Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut Prof. Winslow bapak ilmu kesehatan masyarakat definisi dari


Public Health, adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan dalam hal
pencegahan penyakit, memperpanjang umur, mempertinggi taraf
kesehatan jasmani dan rohani secara efisien dengan melalui kegiatan
yang terorganisir atau tersusun untuk menyehatkan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan perorangan,
mengorganisir dinas kesehatan dan perawatan untuk menetapkan
diagnosis penyakit dalam masa permulaan dan menjalankan usaha
pencegahan, mengembangkan masyarakat agar dapat menjamin kepada
setiap orang dalam masyarakat suatu tingkat penghidupan yang cukup
untuk mempertahankan kesehatan.
Untuk terjadinya penyakit tergantung tiga faktor yaitu: agent (penyebab
penyakit: kuman seperti bakteri, virus dan parasit, dll), host (tuan
rumah/manusia), environment (lingkungan hidup). Supaya tidak terjadi
penyakit, maka harus terdapat keseimbangan ketiga faktor di atas yakni
agent, host dan environment. Misalnya kalau agent lebih kuat/ganas
dapat terjadi penyakit atau host dengan daya tahan berkurang atau
lingkungan yang tidak baik/kotor semuanya dapat menimbulkan
penyakit.
Tingkat-tingkat perkembangan penyakit: sebelum sakit, mulai sakit,
masa sakit dan proses penyembuhan/kesembuhan. Berdasarkan hal-hal
tersebut di atas Prof. Loedman Loevel menyusun usaha-usaha di dalam
lima tingkatan:
I. Mempertinggi taraf kesehatan antara lain: makanan sehat,
meningkatkan kesehatan perorangan dan kesehatan lingkungan.

1
II. Perlindungan khusus pada yang sehat, meliputi: kekebalan
(imunitas), isolasi penderita, kesehatan lingkungan dan pencegahan
kecelakaan.
III. Diagnosis dan pengobatan secepat mungkin.
IV. Pembatasan cacat.
V. Rehabilitasi.
Menurut WHO definisi sehat sebagai berikut, sehat yaitu keadaan
jasmani dan rohani yang sempurna, bukan hanya terhindar dari penyakit
atau kelemahan (sehat yaitu keadaan jasmani dan rohani serta keadaan
sosial/ekonomi sempurna dan bebas dari penyakit).
Sehat dapat dicapai dengan:
1. Makanan sehat, cukup kualitas dan kuantitas.
2. Keseimbangan antara individu/manusia dan lingkungan hidup. Dalam
pelayanan kesehatan pada masyarakat dijalankan secara menyeluruh
dan terintegritasi dalam suatu wilayah kerja. Menurut keputusan
rakermas III 1970 usaha-usaha kesehatan adalah:
a. Pengobatan
b. Kesejahteraan ibu dan anak/KIA dan KB
c. Higiene dan senitasi lingkungan
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
e. Penyuluhan kesehatan pada masyarakat
f. Perawatan kesehatan masyarakat
g. Pencatatan dan pelaporan untuk keperluan perencanaan dan
penilaian
h. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
i. Pendidikan gizi (perorangan dan penyuluhan)
j. Kesehatan gizi
k. Kesehatan jiwa
l. Laboratorium sederhana
2
m. Meningkatkan pertisipasi masyarakat (hubungan kesehatan
masyarakat)
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk mengusahakan kesempatan
yang lebih luas bagi setiap warga negara untuk mendapatkan derajat
kesehatan yang sebaik-baiknya. Hal ini merupakan suatu perwujudan
dalam usaha mencapai keadilan sosial. Oleh karena itu untuk
mewujudkannya dalam rencana pembangunan nasional dilakukan atas
landasan kebijaksanaan umum sebagai berikut: Pengutamaan pelayanan
kesehatan kepada penduduk pedesaan dan daerah-daerah pusat kegiatan
pembangunan. Juga pelayanan kesehatan terutama diarahkan pada
tenaga muda/tenaga produktif. Pelayanan kesehatan diutamakan adalah
kesehatan preventif/pencegahan.
Partisipasi masyarakat sangat menentukan dalam menuju sasaran
kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan, oleh karena itu ada yang
mengemukakan bahwa dalam kesehatan masyarakat modern maka
berhasil tidaknya program dan pelaksanaan tergantung pada partisipasi
masyarakat. Di negara-negara yang sedang berkembang dikemukakan
tiga faktor yang merajalela yaitu penyakit (desease), kemiskinan
(proverty) dan kurangnya pengetahuan (ignorance). Kesehatan
masyarakat dijalankan secara integrasi dan koordinasi. Artinya usaha-
usaha kesehatan ada kaitannya satu dengan yang lain oleh karena itu
dijalankan secara menyeluruh, dengan kata lain mengartikan suatu
peleburan dari usaha-usaha kesehata dan bukan hanya dari dinas
kesehatan/petugas kesehatan yang menjalankannya tetapi melibatkan
juga bidang-bidang yang lain (multi disiplin). Walaupun program usaha-
usaha kesehatan masyarakat sudah disusun begitu baik namun tentunya
tergantung daripada the man behind the gun.

3
Kesehatan Lingkungan
Merupakan salah satu usaha kesehatan masyarakat yang meliputi
pengawasan lingkungan seperti lingkungan fisik, biologis dan sosial
ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia dimana lingkungan
yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak, sedangkan yang merugikan
dikurangi atau dapat dihilangkan.
WHO telah membuktikan melalui penyelidikan-penyelidikan bahwa
angka kematian dan angka penyakit yang tinggi dan seringa terjadinya
wabah terdapat di daerah-daerah yang kesehatan lingkungannya jelek
dimana di daerah itu terdapat banyak lalat, banyak nyamuk, pembuangan
kotoran dan sampah yang tidak teratur/tidak baik serta penyediaan air
rumah tangga yang tidak baik. Pada daerah-daerah yang kesehatan
lingkungannya baik maka angka-angka kematian dan penyakit serta
wabah berkurang.
Di Indonesia kesehatan lingkungan terutama meliputi:
1. Penyediaan air rumah tangga yang baik
2. Pengaturan pembuangan kotoran, sampah dan air limbah
3. Mendirikan rumah-rumah yang sehat
4. Pengawasan hewan-hewan penyebar penyakit seperti: lalat, nyamuk,
kutu-kutu serta hewan-hewan yang menjadi reservoir penyakit
(anjing, babi, dll).
Sesuai dengan Inpres no. 4 tahun 1976 dikenal sebagai proyek nasional
Inpres Samijaga serta terlalu luasnya tentang kesehatan lingkungan
maka yang lebih penting dilaksanakan yaitu dua hal dibawah ini:
1. Penyediaan air untuk rumah tangga
2. Pembuangan kotoran manusia

4
Penyediaan Air Untuk Rumah Tangga
Air diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci,
membersihkan, dll.
Untuk itu diperlukan air yang memenuhi syarat:
1. Air yang bersih (kualitas)
2. Jumlah air yang cukup (kuantitas)
Syarat air yang bersih secara kualitas dilihat dari tiga segi yaitu:
a. Fisis: air harus jernih, tidak berwarna, tdak berbau dan tidak berasa.
b. Kimia: tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan
seperti zat-zat racun (insektiside, dll), tidak mengandung zat-zat
mineral dan zat-zat organik berlebihan. Fluor yang berlebihan
menyebabkan terjadinya karisdentis (infeksi gigi).
Bila kadar kalsium dan magnesium yang dalam bentuk bikarbonat
dalam air berlebihan dapat dikurangi dengan cara paling sederhana
yaitu dengan mendidihkan air. Kadar zat-zat ini yang berlebihan
terutama pada sumber-sumber mata air karena kemungkinan ada
hubungan antara terjadinya batu ginjal dengan kadar zat-zat tersebut
yang berlebihan.
c. Bakteriologis: air tidak mengandung bibit penyakit, tidak
mengandung bakteri eseriacoli serta tidak mengandung bakteri
saprofit berlebihan.
Sumber-sumber air di dapat dari tiga sumber yakni: air hujan, air
permukaan dan air tanah.
Air hujan sebenarnya merupakan sumber air utama dan merupakan air
yang murni tetapi telah mengalami pencemaran/pengotoran melalui
udara maka dapat mengandung mikro organisme (bakteri, virus, dll),
debu-debu, asap-asap, gas-gas, dll.

5
Air permukaan seperti air sugai, air rawa, air danau, laut, dll. Semua air
ini sebelum digunakan harus diolah lebih dulu (purifikasi air) karena
telah mengalami pengotoran.
Air tanah termasuk air tanah dangkal (mata air) dan air tanah dalam
(sumur/sumur bor dan mata air).
Air Sumur
Sumur yang baik harus memenuhi syarat lokalisasinya dan kontruksinya.
Lokalisasi sumur dengan lubang kakus dan selokan-selokan tergantung
pada keadaan tanah dan kemiringan tanah. Pada tanah yang berpasir dan
rata jarak sumur dan lubang kakus minimal 7,5 meter, pada tanah yang
miring bila sumur lebih tinggi jarak 3 meter dan pada sumur lebih
rendah jarak 15 meter. Bila tanah liat dan rata, jarak 5 meter. Usahakan
selokan sekitar sumur dibeton/air segera mengalir supaya tidak terjadi
perembesan ke dalam sumur.
Konstruksi sumur, diperhatikan:
- Dinding sumur setinggi di atas 3 meter harus dibuat dari tembok yang
tidak tembus air karena bakteri masih dapat hidup sampai kedalaman
3 meter.
- 1,5 meter di bawahnya dapat diberi bata yang tidak ditembok agar
terjadi perembesan mata air dan tidak mudah runtuh bila air ditimbah.
- Dasar sumur diberi kerikil supaya tidak keruh waktu air ditimbah.
- Di atas tanah dibuat dinding tembok setinggi sekitar 1 meter supaya
air permukaan tidak masuk dan sebagai pelindung terutama untuk
melindungi anak-anak.
- Sekitar sumur dibuat lantai miring ke tepi dengan radius sekitar 1,5
meter supaya air permukaan yang akan merembes sudah melalui jarak
penyaringan yang cukup jauh.

6
- Diberi atap, ember timba jangan diletakkan di lantai tetapi sebaiknya
digantung beserta talinya.
- Lebih baik kalau air sumur diambil dengan pompa.
Mata Air
Berasal dari air tanah dangkal kemungkinan mengalami
pencemaran/pengotoran sangat besar. Mata air dari tanah dalam
(sumur/sumur bor), pengotoran sangat kurang tapi kalau terbuka dapat
kotor juga.
Untuk sumber-sumber mata air harus melalui pemeriksaan laboratorium
dan kalau ternyata baik harus diadakan perlindungan sekitarnya.
Disamping itu perlu diketahui apakah menjadi kering pada musim panas
yang panjang. Selanjutnya kalau perlu dibuat bak penampung.
Air Permukaan
Air ini harus diolah lebih dulu (purifikasi) dan ada dua macam, yaitu: air
permukaan alami dan buatan.
Air alami:
- Air didiamkan lumpurnya akan mengendap
- Lumpur yang berdiameter kecil tidak akan mengendap sehingga air
tetap kurang jernih/kabur/keruh
- Secara alami akan terjadi penguraian zat-zat organik oleh bakteri
pembusuk dan terbentuk antara lain asam-asam nitrit dan nitrat.
Dimana asam-asam ini dapat membunuh bakteri-bakteri patogen
dalam air. Karena bakteri patogen bersifat parasitis maka dengan
sendirinya akan mati bila terpisah dari hospesnya. Plankton-plakton
yang terdapat dalam air dapat memusnahkan bibit-bibit penyakit. Jadi
air yang disimpan cukup lama, nilai purifikasinya akan lebih baik asal
tempat penampungannya terhindar dari pengotoran.

7
Air Buatan:
1. Slow sand filter:
a. Digunakan suatu bak penampung (drom atau tangki)
b. Dimasukkan kerikil setinggi 15-30 cm dari dasar
c. Di atas kerikil diletakkan ijuk secukupnya
d. Di atas ijuk diletakkan pasir setinggi 60-150 cm
e. Di atas pasir letakkan ijuk secukupnya
f. Di atas ijuk ini disediakan ruangan kosong untuk air setinggi 1-1,5
meter.
2. Rapid san filter:
a. Seperti di atas tapi disini digunakan koagulansia untuk
mempercepat pengendapan. Kalau diinginkan menggunakan
desinfektan ditambah lagi dengan kaporit
b. Pada proses ini air akan menjadi asam maka ditambahkan batu
kapur untuk menetralisir
c. Disaring/difiltrasi seperti di atas
d. Untuk mengeluarkan bau seperti klor dari kaporit digunakan arang
batok kelapa untuk mengabsorsi bau-bau itu

Pembuangan Kotoran Manusia (Human Excreta Diaposal)


Tempat pembuangan kotoran manusia biasa dikenal dengan nama
kakus/WC. WC yang memenuhi syarat (kakus sehat):
a. Tidak boleh mengotori air tanah
b. Tidak boleh mengotori air permukaan
c. Tidak boleh mengotori permukaan tanah
d. Tidak boleh dicapai oleh lalat atau hewan-hewan lain
e. Bebas dari bau dan terlindung dari penglihatan orang lain
f. Pembuatannya murah dan mudah
8
Bangunan WC yang memenuhi syarat kesehatan terdiri dari: rumah
kakus, lantai kakus, slab atau tempat berpijak, kloset (lubang tempat
kotoran masuk) dan fit (sumur/lubang penampung kotoran).
Macam-macam kakus:
1. Trench latrine: menggali tanah sedalam 20-40 cm setelah selesai
membuang kotoran, lubang ditutup dengan tanah galian tadi.
2. Fit privy (cubluk): ada yang langsung dan ada yang memakai saluran.
a. Ukuran lubang yakni panjang x lebar x tinggi = 1,2 x 0,8 x (2,5 –
8) meter.
b. Dinding sumur dapat diperkuat dengan bata supaya tidak mudah
ambruk, tetapi pada dinding lubang diperkuat dengan batu karang
dan semen.
c. Apabila kotoran telah mencapai sekitar 50 cm dari permukaan
tanah, maka dianggap sudah penuh sehingga perlu digali lubang
yang baru.
d. Lubang lama ditimbun dengan tanah, sesudah satu tahun isinya
digali untuk pupuk dan lubangnya dapat digunakan lagi.
e. Ke dalam lubang kakus jangan dimasukkan bahan-bahan yang
mengganggu pertumbuhan kuman-kuman pembusuk seperti air
sabun, dll.
3. Water sealed latrine (leher angsa)
Dengan leher angsa akan memenuhi syarat aestetik/tidak berbau dan
dapat ditempatkan dalam rumah serta aman untuk anak-anak.
Dalamnya pipa peresap jangan melebihi 90 cm supay lebih banyak
bakteri-bakteri pembusuk dari tanah karena bila lebih dalam bakteri
ini sudah berkurang. Penggunaan leher angsa memerlukan banyak air,
tidak boleh dimasukkan bahan-bahan yang mengganggu pertumbuhan
bakteri pembusuk. Pada suatu saat lumpurnya akan penuh karena itu
perlu dikeluarkan dan ditimbun. Apabila menggunakan septik tang

9
baru, sebelumnya harus dimasukkan sedikit air kakus yang lama
untuk memasukkan bakteri pembusuk.
4. Bucket latrine, kotoran ditampung di dalam ember dan dibuang di
tempat lain serta ditimbun.

GIZI
Gizi adalah salah satu usaha dalam usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Definisi menurut WHO: human nutrition is the scientific discipline that
deals with nutrition in man, it concerned with nutritional requirements,
food consumption, the nutritive value of foods and diets.
Hubungan antara diet, sehat dan sakit juga termasuk bidang ini.
Pendidikan gizi meliputi penyuluhan/penerangan, dimana usaha-usaha
ini dapat dijalankan antara lain pada:
1. Usaha-usaha kesehatan sekolah: kebun sekolah.
2. Membantu ibu-ibu menyusun makanan melalui antara lain: KB, PKK,
dll.
3. Pemanfaatan pekarangan, misalnya tanaman obat, taman bunga,
sayur-sayuran, dll.
4. Pemeliharaan hewan dan ikan.
5. Cara penyediaan makanan.
Makanan dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, reproduksi
(pembiakan) serta menjamin fungsi-fungsi organ (misalnya otak untuk
kecerdasan).
Dari segi fungsional makanan adalah sebagai: sumber energi
(karbohidrat dan lemak), sumber pembangun/pertumbuhan (protein) dan
sumber pengatur tubuh (seperti vitamin dan mineral).

10
Di dalam ilmu gizi dikemukakan bahwa syarat mutlak untuk hidup sehat
adalah makan dalam jumlah yang cukup dengan variasi makanan yang
baik.
Dalam negara yang sedang berkembang masalah yang sedang dihadapi
ialah: penyakit (desease), kemiskinan (poverty) dan kurang pengetahuan
(ignorance).
Melihat tiga masalh di atas tadi jelas usaha meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui gizi memerlukan suatu keuletan dalam
pelaksanaannya. Ketiga masalah di atas dapat merupakan suatu
malapetaka dimana hal ini harus diputuskan untuk menuju sasaran yaitu
masyarakat yang sejahtera.
Usaha gizi ini harus dijalankan secara integrasi dan koordinasi yang
artinya tidak dapat dipisahkan dengan usaha-usaha kesehatan lainnya
dan melibatkan berbagai bidang dalam program pelaksanaannya. Untuk
jelasnya aktifitas sistem kerja ini dikemukakan suatu gambaran sebagai
berikut:
Pemerintah, Ahli pertanian Import, Export, Produksi
Ahli kependudukan FOOD SUPLY populasi, etc

Ahli ekonomi Distribusi Pengawetan, Demand


Food technology Marketing (kebutuhan), harga, etc

Ahli pendidikan, Ahli kemasyarakatan, Daya beli, Pendidikan


Ahli makanan Consumption Cara masak, etc

Dokter, bidan, perawat, etc Keadaan gizi Kebutuhan tubuh,


Penyakit

11
Keluarga Berencana
Merupakan salah satu dari usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Maksud dan Tujuan KB
Maksud yaitu perencanaan jumlah keluarga sesuai dengan kemampuan
keluarga tersebut (wanted children).
Tujuan untuk kesejahteraan keluarga.
Arti dari kesejahteraan keluarga sangat luas, dalam hal ini meliputi
keluarga yang sehat jasmani dan sehat rohani.
Melihat tujuan dari KB ini yaitu sejahtera yang merupakan suatu hal
yang dicita-citakan oleh setiap manusia maka oleh karena itu sebenarnya
tidak akan ada yang menolak pelaksanaan KB tersebut.
Usaha-usaha KB
Ditempuh tiga usaha ialah: nasehat perkawinan (marriage counceling),
pengobata kemandulan dan menjarangkan kehamilan.
Nasehat perkawinan dilaksanakan sebelum perkawinan dan setelah
perkawinan. Pada umumya umur dapat menjadi hamil dan melahirkan
sekitar 15-45 tahun. Walaupun menarche (haid pertama kali) dapat
terjadi dibawah umur 15 tahun dan menopause (berhenti haid) dapat
terjadi di atas umur 45 tahun.
Umur optimal untuk hamil dan melahirkan pada usia 20-24 tahun.
Pada umur terlalu muda perkembangan fisik masih sementara dalam
persiapan untuk menerima janin dan menghidupkan janin.
Perkembangan mental masih dalam taraf pematangan untuk menjadi
seorang ibu yang melayani keluarga misalnya mendidik anak,
menghadapi masalah-masalah keluarga.

12
Kalau sering melahirkan akan terdapat banyak anak dan perlu
diperhatikan resiko kesehatan ibu dan anak.
Pada umur terlalu tua terjadi kesulitan untuk melahirkan (karena timbul
kekakuan dari jalan lahir).

Kemandulan
Tidak ada anak juga menimbulkan masalah-masalah antara lain dapat
menyebabkan kehidupan keluarga yang tidak sejahtera. Hal ini
disebabkan oleh antara lain: tidak ada turunan, tidak ada sandaran pada
masa tua, harga diri dan bisa terjadi saling mempersalahkan antara suami
dan istri.
KB ditinjau dari masalh nasional
Dengan adanya KB dapat meningkatkan pendapatan nasional oleh
karena terjadi penghematan-penghematan berupa: biaya persalinan,
biaya perawatan kesehatan, biaya pangan, biaya sandang, biaya
pendidikan, dll. Oleh karena itu pembangunan yang maksudnya untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat harus ditunjang dengan pengaturan
pertambahan penduduk sehingga hal ini memberi gambaran pentingnya
program KB dalam menunjang pembangunan pada umumya.
Pelaksanaan KB di Indonesia
Di Indonesia di jalankan atas dasar sukarela merupakan suatu hal
dimana hak-hak kita sebagai warga negara tetap dihargai oleh
pemerintah seperti: keluarga berhak menentukan jumlah anak-anaknya,
berhak tak mau mempunyai anak, berhak memilih cara kontrasepsi dan
berhak menentukan jarak waktu mendapatkan anak.

13
Atas dasar ini pula kita mempunyai tanggung jawab dalam
mensukseskan program-program pembangunan termasuk KB.
Suksesnya program KB turut ditentukan oleh petugas-petugas KB, oleh
karena itu petugas-petugas itu harus memahami segala hal yang
menyangkut KB sehingga dapat meyakinkan kepada masyarakat akan
manfaatnya KB.
Cara-cara Kontrasepsi
Konsepsi/pembuahan yaitu bertumbuhnya sel mani dengan sel telur.
Kontrasepsi yaitu mencegah terjadinya konsepsi itu. Petugas KB hanya
dapat menerangkan tentang cara-cara keluarga berencan yang ada
dimana suami/istri dapat memilih salah satu dari padanya. Dalam hal-hal
tertentu dokter/petugas kesehatan dapat menganjurkan/menentukan cara
yang sesuai dihubungkan dengan kesehatan ibu. Seharusnya kepada
penderita, KB diberikan keterangan tentang keuntungan-keuntungan dan
kekurangan-kekurangan dari setiap cara kontrasepsi.
Cara-cara kontrasepsi:
1. Cara pada pihak lelaki: puasa total (tidak melakukan hubungan),
sanggama terputus (coitus interuptus), memakai kondom dan
vasectomi (operasi kecil).
2. Cara pada pihak wanita: memakai pil KB, suntikan KB, alat
(IUD=intra uterine device/spiral), operasi kecil (sterilisasi), sistem
kalender, KB susuk, dll.
Kegagalan-kegagalan cara kontrasepsi meliputi kegagalan metode dan
kegagalan dari pemakai misalnya tidak mengerti cara pakai, tidak
memakai cara itu terus menerus karena lupa dan obat habis, dsb.
Kegagalan pemakai juga karena kurang perhatian/lalai dan hal yang tak
terduga (masalah kondom).

14
15

Anda mungkin juga menyukai