o'*er!n Univer#i*!# Tri#!'*i ,!'!r*! -./.

Anda mungkin juga menyukai