Anda di halaman 1dari 4

Interpret Case Kelainan Tiroid Page 3 Pemeriksaan Penunjang Hb : 12.

2 gr/dl (N : 12-14 gr/dl) melihat seberapa parah perkembangan tumor. Kalau tumornya sudah masuk ke grade lanjut maka kemungkinan terjadi peredaran darah yang didominasi oleh tumor sehingga kadar Hb bagi jaringan lain turun Ht : 38.2 gr/dl (N : 38-42 gr/dl) sama seperti Hb Leukosit : 8.600/mm3 (N : 4.000-10.000/mm3) melihat apakah ada peradangan atau tidak. Disini tidak ada peradangan Tromobosit : Normal untuk melihat apakah terjadi metastasis tumor karena bila terjadi metastasis akan terjadi peningkatan agregasi trombosit untuk menutup perdarahan yang diakibatkan metastasis kanker. Disini normal jadi kemungkinan metastasis kecil Gula darah sewaktu : 146 mg/dl (N : < 200 mg/dl) tidak ada kelainan tiroid. Hormon TSH memiliki pengaruh atas peningkatan uptake glukosa, konsumsi oksigen, dan oksidasi glukosa. Apabila terjadi kelainan tiroid akan terjadi perubahan gula darah Kolesterol total : 166 mg/dl (N : < 200 mg/dl) hormon tiroid mempengaruhi peningkatan sintesis dan degradasi lipid. Degradasi lipid meningkat karenapeningkatan jumlah reseptor LDL dalam hepar dan klirens LDL diakselerasi Trigliserida : 79 mg/dl (N : <150 mg/dl) sama seperti kolesterol Fungsi hati dan ginjal dalam batas normal berpengaruh dalam proses metabolisme dan eskresi hormon Total T3 : 1.95 mikrogram/dl (N : 1.3 3.9 mikrogram/dl) tidak ada kelainan tiroid Total T4 : 8.31 mikrogram/dl (N : 4.5 12.5 mikrogram/dl) tidak ada kelainan tiroid TSH : 0.47 IU/L (N : 0.3 5.0 IU/L) tidak ada kelainan tiroid

Pemeriksaan USG : solid struma dengan mikrokalsifikasi pada regio colli inferior solid struma merupakan ciri-ciri tumor ganas, dimana tumor ganas hanya terdapat satu tumor sedangkan jinak terdapat lebih dari satu Tyroid scanning : Pembesaran kelenjar tiroid homogenously hyperactive massa homogen menunjukkan pertumbuhan sangat cepat dan terjadi hiperaktivitas sehingga kemungkinan terjadi tumor ganas

Page 4

Tumor tiroid suspek ganas Kanker Kanker tiroid : semua jenis jarang dijumpai dan sebagian memiliki prognosis yang relatif bagus. Faktor predisposisi : riwayat radiasi ionisasi di masa kanak-kanak Jenis kanker : Kanker papiler : terjadi pada orang yang berusia relatif muda dan bisa datang dengan keluhan pembesaran kelenjar getah bening di leher. Sering bersifat TSH-dependen dan timbul regresi bila diberikan tiroksin. Pronosis relatif baik Kanker folikular : seringkali menyebabkan fungsi sekunder yang sesnsitif terhadap radioiodium. Prognosis relatif bagus dan relatif sering ditemukan Kanker anaplastik : biasanya datang dengan keluhan pembesaran kelenjar pada manusia dan sangat ganas Kanker meduler : jarang ditemukan. Jenis ini mensekresi kalsitonin dan bisa menghasilkan kortikotropin ektopik serta substansi lain. Bisa berhubungan dengan feokromositoma pada neoplasia endokrin multipel (multiple endocrine neoplasia/MEN). Prognosisnya buruk, walaupun relatif lebih baik daripada kanker anaplastik. Harus dilakukan skrining pada anggota keluarga Nodul tiroid : suatu

Pemeriksaan Tehnik penggambaran : Pemindaian radionukleid : o memberikan informasi mengenai ukuran dan bentuk kelenjar tiroid serta aktivitas kelenjar. Berguna dalam membedakan penyebab thyrotoxicosis, yaitu Graves disease dimana terjadi pembesaran kelenjar dengan konsentrasi tracer (agen tertentu yang dapat diidentifikasi) yang intens dan homogen. o Dalam membedakan diferensiasi nodul tiroid antara yang jinak dengan yang ganas, tehnik ini memiliki kemampuan yang terbatas. Tehnik ini hanya bisa mendeteksi apakah nodul panas (bekerja dengan melakukan supresi terhadap jaringan tiroid ekstranodular) atau nodul dingin. Tetapi karena kebanyakan nodul ganas dan jinak dingin, maka tehnik ini kurang berguna. Ultrasonografi tiroid o Melihat ukuran kelenjar tiroid dan karakteristik lesi nodular o Sonografi dapat membedakan nodul solid dengan lesi kistik dan karakteristik kompleks kista yang memiliki keduakomponen solid dan kistik.

Dapat digunakan untuk monitor ukuran nodul tiroid seiring waktu, membimbing aspirasi jarum halus pada nodul tiroid,dan mengawasi nodus limfatik regional pada pasien kanker tiroid pada pre-operatif dan follow up jarak panjang. CT Scan dan MRI o Berguna pada pasien penyakit tiroid dengan keadaan khusus o Digunakan untuk memperjelas penggambaran cervical posterior dan ekstensi substernal goiter yang besar. o Pada pasien kanker tiroid, penggambaran berguna dalam indetifikasi penyakit metastasis diluar leher (contoh : paru-paru, hati) Biopsi Tiroid o Biopsi Aspirasi jarum halus nodul tiroid adalah metode yang paling baik dalam membedakan tumor nodul tiroid jinak dengan tumor ganas dan goiter difusi. Tes Aksi Hormon Tiroid Perifer o Tes memiliki akurasi terbatas karena respon parameter yang dipengaruhi kuantitas tidak tepat (cth : waktu relaksasi refleks pergelangan kaki), atau karena hormon dimodulasi oleh faktor nontiroid (cth : serum kolesterol) o Tehnik berguna dalam penelitian klinis dan pengawasan pasien yang memiliki resistensi aksi hormon tiroid Pengukuran Autoantibodi Tiroid o Digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit tiroid autoimun o Pada pasien dengan goiter difusi atau hipotiroidisme, diberikan serum anti-TPO (Tiroid Peroksidase) atau antibodi antithyroglobulin kurang sensitif.

Tata Laksana Kanker Tiroid Kanker Papiler dan Folikuler o Perawatan digolongkan menjadi 2 kelompok pasien Resiko rendah (umur <45 thn, lesi primer < 2 cm, tidak ada bukti penyebaran intra atau ekstraglandular) Dilakukan tiroidecktomi total (lebih disarankan), atau lobektomi Resiko tinggi (selain ketentuan resiko rendah) Harus dilakukan tiroidektomi total Bila ada bukti penyebaran limfatik, dilakukan diseksi leher termodifikasi. Apabila tidak ada bukti penyebaran, maka tidak dilakukan diseksi leher o Setelah dilakukan operasi, diberikan terapi berupa ablasi radioiodin pada sisa tiroid untuk menurunkan kemungkinan penyakit rekuren. Diberikan T3 setelah pembedahan pada dosis 25-50 mikrogram setiap hari dengan dosis dibagi untuk 4 minggu; medikai kemudian dihentikan selama 2 minggu Karsinoma medular o Dilakukan eksisi bedah o Dilakukan terapi X-ray eksternal Karsinoma anaplastik

o o

Diberikan doxorubicin 75 mg/m kuadrat satu kali injeksi atau dibagi menjadi tiga kali injeksi secara berlanjut setiap hari dengan interval 3 minggu. Obat cukup toksik, efek samping berupa kardiotoksisitas, mielosuppresi, alopesia, dan simptom gastrointestinal

Anda mungkin juga menyukai