Tak cukupkah air mata ini untukmu? Dengan serakah dan nafsumu kau hancurkan sahabat kami Kini ia telah marah Ia telah berontak dan bosan dengan semua ini Ia tak tahu siapa yang melakukan ini semua Hanya kamilah yang merasakan pahit ini Kau hanya memikirkan golonganmu, kaummu, dan keluargamu Namun kau tak pernah berpikir tentang kami, Saudara sebangsa dan setanah air Kulihat banyak orang yang mengumpulkan dana untuk kami, namun dimana? Jutaan, milyaran, bahkan trilyunan ! Dimana itu semua? Mungkinkah pesawat-pesawat yang membawa bantuan buat kami jatuh semua? Sehingga keadaan kami sangat kekurangan di sini Atau mungkin uang itu ada di saku mereka, yang tidak bertanggung jawab Yang tidak pernah iba dengan kepedihan yang kami rasakan Kami hanya ingin dihargai sebagai manusia Sebagai saudara sebangsa dan setanah air Indonesia.
Mentari Selalu di Hatiku
Mentari, engkau bagai dewa pelindung kami Sinarmu merasuk di hati bagai harmoni Dirimu bagai cinta yang bersinar abadi Takkan pernah lelah selimuti jiwa kami Mentari engkaulah intan di langit biru Hiasi awan yang kelabu Engkau ceriakan hariku dipagi yang pilu Dirimu angatkanku tanpa kenal ragu Mentari, engkau beri kami impian Dirimu wujudkan harapan dengan kemuliaan Engkau bangkitkan diriu dengan sejuta iman Agar bersiap di masa depan