Anda di halaman 1dari 4

Judul Nama NPM

: Perencanaan Pembangunan : Yantine Arsita Br.Panjaitan : 1206262462

Data Publikasi : Tjokroamidjojo, Bintoro. 1980. Perencanaan Pembangunan. Jakarta : PT. Gunung Agung Forecasting
Review

Peta Konsep :
Penyusunan Rencana

Penetapan tujuan Rencana

Identifikasi kebijakan

Persetujuan Rencana

Penyusunan program rencana

Lembaga Kerjasama

Kerangka Makro

Sumber-sumber Pembangunan

Pelaksanaan rencana Kebijakan Pengawasan Evaluasi

Perincian Biaya

Strategi Dasar
Terdiri atas

Jadwal Kegiatan

Terdiri atas

Unsur-Unsur Pokok

Tahap-tahap

Perencanaan Pembangunan

Status formal
Terdiri atas

Jangka Waktu
Terdiri atas

Lembaga perwakilan rakyat

Pemerintah

Lembaga perwakilan rakyat dan pemerintah

Rencana jangka panjang


Jangka Waktu

Rencana jangka menengah


Jangka Waktu

Rencana jangka pendek


Terdiri atas

10 tahun ke atas
Sifatnya

3-8 tahun

Rencana jangka pendek


Sifatnya

Rencana tahunan
Sifatnya

Proyeksi masa depan

Kebijakan fundamental

Menanggulangi masalah mendesak

Perencanaan operasional tahunan

Uraian Peta Konsep : Perencanaan adalah suatu proses kegiatan usaha yang terus menerus dan menyeluruh dari penyusunan suatu rencana, penyusunan program kegiatan, pelaksanaan serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaannya. Perencanaan pembangunan adalah suatu proses pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan (termasuk sumber-sumber ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efektif dan efisien. Tahap-tahap dari perencanaan pembangunan yaitu : 1. Penyusunan rencana Tahap penyusunan rencana ini terdiri dari review ( tinjauan tentang pelaksanaan rencana sebelumnya melalui identifikasi masalah-masalah pokok yang dihadapi, seberapa jauh kemajuan telah dicapai untuk menjamin kontinuitas kegiatan-kegiatan usaha, hambatanhambatan yang masih ada, dan potensial-potensial serta prospek yang masih bisa dikembangkan), forecasting ( perkiraan masa yang akan dilalui yang membutuhkan adanya data-data statistic, berbagai hasil penelitian, dan teknik-teknik proyeksi untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan perspektif masa depan), penetapan tujuan rencana ( dilakukan melalui penyusunan suatu kerangka makro untuk melihat implikasi dari hubungan-hubungan antara berbagai variabel), identifikasi kebijakan ( kebijakannya didasarkan kepada opportunity cost dan skala prioritas), dan persetujuan rencana. 2. Penyusunan program rencana. Dalam tahap ini dilakukan perumusan yang lebih terperinci mengenai jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal pembiayaan dan lembaga kerjasama yang akan melakukan programprogram pembangunan tersebut. Seringkali tahap ini dibantu dengan penyusunan suatu flow-chart, operation-plan, atau network-plan. 3. Pelaksanaan rencana. Di tahap ini ada eksplorasi dan kebijakan-kebijakannya harus terus mengalami penyesuaian-penyesuain. 4. Pengawasan Tujuan dari pengawasan ini yaitu mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan rencana, apabila terjadi penyimpangan maka perlu diketahui sejauh mana penyimpangan tersebut terjadi dan apa penyebabnya, dan dilakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu sistem monitoring dengan mengusahakan pelaporan dan feedback yang baik dari pelaksanaan rencana. 5. Evaluasi. Evaluasi sering disebut concurrent review. Evaluasi ini dilakukan untuk perbaikan terhadap perencanaan selanjutnya atau penyesuaian yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan itu sendiri.

Unsur- unsur pokok dari perencanaan pembangunan yaitu : 1. Strategi dasar Strategi dasar rencana pembangunan sering juga disebut tujuan, arah, dan prioritasprioritas pembangunan. Unsur ini merupakan dasar dari seluruh rencana, yang kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya. Strategi dasar rencana pembangunan ini tergantung pada preferensi-preferensi nasional atau pilihanpilihan nasional yang didasarkan pada kondisi serta nilai-nilai yang dianut di bidang politik, sosial dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan dan tingkat perkembangan pembangunan. Dalam penentuan strategi dasar seringkali terdapat kelemahan yaitu adanya tujuan-tujuan yang saling bersaing. Misalnya tujuan pembangunan sektor industry dengan teknologi tinggi bersaing dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperluas kesempatan kerja. 2. Kerangka makro Kerangka makro disebut juga kerangka rencana. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel pembangunan serta implikasi hubungah dari variabel-variabel tersebut 3. Sumber-sumber pembangunan Perkiraan sumber-sumber pembangunan merupakan unsur yang penting dalam perencanaan pembangunan khususnya sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Seringkali hal ini merupakan bagian dari penelaahan kerangka makro. Sumber-sumber pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis yang perlu diperkirakan dengan saksama. 4. Administrasi pembangunan Salah satu segi penting dalam proses perencanaan pembangunan adalah pelaksanaannya, dan untuk itu diperlukan suatu administrasi yang mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut. Perencanaan administrasi dan pembinaan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perlu direncanakan sebagai bagian integral dari rencana pembangunan itu sendiri. Dalam usaha tersebut termasuk pula penelaahan terhadap mekanisme dan kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Semua ini disebut sebagai administrasi pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat dibedakan dari segi jangka waktu rencana. Dalam hal ini terdapat tiga pola perencanaan yaitu : 1. Rencana jangka panjang Rencana jangka panjang (long term plan) ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas. Perencanaan ini sifatnya ada 2 macam. Sifat yang pertama yaitu proyeksi masa depan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Perencanaan seperti ini disebut sebagai perencanaan perspektif. Perencanaan ini dapat dilakukan apabila terdapat peralatan analisa yang cukup, data statistic serta informasi lain yang relative lengkap serta kelakuan

kehidupan ekonomi yang relative pasti. Sifat yang kedua yaitu kebijakan yang fundamental. Perencanaan pembangunan seperti ini bertujuan untuk mencapai tujuantujuan perkembangan dalam masyarakat yang bersifat fundamental dan struktural dalam jangka panjang. Contohnya yaitu GBHN. 2. Rencana jangka menengah Perencanaan ini meliputi jangka waktu 3-8 tahun. Dalam perencanaan jangka menengah seringkali dilakukan pembagian dalam tahap-tahap. Rencana jangka menengah bersifat terperinci dengan berbagai program inventasi dan sasaran-sasaran sektoral yang cukup teliti. 3. Rencana jangka pendek Perencanaan jangka pendek ini terbagi menjadi 2 macam. Pertama, rencana jangka pendek yang jangka waktunya , 1 atau 2 tahun. Rencana ini seringkali dilakukan untuk menanggulanig keadaan yang bersifat mendesak. Perencanaan yang kedua yaitu rencana tahunan. Rencana tahunan ini bersifat perencanaan operasional tahunan yang digunakan sebagai penerjemah rencana jangka menengah supaya lebih konkrit, spesifik dan operasional. Untuk mendapat kekuatan dalam pelaksanaannya, rencana pembangunan perlu mendapat status formal atau dasar hukum tertentu. Ada 3 pola status formal yaitu : 1. Lembaga perwakilan rakyat Pembahasan dan pengesahan perencanaan pembangunan dilakukan melalui keputusan lembaga perwakilan rakyat dan mempunyai kekuatan hukum yang tinggi sehingga

mempunyai sanksi yang kuat. Seringkali pola ini disebut sistem obligatory. Kelebihan dari pola ini yaitu lebih representatif dan mendapat dukungan dari masyarakat. Kelemahannya yaitu sering bersifat kompromi sehingga mengurangi tingkat konsistensi. 2. Pemerintah Status hukum dari pola ini yaitu suatu kebijaksanaan pemerintah, yaitu suatu peraturan pemerintah atau keputusan pimpinan pemerintah (presiden). Kelebihan dari pola ini adalah lebih operasional, dan lebih flexible. Kelemahannya yaitu kurang representatif dan kurang mendapat dukungan dari masyarakat 3. Lembaga perwakilan rakyat dan pemerintah Pada pola ini kebijakan-kebijakan dasar suatu rencana pembangunan ditetapkan oleh lembaga perwakilan rakyat dan kebijakan-kebijakan rencana pembangunan selanjutnya ditetapkan oleh pemerintah. Pola ini menampung kelebihan dari pola pertama dan kedua serta mengurangi kelemahan pola pertama dan kedua tersebut.

Anda mungkin juga menyukai