Anda di halaman 1dari 4

Judul Nama NPM

: Konsep Lingkungan Sehat : Yantine Arsita Br.Panjaitan : 1206262462

Data Publikasi : Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1989.Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima Bidang Kesehatan. Jakarta

Peta Konsep :
Lingkungan Sehat Diawasi dengan

Kriteria

Perumahan yang sehat


Meliputi

Pengadaan air

Makanan yang sehat dan bergizi

Sanitasi yang baik

Kakus yang baik

Perluasan upaya sanitasi dasar Pengawasan mutu lingkungan

Diwujudkan dengan

Peningkatan peran pemerintah

Ruangan, tata ruang, ventilasi, lantai,dll

Jika tidak, dapat menimbulkan

Penyakit
Dibawa oleh

Pengendalian pencemaran lingkungan

Peningkatan peran aktif masyarakat

Pengelolaan lingkungan secara nasional

Vektor penyakit

Meliputi

Diberantas dengan

Serangga
Contohnya

Binatang yang hidup di air


Contohnya

Binatang yang hidup di darat


Contohnya

Nyamuk
menyebabkan

Menghancurkan/ mengurangi tempat berkembang biak vektor

Menjauhkan vektor-vektor dari masyarakat

Melakukan tindakan terhadap orang sakit

Siput
menyebabkan

Tikus
menyebabkan

Demam kuning, demam berdarah

Schistosomiasis

Demam, dan penyakit berbahaya lainnya Pemeriksaan fisik dan laboratorium Pemeriksaan kadar residu pestisida Pemeriksaan sanitasi dan pemantauan limbah Pemantauan pencemaran udara Pengawasan sampah dan pengendalian vektor

Uraian singkat peta konsep Sebuah lingkungan dapat dikatakan sebagai lingkungan yang sehat harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria yang pertama yaitu perumahan yang sehat. Perumahan yang sehat dilihat dari letak rumah, tata ruang dan ventilasi rumah. Rumah seharusnya terletak di daerah paparan sinar matahari, dekat dengan air bersih, berjarak lebih dari 100 m dari tempat pembuangan sampah, dan dekat dengan sarana pembersihan. Tata ruangan dibuat senyaman mungkin dan tidak menghalangi sinar matahari yang masuk dan ventilasi dibuat sedemikian rupa sehingga udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara bebas dan udara kotor dapat digantikan dengan cepat. Jadi secara umum, rumah yang sehat adalah rumah yang mempunyai ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, pelindung terhadap binatang-binatang buas dan menempatkan binatang piaraan di dalam kandang, mempunyai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian serta alat-alat rumah tangga lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk menyirami tanaman di halaman, mempunyai tempat khusus untuk menyimpan makanan dan minuman, mempunyai tempat khusus untuk memasak yang menyediakan lubang pembuang asap, memiliki jendela yang memungkinkan udara segar masuk ke ruangan, lantainya tidak terbuat dari tanah, dan lain-lain. Kriteria yang kedua yaitu pengadaan air. Air bersih sangat dibutuhkan untuk kesehatan. Air dapat dibersihkan dengan cara menyaring atau juga dengan khlorinasi. Kriteria yang ketiga yaitu makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan bergizi ini harus tetap dijaga kebersihannya dengan cara mencuci tangan sebelum makan, mencegah debu mengenai makanan, mengusahakan agar peralatan dapur tetap bersih. Makanan yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti diare. Kriteria yang keempat yaitu sanitasi yang baik. Saran-saran untuk sanitasi yang baik yaitu menimbun sampah dalam sebuah lubang di tanah yang berjarak cukup aman dari pemukiman penduduk dan sumber air minum, mengumpulkan sampah-sampah di dalam sebuah bak khusus kemudian dibakar, mengumpulkan sampah-sampah organik di tempat terpisah dan menjadikannya kompos. Kriteria yang kelima yaitu kakus yang baik. Syarat kakus yang baik itu yaitu terletak di dataran rendah, dan berjarak sekurang-kurangnya 20 m dari sumber air, tandon penampung tinja sekurang-kurangnya sedalam 1 m, mempunyai tutup kakus yang terbuat dari bahan yang kuat, dan dijaga kebersihannya. Bila kriteria-kriteria tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan penyakit. Penyakit-penyakit tersebut dapat dibawa oleh vektor penyakit. Vektor penyakit ini ada beberapa macam. Yang pertama yaitu serangga, contohnya nyamuk. Nyamuk dapat menyebabkan penyakit malaria serta beberapa macam penyakit lainnya. Vektor yang kedua yaitu binatang-binatang yang hidup di air, contohnya siput. Siput ini dapat menyebabkan penyakit Schistosomiasis. Vektor yang ketiga yaitu binatang-binatang yang hidup di darat,

contohnya tikus. Tikus dapat menggigit manusia dan binatang lainnya, ataupun mengotori makanan. Tikus-tikus ini dapat menyebabkan demam dan beberapa penyakit berbahaya lainnya. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memberantas vektor-vektor penyakit ini yaitu dengan menghancurkan atau mengurangi tempat berkembang biaknya vektor-vektor tersebut. Misalnya nyamuk banyak terdapat di genangan-genangan air, jadi kita harus mengurangi genangan-genangan air tersebut agar dapat memberantas nyamuk. Cara yang kedua yaitu dengan menjauhkan vektor-vektor itu dari masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dengan menganjurkan masyarakat untuk melindungi diri mereka sendiri dari vektor-vektor tersebut, misalnya dari gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu yang dipasang di jendela dan pintu. Cara yang ketiga yaitu dengan melakukan tindakan terhadap orang sakit. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh vektor-vektor dapat dikendalikan dengan cara mengobati penderitanya. Misalnya penderita malaria, maka penderita ini harus secepatnya diobati karena nyamuk-nyamuk yang menggigit penderita ini akan menularkan penyakit malaria kepada orang lainnya lagi. Lingkungan sehat ini dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Cara yang pertama yaitu perluasan upaya sanitasi dasar. Perluasan sanitasi dasar ini meliputi penyehatan perumahan, penyehatan pembuangan kotoran, penyehatan makanan, dan pengendalian vektor. Cara yang kedua yaitu dengan pengawasan mutu lingkungan, misalnya tempattempat pengelolaan makanan, tempat-tempat umum dan tempat-tempat pemukiman pada umumnya. Cara yang ketiga yaitu dengan pengendalian pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat terjadi oleh pestisida, limbah industri, pencemaran udara dan pembuangan sampah. Oleh karena itu, pencemaran lingkungan ini harus dilakukan agar dampak-dampak dari pencemaran lingkungan ini bisa dihindari. Cara yang keempat yaitu dengan peningkatan peran aktif masyarakat, misalnya melalui Posyandu dan kelompok keluarga dalam kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman. Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menghindari pencemaran kotoran manusia dan pencemaran air limbah dan bahan berbahaya lainnya, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat atas dasar swadaya. Cara yang kelima yaitu dengan pengelolaan lingkungan secara nasional yaitu dengan mengadakan kegiatan kebersihan secara menyeluruh. Cara yang keenam yaitu dengan meningkatkan peran pemerintah dalam penyehatan lingkungan pemukiman. Hal yang dapat dilakukan pemerintah yaitu mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait kesehatan lingkungan, mengontrol penuh kebersihan dan kesehatan lingkungan, mengadakan penelitian dan perbaikan terus menerus terhadap kondisi lingkungan sekitar,memantapkan sarana-sarana kebersihan, dan juga memantapkan sarana penunjang yang meliputi peraturan

perundang-undangan, pengembangan dan peningkatan fungsi laboratorium teknis dan koordinasi lintas sektoral. Lingkungan yang sudah memenuhi kategori lingkungan sehat harus tetap diawasi kualitas lingkungannya. Pengawasan kualitas lingkungan sehat yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Misalnya pemeriksaan makanan terhadap kebersihan dan keamanan makanan di lingkungan pemukiman. Cara selanjutnya yaitu pemeriksaan kadar residu pestisida baik di lingkungan air, udara maupun tanah, dan pada bahan pangan dilakukan di daerah rawan pestisida, pengendalian tingkat pemaparan pestisida terhadap para petani dan penyemprot hama dan penanggulangan keracunan pestisida akut. Cara yang lain yaitu pemeriksaan sanitasi industri dan pemantauan limbah di pusat-pusatt industri kecil, industri rumah tangga dan di kawasan industri besar dan sedang. Dapat juga dilakukan dengan pemantauan pencemaran di lingkungan pemukiman dan di kota-kota besar serta kawasan industri. Cara yang lain yaitu pengawasan sampah dan pengendalian vektor penyakit di lingkungan pemukiman dan khususnya di daerah endemis demam berdarah dengue.

Anda mungkin juga menyukai