Anda di halaman 1dari 20

i

POLA MAKAN DAN KONSUMSI ALKOHOL SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA DI KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA

TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Minat Utama Gizi dan Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu-Ilmu Kesehatan

Diajukan Oleh : NANCY SWANIDA HENRIETTE MALONDA NIM: 08 / 276676 / PKU / 10039

Kepada Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2010

ii

ii

iii

iii

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas Berkat dan AnugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai sebagian syarat untuk mencapai derajat sarjana S-2 pada minat utama Gizi dan Kesehatan, program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Yogyakarta. Dalam penulisan tesis ini, tidak terlepas dari keterlibatan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan dan semangat yang sangat berarti bagi penulis hingga tesis ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada yang terhormat dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD, Sp.JP(K), FIHA selaku pembimbing utama dan Retno Pangastuti, DCN, MKes selaku pembimbing pendamping, yang telah banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta . 2. Direktur Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Kesehatan Universitas Gadjah Mada. 4. Prof. Dr. S.M. Warouw, SpA(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti tugas belajar di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. 5. Dr.O.J.E.Tampemawa,MMKes, selaku kepala Puskesmas Kakaskasen Tomohon Utara, dr. J.J.D. Lumopa, selaku kepala Puskesmas Matani Tomohon Tengah, dan dr. D.D.C. Pelealu, M.Biomed, selaku kepala Puskesmas Lansot Tomohon Selatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

3. Prof. DR. Hamam Hadi, MS, ScD selaku ketua Minat Gizi dan

iv

beserta semua staf, yang telah memberikan kesempatan dan membantu pelaksanaan penelitian ini. 6. Para enumerator, terima kasih telah membantu dalam pengumpulan data untuk penelitian ini. 7. Bapak dan Ibu yang telah membantu sebagai responden dalam penelitian. 8. Orang Tua yang tercinta, Mama Beatrix Tamawiwy dan Papa Ferdy H.M. Malonda, serta adikku Winsy F.J.C. Malonda. atas Doa, kasih sayang, dan semangat dari kalian. 9. Suami tercinta James David Mangkey dan anakku tersayang Gracia Devancy Sharinda, semua pengorbanan, perhatian, dukungan, dan Doa kalian yang selalu mengiringi Mami pendidikan. 10. Teman teman Angkatan 2008 minat Gizi dan Kesehatan, terima kasih atas kebersamaan, kerjasama, dan semangatnya. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini. Tuhan kiranya memberkati kita semua dan akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan. selama menjalani Terima kasih

Yogyakarta, Mei 2010

Nancy S.H. Malonda

vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... KATA PENGANTAR..................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................. DAFTAR TABEL........................................................................................... DAFTAR GAMBAR....................................................................................... INTISARI.......................................................................................................
ABSTRACT..............................................................................................................

i ii iii iv vi viii ix x xi

BAB I

PENDAHULUAN A. B. Latar Belakang....................................................................... Rumusan Masalah................................................................. 1 5 6 6 9

C. Tujuan Penelitian................................................................... D. Keaslian Penelitian................................................................ E. BAB II Manfaat Penelitian.................................................................

TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1.Hipertensi............................................................................ 2.Pola Makan......................................................................... 3.Alkohol................................................................................ 4.Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah...................... 5.Lansia................................................................................. B. Kerangka Teori...................................................................... C. Kerangka Konsep.................................................................. D. Hipotesis................................................................................ 10 10 11 17 22 26 29 29 30

vi

vii

BAB III

METODE PENELITIAN A. B. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................... Lokasi Penelitian.................................................................... 31 31 31 34 34 35 38 38 39 41

C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ D. Instrumen Penelitian.............................................................. E. F. Variabel Penelitian................................................................. Definisi Operasional...............................................................

G. Analisis Data.......................................................................... H. Etika Penelitian...................................................................... I. J. BAB IV Jalan Penelitian..................................................................... Kelemahan Penelitian. ..........................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN A. B. Hasil....................................................................................... Pembahasan ........................................................................ 42 52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. B. Kesimpulan............................................................................ Saran..................................................................................... 64 64 65

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... LAMPIRAN

vii

viii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa................. 10 Karakteristik Responden........................................................ 43 Pengaruh Pola Makan Terhadap Hipertensi......................... Pengaruh Konsumsi Alkohol Terhadap Hipertensi.............. Pengaruh Obesitas, Riwayat Keluarga, Merokok, dan Stres Terhadap Hipertensi............................................................... 44 47 49

Analisis Multivariat.................................................................. 51

viii

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Faktor yang Berpengaruh pada Tekanan Darah................... 29 Kerangka Konsep Penelitian.................................................. 29 Skema penelitian Kasus-Kontrol............................................ 31

ix

INTISARI Latar Belakang : Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis utama pada lanjut usia. Pada populasi lansia (umur 60 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 65,4 % dan penyakit ini terus mengalami peningkatan. Prevalensi Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah untuk kota Tomohon 41,6%. Prevalensi penduduk yang mengkonsumsi makanan berlemak sebesar 17,2%, maka Kota Tomohon tergolong tinggi konsumsi lemaknya. Demikian juga dengan konsumsi alkohol di Provinsi Sulawesi Utara adalah yang paling tinggi (17,4 %) dari data Nasional (4,6%), dan Kota Tomohon didapatkan 36% yang mengkonsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola makan dan konsumsi alkohol sebagai faktor risiko hipertensi pada lansia di kota Tomohon. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian Case Control Study. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia di Kota Tomohon yang berumur 60-65 tahun, sebanyak 76 sampel untuk kasus hipertensi dan 76 sampel untuk kontrol (tidak hipertensi). Analisis dilakukan secara bivariat dan multiple logistic regression. Hasil : Hasil uji statistik signifikan terhadap asupan lemak (OR 3,303, 95% CI (1,346 8,109), p = 0,009) dan Konsumsi alkohol (OR 2,792, 95% CI (1,347 5,789), p = 0,006). Hasil uji bivariat, obesitas didapatkan ada pengaruh yang bermakna (OR 0,033, 95% CI (1,072-5,404), p=0,033), setelah dimasukan dalam uji multivariat secara statistik obesitas tidak bermakna. Hasil uji statistik pada asupan Natrium, asupan Kalium, Asupan Kalsium, Riwayat keluarga, Merokok, dan stres diperoleh nilai p>0,5 sehingga tidak signifikan. Kesimpulan : Pola makan tinggi lemak dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada lansia di Kota Tomohon. Kata kunci : Hipertensi, pola makan, konsumsi alkohol, lansia

xi

ABSTRACT

Background: Hypertension is a major chronic disease that is common in the elderly at the prevalence of 65.4% in those 60 years old and the disease is progressively increasing. The prevalence of hypertension based on the result of blood pressure measurement at Tomohon Municipality is 41.6%. The prevalence of eating pattern on consuming fatty food as much as 17.2% at Tomohon Municipality belongs to high category. Alcohol consumption at the Province of Sulawesi Utara is the highest (17.4%) based on the national data (4.6%), and Tomohon Municipality alcohol consumption is 36% in the last 12 months. Objective: The study aimed to identify the impact of eating pattern and alcohol consumption as risk factors of hypertension in the elderly at Tomohon Municipality. Method: The study was analytic observational with case control study design. Samples were elderly people of 60 65 years old at Tomohon Municipality with as many as 76 cases (hypertensive) and 76 control (non hypertensive). Data analysis used bivariate and multiple logistic regression. Result: The result of statistical test was significant in fat consumption (OR 3.303; 95% CI 1.346 8.109; p=0.009) and alcohol consumption (OR 2.792; 95% CI 1.347 5.789; p=0.006). The result of bivariate test showed that obesity had significant impact (OR 0.033; 95% CI 1.072 5.404; p=0.033). The result of multivariate test showed that statistically obesity was insignificant. The result of statistical test in Natrium, Kalium. Calcium intake, family history, smoking and stress showed p>0.05 thus they were insignificant. Conclusion: High fat eating pattern and alcohol consumption were risk factors affecting the prevalence of hypertension in the elderly at Tomohon Municipality. Keywords: hypertension, eating pattern, alcohol consumption, elderly

xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari

pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju yaitu mempunyai derajat kesehatan yang tinggi. Menurut UU No.23 tahun 1992, pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan adalah upaya untuk mewujudkannya (Rachmat, 2004). Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk pembangunan nasional. Perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia dan berbagai negara di dunia, telah terdapat peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan derajat kesehatan masyarakat. Tapi dari evaluasi pembangunan kesehatan tampak bahwa pemerataan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan belum berhasil seperti yang diharapkan. Sasaran program pembangunan nasional sektor kesehatan yang ingin dicapai, diantaranya adalah perbaikan gizi masyarakat yang akan terlihat dengan menurunnya prevalensi gizi lebih menjadi kurang dari 10 %, menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting, meningkatnya perilaku hidup sehat, dan meningkat secara bermakna umur harapan hidup (Rachmat, 2004). Terjadinya transisi epidemiologi, mengakibatkan Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan, yang ditandai dengan adanya penyakit infeksi menular yang diderita oleh masyarakat.

Namun pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular diantaranya penyakit jantung dan pembuluh darah (Bustan, 2007). Faktor resiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah adalah hipertensi. Saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini (Depkes, 2006). Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Bahkan hipertensi berdampak pula pada penurunan kualitas hidup (Kaplan, 1994). Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan sebagai hipertensi primer atau esensial, yaitu penyebabnya tidak atau belum diketahui, dan hipertensi sekunder yang penyebabnya dapat diketahui. Berdasarkan faktor pemicu hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol dan yang dapat dikontrol. Umur, jenis kelamin, dan keturunan termasuk yang tidak dapat dikontrol. Sedangkan faktor yang dapat dikontrol antara lain obesitas, stres, kurang olah raga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam (Saraswati, 2009). Penyakit hipertensi ini terus mengalami peningkatan. Data WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (Farmacia, 2007). Bahkan diperkirakan jumlah penderita hipertensi meningkat menjadi 1,6 miliar menjelang tahun 2025 (Adib, 2009). Pengendalian hipertensi, bahkan di negara majupun, belum memuaskan. Secara ratarata, pengendalian hipertensi di beberapa negara baru berhasil menurunkan prevalensi hingga 8% (Farmacia, 2007). Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, untuk prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2% dan berdasarkan

hasil pengukuran tekanan darah adalah 31,7 % (Depkes, 2008). Beberapa penelitian mengatakan bahwa angka kejadian hipertensi di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan (Saraswati, 2009). Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis utama pada lanjut usia. Pada populasi lansia (umur 60 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 65,4 % (Handajani, 2005). Dampak perubahan epidemiologis, penyakit pada lanjut usia cenderung kearah penyakit degeneratif (Luepker et al., 2004). Jumlah lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi lanjut usia, maka usia harapan hidup penduduk Indonesia juga meningkat. Angka harapan hidup penduduk Indonesia semakin meningkat dari 70,5 tahun pada tahun 2007 menjadi 70,7 tahun pada tahun 2008 (Kemenko Kesra, 2010). Baik di negara maju maupun negara berkembang mulai mengantisipasi terhadap pertambahan populasi lanjut usia dengan berbagai tantangannya, terutama penyakit (Nugroho, 2008). Dampak perubahan epidemiologi ini juga mulai dialami oleh masyarakat Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan gambaran angka kesakitan tahun 2007, Hipertensi merupakan penyakit terbanyak pada pasien rawat inap yaitu 22% dan 16,5% pada pasien rawat jalan di rumah sakit (Dinkesos, 2008). Tahun 2008 angka kesakitan masyarakat menunjukan bahwa hipertensi merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas yaitu 13.246 kasus atau 33,83% (Dinkesos, 2009). Hasil pengukuran tekanan darah pada survey RISKESDAS tahun 2007 untuk kota Tomohon, didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 41,6%. Hasil lainnya berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan didapatkan prevalensi sebesar 13,6% hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi di Sulawesi Utara (12,7 %) dan prevalensi nasional (7,2%). Hipertensi merupakan masalah yang sering ditemukan pada lansia degeneratif

umumnya, termasuk lansia di Kota Tomohon. Dari data yang ada diperoleh bahwa penduduk lansia seluruhnya berjumlah 15.904 jiwa, dikelompokkan pra-lansia (45-59 tahun) berjumlah 8.842 jiwa dan lansia ( 60 tahun) berjumlah 7.062 jiwa (Dinkesos, 2009). Gaya hidup yang tidak sehat pada masyarakat kota Tomohon saat ini terlihat pada pola makan yang sering mengkonsumsi makanan yang ditemukan mengandung lemak. Berdasarkan data RISKESDAS 2007,

prevalensi penduduk yang mengkonsumsi makanan berisiko atau berlemak sebesar 17,2%. Jika dibandingkan dengan angka rata-rata di Sulawesi Utara (7,3%) dan angka rata-rata nasional (12,8%) maka untuk Kota Tomohon tergolong tinggi pola konsumsi makanan berlemak (Depkes, 2008). Kebiasaan minum alkohol juga menjadi bagian dari masyarakat yang berdomisili di wilayah Kota Tomohon. Data RISKESDAS Tahun 2007 menggambarkan bahwa prevalensi penduduk di Kota Tomohon yang mengkonsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir sebesar 36 %. Provinsi Sulawesi Utara juga tergolong tinggi (17,4 %) untuk pola konsumsi alkoholnya dibanding data Nasional (4,6%). Demikian juga prevalensi peminum minuman beralkohol dalam satu bulan terakhir, ditemukan prevalensi tertinggi (31%) di Kota Tomohon (Depkes, 2008). Tersedianya bahan dasar pembuatan minuman tradisional yang mengandung alkohol, dan keterjangkauan mendapatkan produk minuman beralkohol di sekitar tempat tinggal, mengakibatkan masyarakat cenderung mengkonsumsinya. Bahkan dengan alasan untuk menghangatkan tubuh karena Kota Tomohon terletak di dataran tinggi dengan suhu udara yang dingin. Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda mengenai benda yang dikonsumsi. Perbedaan persepsi ini, sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku di masyarakatnya (Sudarma, 2008). Bagi masyarakat Tomohon, pola konsumsi makanan berlemak dan minuman beralkohol sudah menjadi kebiasaan. Hal ini dapat menjadi faktor pemicu terjadinya hipertensi jika dihubungkan dengan prevalensi hipertensi yang

cukup tinggi.

Adapun budaya makan bersama dalam bentuk pesta tersedianya jenis darah ada

menjadi ciri khas masyarakat setempat dalam mempererat hubungan kekerabatan. Suasana ini menjadi salah satu media (2008), mendapatkan hasil bahwa kenaikan makanan berlemak dan minuman beralkohol. Penelitian Chen et al. tekanan hubungannya dengan konsumsi alkohol. Telah dibuktikan juga oleh Russel et al.(1991) dalam penelitiannya bahwa konsumsi alkohol tiap hari dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sebesar 1,21 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 0,55 mmHg untuk rata-rata satu kali minum per hari. Pada perjalanannya hipertensi juga dipengaruhi oleh pola makan (Saraswati, 2009). Hipertensi merupakan masalah yang sering ditemukan pada usia lanjut dan terbukti meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta mengurangi tingkat kualitas hidup. Sembilan puluh persen kejadian hipertensi merupakan hipertensi primer (esensial), yaitu yang tidak diketahui penyebabnya sehingga sangat penting untuk mempelajari faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi, baik sebagai faktor risiko yang dapat dikontrol maupun yang tidak dapat dikontrol. Dengan demikian menjadi menarik untuk dilakukan penelitian mengenai Pola makan dan perilaku mengkonsumsi alkohol pada masyarakat yang telah berusia lanjut terhadap kejadian penyakit hipertensi di Kota Tomohon. B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apakah pola makan (asupan lemak, asupan natrium, asupan kalium, asupan kalsium) mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon. 2. Apakah konsumsi alkohol mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon.

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Penelitian Tomohon. 2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui pengaruh pola makan (asupan lemak, asupan natrium, asupan kalium, asupan kalsium) terhadap terjadinya Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon. b. Mengetahui pengaruh konsumsi alkohol terhadap terjadinya Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon. D.Keaslian Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yang sudah pernah dilakukan antara lain : 1. Wang et al. (2008) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan produk susu, kalsium, dan vitamin D dengan kejadian hipertensi pada 28. 886 wanita Amerika berusia 45 tahun. Asupan produk susu, kalsium, dan vitamin D makanan. masing dinilai dari kuesioner frekuensi Penelitian kohort prospektif ini, menemukan bahwa dalam pencegahan primer dari ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada lanjut usia di wilayah kota

konsumsi produk susu rendah lemak, kalsium, dan vitamin D, masingmenunjukkan potensinya hipertensi dan komplikasi kardiovaskular. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan lokasi penelitian. 2. Sesso et al. (2008) melakukan penelitian tentang Alcohol Consumption and the Risk of Hypertension in Women and Men, dengan rancangan penelitian kohort prospektif. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dengan resiko terjadinya hipertensi, pada wanita yang berusia 45 tahun dan pria yang berusia 40 84 tahun.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, pada wanita peminum alkohol yang tergolong rendah, ringan dan pada sedang pria potensi resiko resiko hipertensinya sedangkan terjadinya

hipertensi tinggi. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan lokasi penelitian. 3. Riyadi et al. (2006) melakukan penelitian pengaruh asupan gizi dan status gizi terhadap kejadian hipertensi esensial pada lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan matching variabel umur dan jenis kelamin. Sampel penelitian ini adalah penderita baru hipertensi yang berumur 55 70 tahun yang terdaftar di Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Curup dan Perumnas Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi esensial pada lansia adalah stres, obesitas, asupan natrium dan asupan kalium. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi pada lansia dan metodenya juga menggunakan rancangan kasus kontrol. Perbedaannya pada populasi, sampel, dan lokasi penelitian. 4. Lee et al.(2004) melakukan penelitian kohort retrospektif tentang Obesitas dan Risiko Hipertensi pada penduduk dewasa di Korea. Subyek dari studi ini adalah 1.467 pria dan 944 wanita berusia 20 sampai 75 tahun. Analisis menunjukkan bahwa risiko hipertensi pada pria dipengaruhi oleh usia, indeks massa tubuh (IMT), dan jumlah konsumsi alkohol setiap hari. Sedangkan pada wanita dipengaruhi oleh usia dan indeks masa tubuh. Penelitian ini menegaskan bahwa obesitas merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada orang dewasa di Korea. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan lokasi penelitian.

5. Das et al.(2005) melakukan penelitian

survei pada masyarakat kecenderungan

perkotaan di India yang bertujuan mengetahui

peningkatan prevalensi hipertensi di negara berkembang. Penelitian ini menggunakan kriteria Joint National Committee (JNC) VII, dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan menyarankan strategi intervensi. Sebanyak 1609 responden dari 1.662 orang berpartisipasi sebagai subjek penelitian. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara hipertensi dengan usia, berpindah-pindah pekerjaan, indeks massa tubuh, pola makan, penyakit jantung iskemik, dan merokok. Pada analisis multivariat diperoleh usia dan IMT, sebagai faktor risiko dan non-vegetarian sebagai faktor protektif terhadap hipertensi. lokasi penelitian. 6. Ernitasari et al.(2009) melakukan penelitian observasional dengan rancangan belah lintang, di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Penelitian pada pria dan wanita yang berusia di atas18 tahun ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dengan tekanan darah. Data yang dikumpulkan meliputi identitas sampel, pola makan, asupan natrium dan kalium, RLPP, serta tekanan darah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pola makan bahan makanan tertentu (sayur, buah, susu), asupan natrium, asupan kalium, dan RLPP dengan tekanan darah. Namun tidak didapatkan hubungan antara pola makan bahan makanan karbohidrat, lauk hewani, lauk nabati, dan minyak dengan tekanan darah. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan lokasi penelitian. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang Pola makan dan konsumsi alkohol sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi pada lanjut usia. 2. a. Manfaat Praktis Sebagai masukan bagi pemerintah Kota Tomohon, khususnya pada Dinas kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dalam membuat kebijakan ataupun program-program dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, pencegahan terjadinya hipertensi, meningkatkan perilaku hidup sehat, yang pada dasarnya untuk tercapainya derajat kesehatan yang optimal. b. Bagi masyarakat sebagai dasar pengetahuan dalam upaya merubah perilaku megkonsumsi alkohol dan pola makan yang salah sehingga masyarakat terhindar dari hipertensi. c. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut dalam upaya perbaikan gizi dan meningkatkan perilaku hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai