SISTEM BILANGAN
2.1 Bilangan Biner
Jika bilangan desimal (radix/dasar 10) mempunyai simbol 0,1,2,3,4,5,6,7, ,!, bilangan dasar 2 atau biner "anya mempunyai dua simbol, yai#u 0 dan 1$ %ua simbol #ersebu# dapa# me&akili semua angka$ 'n#uk me&akili sua#u kelompok yang #erdiri dari 2n unsur yang berbeda, sandi biner akan memerlukan paling sediki# n bi# i#u$ (al i#u dikarenakan un#uk menyusun n bi# i#u dalam 2n )ara yang berlainan$ *eskipun banyaknya bi# minimum yang diperlukan un#uk men+adikan 2n besaran yang berbeda i#u adala" n, #idak ada ba#as maksimum banyaknya bi# yang dapa# dipergunakan un#uk sua#u sandi biner$ Jadi un#uk m karak#er yang di&akili sebagai sandi biner, diperlukan sekurang,kurangnya n bi# yang diperole" menuru# "ubungan beriku# - 2n m$ .erbagai ma)am sandi un#uk bilangan desimal dapa# diperole" dengan menga#ur 4 bi# a#au lebi" dalam 10 kombinasi yang berlainan$ Berikut tabel bilangan desimal dan bilangan biner : Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 ! 10 11 12 13 Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 7
Sistem Bilangan
14 15
1110 1111
Sistem Bilangan
2.#
7andi =7,3 (yang berasal dari ex)ess,3, ar#inya kelebi"an 3) merupakan sandi pen#ing lainnya yang era# "ubungannya dengan sandi .6%$ 7esuai dengan namanya, pene#apannya diperole" dari nilai binernya, sama seper#i pada sandi .6% dan menamba"nya dengan 3$ 7ebagai )on#o", un#uk menguba" 23 men+adi sandi =7,3 adala" sebagai beriku# - 23 0 0101 0110 , dengan di#amba" 3 un#uk se#iap angka de)imal yang dike#a"ui dan "asilnya diuba" men+adi bilangan biner se#aranya akan meng"asilkan sandi =7,3 yang dimin#a$ 7eper#i "alnya pada .6%, sandi =7,3 "anya menggunakan 10 dari 16 kombinasi yang #ersedia$ 6 kelompok bi# yang #idak digunakan adala" 0000, 0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111$ 7andi =7,3 adala" sandi #idak berbobo# karena #idak seper#i "alnya pada sandi .6% yang kedudukan bi#nya mempunyai bobo# #er#en#u$ 7andi =7,3 merupakan sandi yang mengkomplemenkan dirinya sendiri$ (al i#u #er+adi karena se#iap komplemen,1 dari bilangan =7,3 adala" komplemen,! dari bilangan desimalnya$ *isalnya, 0101 dalam sandi =7,3 me&akili angka de)imal 2$ <omplemen,1 0101 adala" 1010 yang merupakan angka de)imal 7 dan 7 adala" komplemen,! dari 2$ 7andi =7,3 mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sandi .6% karena semua operasi pen+umla"an un#uk =7,3 berlangsung seper#i pen+umla"an biner biasa dan +uga karena =7,3 merupakan sandi yang mengkomplemenkan dirinya sendiri$ 8engurangan dengan komplemen,1 dan komplemen,2 dapa# dilakukan un#uk sandi =7,3$
Sistem Bilangan
4 5 6 7 ! 10 11 12 13 14 15
Sistem Bilangan
11 12 13 14 15 A
LANG-A. 2 7elan+u#nya, #amba"kan 2 bi# per#ama pada bilangan biner, dengan mengabaikan se#iap ba&aan$ Jumla"nya merupakan angka >ray beriku#nya$ 1100 10 biner >ray
ke# - 5 "al ini se)ara ;ormal disebu# penamba"an mod,2, a#au penamba"an :C,eksklusi;$ <eempa# kaida" bagi penamba"an +enis ini adala" - 0 2 0 0 0, 0 2 1 0 1, 1 2 0 01, 1 2 1 0 0 %engan perka#aan lain, #amba"kan 2 bi# per#ama pada bilangan biner un#uk mendapa#kan 1 2 1 0 0 dengan ba&aan 1$ Duliskan angka 0, namun abaikan angka 1$
Sistem Bilangan
12
biner >ray
LANG-A. *
Damba"kan 2 angka biner #erak"ir un#uk mendapa#kan angka >ray$ biner >ray *aka, 1100 (biner) 0 1010 (gray)
1100 1010
101110101 1 LANG-A. 2
Sistem Bilangan
%alam <F1 +uga dikenal adanya 7@>9 .@D (.i# #anda bilangan), yai#u Tanda bilangan Sign Bit 2 0 G 1 !"nt"h:
Sistem Bilangan
14
<omplemen 1 dari ,100 adala" 1011 (1 merupakan sign bi# nega#i;) <omplemen 1 dari 2110 adala" 0011, bilangan #idak beruba" karena kF1 #idak berlaku un#uk bilangan posi#i;$
!"nt"h: 'ba"la" bilangan biner 1011 men+adi komplemen 2/ 6ara menguba" 8er#ama,#ama )arila" komplemen 1 nya yai#u 0100$ Damba"kan 1 kepada 0100 un#uk mendapa#kan 0101 (komplemen 2 bagi 1011)$
Sistem Bilangan
15
, ,! !"nt"h :
1 0
<omplemen ! dari ,421 adala" 57 <omplemen ! dari 243 adala" 43, (#idak beruba", karena kF! #idak berlaku un#uk bilangan posi#i;) <omplemen ! dari ,176 ,5! adala" 231,4
Sistem Bilangan
16
LATI.AN S7AL
1$ 'ba"la" bilangan desimal 00 men+adi bilangan biner/ 2$ 'ba"la" bilangan desimal 2006 men+adi bilangan biner/ 3$ 'ba"la" bilangan biner 101100100 men+adi bilangan desimal/ 4$ 'ba"la" bilangan biner 101000111 men+adi bilangan desimal/ 5$ 'ba"la" bilangan desimal 3456 men+adi bilangan .6%/ 6$ 'ba"la" bilangan biner 10111110 men+adi sandi gray/ 7$ 'ba"la" sandi gray 1001111111 men+adi bilangan biner/ $ Jumla"kan bilangan desimal beriku# dengan sis#em <F!, <F10, <F1, dan <F2 / 42 ,17 2 HHHHHHHH
Sistem Bilangan
17
*aka - 00 0 1100100000
Sistem Bilangan
101100100
(1x2 )2(0x2 )2(1x2 )2(1x2 )2(0x2 )2(0x2 )2(1x2 )2(0x24)2(0x25) 0 256202642322020242020 0 356
*aka, 101100100 0 356
101000111
(1x2 )2(0x2 )2(1x2 )2(0x2 )2(0x2 )2(0x2 )2(1x2 )2(1x24)2(1x25) 025620264202020242221 Sistem Bilangan
1!
0327
*aka, 101000111 0 327
Sistem Bilangan
20
$ Jumla"kan bilangan desimal beriku# dengan sis#em <F!, <F10, <F1, dan <F2 / 42 ,17 2 HHHHHHHH
Se%ara desimal - 42 2 (,17) 0 25 Se%ara -15 42 2 2 HHHHHHHH 124 1 2 HHHHHHHH 25 IB6 (Ind Bround 6arry)
21
- 42 ,17 2 HHHHHHHH
Sistem Bilangan
Se%ara -116
- 42 ,17 2 HHHHHHHH
42 3 2 HHHHHHHH 1 25 %iabaikan
Se%ara -11:
langka",langka"nya -
.ilangan biner dari 42 adala" 101010, di#amba" J7ign .i#K 0 (un#uk bilangan posi#i;) dia&al bilangan se"ingga men+adi 0101010, lalu <F1 nya adala" 0101010 (#idak beruba" karena bilangan posi#i;) .ilangan biner dari 17 adala" 10001, agar +umla" bi# nya sama dengan +umla" bi# 42 maka di#amba" 1 bi# men+adi 010001, lalu di#amba" J7ign .i#K 1 (un#uk bilangan nega#i;) dia&al bilangan, se"ingga men+adi 1010001, lalu <F1 nya adala" 1101110 (sign bi# #idak beruba")
42 ,17 2 HHHHHHHH
Se%ara -12
: 7eper#i <F1, namun ,17 digan#i men+adi 1101110 2 1 (karena <F20 <F121) yai#u men+adi 1101111 7e"ingga penger+aannya sebagai beriku# -
Sistem Bilangan
22
42 ,17 2 HHHHHHHH
Sistem Bilangan
23