Anda di halaman 1dari 7

1.

Suatu pengamatan dalam bidang kesehatan yang didorong oleh  masalah sosiologi, mengacu pada ….. 

a.  sosiologi dalam medis


b.  sosiologi dalam kesehatan
c.  sosiologi mengenai kesehatan
d.  sosiologi mengenai bidang medis

Jawaban C. sosiologi mengenai kesehatan


sosiologi mengenai kesehatan mengacu pada pengamatan dan analisa dengan cara mengambil jarak dan
terutama dimotivasi oleh suatu masalah sosiologi.

2. Baik Field maupun Sarwono menyatakan bahwa illness merupakan suatu fenomena subjektif karena
hal-hal berikut ini, kecuali …. 

a. diantara kelompok yang berbeda suatu penyakit akan selalu diberi makna yang sama
b. setiap individu memiliki perbedaan penafsiran tentang makna suatu penyakit
c. setiap penyakit mempunyai makna subjektif berdasarkan pengalaman subjektif pula
d. penafsiran tentang makna penyakit dalam  satu masyarakat dapat berbeda dengan masyarakat
lainnya

Jawaban: A. diantara kelompok yang berbeda suatu penyakit akan selalu diberi makna yang sama.
diantara kelompok yang berbeda dimungkinkan suatu penyakit diberi makna yang berbeda tidak selalu
sama, karena setiap kelompok mempunyai pandangan subjektif tentang penyakit tersebut yang tidak
sama

3. Hasil penelitian dari Koos tentang perilaku sakit di suatu komunitas di Amerika Serikat, menyatakan
bahwa …

a. dalam kebudayaan orang Amerika “asli” rasa sakit diterima secara tenang dan tabah
b. dalam menghadapi penyakit orang berbahasa Spanyol cenderung menggunakan sistem medis
tradisional
c. dalam kebudayaan orang Amerika keturunan Yahudi dan Italia rasa sakit harus dinyatakan secara
emosional
d. dalam menghadapi simtom tertentu orang dari kelas atas cenderung lebih menyatakan dirinya sakit
daripada orang kelas bawah

Jawaban: D. dalam menghadapi simtom tertentu orang dari kelas atas cenderung lebih menyatakan
dirinya sakit daripada orang kelas bawah. Pernyataan bahwa dalam menghadapi simtom tertentu orang
dari kelas atas cenderung lebih menyatakan dirinya sakit daripada orang kelas bawah dikemukakan oleh
Koos.

4. Unsur yang membedakan kelompok para profesi (petugas kesehatan non-dokter) dengan kelompok
profesi (dokter) adalah bahwa petugas kesehatan nondokter ….. 

a. tidak memiliki otoritas


b. memiliki otonomi profesional
c. perkerjaannya temasuk profesi
d. kurang responsif terhadap pasien
Jawaban : A. tidak memiliki otoritas, karena petugas kesehatan nondokter tidak memiliki otoritas.
- petugas kesehatan nondokter tidak memiliki otonomi pofesional  
‐ petugas kesehatan nondokter pekerjaannya termasuk dalam okupasi bukan profesi  
‐ petugas kesehatan nondokter lebih responsif terhadap pasien

5. Resiko terinfeksi HIV/AIDS antara lain dapat melalui hal-hal berikut ini, kecuali …. 
a. gaya hidup seks bebas
b. pemakaian jarum suntik bersama
c. mencuci tangan bersama penderita HIV/AIDS
d. infeksi janin dalam kandungan orang dengan HIV/AIDS
Jawaban C. mencuci tangan bersama penderita HIV/AIDS, karena mencuci tangan bersama
penderita HIV/AIDS tidak terbukti menularkan HIV/AIDS. 

1. Iatrogenisis klinis mengacu pada penyakit yang timbul sebagai dampak yang tidak diinginkan
dari suatu kegiatan medis. Menurut Ivan illich iatrogenesis mengacu pada penyakit dampak
sampingan tidak diinginkan dari pemberian obat, mal praktek, mengacu pada tindakan medis
yang mengakibatkan penderitaan. Suatu tindakan medis dapat mengakibatkan akibat
sampingan dalam bentuk penyakit tertentu.
2. sistem nilai Yaitu Pokok kajian sosiologi medis tentang sistem nilai terkait dengan adanya
aturan-aturan yang harus dijunjung tinggi di bidang medis.
3. Orang yang secara medis sehat tetapi secara sosial dan psikologis dianggap sakit disebut
HIPOKONDRIK
4. Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Persyaratan
Kesehatan Air untuk Keperluan Higine Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian
Umum
5. Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, tempat praktik
mandiri dokter dan dokter gigi
6. Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
7. Permenkes No 32 Tahun 2013 Ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
8. PEMBAHASAN DEFINISI SANITASI LINGKUNGAN KEADAAN SANITASI DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DI INDONESIA UPAYA DALAM MENANGANI MASALAH SANITASI LINGKUNGAN
a. DEFINISI Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu
perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia
bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan
harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
b. Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembangunan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dan
sebagainya.
c. Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan
lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari
aspek pengobatan. Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian
penyakit yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah. Selain itu anggaran
yang diperlukan untuk preventif juga relative lebih terjangkau daripada melakukan
upaya pengobatan.
d. Keadaan Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan • Air bersih adalah air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air bersih banyak hubungannya dengan pengelolaan
sampah  dialirkan pada saluran sungai  pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya
saluran sungai BANJIR  PENYAKIT.
e. Penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah
dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1) Diare
2) Demam berdarah
3) Disentri
4) Hepatitis A
5) Kolera
6) Tiphus
7) Cacingan dan Malaria
f. Kesehatan Pemukiman Sebenarnya penduduk = potensi. Sebagai pembangunan negara,
sebagai pelaksana, dan objek dari pembangunan. Namun apabila jumlahnya terlampau
banyak dan di sisi lain kualitas SDM itu sendiri tidak memadai untuk menjadi pelaksana
pembangunan, maka hal ini akan menjadi masalah karena penduduk hanya menjadi
objek pembangunan bukan pelaksana  negara harus bekerja lebih untuk menanggung
kehidupan dari penduduknya agar setidaknya dapat merasakan kehidupan yang layak.
g. Namun faktanya masih banyak rakyat Indonesia yang hidup dalam kondisi yang sangat
memprihatinkan. Kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia mengakibatkan
terbatasnya lahan untuk tempat tinggal sehingga hal ini memaksa masyarakat untuk
membentuk suatu pemukiman kumuh. Tentu saja kondisi ini menyebabkan sulitnya
penduduk untuk memperoleh fasilitas kehidupan yang layak.
h. Sampah Pertumbuhan ekonomi  Peningkatan pendapatan  Pertumbuhan kegiatan
produksi dan konsumsi SAMPAH Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik,
akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.
Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara,
pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya
saluran air dan banjir (Sicular 1989).
i. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) Terjadinya peristiwa keracunan dan
penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari
makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan (TPM) khususnya jasaboga,
rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat
kesehatan atau sanitasi lingkungan. Sehingga upaya pengawasan terhadap sanitasi
makanan amat penting untuk menjaga kesehatan konsumen atau masyarakat.
j. Upaya Menangani Masalah Sanitasi Lingkungan • Pengadaan Air Bersih 1. Air Hujan
Penampungan Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan) yang
dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke
penampungan tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat
sumur pompa atau sumur gali untuk umum.
k. Air Sumur Agar air sumur pompa gali tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu
adanya syarat-syarat sebagai berikut : - Harus ada bibir sumur agar bila musim hujan
tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya. - Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari
permukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur. -
Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi
kekeruhan. Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat
yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
l. Pemukiman Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut : • Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan
dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu • Memenuhi
kebutuhan psikologis, yaitu : privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah
m. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
n. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
o. Pengolahan Sampah Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus
memperhatikan faktor-faktor unsur, berikut: • Penimbunan sampah. • Penyimpanan
sampah • Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali • Pengangkutan •
Pembuangan
p. Tempat Umum & Pengolahan Makanan Agar kesehatan masyarakat selalu terjaga perlu
digalakkan gerakan hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat dapat diartikan
sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta
menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat
memberikan efek terhadap kualitas kesehatan.
q. Untuk mencapai sanitasi dan kesehatan lingkungan yang memadai, Bank Dunia juga
akan berpartisipasi dalam pelaksaannya, yaitu dengan melaksanakan berbagai program.
Program tersebut meliputi :
 Memainkan peran sebagai pemimpin global untuk mengadvokasi negara-negara
agar mengalokasikan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target sanitasi
mereka dan menghapuskan praktik BAB sembarangan, yang berdampak pada
40% kalangan termiskin di negara-negara tersebut
 Bekerja sama dengan sektor swasta lokal dan global untuk memperluas upaya
pemenuhan kebutuhan rumahtangga dan masyarakat terhadap produk-produk
dan layanan sanitasi, bergerak dari BAB sembarangan ke jamban sehat menuju
ke pengolahan limbah yang layak
 Bekerja sama dengan negara-negara di mana praktik BAB sembarangan masih
banyak terjadi untuk memastikan bahwa dana bantuan Bank Dunia dan
pengetahuan berbasis-bukti yang dihasilkan mendukung pelaksanaan layanan
sanitasi layak, seperti melalui pemantauan dan penggunaan data secara efektif

9. INDICATOR PREVALENCE adalah jumlah suatu masyarakat yang terkena masalah, semakin
besar maka semakin harus diprioritaskan.
10. Manfaat Education value yaitu
11. THYMISIN ALPHA digunakan sebagai pengobatan kanker
12. Pengertian Rekam Medis
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis
dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan Permenkes Nomor
269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis adalah berkas
berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik
dikelola pemerintah maupun swasta.

Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya
menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran tidak.
Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik
untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan.

Sedangkan menurut Huffman EK, 1992 rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai
siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta
memuat informasi yang cukup untuk menemukenali (mengidentifikasi) pasien, membenarkan
diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.

2. Tujuan Rekam Medis


Tujuan rekam Medis berdasarkan Hatta (1985) terdiri dari beberapa aspek diantaranya aspek
administrasi, legal, finansial, riset, edukasi dan dokumentasi, yang dijelaskan sebagai berikut:
 Aspek administrasi. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena
isinya meyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
 Aspek Medis. Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan /perawatan
yang harus diberikan seorang pasien.
 Aspek Hukum. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan
keadilan.
 Aspek keuangan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya
menyangkut data dan informasi yang dapat digunakan dalam menghitung biaya
pengobatan/tindakan dan perawatan.
 Aspek penelitian. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
 Aspek pendidikan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan/ kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.
 Aspek dokumentasi. Suatu berkas reka medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan sarana pelayanan kesehatan.

3. Fungsi Rekam Medis


Fungsi rekam medis dijelaskan berdasarkan tujuan rekam Medis di atas, yang dijelaskan sebagai
berikut, yaitu sebagai:

 Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;


 Bahan pembuktian dalam perkara humum;
 Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan
 Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan
 Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
Karena fungsi rekam Medis inilah, maka di negara-negara besar atau di negara-negara maju
telah ditentukan satu standar baku pembuatan reka m medis yang mencerminkan kualitas/mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan pada pengguna pelayanan
kesehatan.
4. Manfaat Rekam Medis
Manfaat rekam medis berdasarkan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang
Rekam Medis adalah sebagai berikut:

 Pengobatan. Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk


merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan,
perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien
 Peningkatan Kualitas Pelayanan. Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan
praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan
untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang
optimal.
 Pendidikan dan Penelitian. Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan
kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat
untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang
profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
 Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan
tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien
 Statistik Kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan,
khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk
menentukan jumlah penderita pada penyakit- penyakit tertentu
 Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan alat bukti
tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan
etik.

Anda mungkin juga menyukai