Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Difteri

by antonia

Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium Diphteriae. Infeksi ini muncul dengan cepat dan mudah sekali menyebar. Pada tahap awal, gejalanya seperti sakit tenggorokan yang parah, demam ringan dan bengkak pada kelenjar di leher. Racun atau toksin yang dikeluarkan oleh bakteri dapat menyebabkan lapisan tebal berwarna putih keabu-abuan atau hitam pada tenggorokan dan hidung yang dapat mengakibatkan kesulitan bernafas dan menelan. Ciri-ciri inilah yang membedakan infeksi difteri berbeda dengan infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan pada umumnya. pabila infeksi berlanjut maka akan timbul gejala !

kesulitan bernafas atau menelan penglihatan menjadi ganda bicara menjadi cadel dapat menunjukkan tanda-tanda syok "kulit pucat dan dingin, detak jantung cepat, berkeringat dan cemas#

$oksin difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan dapat mengakibatkan komplikasi atas organ-organ lain, seperti jantung dan ginjal. $oksin dapat menyebabkan kerusakan pada jantung yang mempengaruhi kemampuannya untuk memompa darah keseluruh tubuh atau menyebabkan kerusakan

ginjal untuk membersihkan darah. %elain itu toksin ini dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan. &ila tidak ditangani dengan cepat penderita dapat meninggal dunia. nak usia balita, orang tua berusia lebih dari '( tahun dan orang yang tidak pernah mendapat imunisasidifteri mempunyai resiko yang besar untuk tertular penyakit ini.

Penularan
Infeksi Difteri sangat menular. Penularannya dapat melalui bersin, batuk atau bahkan tertawa. Dapat juga menyebar bila seseorang mengambil tissue atau minum dari gelas yang sama dengan orang yang sudah terinfeksi bakteri. )rang yang telah terinfeksi oleh bakteri difteri, walaupun pada orang tersebut tidak timbul gejala, dapat menularkan infeksi tersebut ke orang lain. *asa inkubasi untuk infeksi bakteri berlangsung +-' hari.

Pencegahan
,ntuk mencegah tertularnya infeksi difteri sangat tergantung pada pemberian -aksin difteri, tetanus dan pertusis pada anak "D$aP# dan pada orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi ini "$dap#. %etelah dosis tunggal $dap, orang dewasa harus mendapat booster -aksin difteri.tetanus "d$# setiap +( tahun sekali. Pada anak-anak -aksin D$aP diberikan pada umur /, 0 dan ' bulan, dilanjutkan booster pada usia +1 bulan dan 2 tahun. 3aksin booster $dap dapat diberikan pada umur ++-+/ tahun dan diberikan lagi -aksin d$ setiap +( tahun untuk mempertahankan perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai