Anda di halaman 1dari 12

KEADILAN SAHABAT

HANUM FITRI WARDHANI (11530002) D3 PERBANKAN SYARIAH

1. Pengertian Sahabat

Sahabat menurut lughah, jamak dari shahib diartikan: yang empunya dan menyertai. Menurut uruf, kawan atau teman atau teman yang selalu berada bersama-sama kita. Dan jamak shabib adalah shabhun, ashab, dan shahabah. Shahaby, menurut jumhur ahli hadis ialah:

Orang yang bertemu dengan Nabi, ia beriman kepadanya dan mati dalam keadaan Islam, (dimasa Nabi masih hidup).

2. Cara Mengetahui Sahabat


Menurut Ramli Abdul Wahid terdapat beberapa cara mengetahui sahabat, yaitu : 1) Dengan riwayat mutawatir, yakni ia diketahui sebagai sahabat disebabkan banyaknya riwayat yang menjelaskan baik secara implisit atau ekspisit bahwa ia adalah sahabat. Misalnya Khulafa ar-Rasyidin. 2) Dengan riwayat masyhur, yakni ia diketahui sahabat disebabkan adanya beberapa riwayat yang menjelaskan sebagai sahabat, baik secara implisit maupun eksplisit. 3) Dengan periwayatan seorang sahabat bahwa seorang itu adalah sahabat, misalnya Hamamah an-Dausi yang dijelaskan oleh Abu Musa al-Asyari bahwa Hamamah pernah mendengar hadis Rasulullah saw.

4. Dengan periwayatan seorang tabiin bahwa seseorang itu adalah sahabat karena ia punya bukti atau informasi. 5. Dengan pengakuan seseorang bahwa ia adalah sahabat, namun dalam hal ini, ulama mempersyaratkan dua hal:

Ia memiliki sifat tsabit dan adil. Ia hidup pada waktu yang memungkinkannya sebagai seorang sahabat, yaitu ia hidup di sekitar seratus tahun setelah kewafatan Nabi Muhammad saw.

3. Tabaqah Sahabat
Ulama hadis memberikan kategorisasi berdasarkan thabaqah kepada para sahabat, yaitu: Thabaqah pertama, sahabat yang masuk Islam pada fase Makkah, seperti Khadijah, Abu Bakar, Usman dan Ali. Tahabaqah kedua, Ashhab Dar al-Nadwah. Yaitu, ketika Umar ibn Khattab memeluk Islam. Setelah keislamannya diproklamirkan, Nabi saw. kemudian dibawanya ke Da al-Nadwah dan ketika itu orang-orang Makkah berbaiat kepada Nabi saw menyatakan masuk Islam di tempat itu. Mereka yang memeluk Islam di tempat itu disebut Sahabat Da al-Nadwah. Thabaqah ketiga, sahabat yang ikut hijrah ke Habsyah (Ethiopia) pada tahun kelima dari kenabian. Mereka itu sebanyak sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Di antaranya ialah Utsman ibn Affan, Zubai ibn Al-Awwam, Jafar ibn Abi Thalib, Ruqayyah (Istri Utsman), Sahla ibn Sahal (Istri Abu Khudzaifah). Thabaqah keempat, sahabat yang melakukan baiah aqabah yang pertama..

Thabaqah kelima, sahabat yang melakukan baiah aqabah kedua. Mereka itu berjumlah tujuh puluh orang laki-laki dari kalangan sahabat Anshar dan dua orang wanita. Di antara mereka ialah Saad ibn Ubaidah dan Kaab ibn Malik. Thabaqah keenam, sahabat muhajirin yang perdana sampai dan menghadap kepada Rasulullah saw. ketika ia di Quba sebelum memasuki madinah dan mendirikan mesjid di tempat itu. Thabaqah ketujuh, sahabat yang ikut perang Badar. Thabaqah kedelapan, sahabat yang hijrah di antara perang Badar dan perjanjian Hudaibiyah. Thabaqah kedelapan, sahabat yang hijrah di antara perang Badar dan perjanjian Hudaibiyah.

Thabaqah kesembilan, sahabat yang melakukan Baiah Ridhwan. Mereka adalah orang-orang yang dibaiat di bawah pohon Hudaibiyah. Baiatu Al-Ridhwan ini terjadi ketika orangorang kafir Mekkah melarang Rasulullah saw. melakukan umrah, yang akhirnya orang-orang kafir Quraisy mengadakan perjanjian perdamaian dengan Rasulullah saw. yang isinya saling mengakui keberadaan kedua pihak, sehingga Rasulullah saw. akhirnya diberi ijin melakukan umrah pada tahun berikutnya. Nama Hudaibiyah adalah nama sebuah sumur, dan pohon yang disebut itu berada di dekat sumur tersebut. Thabaqah kesepuluh, sahabat yang hijrah di antara perjanjian Hudaibiyah dan penaklukan kota Makkah. Mereka itu di antaranya ialah Khalid ibn Walid, Amr ibn Ash (menantu Nabi saw.), Abu Hurairah, dan lain-lain. Thabaqah kesebelas, sahabat yang masuk Islam pada penaklukan Makkah. Mereka itu terdiri dari golongan orangorang Quraisy, di antaranya ialah Sufyan ibn Harb, dan Hakim ibn Hizam. Thabaqah kedua belas, anak-anak yang melihat Rasulullah saw. pada hari penaklukan, haji wada, dan lainnya yang tergolong sebagai sahabat.

4. Adaalah al-Shahabat (Keadilan Sahabat)

Al-adalah berasal dari kata al-adl, yang berarti yang diterima perkataannya dan hukumnya. Al-adl merupakan lawan dari al-jaur yang berarti penyimpangan. Sedangkan pengertian adalah menurut ulama hadis adalah seorang muslim yang baligh, berakal, terbebas dari sifat fasiq dan perbuatan yang merusak moral. Menurut para pakar ushuluddin seperti Imam Ghazali bahwa adalah merupakan sikap konsekuen seorang muslim dalam menjalankan tuntunan agama, sehingga tercermin pada dirinya sifat taqwa dan moral yang baik, dengan demikian orang lain mempercayainya sebagai seorang yang jujur.

5. Dalil-dalil mengenai Keadilan Sahabat


Dalil Al-Quran Q.S Al-Baqarah 143 Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. Q.S Al-Fath 29 Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
1.

Q.S. Ali Imran 110 Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orangorang yang fasik. Q.S. At-Taubah 100 Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertamatama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka.

2. Dalil Sunnah Hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abdullah ibn Masud r.a, dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda : Sebaik-baik kurun waktu adalah kurunku, kemudian kurunkurun berikutnya dari generasi ke generasi berikutnya.

Hadis riwayat Ahmad, Al-Turmudzi, Ibnu Majah, dan yang lainnya, dari Bahz ibn Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya

Rasulullah saw bersabda: kamu sekalian (para sahabat) memenuhi kesempurnaan tujuh puluh umat, kamu semua adalah sebaik-baik dan semulia-mulianya umat menurut pandangan Allah Azza wa Jalla.

6. Jumlah Sahabat yang Meriwayatkan Hadits


Sahabat-sahabat yang populer meriwayatkan hadis Rasulullah saw. ada tujuh orang. Mereka adalah orangorang yang memiliki kontribusi sangat besar dan berperan penting dalam riwayat meriwayatkan hadis Nabi saw. Mereka telah meriwayatkan lebih dari seribu hadis. 1. Abu Hurairah, meriwayatkan 5.347 hadis. 2. Abdullah ibn Umar, meriwayatkan sejumlah 2.603 hadis. 3. Anas ibn Malik, meriwayatkan 2.286 hadis. 4. Sayyidah Aisyah, meriwayatkan 2.210 hadis. 5. Abdullah ibn Abbas, meriwayatkan 1.660 hadis. 6. Jabir ibn Abdullah, meriwayatkan 1.540 hadis. 7. Abu Said Al-Khudri, meriwayatkan 1.120 hadis.

Anda mungkin juga menyukai