%. Hakekat Bangsa
(angsa )nation* atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang "olitik, +osiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. +elain istilah bangsa, dalam (ahasa ,ndonesia, kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing -nation. yang bersinonim dengan kata bangsa. $idak ada rumusan ilmiah yang bisa
diran#ang untuk mendefinisikan istilah bangsa se#ara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini. alam kamus ilmu "olitik dijumpai istilah bangsa, yaitu -natie. dan -nation., artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut : !. +atu kesatuan bahasa / %. +atu kesatuan daerah / '. +atu kesatuan ekonomi / 0. +atu 1esatuan hubungan ekonomi / 2. +atu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya. ,stilah natie )nation* mulai populer sekitar tahun !3'2 dan sering diperdebatkan, dipertanyakan apakah yang dimaksud dengan bangsa4, salah satu teori tentang bangsa sebagai berikut : $eori 5rnest &enan "embahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh 5rnest &enan tanggal !! Maret !33%, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari : )!*. 1emuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek historis. )%*. 1einginan untuk hidup bersama )le desir de vivre ensemble* diwaktu sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang. 6ebih lanjut 5rnest &enan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu sekarang, yang mengandung hasrat untuk mau hidup bersama dengan kesediaan memberikan pengorbanan-pengorbanan. (ila warga bangsa bersedia memberikan pengorbanan bagi eksistensi , maka bangsa tersebut tetap bersatu dalam kelangsungan hidupnya )&ustam 5. $amburaka, !777 : 3%*. $itik pangkal dari teori 5rnest &enan adalah pada kesadaran moral )#ons#ien#e morale*, teori ini dapat digolongkan pada $eori 1ehendak.
3. Mr. +oenarko. -Negara adalah suatu jenis dari suatu organisasi masyarakat yang mengandun tiga #riteria, yaitu harus ada daerah, warga Negara, dan kekuasaan tertentu.. 7. &. jokosoetono. -Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumoulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.. !C. Mr. M. Nasrun. -Negara adaah suatu bentuk pergaulan hidup tertentu yang harus memenuhi tiga syarat pokok: rakyat tertentu, daerah tertentu, dan pemerintah yang berdaulat..
-. Te ri ter.adin)a Negara
- $eori 1etuhanan Negara ada karena kehendak $uhan. $eori ini didasarkan pada keper#ayaan bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendak tuhan menurut Agustinus Haller 1ranenburg dan $. ADuinas - $eori perjanjian masyarakat Negara terjadi karena adanya perjanjian masyarakat. +emua warga Negara engikat diri pada dalam suatu perjanjian bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama menurut $homas Hobbes, 8ohn 6o#ke, 8.8. &ousseau, MontesDuieu - $eori kekuasaan Negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan kekuasaan adalah #iptaan mereka yang paling kuat menurut 1arl Mar? dan 6eon uguit - $eori kedauatan 1ekuasaan tertingg ada pada Negara, bukan pada sekelompok orang yang menguasai kehidupan Negara, dan negaralah yang men#iptakan hokum untuk mengatur
kepentingan rakyat menutu ;onthering "aul 6aband - $eori Hukum Alam Hukum alam bukan buatan Negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak beruah. "lato Aristoteles
/. 0$ngsi Negara
$okoh >ungsi negara >ungsi legislative : 8ohn 6o#ke >ungsi 5ksekutif >ungsi >ederatif >ungsi 6egislatif : MontesDuieu >ungsi 5ksekutif >ungsi Eudikatif "oli#y Making ) membuat peratura * : <oodnow "oli#y 5?e#uting )melaksanakan peraturan* &egeling ) membuat peraturan * : ;an ;ollen Hoven (estuur ) menyelenggarakan pemerintahan &e#htspraak ) fungsi mengadili * "olitie )ketertiban dan keamanan* Muhammad Menjamin ketertiban 1usnardi, +.H Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
1. T$.$an Negara
"endapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh adalah sebagai berikut: - "lato Memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individual mauun sebagai makhluk sosial. - &.>. +oltau Memungkinkan rakyat mengembangkan dan mengungkapkan daya #ipta sebebas mungkin. H.8. 6aski Men#iptakan keadaan yang di dalamnya rakyat dapat men#apai keinginankeinginannya se#ara maksimal.
- $homas ADuinas dan Agustinus Fntuk men#apai penghidupan dan kehidupan yang aman dan tentram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan $uhan. "emimpin Negara adalah wakil $uhan karena kekuasaan yang dimilikinya berasal dari $uhan.
tumpah darah mereka sendiri*, kesamaan sejarah, sistim hukum@perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. emikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk se#ara historis. (erdasarkan hakikat pengertian -identitas nasional. sebagaimana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. "engertian kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali mun#ul dari pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Gleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. $ingkah laku tersebut terdidri atas kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Gleh karena itu kepribadian adalah ter#ermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain ),smaun, !73!: A*. (ila dilihat dalam konteks ,ndonesia maka indentitas nasional itu merupakan manifestasi nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan ,ndonesia menjadi kebudayaan nasional dengan a#uan pan#asila dan roh -(hineka $umggal ,ka. sebagai dasar dan arah pengembangannya. engan kata lain dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa dalam hidup dn kehidupan berbangsa daan bernegara adlah pan#asila yang aktualisasinya ter#ermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas.
1ong Hu Iu. Agama 1ong H Iu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman =ahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. '. 1ebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk so#ial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang se#ara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak )dalam bentuk kelakuan dan bendabenda kebudayaan* sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. 0. (ahasa: merupakan unsure pendukung ,dentitas Nasonal yang lain. (ahsa dipahami sebagai system perlambang yang se#ara arbiter dientuk atas unsure-unsur u#apan manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia. ari unsur-unsur ,dentitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi tiga bagian sebagai berikut: J ,dentitas >undamental yaitu "an#asila merupakan falsafah bangsa, Negara. J ,dentitas ,nstrumental yang berisi FF !702 dan tata perundangannya, (ahasa ,ndonesia, 6ambang Negara, (endera Negara, 6agu 1ebangsaan -,ndonesia &aya.. J ,dentitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan )Ar#hipelago* dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, serta keper#ayaan. 5ksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut (erger dalam $he Iapitalist &evolution, era globalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia. 1apitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan se#ara tidak langsung juga nasib, so#ial, politik dan kebudayaan. "erubahan global ini menurut >akuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. alam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang la9imnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme. 1onsekuensinya, negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun asar Negara dan ,deologi
demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri. Menurut $oyenbee, #iri khas suatu bangsa yang merupakan lo#al genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi Ihallen#e dan response. 8ika Ihallen#e #ukup besar sementara response ke#il maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangfsa ,ndian di Amerika. Namun demikian jika Ihallan#e ke#il sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif. Gleh karena itu agar bangsa ,ndonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa ,ndonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. +ebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang #enderung menghan#urkan nasionalisme, mun#ullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.
bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah 5ropa (arat ke berbagai tempat di dunia ini ) 6u#ian =. "ye, !7AA *. Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan se#ara intensif terjadi pada awal ke-%C dengan berkembangnya teknologi komunikasi. 1ontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. "erubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin #epatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Iiri berkembangnya globalisasi kebudayaan !. (erkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. %. "enyebaran prinsip multikebudayaan )multi#ulturalism*, dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. '. (erkembangnya turisme dan pariwisata. 0. +emakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. 2. (erkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. A. (ertambah banyaknya event-event berskala global, seperti "iala unia >,>A. Mun#ulnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara yang sedang berkembang akan mengan#am eksistensinya sebagai sebuah bangsa. +ebagai bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang tidak suka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa menghindarinya. <lobalisasi harus kita jalani ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil menunggangi kuda tersebut atau kuda tersebut yang malah menunggangi kita. Mampu tidaknya kita menjawab tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan malaksanakan "an#asila dalam setiap kita berpikir dan bertindak. i era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. (atas antarnegara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. tata nilai yang merupakan jati diri bangsa indonesia. idalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu akan terjadi proses akulturasi. "roses akulturasi tersebut dapat melunturkan
6unturnya tata nilai biasanya di tandai oleh % faktor yaitu : a. +emakin menonjolnya sikap ,ndividualistis yaitu mengutamakan kepentingan pribadi di atas
kepentingan umum. b. +emakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martbat kemanusiaan hanya di ukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan "engaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat merorongrong nilai-nilai yang telah ada di dalam masyrakat kita. Fntuk membendung arus globalisasi yang sangat deras tersebut kita harus berupaya untuk men#iptakan suatu kondisi )konsepsi* agar ketahanan nasional dapat terjaga. engan #ara membangun konsep nasionalisme kebangsaan yang mengarah pada konsep identitas nasional.
pan#asila. &evitalisai sebagai manifestasi identitas nasional mengandung makna bahwa pan#asila harus kita letakkan dalam keutuhannya dengan pembukaan, di eksplorasikan dimensi dimensi yang melekat padanya meliputi / !. &ealitas alam arti bahwa nilai nilai yang terkandung di dalamnya dikonsentrasikan sebagai #erminan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. %. ,dealitas alam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna melainkan di objektifasikan sebagai -kata kerja. untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga masyarakat. '. >leksibilitas alam arti bahwa pan#asila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan tertutup menjadi sesuatu yang sakral melainkan terbuka untuk memenuhi kebutuhan 9aman yang terus menerus berkembang &evitalisasi "an#asila harus dikembalikan pada eksistensi "an#asila sebagai ideologi bangsa dan negara. 1arena ideologi adalah belief system, pedoman hidup dan rumusan #ita-#ita atau nilai-nilai )+ergent, !73!*, "an#asila tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampak nyata dan personalistik. +logan seperti -Membela "an#asila +ampai Mati. atau - engan "an#asila 1ita $egakkan 1eadilan. menjadikan "an#asila seolah dikepung an#aman dramatis atau lebih buruk lagi, hanya dianggap sebatas instrumen tujuan. Akibatnya, keke#ewaan bisa mudah men#uat jika slogan-slogan itu tidak menjadi pantulan realitas kehidupan masyarakat. 1arena itu, "an#asila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai #ita-#ita. Maka se#ara otomatis akan tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat, pen#apaian #ita- #ita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan bertahap. engan demikian, kita lebih leluasa untuk meren#anakan aneka tindakan guna men#apai #ita-#ita itu. +elain perlunya penegasan bahwa "an#asila adalah #ita-#ita, hal penting lain yang dilakukan untuk merevitalisasi "an#asila dalam tataran ide adalah men#ari maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras "an#asila berarti menggali kubur "an#asila itu sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir +oekarno, jika perlu "an#asila diperas menjadi ekasila, <otong &oyong. Mungkin inilah maskot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan "an#asila.
"endeknya, ketika orang enggan menyebut dan membi#arakan "an#asila, <otong &oyong dapat dijadikan maskot dalam rangka revitalisasi "an#asila.
Angg ta 2e! ,4 k 5 0e"r) 0itriani Par!ina 6%789 Riri 0anti N$rani 6%789 Di,as 2e,"ara < 6%789 Nita #$niati 6%789 Ak*,ad Ta$=i> Is,ai! 6%789 1-7-171&7%': 1-7-171&7%'; 1-7-171&7%-7 1-7-171&7%-1 1-7-171&7%-%