Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

(KEPERAWATAN DASAR I)

Di Susun Oleh :
Veronica Tololiu (16061040)
Fakultas : Keperawatan

Nama Dosen : Ibu. Tinneke Tandipajung,S.Pd,S.Kep,M.Kes


UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON

T.A
2016/2017
Soal !
1. Jelaskan pengertian dari Nutrisi
2.sebutkan & jelaskan factor-factor yang mempengaruhi nutrisi
3.Diagnosa & intervensi keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi
4.Jelaskan pengertian dari Diet
5.Diagnosa & Intervensi keperawatan yang berhubungan dengan kebutuhan cairan & elektrolit
6.Diagnosa & intervensi keperawatan yang berhubungan dengan keamanan & kenyamanan

1. NUTRISI
Pengertian Nutrisi Menurut Beberapa Ahli dan Jenis-jenis Nutrisi) – Nutrisi adalah ikatan kimia
yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral
lebih baik dari parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien
oleh tubuh lebih efisien.
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ
dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital
bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
 Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
 Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
 Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan
nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI

1. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhipola konsu
msi makan,
hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehinggadapat terjadi kesalahan pemenu
han kebutuhan gizi.

2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizitinggi,
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa darah, tempe yang
merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan dalam makanansehari-hari,
karena masyarakat menganggap bahwa mengosumsi tempe dapatmerendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat jugamemengar
uhi status gizi. Misalnaya, di beberapa daerah ,terdapat larangan makanpisang, papaya,
bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik. Ada pula
larangan makan ikan bagi anak-anak,
karena ikan dianggapmengakibatkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein yang
sangat baik bagianak-anak.

4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkankurangnya
variasi makanan, sehigga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisipada re
maja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.

5. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makananbergizi,
membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhioleh status
ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status
ekonomi kurang biasanyakesulitan dalam menyadiakan makanan bergizi. Sebaliknya orang
dengan satus ekonomicukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi

6. Usia
Padausia 0-10 tahun kebutuhan
metabolisme tubuh biasa bertambah dengancepat hal ini sehubungan dengan faktor
pertumbuhan dan perkembangan yang cepatpada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energi basal
relative konstan.

7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di
bandingkan denganwanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita
0,9 kkal/kg BB/jam.

8. Tinggi dan beratbadan


Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakinluas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas,
sehingga kebutuhanmetabolisme basal tubuh juga semakin besar.

9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurag nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.

10. Faktorpsikologisserperti stress danketegangaan


Motivasi individu untuk makan makanan
yangseimbang dan persepsi individutentang merupakan pengaruh yang
kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis.
Susu menyimbolkan kelemahan dan dagingmenyimbolkan kekuatan).

11. Alkoholdanobat
Penggunaan alcohol danobat yang
berlebihan member kontribusi pada defisiensinutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk
alcohol dari pada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastroin testinal. Obat-obatan yang
menekannafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-
obatan jugamenghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di
dalamintenstine.

3. DIAGNOSA & INTERVENSI BERHUBUNGAN DENGAN KEB.NUTRISI


DIAGNOSA
1. Ketidak seimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan
Ketidakmampuan mengingesti Makanan
INTERVENSI
1. Timbang dan catat berat badan Pasien pada jam yang sama setiap hari ·
2. Pantau asupan dan keluaran pasien
3. Berikan sejumlah makanan yang di anjurkan melalui slang waktu untuk menyuplai
kebutuhan nutrisi; a. mulai dengan sejumlah kecil makanan dalam konsentrasi yang
diencerkan.
b. Berikan air dan jus bila diperlukan
4. Timbang dan catat berat badan Pasien pada jam yang sama setiap hari
5. Ajarkan pasien dan anggota keluarga atau pasangan dalam prosedur pemberian makanan
melalui slang. Awasi saat mereka mendemonstrasikan kembali sampai kompetensi tercapai.

DIAGNOSA
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan mual dan muntah.

INTERVENSI
1. Lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien.
2. Anjurkan untuk tidak makan-makanan yang mengandung asam lambung. ·
3. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering ·
4. Anjurkan pasien makan-makanan dalam keadaan hangat ·
5. Lakukan observasi ttv ·
6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi ·
7. Lakukan kolaborasi dengan tim ahli gizi

4.DIET
Diet sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti cara hidup. Sedangkan pengertian diet
menurut istilah yaitu pengaturan pola makan, baik itu menurut ukuran, porsi, dan kandungan gizi
dalam makanan. Karena biasanya saat menjalankan program diet, seseorang akan mengatur pola
makan saat diet, porsi makan setiap hari, serta mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh saat menjalankan program diet.
Selain pengertian diet menurut istilah, ada beberapa pengertian diet lain yang bisa anda ketahui
diantaranya:

1. Pengertian menurut Hartono (2000)


Menurut Hartono pengertian diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan tujuan
tertentu, antara lain seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu
menyembuhkan berbagai macam penyakit.

2. Pengertian diet menurut ahli kedokteran EGC (1994)


Diet adalah kebiasaan yang diperbolehkan dalam hal makanan serta minuman yang dikonsumsi
oleh seseorang dalam setiap harinya.Terutama yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan dan
memasukkan atau mengeluarkan bahan makanan tertentu. (Hartantri, 1998)

3. Pengertian menurut Luxboy (2008)


Menurut Luxboy pengertian diet ialah diet yang seimbang atau diet normal untuk mendapatkan
tubuh sehat terdiri atas semua dari elemen makanan yang diperlukan. Tujuannya untuk mengatur
fungsi tubuh, membangun serta memeliharasel tubuh dibutuhkan protein, mineral, lemak, dan
vitamin.

4. Pengertian diet menurut MangoenPrasodjo (2005)


Diet yang baik adalah diet yang lebih menekankan perubahan pada jenis makanan, jumlah serta
seberapa sering orang makan dan ditambahkan dengan program.

5. Pengertian diet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBHI)


Menurut KBBHI pengertian diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan, dan dilakukan
menurut petunjuk dokter atau pun konsultan.

6. Pengertian diet menurut Budiyanto (2001)


Agar tujuan diet dapat tercapai, dalam diet jumlah asupan serta frekuensi makan juga harus
dikendalikan.

Dari pengertian diet menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian diet adalah sebuah
cara untuk menurunkan berat badan dengan cara mengatur pola makan serta mengatur asupan
nutrisi yang dikonsumsi setiap harinya.
5.DIAGNOSA&INTERVENSI BERHUBUNGAN DENGAN KEB.CAIRAN&ELEKTROLIT

B. DIAGNOSA.
Diagnosa keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme pernafasan,
abnormalitas nilai darah arteri.
2. Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio, ketidakseimbangan
elektrolit.
3. Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
4. Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan anuria, penurunan
kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairan di ekstraseluler.
5. Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan.
6. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema.
7. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema.

C. INTERVENSI.
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit adalah :
1. Atur intake cairan dan elektrolit.
2. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan
memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan.
3. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
4. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.

6.DIAGNOSA&INTERVENSI BERHUBUNGAN DENGAN KEAMANAN&KENYAMANAN

2. DIAGNOSA KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN AMAN


a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma
b) Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
c) Nausea berhubungan dengan terapi, biofisik dan situasional
d) Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
e) Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infvasif, tidak cukup
pengetahuan dalam menghindari paparan patogen.
f) Resiko Trauma berhubungan dengan faktor resiko eksternal yang berasal dari lingkungan
sekitar dan internal yang berasal dari diri sendiri
g) Resiko Injury berhubungan dengan imobilisasi, penekanan sensorik patologi intracranial
dan ketidaksadaran

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Intervensi
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma
- Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
- Berikan informasi tentang nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi
- Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
- Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri
Analgetik Administration (2210)
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik
- Berikan analgetik yang tepat sesuai dengan resep
- Catat reaksi analgetik dan efek buruk yang ditimbulkan
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,dosis,dan frekuensi
2 Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
- Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi,karakteristik,dan onset,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas/beratnya nyeri, faktor-faktor presipitasi
- Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguragi nyeri (relaksasi, distraksi)
- Perhatikan tipe dan sumber nyeri
- Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat atau tidur untuk memfasilitasi manajemen nyeri
Analgetik Administration (2210)
- Cek obat, dosis, frekuensi, pemberian analgesik
- Cek riwayat alergi obat
- Pilih analgetik atau kombinasi yang tepat apabila lebih satu analgetik yang diresepkan
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
3 Nausea berhubungan dengan terapi, biofisik dan Situasional
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan kalori tentang kebutuhan nutisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
Manajemen Cairan (4120)
- Pertahankan intake dan output cairan yang akurat
- Monitor status hidrasi
- Monitor hasil laboratorium berhubungan dengan retensi cairan
- Monitor vital sign
- Monitor intake dan output
- Monitor status hemodinamik
4 Cemas berhubungan dengan perubahan status
- Tenangkan klien
- Berusaha memahami keadaan klien
- Berikan informasi tentang diagnosa,prognosis dan tindakan
- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan
- Gunakan pendekatan dengan sentuhan (permisi) verbalisasi
- Temani klien untuk mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut
- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas dengan cara yang tepat
Peningkatan Koping (5230)
- Hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit
- Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
- Sediakan informasi actual tentang diagnosa,penanganan dan prognosis
- Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi positif untuk mengatasi keterbatasan dan
mengelola gaya hidup atau perubahan peran
5. Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infvasif, tidak cukup
pengetahuan dalam menghindari paparan patogen.

- observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor,
dan fungsiolesa
- kaji temperatur klien tiap 4 jam
- gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
- cuci tangan sebelun dan setelah tindakan keperawatan.
- Gunakan standar precaution dan gunakan sarung tangan selama kontak dengan darah,
membran mukosa yang tidak utuh.
- Kaji kelembaban, tekstur dan turgor kulit dengan hati-hati.
- Pastikan teknik perawatan luka secara tepat
- Dorong pasien untuk istirahat
6. Resiko Trauma berhubungan dengan faktor resiko eksternal yang berasal dari lingkungan
sekitar dan internal yang berasal dari diri sendiri
- sediakan lingkungan yang aman bagi klien
- identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fngsi kognisi
pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
- menghindarkan lingkungan yang berbahaya
- memasang side rail tempat tidur
- menyediakan tempat tidur yang aman dan bersih
- membatasi pengunjung
- memberikan penerangan yang cukup
- menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
- mengontrol lingkungan dari kebisingan
- berikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien atau pengunjung tentang adanya
perubahan status kesehatan dan penyememasang side rail tempat tidur
- menyediakan tempat tidur yang aman dan bersih
- membatasi pengunjung
- memberikan penerangan yang cukup
- menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
- mengontrol lingkungan dari kebisingan
- berikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien atau pengunjung tentang adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
7. Resiko Injury berhubungan dengan imobilisasi, penekanan sensorik patologi intracranial dan
ketidaksadaran
- sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
- identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fngsi kognisi
pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
- menghindarkan lingkungan yang berbahaya
- memasang side rail tempat tidur
- menyediakan tempat tidur yang aman dan bersih
- membatasi pengunjung
- memberikan penerangan yang cukup
- menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
- mengontrol lingkungan dari kebisingan
- berikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien atau pengunjung tentang adanya
perubahan status kesehatan dan penyememasang side rail tempat tidur
- menyediakan tempat tidur yang aman dan bersih
- membatasi pengunjung
- memberikan penerangan yang cukup
- menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
- mengontrol lingkungan dari kebisingan
- berikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien atau pengunjung tentang adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit

Anda mungkin juga menyukai