025
Efloresensi
Efloresensi primer Timbul pada kulit normal Makula, papul, plak, urtika, nodus, vesikel, kista Efloresensi sekunder Terjadi setelah efloresensi primer Krusta, erosi, ulkus, sikatriks, skuama
ukuran
Miliar : sebesar kepala jarum pentul
Lentikular : sebesar biji jagung Numular :sebesar uang logam 100 rupiah Plakat: en plaque, > nurmular
Susunan kelainan
Liniar : seperti garis lurus
Sirsinar/anular : seperti lingkaran Arsinar : berbentuk bulan sabit Polisiklik : berbentuk pinggiran yg sambung
Bentuk lesi
Teratur : misalnya bulat, lonjong, sperti ginjal dll.
Tidak teratur : tidak mempunyai bentuk yang teratur
100%) Solitar : hanya satu lesi Hipertiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zosster
Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu Diskret : teripsah satu dengan yg lain Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu jurusan
diikuti oleh penyembuhan pada bagian yg ditinggalkan Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya Simetrik bilateral - unilateral
Efloresensi
Makula perubahan warna semata-mata, batas tegas, Makula berukuran <> 1 cm disebut patch.
Eritema kemerahan kulit akibat vasodilatasi Urtika edema setempat, timbul mendadak hilang perlahan, gatal Vesikel gelembung berisi serum, <0,5 cm Pustul vesikel berisi nanah
Efloresensi
Bula gelembung berisi serum, >0,5 cm
Kista ruang berdinding, berisi cairan/sel/sisa sel Abses kumpulan nanah dalam jaringan, batas tidak
Efloresensi
Nodus massa padat, sirkumskrip, kutis/subkutis,
>1 cm Nodulus seperti nodus, <1 cm Tumor benjolan akibat pertumbuhan sel/jaringan Infiltrat kumpulan sel radang yang membentuk massa
Efloresensi
Sikatriks jaringan kulit tak-utuh, relief taknormal, licin, tanpa adneksa
Erosi -kehilangan kulit yang tidak melampaui st. basal; serum Ekskoriasi kehilangan kulit yang mencapai ujung papila dermis; bintik perdarahan Ulkus kehilangan kulit > ekskoriasi; tepi, dinding, dasar, dan isi
EFLORESENSI
Skuama pengelupasan st korneum yang tampak
Krusta cairan tubuh yang mengering Likenifikasi penebalan kulit disertai relief yang
makin jelas Eksantem lesi timbul mendadak, singkat, biasanya disertai demam Telangiektasis pelebaran menetap kapiler kulit