Anda di halaman 1dari 10

Mengapa harus ada pemilihan umum ketua BEM KMFT UGM untuk masyarakat Teknik ??

Fakultas Teknik terdiri dari 8 jurusan, 8 latar belakang ilmu dengan fokus yang berbeda, perlu adanya upaya pemersatu dan lembaga yang mengaspirasi suara dari warga teknik, merangkul kebutuhan dan dinamika sosial di lingkungan Teknik. Untuk itu perlulah Mengapa harus ada pemilihan umum ketua BEM KMFT UGM untuk masyarakat dipilih ketua BEM KMFT UGM yang diharapkan dapat menjadi jembatan pemersatu dan Teknik ?? perangkul masyarakat dan lembaga yang hidup aktif di Fakultas Teknik UGM

Apakah urgensi hubungan antara ketua Lembaga (KM/HM dan BSO) dan ketua BEM ?
Apakah urgensi hubungan antara ketua Lembaga (KM/HM dan BSO) dan ketua Perlu adanya kesatuan antara lembaga yang hidup aktif di lingkungan Fakultas Teknik BEM ? Kesatuan ini berfungsi untuk mencover aktifitas yang berlangsung di lingkungan UGM.
teknik meliputi kegiatan kemahasiswaan dan mencegah adanya prahara dan kesalahfahaman yang terjadi. untuk itu, perlu adanya forum solidaritas dimana ketua lembaga dan ketua BEM terpilih untuk mewujudkan kondisi tersebut lewat solidaritas Teknik yang dibawa oleh pengurus lembaga (dalam hal ini dibawa langsung oleh ketua lembaga), Ketua BEM terpilih, dam masyarakat Teknik.

Tujuan Pemilihan Umum Fakultas Teknik:


Membawa pemimpin yang memiliki kecakapan untuk merangkul masyarakat FT UGM dan dengan menghidupkan forum Solidaritas, aspirasi serta musyawarah di lingkungan Fakultas Teknik UGM

Bersama ini, kami selaku Tim Komisi Pemilihan Umum Fakultas Teknik UGM akan menjelaskan sistem, garis besar teknis kegiatan, serta peraturan yang akan dilangsungkan dengan harapan masyarakat teknik secara keseluruhan, Lembaga lembaga jurusan (KM/HM) lewat pengurus aktif didalamnya, serta BSO aktif, dapat berperan serta dan aktif mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Rincian detail akan kami paparkan sebagai berikut :

Kegiatan secara umum : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sharing Ketua Lembaga (KM/HM/BSO) Sosialisasi sistem Pemilihan Umum dan Publikasi PraPemilu Registrasi calon Ketua BEM KMFT UGM 2013 Orasi Calon yang lolos verifikasi Musyawarah Lembaga Eksekusi Voting Perhitungan Suara > Terpilih Nama Sosialisai Ketua BEM terpilih

DETAIL
1. Sharing Ketua Lembaga (Hearing) : 1 - 10 November 2013 Tujuan kegiatan : Mendengarkan aspirasi ketua lembaga terkait sistem pemilihan berupa Musyawarah yang diajukan oleh MPM. Bentuk kegiatan : Kegiatan ini berlangsung secara bertahap dan diharapkan lebih intensif. RESUME Kegiatan Bagaimana pendapat masing masing ketua lembaga terhadap penerapan sistem musyawarah untuk pemilihan umum ketua BEM KMFT 2013 ini ? SISTEM yang ditawarkan Musyawarah Diadakan musyawarah / kongres dimana hak suara untuk memilih berada di tangan 39 panelis yang membawa aspirasi KM/HM/BSO. 39 panelis terdiri dari : 10 ketua KM/HM FT UGM atau perwakilan* 20 anggota MPM (independen) 8 Ketua BSO FT UGM atau perwakilan* 1 Ketua BEM KMFT UGM *perwakilan dilakukan pada kondisi yang ditentukan dalam peraturan KPU Voting Sistem yang dilakukan seperti tahun tahun sebelumnya. Eksekusi berupa pencoblosan surat suara oleh masyarakat teknik yang memiliki hak suara sama

TEKNIS

Lembaga (HMTG)
RHYNO SENBYLA SESESEGA

Kecenderungan Musyawarah Voting

RESUME
Sistem musyawarah lebih bisa menjadi representatif KM/HM/BSO Cenderung ke musyawarah sebagai langkah sleksi aktif oleh lembaga kemudian eksekusi untuk divoting, dengan syarat: Adakan orasi mendalam untuk mengetahui profil calon

(HMTI)
GALIH AGUNG PERMADI

(KMTM)
YORDYAN SISTRIYAN TORO

(KMTK)
AKHMAD RAIHAN DARY

(KMTS)
DEVADA ASWIN A

(KMTETI)
ADIENTYA NUR PRIHANTA RA

(KMTF)
Hanan

Usulan : bila calon yang mendaftar hanya 1, bisa mewajibkan perwakilan setiap cluster di teknik untuk mencalonkan 1 orang calon. Bagaimana bila sistem yang diterapkan gabungan?. Yakni berapa calon yang lolos verifikasi saat registrasi akan divoting dahulu, kemudian dimusyawarahkan, atau sebaliknya. Bagus menerapkan sistem musyawarah dengan 39 panelis. Keberatan dengan usulan mencalonkan percluster / jurusan untuk mjd calon ketua bem, karena untuk memimpin butuh niat dan kesungguhan dari dalam diri. Saran : publikasi calon harus kuat. Dari KPU bisa ikut membantu Bila musyawarah sulit mufakat > lakukan voting 39 panelis Saat musyawarah, dibuka untuk umum, semua boleh bertanya, namun tetap hak suara di tangan panelis yang membewa aspirasi lembaga. Sistem apapun tidak masalah, namun teknis pelaksanaanya jelas. Lebih menitikberatkan pada teknis pelaksanaan dilapangan. 1) Pencalonan tidak boleh memaksakan dari setiap lembaga karena tidak semua lembaga mengenal seluk beluk BEM 2) Sistem voting lebih fair 3) Sistem musyawarah bagus, namun belum tentu bisa menjamin semua hadir karena kepentingan berbeda beda. Usulan : adakan orasi di lembaga yang merupakan forum tekanan calon dengan pertanyaan2 yang diajukan oleh pendatang (pengurus KM/HM dan warga), kuatkan publikasi Sistem yang pertama dan benar benar baru dalam penerapan, sehingga teknis harus diperhatikan. Apapun sistem dan teknis pelaksanaanya, harus menghasilkan output berupa kader Ketua BEM yang berkualitas. Untuk mendapatkan kualitas ketua bem yang diinginkan dibuat parameter-parameter yang jelas misalkan berupa point-point kecakapan sebagai pemimpin sehingga akan mengerucut pada ketua bem yang diharapkan. Upaya diskusi dalam pematangan konsep dari dasar, mengenai tujuan awal, tercapainya

(KMTA)
ANGGORO SETIA BUDHI

(KMPWK)
OKI

(KMTG)
MUHAMMA D THORIQ

BSO
(FIAGRA)
EGHA
MUHAMMA D HARISMIN A

aspirasi, kriteria yang diinginkan warga teknik, untuk membentuk bagan pemikiran yang kuat, serta memberi pandangan sistem musyawarah di KMTF. Dan bagaimana komitmen yang dipegang KPU / panitia dalam melaksanakan tugas yang didasarkan pada tujuan utama. Kurang setuju dengan adanya kewajiban mencalonkan dari lembaga. Lebih baik memperbaiki system yang ada yaitu voting dengan melakukan pembenahan pada sosialisasi, publikasi, dan orasi untuk lebih menghidupkan atmosfer pemilihan ketua bem. Dengan harapan warga teknik lebih dapat mengetahui profil dan ketika pemilihan tidak asal menyalurkan suaranya. Mendukung adanya sistem voting dengan catatan perlu dilakukan perbaikan pada sistem voting sebagai contoh perbaikan sosialisasi, publikasi, dan orasi semakin di perkuat. Dengan harapan warga teknik lebih dapat mengetahui profil dan ketika pemilihan tidak asal menyalurkan suaranya. Apabila diharuskan pencalonan anggota dari setiap lembaga untuk dimajukan sebagai ketua BEM akan bersifat membebani. Tidak setuju dengan sistem voting yang setiap lembaga harus mengirimkan untuk menjadi calon ketua bem, dan lebih setuju dengan sistem musyawarah murni dari awal hingga eksekusi akhir menggunakan sistem musyawarah (bangun forum teknik). FIAGRA >> Tidak ada salahnya mencoba system baru seperti musyawarah karena belum pernah dilakukan / dicoba dilingkup teknik, dengan berani mencoba maka akan lebih mengerti hasilnya seperti apa sehingga bias dijadikan pertimbangan untuk tahuntahun berikutnya. EEC >> tidak setuju musyawarah karena pelaksaannya akan sangat berbau dengan unsur subyektifitas tinggi, dan kurang setuju dengan hak suara yang hanya dipegang oleh 39 panelis, selain itu voting akan lebih praktis dan cepat, karena dirasa mengumpulkan orang untuk bermusyawarah di lingkup teknik akan sangat susah.

(EEC)
HENDIANT O PRATAMA S

(PERWAKI LAN)

(CT)
REZHA

CT >> setuju voting karena waktu yang dipersiapkan sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan musyawarah (terlalu mepet), musyawarah diperlukan waktu yang lebih banyak dan direkomendasikan dicoba pada tahun depan dengan persiapan yang lebih matang. KK >> dirasa untuk melakukan musyawarah terlalu mepet dengan pertimbangan anak teknik yang sibuk ketika minggu-minggu akhir sebelum ujian akhir yang akan lebih mementingkan tugas-tugas kuliah daripada ikut forum musyawarah. KMT >> dari diskusi sebelumnya bersama dengan petinggi2 lembaga belum disepakati system musyawarah yang akan dipakai, selain itu dirasa system musyawarah jika diterapkan tahun ini kurang tepat dengan pertimbangan waktu yang terlalu mepet, karakter mahasiswa teknik yang lebih mencintai tugas-tugas kuliah ketimbang mengikuti musyawarah dengan durasi waktu yang tidak sebentar. Dan kecil kemungkinan anak-anak teknik untuk meluangkan waktu mengikuti forum tersebut. Usulan > system musyawarah direkomendasikan pada tahun depan dengan persiapan yang lebih matang dan panitia terbentuk jauh-jauh hari agar perisapannya lebih maksimal. SATUB >> setuju dengan system musyawarah dengan memaksimalkan dalam pekakasanaannya tetapi tidak dapat menggaransi lancarnya acara karena kemungkinan-kemungkian buruk seperti tidak ada kata mufakat, subyektifitas yang besar diteknik terhadap para calonnya nanti. LPKTA >> tidak terganggu dengan deadline tugas-tugas bso karena akan berakhir sebelum hari H pelaksanaan musyawarah. setiap system ada positif negatisnya , negatifnya musyawarah terdapat unsur subyektifitas yang cukup tinggi, ketika jalanya musyawarah yang mempertemukan petinggi-petinggi lemabaga yang akan memungkinkan terjadinya situasi tegang mungkin ada acara intermezzo untuk emncairnkan suasana

KK
YOSUA IAN

(KMT)
IFTOR ILYAS RIZKY

(SATUB)
BASTIAN

(LPKTA)
DODDY

musyawarah yang menegang. Jeleknya voting kualitas calon ketua bem tidak terlihat karena sistemnya yang pemungutan suara dengan minimnya pengetahuan si pencoblos terhadap profil kandidat. KMKT >> secara idealnya system musyawarah bagus untuk diterapkan dengan harapan akan tercipta forum di fakultas teknik yang lebih kuat, ketika ada masalah-masalah yang menyangkut keseluruhan teknik, penyelesaian akan lebih mudah dan cepat. Usulan > perlu dipertimbangkan mengenai ketua bem yang tidak boleh mengikuti KKN / KP , yang jika memungkinkan dapat dilakukan perubahan / amandemen undangundang kenapa tidak? Karena hal itu bergesekan dengan kepentingan akademik sebagai seorang mahasiswa.

(KMKT)
EVAN

2. Sosialisasi sistem Pemilihan Umum dan Publikasi PraPemilu Publikasi sitem pemilu dalam bentuk : 1) Pertemuan ketua lembaga : telah dilaksanakan (15 November 2013) Resume: Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut dalam bentuk tulis berupa penjabaran konsep secara jelas. 2) Penyebaran kuisioner : telah dilakukan Kuisioner digunakan sebagai bahan pertimbangan berupa kriteria dan pandangan masyarakat teknik secara umum mengenai sistem pemilu teknik 3) Penyebaran Poster Teaser Pemilu Teknik 2013 4) Sosialisasi sistem di setiap lembaga 3. Registrasi calon Ketua BEM KMFT UGM 2013 Pendaftaran calon : 18 2 November 2013 (08:00 15:00) Verifikasi berkas : 25 2 November 2013 Penetapan calon lolos verifikasi : 3 November 2013 Tempat : Kesekretariatan MPM FT UGM Teknis : Calon yang akan mendaftar memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan mengumpulkan berkas pendaftaran sesuai peraturan yang telah diterapkan yang dapat diakses di http://www.bemkmftugm.org/ atau page fb kpu di https://www.facebook.com/KPUFTUGM2013 mulai tanggal 18 November 2013

Orasi Calon yang lolos verifikasi Calon yang memenuhi persyaratan dan berkas yang telah diloloskan kemudian masuk dalam tahap orasi. Setiap calon yang lolos wajib melakukan orasi di setiap KM/HM yang ada di Teknik dan orasi di forum BSO teknik dan BEM KMFT (9 lembaga) Jadwal kegiatan setiap lembaga akan diinformasikan ke jurusan masing masing. Teknis Orasi : 1. Sesi penyampaian visi, misi, inovasi dan profil calon sesuai content yang telah ditentukan oleh tim KPU FT UGM 2013 2. Sesi tanya jawab / pertanyaan dengan unsur tekanan mental, ideologi, kecakapan oleh pihak peserta dan calon ketua BEM KMFT 3. Dalam kegiatan orasi terdapat sistem penilaian yang diberikan oleh pengurus harian KM/HM/BSO terkait berupa pemberian bobot nilai sebagai bahan pertimbangan dan nilai lebih yang menjadi representatif lembaga. (lembar dsb akan diinformasikan menyusul) 4. Teknis mendetail akan diinformasikan kemudian hari. Sistem Kampanye Sistem dan mekanisme kampanye berupa publikasi dan sosialisasi calon di media elektronik dan atau nonelektronik dengan tenggat waktu pada tanggal 4-13 November 2013 dengan peraturan dan sanksi pelanggaran yang telah ditentukan oleh tim KPU FTUGM 2013. Musyawarah Lembaga pada tanggal 14 Desember 2013 Tujuan acara : Memilih calon yang memiliki kualifikasi sesuai kondisi yang ada dalam dinamika lingkungan Fakultas Teknik lewat aspirasi dan pembangunan suara dari 39 Panelis musyawarah Sistem terbuka. Partisipan dari ketua lembaga, calon ketua BEM, serta 39 panelis Hak suara di tangan 39 panelis Masyarakat umum boleh berperan aktif dalam jalanya forum musyawarah dsb Teknis : KONDISI 1 Bila terdiri lebih dari 2 calon (misal : 3,4,5 dst) minimal 2 calon, calon akan dieliminasi oleh panelis berdasarkan kualitasnya menjadi 2 calon untuk masuk dalam tahap voting umum masyarakat teknik UGM Mengapa harus dieleminasi terlebih dahulu ? Karena suara voting bersifat kuantitatif, sistem yang akan dipilih untuk melahirkan kader bem berusaha mengcover aspirasi warga teknik dalam voting (kuantitatif) dan forum musyawarah lembaga untuk melahirkan kualitas melalui suara ketua lembaga yang bersifat objektif dengan pertimbangan penilaian masa orasi calon. KONDISI 2 Bil terdiri dari 2 calon yang lolos tahap verifikasi berkas registrasi, maka sistem musyawarah bersifat debat calon yang dibawa oleh 39 panelis

Mengapa harus debat ? Supaya kualitas para calon dapat lebih terkupas dengan pertanyaan, masukan, kritikan, studi kasus yang diajukan panelis maupun peserta bebas sehingga para calon akan lebih terbuka pandangan-pandangannya, serta mendapat wawasan-wawasan baru dalam memimpin teknik nantinya ketika terpilih. KONDISI 3 Bila terdiri dari 1 calon yang lolos tahap verifikasi berkas registrasi, maka sistem orasi DITIADAKAN sebelumnya, dan diadakan musyawarah insidental ketua lembaga (dengan jadwal yang MAJU) untuk menentukan kondisi sistem pemilihan umum yang akan diterapkan. Misal semua panelis menerima calon lolos menjadi ketua BEM dengan kualifikasi yang telah ditentukan dalam forum, maka calon dapat langsung diangkat dan dilantik menjadi ketua BEM dalam kongres Atau Pencalonan dari usulan ketua lembaga untuk meneruskan sistem pemilihan umum melalui sistem majunya calon yang baru yang diangkat / diusulkan melalui forum, dsb (KONDISIONAL FORUM)

Eksekusi VOTING : 16 dan 17 Desember2013 Voting dilakukan setelah terpilih 2 nama calon yang lolos tahap verifikasi ketua lembaga (musyawarah panelis). Dilakukan dengan mekanisme pencoblosan surat suara warga teknik dalam bilik yang ada di masing-masing jurusan dan 1 bilik khusus untuk surat suara khusus lembaga dan independen (ketua lembaga > mewakili lembaga, 2 orang MPM > bersifat independen) yang membawa suara jurusan atau lembaga (berdasar hasil orasi calon disetiap lembaganya, musyawarah lembaga bersangkutan dan musyawarah panelis) dengan pembobotan Penambahan suara (KUOTA) untuk KM/HM : 60 suara ( 20 suara ketua lembaga > representatif lembaga, 40 suara MPM (2 orang perwakilan lembaga) > representatif pihak independent) >> kuota 60 suara lembaga akan berlaku dengan syarat : ketua lembaga & MPM melakukan dialog/musyawarah/diskusi dengan warga jurusanya dengan tanda bukti FORM yang disayaratkan KPU FT-UGM Penambahan suara (KUOTA) untuk BSO dan BEM : 20 suara (20 suara ketua BSO / ketua BEM > representative lembaga >> kuota 20 suara lembaga akan berlaku dengan syarat : ketua lembaga melakukan dialog/musyawarah/diskusi dengan anggota lembaganya dengan tanda bukti FORM yang disyaratkan KPU FT-UGM *suara akan ditambahkan pada saat perhitungan akhir suara voting umum Kenapa ada 2 suara dalam sistem pemilu tahun ini? Yaitu suara warga teknik dan suara lembaga yang ada dilingkungan fakultas teknik? 1. Hal itu dirasa perlu karena budaya apatis warga teknik maupun lembaga (KM/HM/BSO) terhadap pemilu ketua BEM dan pergerakan BEM tiap tahun semakin meningkat.

2.

3.

4. 5.

6.

Apatisme warga teknik dan atau lembaga berimbas pada pemilihan/pencoblosan calon ketua BEM dengan tanpa pertimbangan (profil, track record, kualitas kepemimpinan, dll) bahkan cenderung asal-asalan / asal pilih. Kesadaran bahwa Teknik membutuhkan sosok pemimpin (Ketua BEM) yang berkualitas, yang dapat menampung aspirasi warga teknik dan menjadi simbol pemersatu Teknik yang lebih nyata. Namun dengan poin 2 (asal-asalan) harapan poin 3 semakin sulit diwujudkan. Kesadaran ingin adanya FORUM diteknik yang kuat sehingga ketika terdapat masalah dapat diselesaikan dengan cepat. Jika poin 2 terjadi, hasilnya? Pengurus lembaga (KM/HM/BSO/BEM) dianggap lebih mengerti kondisi teknik dan lebih mengerti karakter calon pemimpin (Ketua BEM) yang dibutuhkan Teknik daripada warga teknik pada umumnya yang dianggap cenderung acuh dan kurang perduli terhadap kondisi sekitar. Berdasarkan poin 5, suara lebih yang dimiliki lembaga (KM/HM/BSO/BEM) diharapkan dapat meng-cover / menggantikan suara warga jurusan/anggota lembaganya yang ketika pencoblosan cenderung asal pilih tanpa pertimbangan, bahkan yang GOLPUT.

Kenapa suaranya berbeda ? KM/HM dengan BSO ? kenapa tidak sama bobot suara dan setara ? apakah itu adil ? Pembedaan pembobotan suara digunakan untuk PENAMBAH suara sehingga pengurus KM/HM (yang nantinya berkecipung langsung dalam koordinasi antar lembaga) dapat menyalurkan suara dengan pengetahuan pembedahan kualitas calon yg telah dilakukan pada saat orasi dan musyawarah panelis KM/HM memiliki jumlah masa yang banyak, serta memiliki badan yang bersifat otonom sehingga suara dan masa lebih besar. Perbandingan antara suara KM/HM : BSO adalah 60:20 karena setiap KM/HM mengcover suara 2 orang anggota MPM (anggota MPM bersifat independen) Dengan sistem ini, Suara lembaga (representatif lembaga) akan menyumbang sekitar 25% dalam pemilihan umum dan suara warga teknik sekitar 75% (diperhitungkan berdasar riwayat pemilihan umum ketua BEM tahun 2012) Perhitungan suara : 17 Desember 2013 Kotak suara tersegel selama masa voting dan perhitungan suara dilakukan pada tanggal 17 Desember secara terbuka, transparan, adil dan jujur. Ketua lembaga diwajibkan untuk datang dan terlibat secara langsung sebagai saksi serta penentu sah / tidaknya surat suara dalam perhitungan. Sistem perhitungan: Suara hasil voting umum akan dihitung perlembaga (Jurusan). Dilanjutkan dengan penambahan suara KM/HM/BSO (lembaga) kepada calon (60 suara). Kemudian dihitung total dan dijumlahkan dengan suara BSO (20 suara untuk masing2 BSO kepada calon yang diunggulkan). Kemudian ditarik nilai total akhir nama yang lolos dengan jumlah suara terbanyak sebagai ketua BEM terpilih.

Sosialisasi ketua BEM terpilih Tujuan : pengenalan ketua BEM terpilih dan penyampaian aspirasi mahasiswa. Menjadi forum gagasan dan sharing bersama membedah problematika yang ada diteknik. Partisipan : ketua lembaga, ketua Bem terpilih, anggota BEM KMFT UGM masyarakat umum Forum terbuka antara ketua lembaga dan masyarakat umum Teknis dan tanggal akan disampaikan lebih lanjut mendatang.

Anda mungkin juga menyukai