Anda di halaman 1dari 32

Tugas ANTIPISKOTIK

Oleh : Lingga Suryakusumah I1A005018

Pembimbing Dr. . Asyikin N!!r" S#.K$. %.AP

S%& Ilmu Ke'!k(eran $i)a &K *nlam + ,S $i)a Sambang Lihum -ambu( Ok(!ber .010

/A/ I P0NDA *L*AN

Antipsikotik adalah antagonis dopamin dan menyekat reseptor dopamin dalam berbagai jaras di otak. Obat antipsikotik baik tipikal maupun atipikal tentunya memiliki efek samping yang perlu diketahui agar pengobatan klinis bisa efisien dan sesuai dengan proporsi dan tentunya agar mencapai target terapi. Untuk itu kita harus mengenali obat antipsikotik ini terlebih dahulu, karena selain manfaatnya, antipsikotik juga mempunyai kerugian yang menyertainya. Antipsikotik merupakan pengobatan yang terbaik untuk penyakit skizofrenia dan penyakit psikotik lainnya. Antipsikotik digunakan secara klinis pada tahun 195 an, ketika !hlorpromazine"!#$%, turunan dari phenotiazine, telah disintetis di #erancis. &alaupun dikembangkan sebagai potensial antihistamin, chlorpromazine memiliki antipsikotik pada pemakaian klinis. !#$ digunakan sebagai model dalam pengembangan antipsikotik , tapi semua generasi pertama "kecuali clozapine% mempunyai efek yang menyebabkan gejala ekstrapiramidal berdasarkan atas property utama, antagonis kuat dari reseptor dopamine '(. )ebagai tambahan property antipsikotik, obat*obat ini memiliki fungsi lain, berdasarkan kemampuan memblok reseptor 'opamin '( "seperti antiemetic dan mengurangi beberapa kelainan gerak yang ditandai dengan adanya gerakan yang berlebih%. Antipsikotik antagonis '( disebut dengan tipikal, "untuk memisahkan dengan clozapine dan obat*obat atipikal baru% yang mengurangi gejala ekstrapiramidal.

/A/ II TIN$A*AN P*STAKA

A. Penger(ian

)ekelompok bermacam*macam obat yang menghambat reseptor dopamine tipe ( "'(% sering disebut sebagai antipsikotik. +ndikasi utama untuk pemakaian obat adalah terapi skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya. ,elas obat antipsikotik adalah termasuk chlorpromazine, thioridazine, fluphenazine dan haloperidol. Antipsikotik digunakan secara klinis ketika !hlorpromazine telah disintetis di #erancis. )atu obat antipsikotik baru yaitu risperidone, telah dikenalkan di Amerika serikat. &alaupun risperidone adalah antagonis reseptor '( yang poten, ia memiliki ciri farmakologis tambahan yang memberikan keuntungan terapeutik dan memperbaiki profil efek samping, dibandingkan dengan antagonis reseptor dopamine yang tersedia sebelumnya. 1 Antipsikotik dan antagonis reseptor dopamine tidak sepenuhnya sama. !lozapine adalah suatu antipsikotik yang efektif tetapi berbeda dengan semua obat karena memiliki akti-itas pada reseptor '( yang kecil. Obat*obat ini dinamakan sebagai neuroleptik dan transkuiliser mayor. +stilah neuroleptik menekankan efek neurologis dan motorik dari sebagian besar obat. #erkembangan senya.a baru, seperti risperidone dan remo/ipine, yang disertai dengan efek neurologis yang sedikit menyebabkan pemakaian istilah neuroleptik menjadi tidak akurat sebagai label keseluruhan senya.a. +stilah transkuiliser mayor secara tidak akurat menekankan bah.a efek primer dari obat adalah untuk mensedasi pasien dan dikacaukan oleh obat yang disebut transkuiliser minor, seperti benzodiasepin. 1 /. Se1arah 0eserpine "serpasil% bukan merupakan antagonis reseptor dopamine, malahan, ia menurunkan cadangan nerurotransmitter amin biogenic prasinaptik, termasuk dopamine. 1amun demikian, reserpinic secara historic merupakan obat antipsikotik efektif pertama. 0eserpine adalah unsur dari semak belukar rau.olfa, yang tumbuh di daerah +ndia, Afrika, dan Amerika )elatan dan telah dicampurkan kedalam campuran obat*obatan tradisional selama berabad*abad. 'i tahun 1921 )en dan 3ose menerbitkan tulisan pertama yang melaoprkan efekti-itas rau.olfa dalam hipertensi dan mania. 'i tahun 1952 unsur aktif,

reserpine, diidentifikasi dan dengan cepat masuk ke dalam pendekatan farmakologis yang terbatas untuk psikosis. 1 !hlorpromazine, suatu deri-ate phenotiazine selanjutnya terbukti merupakan antagonis reseptor dopamine, adalah yang pertama dinamakan antipsikotik klasik atau tipikal yang disintesis pada a.al tahun 195 *an dan memasuki pemakaian klinis yang luas. !hlorpromazine a.alnya digunakan sebagai tambahan anestesi, tetapi dua ahli anestsiologi di #erancis, 4enry 5aborit dan 4uguenard, mengamati adanya psikis yang tidak biasa dari senya.a. 'ua dokter psikiatrik #erancis, 6ean 'elay dan #ierre 'eniker, mencoba obat pada pasien skizofrenik dan melaporkan keberhasilanya di tahun 195(. 'ibandingkan dengan reserpine, chlorpromazine lebih efektif dan memiliki onset yang cepat. 1,( #engenalan klinis chlorpromazine dengan cepat diikuti oleh pengenalan senya.a phenotiazine lain, seperti perpherazine "7rifalon% dan fluphenazine. )elanjutnya, berbagai senya.a antipsikotik yang secara structural berbeda tetapi tidak berbeda secara farmakodinamik dari phenotiazine diperkenalkan dalam praktek klinis. 5aboratorium dari salah satu riset 3elgia khususnya, #aul 6enssen, adalah penyebab diperkenalkannya haloperidol, suatu butyrophenon, pimozide, suatu diphenylbutylpiperidine dan risperidone, suatu benzio/asole. 0isperidone dan remo/ipride mencerminkan adanya usaha yang terus menerus dari klinisi, peneliti, dan perusahaan farmasi untuk mengembangkan obat antipsikotik yang lebih efektif yang memiliki efek samping yang lebih kecil, khususnya efek merugikan neurologis, seperti tardi-e dysinesia, parkinsonisme, distonia dan akathisia. 1,( 3erbeda dengan yang dinamakan antipsikotik tipikal "contohnyua !#$ dan haloperidol%, tiga obat antipsikotik yang paling luas diteliti "clozapine, risperidone,dan remo/ipride% sering dinamakan obat atipikal, .alaupun tidak ada definisi yang disetujui secara umum tentang perbedaan antara antipsikotik tipikal dan atipikal. 1 'iperkenalkannya obat antipsikotik merupakan re-olusi terapi pasien skizofrenia dan pasien psikotik serius. #emakaian antipsikotik tipikal menghasilkan perbaikan klinis yang bermakna pada kira*kira 5 sampai 85 persen pasien psikotik, dan hamper 9 persen pasien psikotik mendapatkan suatu manfaat klinis dari obat. 1 )uatu akibat tambahan dari diperkenalkannya obat antipsikotik akhirnya adalah pemahaman kenyataan bah.a semua obat antipsikotik tipikal bekerja dengan menghambat efek pada reseptor dopamine '(. )ecara spesifik, terdapat kesan korelasi negati-e antara

afinitas obat tersebut terhadap reseptor '2 dan potensi klinisnya. 6adi, haloperidol, yang memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor '(, digunakan secara klinis dalam dosis rendah, tetapi chlorpromazine, yang memilki afinitas rendah terhadap reseptor '(, digunakan dengan dosis tinggi didalam klinis. #engamatan tersebut menyebabkan perkembangan hipotesa dopamine dari skizofrenia. 'iperkenalkannya obat atipikal baru telah terus menerus memberikan data dasar dan klinis yang telah memungkinkan e-olusi stabil dari hipotesis yang hanya melibatkan satu reseptor menjadi hipotesis yang melibatkan interaksi dengan banyak subtype reseptor dopamine "'2 dan '9% dan reseptor neurotransmitter lainnya. 1 Antispikotik atipikal terbaru, seperti klozapin, risperidon, olanzapin, dan ziprasidon, mempunyai efek klinis yang lebih besar daripada antipsikotik kelas lain dengan efek samping ekstrapiramidal akut yang minimal. 1,(,2 #enggunaan utama antipsikotik untuk skizofrenia, sindrom otak organik dengan psikosis. Obat ini juga berguna untuk pasien yang mengalami ansietas berat dan menyalahgunakan obat atau alkohol karena benzodiazepin dikontraindikasikan bagi mereka. 1 2. In'ikasi Penggunaan :ejala sasaran "target syndrome% ; SIND,O% PSIKOSIS 3utir*butir diagnostik Sindrom Psikosis 9

4endaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas "reality testing ability%, bermanifestasi dalam gejala; kesadaran diri "awareness% yang terganggu, daya nilai norma sosial "judgment% terganggu, dn daya tilikan diri "insight% terganggu.

4endaya berat dalam fungsi*fungsi mental, bermanifestasi dalam gejala #O)+7+<; gangguan asosiasi pikiran "inkoherensi%, isi pikaran yang tidak .ajar ".aham%, gangguan persepsi "halusinasi%, gangguan perasaan "tidak sesuai dengan situasi%, perilaku yang aneh atau tidak dapat terkendali "disorganized%, dan gejala 1=:A7+<; gangguan perasaan "afek tumpul, respon emosi minimal%, gangguan hubungan sosial "menarik diri, pasif, apatis%, gangguan prosses berfikir "lambat, terhambat%, isi pikiran yang stereotip dan tidak ada inisiatif, perilaku yang sangat terbatas dan cenderung menyendiri "abulia%.

4endaya berat dalam fungsi kehidupan sehari*hari, bermanisfestasi dalam gejala; tidak mampu bekerja, menjalin hubugan sosial, dan melakukan kegiatan rutin.

D. $enis3$enis An(i#sik!(ik

ANTIPSIKOTIK -0N0,ASI P0,TA%A 4AP- I5 Obat antipsikotik yang ada di pasaran saat ini, dapat di kelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu antipsikotik generasi pertama "A#: +% dan antipsikotik generasi kedua "A#: ++%. Antipsikotik generasi pertama mempunyai cara kerja dengan memblok reseptor '( khususnya di mesolimbik dopamine path.ays, oleh karena itu sering disebut juga dengan Antagonist 0eseptor 'opamin "A0'% atau antipsikotik kon-ensional atau tipikal.9 ,erja dari A#: + menurunkan hiperakti-itas dopamin di jalur mesolimbik sehingga menyebabkan gejala positif menurun tetapi ternyata A#: + tidak hanya memblok reseptor '( di mesolimbik tetapi juga memblok reseptor '( di tempat lain seperti di jalur mesokortikal, nigrostriatal, dan tuberoinfundibular. Apabila A#: + memblok reseptor '( di jalur mesokortikal dapat memperberat gejala negatif dan kognitif disebabkan penurunan dopamin di jalur tersebut. blokade reseptor '( di nigrostriatal secara kronik dengan menggunakan A#: + menyebabkan gangguan pergerakan hiperkinetik "tardive dyskinesia%. 3lokade reseptor '( di tuberoinfundibular menyebabkan peningkatan kadar prolaktin sehingga dapat menyebabkan disfungsi seksual dan peningkatan berat badan.9 A#: + mempunyai peranan yang cepat dalam menurunkan gejala positif seperti halusinasi dan .aham, tetapi juga menyebabkan kekambuhan setelah penghentian pemberian A#: +. 9 ,erugian pemberian A#: +; 9
1. >udah terjadi =#) dan tardive dyskinesia

(. >emperburuk gejala negatif dan kognitif


3. #eningkatan kadar prolaktin

9. )ering menyebabkan terjadinya kekambuhan ,euntungan pemberian A#: + adalah jarang menyebabkan terjadinya )indrom 1euroleptik >alignant ")1>% dan cepat menurunkan gejala negatif.9

A#: + dapat dibagi berdasarkan potensi dan rumus kimia. #embagian berdasarkan potensi adalah potensi tinggi, sedang, dan rendah. )edangkan pembagian berdasarkan rumus kimia adalah phenotiazine dan non*phenotiazine.9 #otensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 1 mg. A#: + potensi tinggi diantaranya adalah haloperidol, fluphenazine, trifluoperazine dan thiothi/ine. #otensi anti dopaminergik tinggi, kemungkinan efek samping tinggi seperti distonia, akatisia, dan parkinsonisme. #engaruhnya terhadap tekanan darah rendah.9 #otensi sedang bila dosis A#: + yang digunakan antara 1 * 5 mg. A#: + potensi sedang diantaranya perphenazine, lo/apine dan molindone. 'igunakan untuk penderita yang sulit terhadap toleransi efek samping A#: + potensi tinggi dan potensi rendah.9 #otensi rendah bila dosis A#: + yang digunakan lebih dari 5 mg. A#: + potensi rendah diantaranya adalah clorpromazine, thiridazine, dan mesoridazine. >empunyai efek samping sedasi, hipotensi ortostatik, lethargi dan gejala antikolinergik meningkat berupa mulut kering retensi urine, pandangan kabur dan konstipasi.9 #embagian A#: + bedasarkan rumus kimia; 5 1. #henotiazine 0antai Aliphatic; !lorpromazine 0antai #iperazine; #erphenazine, 7rifluoperazine, <luphenazine. 0antai #iperidine; 7hioridazine

(. 3utyrophenoone; 4aloperidol 2. 'iphenyl*butyl*piperidine; #imozide 2LO,P,O%A6IN0 4Larga7(il" Pr!ma7(il" 2e#e8e(5 !lorpromazine "!#$% adalah (*klor*1*"dimetil*aminopropil%*fenotiazin. 'eri-at fenotiazin lain di dapat dengan cara substitusi pada tempat ( dan 1 inti fenotiazin.? &armak!'inamik: !#$ berefek farmakodinamik sangat luas. Largactil diambil dari kata large action.?

&a(mak!kine(ik: pada umumnya semua fenotiazin di absorpsi baik bila diberikan per oral maupun parenteral. #enyebaran luas ke semua jaringan dengan kadar tertinggi di paru*paru, hati, kelenjar suprarenal dan limpa. )ebgaian fenotiazin mengalami hidroksilasi dan konjugasi, sebagian lagi diubah menjadi sulfoksid yang kemduian dieksresi bersama feses dan urin. )etelah pemberian !#$ dosis besar, maka masih ditemukan eksresi !#$ atau metabolitnya selama ?*1( bulan.5 In'ikasi 4!ba( ini 'a#a( 'i #akai5 #a'a: ?,8,@ * )kizofrenia dengan gejala agitasi, ansietas, tegang, bingung, insomnia, .aham, halusinasiA * * * *
*

#sikosis manik*depresifA :angguan kepribadian #sikosis in-olusional #sikosis pada anak 'alam dosis rendah dapat digunakan untuk mual, muntah maupun cegukan atau gangguan non psikosis dengan gejala agitasi tegang, gelisah, cemas dan insomnia.

D!sis: ?,8, * * * 'osis permulaan (5*1 mgBhari mgBhari *9

'osis ditingkatkan sampai 2

3ila gejala belum hilang dosis dapat ditingkatkan perlahan*lahan hingga ? mgBhari.

2ara #emberian : ?,8 * diberikan per*oral dengan dosis terbagi. * untuk efek cepat dapat diberikan per injeksi "im% dengan penderita dalam posisi berbaring "untuk mencegah timbulnya orthostatic hipotension yang sering terjadi%. 09ek sam#ing : ?,8,@ * * 5esu dan ngantuk. 4ipotensi ortostatik.

>ulut kering, hidung tersumbat, konstipasi dan amenore pada .anita

K!n(ra in'ikasi : ?,8,@


* *

,lorpromazine tidak boleh diberikan pada keadaan*keadaan ; ,oma. ,eracunan alkohol, barbiturat dan narkotika. 4ipersensitif "allergik%.

* *

T,I&L*OP0,A6IN0 4S(ela8ine" S(el!si5 In'ikasi : 8 * )kizofrenia. * #sikosis paranoid "gangguan .aham menetap%. * #sikosis manik*depresif. * gangguan tingkah laku pada 0etardasi >ental. D!sis : 8 * dosis a.al ( C 2 / (,5 mg. mg. * dosis pemeliharaan 2 / 5 C 1 09ek sam#ing : 8
*

1gantuk, pusing lemas. :angguan ekstra piramidalis. Occulogyric crisis. 4iperefleksi. ,ejang*kejang grandmal.

* * * *

K!n(ra in'ikasi : 8 * * * * * 'epresi ))#. ,oma. :angguan li-er. 'yscrasia darah. 4ipersensitif.

&L*P 0NA6IN0 Untuk kasus*kasus akut diberikan <lupenazine 4!l "anatensol% dalam bentuk tablet dan injeksi. 9 'osis ; * (,5 C 1 mg B hari dengan dosis terbagi. * 3ila diperlukan dosis dapat dinaikkan sp ( mg B hari. Untuk kasus*kasus kronis diberikan <lupenazine decanoat "flupenazine dilarutkan dalam minyak%, sebagai long acting anti psychotic "berefek panjang% *** >odecate injeksi"(5 mg B amp%. 9 D!sis : 9,8 * a.al ; 1(,5 mg B ( minggu. * bila efek samping ringanBtidak ada, ditingkatkan (5 mg B 2 C ? minggu. 09ek sam#ing : 9,8,@ * * * * 7ersering gangguan estra piramidalis. 7ardi-e diskinesia persistent. 1gantuk. >impi( aneh.

K!n(ra in'ikasi : 9,8,@ * * hipersensitif. 'epresi ))# berat.

P0,P 0NA6IN0 4Tri9al!n5 In'ikasi : 8 * * :ejala positif )kizofrenia. 'alam dosis rendah digunakan untuk nausea, -omitus dan cegukan.

D!sis : 8 * 2 / 9 * @ mg B hari. 09ek sam#ing : 8 * )ering timbul gangguan ekstra piramidalis.

:angguan endokrin, seperti ; laktasi meningkat, gnekomasti, menstruasi terganggu, sukar eyakulasi.

K!n(ra in'ikasi : 8 * * * * * hipersensitif. ,oma. 'epresi berat. :angguan li-er. :angguan darah.

T IO,IDA6IN0 In'ikasi : 8 * * :ejala positif )kizofrenia. 'epresi dengan agitasi, ansietas dan afek hipotim.

D!sis : 8 * * A.al "initial% ; 2 / 5 C 1 mg B hari. C@ mg B hari. #emeliharaan "maintenance% ; (

09ek sam#ing : 8 * * sedasi, mulut kering, gangguan akomodasi, -ertigo, hipotensi ortostatik. 6arang timbul ganguan ekstra piramidalis.

K!n(ra in'ikasi : 8
*

,oma. 'epresi ))# berat. 'iskrasia darh. 4ipersensitif.

* * *

ALOP0,IDOL 4aloperidol mempunyai afinitas yang kuat pada reseptor '(, lebih lemah antagonis reseptor kolinergik dan histamin. ,adar puncak plasma 4aloperidol dalam .aktu (*? jam setelah pemberian oral dan dalam .aktu ( menit setelah pemberian intramuskular. &aktu

paruhnya antara 1 *1( jam. 'iekskresi dengan cepat melalui urine dan tinja dan berakhir dalam 1 minggu setelah pemberian. 9 )ecara farmakologi, struktur haloperidol berbeda dengan fenotiazin, tetapi butirofenon memperlihatkan banyak sifat farmakologi fenotiazin. #ada orang normal, efek haloperidol mirip fenotiazin piperazin. 4aloperidol memperlihatkan antipsikotik yang kuat dan efektif untuk fase mania penyakit manik deprsif dan skizofrenia. =fek fenotiazin piperazin dan butirofenon berbeda secara kuantitatif keran butirofenon selain menghambat efek dopamin, juga meningkatkan turn over rate nya. ? )ecara farmakokinetik, haloperidol cepat diserap dari saluran cerna. ,adar puncaknya dalam plasma tercapai dalam .aktu (*? jam sejak menelan obat, menetap sampai 8( jam dan masih dapat ditemukan dalam plasma sampai berminggu*minggu. Obat ini ditimbun dalam hati dan kira*kira 1D dari dosis yang diberikan diekskresi melalui empedu. =ksresi haloperidol lambat melalui ginjal, kira*kira 9 D obat dikeluarkan selama 5 hari sesudah pemberian dosis tunggal. ? 'osis 4aloperidol dapat dimulai dari 1 atau ( mg dengan pemberian ( atau 2 kali per hari, kemudian peningkatan dosis disesuaikan dengan gejala yang belum terkontrol, beberapa kepustakaan mengatakan dosis per hari yang efektif antara 5*( mg. #ada pasien dengan efek samping mininal dan belum tercapai respon terapi, dosis obat dapat ditingkatkan sampai dosis 2 *9 mg per hari. )etelah pemberian a.al perlu dilakukan monitoring efikasi klinis, sedasi atau efek samping lainnya yang mungkin timbul sehingga dapat dilakukan penyesuaian dosis atau penggantian dengan antipsikotik lain. 9 #ada anak*anak atau usia lanjut dosis dapat diturunkan dan dapat dimulai dengan ,5* 1,5 mg per hari dengan pemberian ( atau 2 kali perhari. 9 4aloperidol decanoate "injeksi long acting% setelah disuntikan dilepas secara lambat ke dalam pembuluh darah, sehingga pemberiannya tiap 2*9 minggu perkali, karena .aktu paruhnya panjang. 9 ,ontraindikasi pemberian 4aloperidol adalah pasien dalam keadaan koma, depresi ))# yang disebabkan alkohol atau obat lain, sindrom parkinson, usia lanjut dengan Parkinson Like Symptomps, .anita menyusui dan sesitif terhadap 4aloperidol. (,9,?,8,@ +nteraksi 4aloperidol akan menghambat metabolisme antidepresan trisiklik, dapat mengganggu efek antiparkinson dan le-odopa, tekanan intra okuler bola mata dapat terjadi apabila diberikan bersama dengan antikolinergik. >etabolisme 4aloperidol meningkat bila diberikan bersama dengan carbamazepine. 9

=fek samping yang paling sering adalah efek ekstrapirmidalis "=#)% seperti parkinson like symptomps, akatisia, diskinesia, distonia, hyperreflexia, rigiditas, opistotonus, dan kadang*kadanga krisi okulogirik. =fek samping yang lain adalah tardive dyskinesia pada pemakaian haloperidol yang lama atau penghentian haloperidol tiba*tiba. =fek samping lain yang ringan seperti sedasi dan autonomik. #emberian haloperidol dalam .aktu lama dapat terjadi peningkatan berat badan dan penurunan fungsi kognitif. 9,? PI%O6ID0 4Ora#5 In'ikasi : 5 * :angguan skizofrenia kronik untuk memperbaiki sosialisasi.

D!sis : ( C @ mg B hari. 09ek sam#ing : 8 * 6arang timbul gangguan ekstra piramidalis pada dosis terapeutik.

K!n(ra in'ikasi : 8
*

,oma. 4ipersensitif. 'epresi endogen. #enyakit parkinson. Obat antipsikotik tipikal biasanya menyebabkan gejala ekstrapiramidalis ")indrom

* * *

#arkinsonisme%; (,5,9 * tremor "pada ektremitas dan lidah%. * kaku kuduk. * hiper sali-asi. * rigiditas. * jalan seperti robot, karena kaku otot tungkai. * ekspresi muka monoton "muka topeng%, karena kaku otot .ajah. * bicara pelo. 3ila terjadi :angguan ekstra piramidalis "sindroma parkinsonisme%, maka pemberian obat distop dan diganti dengan obat lain atau dosis obat diturunkan. 3ila obat obat pengganti

tidak tersedia atau obat tersebut sangat diperlukan, maka untuk menghilangkan sindroma parkinsonisme diberikan obat*obat anti sindroma parkinsonisme. Obat*obat anti )indrom #arkinsonisme; 9 1. 7riheksifenidil 'iberikan per*oral dengan dosis (. 'ipenhidramin "benadryl% 'apat diberikan per*oral atau per*enteral dengan dosis 5 C 1 2. )ulfas atropin dapat diberikan per*oral atau per*enteral tablet ,5 mg A 2 / 1 injeksi ,(5 mgBamp. A 2 / 1 amp. 9. 3enzodiazepin. Obat*obat A#: + yang masih sering digunakan adalah 4aloperidol, <luphenazine, 7rifluoperazine dan !lorpromazine. !ara pemberian A#: + dapat secara per oral, injeksi short acting maupun injeksi long acting "depot%. +njeksi shot acting pemberiannya secara intramuscular "+>%, biasanya digunakan untuk pasien yang agitasi atau menolak minum obat.efek klinis cepat diperoleh setelah pemberian. 9 ANTIPSIKOTIK -0N0,ASI K0D*A 4AP- II5 A#: ++ sering disebut juga sebagai )erotonin 'opamin Antagosis ")'A% atau antipsikotik atipikal. A#: ++ mempunyai mekanisme kerja melalui interaksi anatar serotonin dan dopamin pada ke 9 jalur dopamin di otak. 4al ini yang menyebabkan efek samping =#) lebih rendah dan sanagat efektif untuk mengatasi gejala negatif. #erbedaan antara A#: + dan A#: ++ adalah A#: + hanya dapat memblok reseptor '( sedangkan A#: ++ memblok secara bersamaan reseptor serotonin "547(A% dan reseptor dopamin "'(%. A#: yang dikenal saat ini adalah clozapine, risperidone, olanzapine, Euetiapine, zotepine, ziprasidone, aripiprazole. )aat ini antipsikotik ziprasidone belum tersedia di +ndonesia. (,9 ,erja obat antipsikotik generasi kedua pada dopamin pathways; 9
1. >esokortikal Pathways

2 / ( C 9 mg B hari. mg B hari.

Antagonis 547(A tidak hanya akan menyababkan berkurangnya blokade terhadap antagonis '( tetapi juga menyababkan terjadinya akti-itas dopamin pathways

sehingga terjadi keseimbangan antara keseimbangan antara serotonin dan dopamin. A#: ++ lebih berpengaruh banyak dalam memblok reseptor 547(A dengan demikian meningkatkan pelepasan dopamin dan dopamin yand dilepas menang daripada yang dihambat di jalur mesokortikal. 4al ini menyebabkan berkurangnya gejala negatif maka tidak terjadi lagi penurunan dopamin di jalur mesokortikal dan gejala negatif yang ada dapat diperbaiki. A#: ++ dapat memperbaiki gejala negatif jauh lebih baik dibandingkan A#: + karena di jalur mesokortikal reseptor 547(A jumlahnya lebih banyak dari reseptor '(, dan A#: ++ lebih banyak berkaitan dan memblok reseptor 547(A dan sedikti memblok reseptor '( akibatnya dopamin yang di lepas jumlahnya lebih banyak, karena itu defisit dopamin di jalur mesokrtikal berkurang sehingga menyebabkan perbaikan gejala negatif skizofrenia.

2. >esolimbik Pathways

A#: ++ di jalur mesolimbik, antagonis 547(A gagal untuk mengalahkan antagonis '( di jalur tersebut. jadi antagonsis 547(A tidak dapat mempengaruhi blokade reseptor '( di mesolimbik, sehingga blokade reseptor '( menang. 4al ini yang menyababkan A#: ++ dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia. #ada keadaan normal serotonin akan menghambat pelepasan dari dopamin.
3. 7uberoinfundibular Pathways

A#: ++ di jalur tuberoinfundibular, antagonis reseptor 547(A dapat mengalahkan antagonis reseptor '(. 4ubungan antara neurotransmiter serotonin dan dopamin sifatnya antagonis dan resiprokal dalam kontrol sekresi prolaktin dari hipofise. 'opamin akan menghambat pengelepasan prolaktin, sedangkan serotonin menigkatkan pelepasan prolaktin. #emberian A#: ++ dalam dosis terapi akan menghambat reseptor 547(A sehingga menyebabkan pelepasan dopamin menigkat. +ni mengakibatkan pelepasan prolaktin menurun sehingga tidak terjadi hiperprolaktinemia.
4. 1igrostriatal Pathways

A#: ++ dalam klinis praktis, memiliki empat keuntungan, yaitu; 9

1. A#: ++ menyebabkan =#) jauh lebih kecil dibandingkan A#: +, umunya pada dosis terapi sangat jarang terjadi =#). (. A#: ++ dapat mengurangi gejala negatif dari skzofrenia dan tidak memperburuk gejala negatif seperti yang terjadi pada pemberian A#: ++. 2. A#: ++ menurunkan gejalan afektif dari skizofrenia dan sering digunakan untuk pengobatan depresi dan gangguan bipolar yang resisten. 9. A#: ++ menurunkan gejala kognitif pada pasien skizofrenia dan penyakit Alzheimer.

Antipsikotik generasi kedua yang digunakan sebagai; 9 First line; 0isperidone, Olanzapine, Fuetiapine, $iprasidone, Aripiprazole Second line; !lozapine. Obat antipsikotik yang sering digunakan ada (1 jenis yaitu 15 jenis berasal dari A#: + dan ? jenis berasal dari A#: ++. ,euntungan yang didapatkan dari pemakaian A#: ++ selain efek samping yang minimal juga dapat memperbaiki gejala negatif, kognitif dan mood sehingga mengurangi ketidaknyamanan dan ketidakpatuhan pasien akibat pemakian obat antipsikotik. 9 #emakaian A#: ++ dapat meningkatkan angka remisi dan menigkatkan kualitas hidup penderita skizofrenia karena dapat mengembalikan fungsinya dalam masyarakat. ,ualitas hidup seseorang yang menurun dapat dinilai dari aspek occupational dysfunction, social dysfunction, instrumental skills deficits, self-care, dan independent living. 9

2LO6APIN0 >erupakan A#: ++ yang pertama dikenal, kurang menyebabkan timbulnya =#), tidak menyebabkan terjadinya tardice dyskinesia dan tidak terjadi peningkatan dari prolaktin. !lozapine merupakan gold standard pada pasien yang telah resisten dengan obat antipsikotik lainnya. #rofil farmakoligiknya atipikal bila dibandingkan dengan antipsikotik lain. 'ibandingkan terhadap psikotropik yang lain, clozapine menunjukkan efek dopaminergik rendah, tetapi dapat mempengaruhi fungsi saraf dopamin pada sistem mesolimbik* mesokortikal otak, yang berhubungan dengan fungsi emosional dan mental yang lebih tinggi,

yang berbeda dari dopamin neuron di daerah nigrostriatal "darah gerak% dan tuberoinfundibular "daerah neruendokrin%. 9 !lozapine efektif untuk menggontrol gejala*gejala psikosis dan skizofrenia baik yang positif "iritabilitias% maupun yang negatif "social disinterest dan incompetence, personal neatness%. =fek yang bermanfaat terlihat dalam .aktu ( minggu, diikuti perbaikan secara bertahap pada minggu*minggu berikutnya. Obat ini berguna untuk pasien yang refrakter dan terganggu berat selam pengobatan. )elain itu, karena resiko efek samping =#) yang sangat rendah, obat ini cocok untuk pasien yang menunjukkan gejala =#) yang berat bila diberikan antipsikosis yang lain. 1amun, karena clozapin memiliki efek resiko agranulositosis yang lebih tinggi dibandingkan antipsikosis yag lain, maka pengunaannya di batasi hanya pada pasien yang resisten atau tidak dapat mentoleransi antipsikosis lain. #asien yang diberi clozapine perlu di pantau sel darah putihnya setiap minggu. 9,?,1 )ecara farmakokinetik, clozapine di absorpsi secara cepat dan sempurna pada pemberian per oral. ,adar puncak plasma tercapai pada kira*kira 1,? jam setelah pemberian obat. !lozapine secara ekstensif diikat protein plasma "G95D%, obat ini di metabolisme hampir sempurna sebelum dieksresi le.at urin dan tinja "2 D melaui kantong empedu dan 5 D melaui urine%, dengan .aktu paruh rata*rata 11,@ jam sehingga pemberiannya dianjurkan ( kali dalam sehari.
?

'istribusi dari clozapine dibandingkan obat antipsikotik

lainnya lebih rendah. Umunya afinitas dari clozapine rendah pada reseptor '( dan tinggi pada reseptor 547(A sehingga cenderung rendah untuk menyebabkan terjadinya efek samping =#). #ada reseptor '9 afinitasnya lebig tinggi 1 kali lipat dibandingkan antipsikotik lainnya, dimana reseptor '9 terdapat pada daerah korteks dan sedikit pada daerah srtiatal. 4al ini lah yang membedakan clozapine dengan A#: +. 9 D!sis : 9,8 * * * * 4ari 1 ; 1 C ( / 1(,5 mg. 3erikutnya ditingkatkan (5 C 5 mg B hari sp 2 terbagi. 'osis maksimal ? mg B hari. mg )ediaan yang ada di pasaran tablet (5 mg dan 1 C 95 mg B hari dengan pemberian

09ek sam#ing : 9,8 * * granulositopeni, agranulositosis, trombositopeni, eosinofilia, leukositosis, leukemia. 1gantuk, lesu, lemah, tidur, sakit kepala, bingung, gelisah, agitasi, delirium.

* *

>ulut kering atau hipersali-asi, penglihata kabur, takikardi, postural hipotensi, hipertensi. 'sb.

K!n(ra in'ikasi : 9,8 * * * * * * * * * * Ada ri.ayat toksikBhipersensitif. :angguan fungsi )umsum tulang. =pilepsi yang tidak terkontrol. #sikosis alkoholik dan psikosis toksik lainnya. +ntoksikasi obat. ,oma. ,ollaps sirkulasi. 'epresi ))#. :anguan jantung dan ginjal berat. :angguan li-er.

,ISP0,IDON0 0isperidone merupakan obat A#: ++ yang kedua diterima oleh <'A "Food and !dministration% sebagai antipsikotik setelah clozapine. 0umus kimianya rug

adalah

benziso/azole deri-ati-e. Absorpsi risperidone di usus tidak di pengaruhi oleh makanan dan efek terapeutik nya terjadi dalam dosis rendah, pada dosis tinggi dapat terjadi =#). #emakaian risperidone yang teratur dapat mencegah terjadinya kekambuhan dan menurunkan jumlah dan lama pera.atan sehingga baik digunakan dalam dosis pemeliharaan. #emakaian riperidone masih diizinkan dalam dosis sedang, setelah pemberian A#: + dengan dosis yang kecil dihentikan, misalnya pada pasien usia lanjut dengan psikosis, agitasi, gangguan perilaku yang di hubungkan dengan demensia. 9 0isperidone dapat memperbaiki skizofrenia yang gagal di terapi dengan A#: + tetapi hasil pengobatannya tidak sebaik clozapine. Obat ini juga dapat memperbaiki fungsi kognitif tidak hanya pada skizofrenia tetapi juga pada penderita demensia misalnya demensia Alzheimer. 9

>etabolisme risperidone sebagian besar terjadi di hati oleh enzim !H# ('? menjadi 9*hydroxyrisperidone dan sebagian kecil oleh enzim !H# 2A9. "ydroxyrisperiodne mempunyai potensi afinitas terhadap reseptor dopamin yang setara dengan risperidone. =ksresi terutama melalui urin. >etabolisme risperiodne dihambat oleh antidepresan fluo/etine dan paro/etine, karena antidepresan ini menghambat kerja dari enzim !H# ('? dan !H# 2A9 sehingga pada pemberian bersama antidepresan ini, maka dosis risperidone harus dikurangi untuk meminimalkan timbulnya efek samping dan toksik. >etabolisme obat ini dipercepat bila diberikan bersamaan carbamazepin, karena menginduksi !H# 2A9 sehingga perlu peningkatan dosis risperidone pada pemberiaan bersama carbamazepin disebabkan konsentrasi risperidone di dalam plasma rendah. 9 In'ikasi : 9,8 * * )kizofrenia akut dan kronik dengan gejala positif dan negatif. :ejala afektif pada skizofrenia "skizoafektif%.

D!sis : 9,8 * * *
*

4ari 1 ; 1 mg, hari ( ; (mg, hari 2 ; 2 mg. 'osis optimal * 9 mg B hari dengan ( / pemberian. #ada orang tua, gangguan li-er atau ginjal dimulai dengan ,5 mg, ditingkatkan sp 1 C ( mg dengan ( / pemberian. Umunya perbaikan mulai terlihat dalam @ minggu dari pengobatan a.al, jika belum terlihat respon perlu penilaian ulang. ,adar puncak plasma dicapai dalam .aktu 1*( jam setelah pemberian oral.

09ek sam#ing: 9,8 * * * * * * * * =#) #eningkatan prolaktin "ditandai dengan gangguan menstruasi, galaktorea, disfungsi seksual% )indroma neuroleptik malignan #eningkatan berat badan )edasi #using ,onstipasi 7akikardi

OLAN6APIN0 >erupakan deri-at dari clozapine dan dikelompokkan dalam golongan 7hienobenzodiazepine. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. #lasma puncak olanzapine dicapai dalam .aktu 5*? jam setalah pemberian oral, sedangkan pada pemberian intramuskular dapat dicapai setelah 15*95 menit dengn .aktu paruh 2 jam "antara (1*59 jam% sehingga pemberian cukup 1 kali sehari. 9 Olanzapine merupaka antagonis monoaminergik selektif yang mempunyai afinitas yang kuat terhadap reseptor dopamin "'1*'9%, serotonin "547(AB(c%, 4istamin "41% dan I1 adrenergik. Afinitas sedang dengan reseptor kolinergik muskarinik ">1*5% dan serotonin "5472%. 3erikatan lemah dengan reseptor :A3AA, benzodiazepin dan J*adrenergik. >etabolisme olanzapine di sitokrom #95 !H# 1A( dan ('?. >etabolisme akan meningkat pada penderita yang merokok dan menurun bila diberikan bersama dengan antidepresan flu-o/amine atau antibiotik ciproflo/acin. Afinitas lemah pada sitokrom #95 hati sehingga pengaruhnya terhadap metabolisme obat lain rendah dan pengaruh obat lain minimal terhadap konsentrasi olanzapine. 9 =liminasi .aktu paruh dari olanzapine memanjang pada penderita usia lanjut. #leareance 2 D lebih rendah pada .anita dibanding pria, hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan efekti-itas dan efek samping anatar .anita dan pria. )ehingga perlu modifikasi dosis yang lebih rendah pada .anita. #leareance olanzapine meningkat sekitar 9 D pada perokok dibandingkan yang tidak merokok, sehingga perlu penyesuaian dosis yang lebih tinggi pada penderita yang merokok. 9 In'ikasi : 9,8 * * * )izofrenia atau psikosis lain dengan gejala positi-e dan negatif. =pisode manik moderat dan se-ere. #encegahan kekambuhan gangguan bipoler.

D!sis : 9,8 *
* *

Untuk skizofrenia mulai dengan dosis 1 mg 1 / sehari. Untuk episode manik mulai dengan dosis 15 mg 1 / sehari. Untuk pecegahan kekambuhan gangguan bipolar 1 mg B hari.

09ek sam#ing: 9,8 * #enigkatan berat badan

*
*

)omnolen 4ipotensi ortostatik berkaitan dengan blokade reseptor I1 =#) dan kejang rendah +nsiden tardive dyskinesia rendah

*
*

:*0TIAPIN0 )truktur kimia yang mirip dengan clozapine, masuk dalam kelompok

dibenzothiazepine deri-ates. Absorpsinya berlangsung cepat setelah pemberian oral, konsentrasi plasma puncak dicapai dalam .aktu 1,5 jam setelah pemberian. >etabolisme terjadi di hati, pada jalur sulfo/idation dan oksidasi menjadi metabolit tidak aktif dan .aktu paruhnya ? jam. 9 Fuetiapine merupaka antagonis reseptor serotonin "5471A dan 547(A%, reseptor dopamin "'1 dan '(%, reseptor histamin "41%, reseptor adrenergik I1 dan I(. Afinitasnya lemah pada reseptor muskarinik ">1% dan reseptor benzodiazepin. #leareance Euetiapine menurun 9 D pada penderita usia lanjut, sehinga perlu penyesuaian dosis yang lebih rendah dan menurun 2 D pada penderita yang mengalami gangguan fungsi hati. #leareance Euetiapine meningkat apabila pemberiannya dilakukan bersamaan dengan antiepileptik fenitoin, barbiturat, carbamazepin dan antijamur ketokonazole. 9 Fuetiapine dapat memperbaiki gejala positif, negatif, kognitif dan mood. 'apat juga memperbaiki pasien yang resisten dengan antipsikotik generasi pertama tetapi hasilnya tidak sebaik apabila di terapi dengan clozapine. #emberian pada pasien pertama kali mendapat Euetiapine perlu dilakukan titrasi dosis untuk mencegah terjadinya sinkope dan hipotensi postural. 'imulai dengan dosis 5 mg per hari selama 9 hari, kemudian dinaikkan menjadi 1 mg selama 9 ahri, kemudian dinaikkan lagi menjadi 2 mg. )eteAah itu dicari dosis efektif antara 2 *95 mgBhari. =fek samping obat ini yang sering adalah somnolen, hipotensi

postural, pusing, peningkatan berat badan, takikardi, dan hipertensi. 9 6IP,ASIDON0 A#: ++ dengan struktur kimia yang baru, obai ini belum tersedia di +ndonesia. $iprasidone merupakan antipsikotik dengan efek antagonsis antara reseptor 547(A dan '(.

3erinteraksi juga denga reseptor 547(!, 5471' dan 5471A, afinitasnya pada reseptor ini sama atau lebih besar dari afinitas pada reseptor '(. Afinitas sedang pada reseptor histamin dan I1. $iprasidone tidak bekerja pada muskarinik ">1%. 9 $iprasidone juga antipsikotik yang mempunyai mekanisme kerja yang unik karena menghambat pengambilan kembali "reuptake% neurotransmiter serotonin dan norepineprine di sinaps. Obat ini efektif digunakan untuk gejala negatif dan penderita yang refrakter dengan antipsikotik. Obat ini aman diberikan pada penderita usia lanjut. 9 Absorpsi ziprasidone akan meningkat dengan adanya makan, tetapi tidak dipangruhi oleh usia, jenis kelamin, gangguan fungsi hati atau ginjal. ,onsentrasi plasma puncak dicapai dalam .aktu (*? jam setelah pemberian oral denga .aktu paruh obat rata*rata 5*1 jam, sehingga pemberiannya ( kali sehari. >etabolsime ziprasidone melalui hati, sebagian besar pada isoenzim !H# 2A9 dan sebagian kecil di !H# 1A(. >ekanisme kerja farmakologik diperkirakan pro*serotonergik dan pro*noradregenik sehingga di prediksi dapat bekerja sebagai antidepresan dan ansiolitik. =fikasi dari ziprasidone terjadi pada dosis @ *1? mgBhari, untuk pengobatan terhadap gejala positif, negatif, dan depresif pada pasien skizofrenia. 9 'osis intial yang aman diberikan tanpa dosis titrasi adalah sebesar 9 mg perhari. #emberiannya akan semakin efektif bila bersamaan dengan makanan. 'osis pemeliharaan berkisar antara 9 *? mg per hari. 9 7erjadinya efek samping =#) rendah dan tidak terjadi peningkatan kadar prolaktin. =fek samping yang dijumpai selama uji klinis adalah somnolen "19D%, peningkatan berat badan "1 D%, gangguan pernafasan "@D%, =#) "5D%, dan bercak*bercak merah di kulit "9D%. #eningkatan berat badan sangat kecil atau dapat dikatan tidak ada, karena bekerja sangat lemah pada reseptor A41 .alaupun bekerja juga sebagai antagonis pada reseptor 547(c. $iprasidone tidak menyebabkan gangguan jantung. 9 A,IPIP,A6OL0 >erupakan antipsikotik generasi baru, yang bersifat partial agonis pada reseptor ' ( dan reseptor serptonin 5471A serta antagonis pada reseptor serotonin 547(A. Aripiprazole bekerja sebagai dopamin sistem stabilizer artinya menghasilkan signal transmisi dopamin yang sama pada keadaan hiper atau hipo*dopaminergik karena pada keadaan

hiperdopaminergik aripiprazole afinitasnya lebih kuat dari dopamin akan mengeser secara kompetitif neurotransmiter dopamin dan berikatan dengan reseptor dopamin. #ada keadaan hipodopaminergik maka aripiprazole dapat menggantikan peran neurotransmiter dopamin dan akan berikatan dengan reseptro dopamin. 9 Aripiprazole di metabolisme di hati melaui isoenzim #95 pada !H# ('? dan !H# 2A9, menjadi dehydro*aripiprazole. Afinitas dari hasil metabolisme ini mirip dengan aripiprazole pada reseptor '( dan berada di plasma sebesar 9 D dari keseluruhan aripiprazole. &aktu paruh berkisar antara 85*99 jam sehingga pemberian cukup 1 kali sehari. Absorpsi aripiprazole mencapai konsentrasi plasma ouncak dalam .aktu 2*5 jam setelah pemberian oral. Aripiprazole sebaiknya diberikan sesudah makan, terutama pada pasien yang mempunyai keluhan dispepsia, mual dan muntah. 9 In'ikasi : * D!sis : * 1 atau 15 mg 1 / sehari. )kizofrenia.

09ek sam#ing : * * * * * )akit kepala. >ual, muntah. ,onstipasi. Ansietas, insomnia, somnolens. Akhatisia.

0. P,O&IL 0&0K SA%PIN=fek samping pada obat anti*psikosis dapat berupa; 5 )edasi dan inhibisi psikomotor "rasa mengantuk, ke.aspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun. :angguan otonomik "hipotensi, antikolinergikBparasimpatolitik; mulut kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, pandangan mata kabur, tekanan intraokuler meninggi, gangguan irama jantung%

:angguan ekstrapiramidal "distonia akut, akathisia, sindrom parkinson; tremor, bradikinesia, rigiditas%. :angguan endokrin "amenorrhoe, gynaecomastia%, metabolik "jaundice%, hematologik "agranulocytosis%, biasanya pada pemakaian jangka panjang. =fek samping ini ada yang dapat di tolerir oleh pasien, ada yang lambat, dan ada yang

sampai membutuhkan obat simptomatis untuk meringankan penderitaan pasien. 'alam penggunaan obat anti*psikosis yang ingin dicapai adalah optimal response with minimal side effect. =fek samping dapat juga Kirre-ersibleL ; tardive dyskinesia "gerakan berulang in-olunter pada ; lidah, .ajah, mulutBrahang, dan anggota gerak, dimana pada .aktu tidur gejala tersebut menghilang%. 3iasanya terjadi pada pemakaian jangka panjang "terapi pemeliharaan% dan pada pasien usia lanjut. =fek samping ini tidak berkaitan dengan dosis obat anti*psikosis "non dose related%. 3ila terjadi gejala tersebut ; obat anti*psikosis perlahan*lahan dihentikan, bisa dicoba pemberian obat $eserpine %,& mg'h, (dopamine depleting agent), pemberian obat anti parkinson atau +*dopa dapat memperburuk keadaan. paling baik adalah #lo*apine &+-,++ mg'h#ada penggunaan obat anti*psikosis jangka panjang, secara periodik harus dilakukan pemeriksaan laboratorium ; darah rutin, urine lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, untuk deteksi dini perubahan akibat efek samping obat. Obat anti*psikosis hampir tidak pernah menimbulkan kematian sebagai akinat overdosis atau untuk bunuh diri. 1amun demikian untuk menghindari akibat yang kurang menguntungkan sebaiknya dilakukan Kla-age lambungL bila obat belum lama dimakan. (
F. INT0,AKSI O/AT 5

Obat pengganti anti*psikosis yang

Antipsikosis M Antipsikosis lain N potensi efek samping obat dan tidak ada bukti lebih efektif "tidak ada sinergis antara ( obat anti*psikosis%. >isalnya, !hlorpromazine M 0eserpine N potensiasi efek hipotensif.

Antipsikosis M Antidepresan trisiklik N efek samping antikolinergik meningkat "hati* hati pada pasien dengna hipertrofi prostat, glaukoma, ileus, penyakit jantung%. Antipsikosis M anti*an/ietas N efek sedasi meningkat, bermanfaat untuk kasus dengan gejala dan gaduh gelisah yang sangat hebat "acute adjunctive therapy).

Antispikosis M =!7 N dianjurkan tidak memberikan obat anti*psikosis pada pagi hari sebelum =!7 "=lectro !on-ulsi-e 7herapy% oleh karena angka mortalitas yang tinggi. Antipsikosis M antikon-ulsan N ambang kon-ulsi menurun, kemungkinan serangan kejang meningkat, oleh karena itu dosis antikon-ulsan harus lebih besar " doserelated%. Hang paling minimal menurunkan ambang kejang adalah obat anti*psikosis 4aloperidol.

Antipsikosis M Antasida N efekti-itas obat antu*psikosis menurun disebabkan gangguan absorpsi.

-. 2A,A P0N--*NAAN Pemilihan Obat

#ada dasarnya semua obat anti*psikosis mempunyai efek primer "efek klinis% yang sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek sekunder "efek samping A sedasi, otonomik, ekstrapiramidal%. 5 Anti*psikosis !hlopromazine 7hioridazine #erphenazine 7rifluoperazine <luphenazine 4aloperidol #imozide !lozapine $otepine )ulpiride 0isperidone Fuetiapine Olanzapine Aripiprazole >g. =E 1 1 @ 5 5 ( ( (5 5 ( ( 1 1 1 'osis ">gBh% 15 * 1? 1 * 9 @ * 9@ 5 * ? 5 * ? ( * 1 ( * ? (5 * ( 85 * 1 ( * 1? ( * 9 5 * 9 1 * ( 1 * ( )edasi Otonomik =ks.#ir. MMM MMM MM MMM MMM M M M MMM M M MMM MM M MMM M M MMMM M M MM MMMM M * M M M M M M M M M M M M M M M M M M

#emilihan jenis obat anti*psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat. #ergantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalen. Apabila obat anti*psikosis tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka .aktu yang memadai, dapat diganti dengan obat anti*psikosis lain "sebaiknya dari golongan yang tidak sama%, dengan dosis ekivalen-nya, dimana profil efek samping belum tentu sama.

Apabila dalam ri.ayat penggunaan obat anti*psikosis sebelumnya, jenis obat anti* psikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek samping* nya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang.

Apabila gejala negatif "afek tumpul, penarikan diri, hipobulia, isi pikiran miskin% lebih menonjol dari gejala positif ".aham, halusinasi, bicara kacau, perilaku tak terkendali% pada pasien )kizofrenia, pilihan obat antipsikosis atipikal perlu dipertimbangkan. ,hususnya pada penderita )kizofrenia yang tidak dapat mentolerir efek samping ekstrapiramidal atau mempunyai risiko medik dengan adanya gejala ekstrapiramidal (neuroleptic induced medical complication)-

Pengaturan !osis 'alam pengaturan dosis perlu dipertimbangkan ; 5 Onset efek primer "efek klinis% ; sekitar ( C 9 minggu Onset efek sekunder "efek samping% ; sekitar ( C ? jam. &aktu paruh ; 1( C 19 jam "pemberian obat 1*( / perhari%. 'osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek samping "dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar% sehingga tidak begitu mengganggu kualitas hidup pasien. >ulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran" dinaikkan setiap (*2 hari sampai mencapai dosis efektif "mulai timbul peredaran )indrom #sikosis% die-aluasi setiap ( minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar @*1( minggu "stabilisasi% diturunkan setiap ( minggu dosis maintenance dipertahankan ? bulan sampai ( tahun "diselingi Kdrug holidayL 1*( hariBminggu% tapering off "dosis diturunkan tiap (*9 minggu% stop. #ama Pemberian Untuk pasien dengan serangan )indrom #sikosis yang Kmulti episodeL, terapi pemeliharaan (maintenance) diberikan paling sedikit selama 5 tahun. #emberian yang cukup lama ini dapat menurunkan derajat kekambuhan (,5 C 5 kali. =fek obat anti*psikosis secara relatif berlangsung lama, sampai beberapa hari setelah dosis terakhir masih mempunyai efek klinis. #sikosis kambuh kembali. )ehingga tidak langsung menimbulkan kekambuhan setelah obat dihentikan, biasanya satu bulan kemudian baru gejala )indrom

4al tersebut disebabkan metabolisme dan ekskresi obat sangat lambat, metabolit* metabolit masih mempunyai keaktifan anti*psikosis. #ada umumnya pemberian obat anti*psikosis sebaiknya dipertahankan selama 2 bulan sampai , tahun setelah semua gejala psikosis mereda sama sekali. Untuk K#sikosis 0eaktif )ingkatL penurunan obat secara bertahap setelah hilangnya gejala dalam kurun .aktu % minggu . % bulanObat anti psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat .alaupun diberikan dalam jangka .aktu lama, sehingga potensi ketergantungan obat kecil sekali. #ada penghentian yang mendadak dapat timbul gejala $holinergic %ebound ; gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing, gemetar dan lain*lain. ,eadaan ini akan mereda dengan pemberian Kanticholinergic agentL "injeksi )ulfas Atropin ,(5 mg "im%, tablet 7rihe/yphenidyl 2/ ( mgBh%. Oleh karena itu pada penggunaan bersama obat anti*psikosis M antiparkinson, bila sudah tiba .aktu penghentian obat, obat antipsikosis dihentikan lebih dahulu, kemudian baru menyusul obat antiparkinson. 5 Penggunaan Parenteral Obat anti*psikosis long acting 4<luphenazine 'ecanoate (5 mgBcc atau 4aloperidol 'ecanoas 5 mgBcc, im, setiap ( C 9 minggu sangat berguna untuk pasien yang tidak mau atau sulit teratur makan obat atau apapun yang tidak efektif terhadap medikasi oral. )ebaiknya sebelum penggunaan parenteral diberikan secara oral lebih dahulu beberapa minggu untuk melihat apakah terdapat efek hipersensiti-itas. 'osis mulai dengan O cc setiap ( minggu pad bulan pertama kemudian bau ditingkatkan menjadi 1 cc setiap bulan. #emberian obat anti psikosis Klong actingL hanya untuk terapi stabilisasi dan pemeliharaan &maintenance therapy' terhadap kasus )kizofrenia. 15 C (5 D kasus menunjukkan toleransi yang baik terhadap efek samping ektrapiramidal. 5 . P0, ATIAN K *S*S

(fek samping yang sering timbul dan tindakan mengatasinya ) 5 #enggunaan !hlorpromazine injeksi "im% ; sering menimbulkan *ipotensi Ortostatik pada .aktu perubahan posisi tubuh "efek alfa adrenergic blockade%. 7indakan mengatasinya dengan injeksi +or,adrenaline "1or*epinephrine% sebagai Kalfa adrenergic stimulatorL.

'alam keadaan ini tidak diberikan -drenaline oleh karena bersifat Kalfa dan beta adrenergic stimulatorL sehingga efek beta*adrenergic tetap ada dan dapat terjadi )hock. 4ipotensi ortostatik seringkali dapat dicegah dengan tidak langsung bangun setelah mendapat suntikan dan dibiarkan tiduran selama sekitar 5*1 menit. 3ila dibutuhkan dapat diberikan 1orepinephrine bitartrate "5=PO#4=' C Abbot atau 0A+PA) C 'e/a >edica atau PA)!O1 C <ahrenheit% ampul 9 mgB9cc dalam infus 1 ml de/trose 5D dengan kecepatan infus (*2ccBmenit. 7indakan mengatasinya dengan tablet Obat anti*psikosis yang kuat "4aloperidol% sering menimbulkan gejalan =kstrapiramidalBSindrom Parkinson. 7rihe/yphenidyl "Artane% 2*9/ ( mgBhari, )ulfas Atropin ,5 * ,85 mg "im%. Apabila )indrom #arkinson sudah terkendali diusahakan penurunan dosis secara bertahap, untuk menentukan apakah masih dibutuhkan penggunaan obat antiparkinson. )ecara umum dianjurkan penggunaan obat antiparkinson tidak lebih lama dari . bulan "risiko timbul Katropine to/ic syndromeL%. 7idak dianjurkan pemberian antiparkinson profilaksis, oleh karena dapat mempengaruhi penyerapanBabsorpsi obat anti*psikosis sehingga kadarnya dalam plasma rendah, dan dapt menghalangi manifestasi gejala psikopatologis yang dibutuhkan untuk penyesuaian dosis obat anti* psikosis agar tercapai dosis efektif.

%apid +eurolepti/attion ) 4aloperidol 5 C 1 mg "im% dapt diulangi setiap ( jam, dosis maksimum adalah 1 mg dalam (9 jam. 3iasanya dalam ? jam sudah dapat mengatasi gejala*gejala akut dari )indrom #sikosis "agitasi, hiperakti-itas psikomotorm impulsif, menyerang, gaduh*gelisah, perilaku destruktif dll%.

0ontraindikasi ) * #enyakit hati "hepato*toksik%, * #enyakit darah "hemato*toksik%, * =pilepsi "menurunkan ambang kejang%, * ,elainan jantung "menghambat irama jantung%, * <ebris yang tinggai "thermoregulator di ))#%, * ,etergantungan alkohol "penekanan ))# meningkat%, * #enyakit ))# "parkinson, tumor otak dll%,

* :angguan kesadaran disebabkan K!1)*depressantL "kesadaran makin memburuk%.

/A/ III

K0SI%P*LAN

Antipsikotik adalah sekelompok bermacam*macam obat yang menghambat reseptor dopamine tipe ( "'(%. Obat antipsikotik baik tipikal maupun atipikal selain berfungsi untuk mengobati penyakit psikotik khsusnya skizofrenia, tentunya juga memiliki efek samping =fek samping yang sering ditimbulkan pada pemakaian antipsikotik tipikal; gangguan pergerakan seperti distonia, bradikinesia, tremor, akatisia, koreoatetosis, anhedonia, sedasi, peningkatan beratbadan yang sedang, disregulasi tempertur, poikilotermia, hiperprolaktinemia, dengan galaktorea dan amenorea pada .anita dan ginekomastia pada pria, serta disfungsi seksual pada pria dan .anita, hipotensi postural"ortostatik%, kuli terbakar, inter-al F7 memanjang, risiko terjadi fatal aritmia.

=fek samping yang ditimbulkan oleh pemakaian antipsikotik atipikal; peningkatan berat badan sedang sampai berat, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, sedasi, gangguan pergerakan yang sedang, hipotensi postural, hiperprolaktinemia, kejang, sali-asi nocturnal, agrabulositosis, miokarditis, lensa mata bertambah.

DA&TA, P*STAKA
1. =sa, =my. !ntipsikotik. QonlineR. )cribd ( 1

Qcited ( 1 from;U05;http;BB....scribd.comBdocB29((@9(9B0efer*At

Okt 15RA Q1R. A-ailable

2. Anonymous.

!ntipsychotic /edications. QonlineR A-ailable from;U05; http;BB....namigc.orgBcontentBfactSsheetsBmedicationinfoBAntipsychoticsBA17+#)H!4 O7+!S>=')S 1 ?.pdf

3. Anonymous. Penggunaan 0bat !ntipsikotik !tipikal Lebih 1fektif. QonlineR curhatkita

( 9 Qcited ( 9 from;U05;http;BBcurhatkita.blogspot.comB( atipikal.html

<eb 9RA A-ailable 9B (Bpenggunaan*obat*antipsikotik*

4. )inaga,03. Ski*ofrenia dan

iagnosis 2anding- 6akarta; 3alai #enerbit <,U+. (

5. >aslim,0usdi. Panduan Praktis Penggunaan 0bat Psikotropik- =disi ,etiga. 6akarta.

6. :anis.arna,)ulistia. Farmakologi dan 3erapi. =disi 9. 6akarta; 3agian <armakologi

<akultas ,edokteran U+. 1995

7. Abidin, 7aufik. 0bat Psikotropik. <akultas ,edokteran >ataram. QonlineR. )cribd ( 1

Qcited ( 9 Agustus (?RA A-ailable from; U05;http;BBscribd.comBdocB1911 9@(BObat* #sikotropik

8. 0amirez, >onica. !ntipsychotic 3reatment. >edical !hemistry Qcited (

5 >arch ?RA

A-ailable fromAU05; faculty.smu.eduBjbuynakBimagesBAnti*psychotics.ppt

9. Anonymous. Psikotropik. QonlineR. Qcited (

@ Okt (9R. #sikofarmaka >ental 4ealth 1ursing =ight !lub*Uni-ersitas #adjadjaran. A-ailable from; U05;http;BBantipsikotik* psikofarmaka.blogspot.comB

10. &idayati, =. 0bat !ntipsikotik 3ingkatkan $esiko Penggumpalan

mentalhealth

( 1

Qcited

( 1

)ept

((RA

arah. QonlineR. A-ailable from;U05;

http;BB....go9healthylife.comBarticlesB(929B1BObat*Antipsikotik*7ingkatkan*0isiko* #enggumpalan*'arahB#age1.html

Anda mungkin juga menyukai