PAMSIMAS Tahap II Perluas Jangkauan Sasaran (Tugas 01)
PAMSIMAS Tahap II Perluas Jangkauan Sasaran (Tugas 01)
(15311058)
Dari hasil pelaksanaan PAMSIMAS Tahap I, hingga saat ini sudah terbentuk 5.368 BPSPAMS yang tersebar di Sumater Barat (621), Riau (331), Sumatera Selatan (378), Banten (106), Jawa Barat (269), Jawa Tengah (1.582), Kalimantan Selatan (418). Sementara itu di Sulawesi Tengah (355), Sulawesi Selatan (339), Sulawesi Barat (125), NTT (538), Gorontalo (151), Maluku (52), Maluku Utara (71), dan Papua Barat (50). (bcr)
Sumber : http://ciptakarya.pu.go.id/v3/?act=vin&nid=1234 Diakses pada : 31 Agustus 2013 pukul 5.57
Menurut saya, kesulitan atau kendala yang dihadapi oleh program ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kegiatan ini. Terutama pihak Pemda, dalam hal ini yang sangat menentukan keberlanjutannya program program seperti ini. Pemda seharusnya menyadari betapa pentingnya kooperasi dalam suatu program pemerintah seperti ini untuk perkembangan daerahnya. Untuk itu idealnya pihak Pemda diberi edukasi terlebih dahulu, sehingga ada rasa memiliki dan keinginan untuk menjaga sustainabilitas program ini. PAMSIMAS I telah dilaksanakan di 6.263 desa di 110 kabupaten/kota, 15 provinsi dari rencana 5.000 desa sasaran. Jumlah tersebut ditambah dengan replikasi PAMSIMAS di 565 desa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pada pelaksanaan tahap I, PAMSIMAS telah meningkatkan akses pelayanan air minum untuk sekitar. Dalam merancang program dan menentukan daerah binaannya pun, pihak pemerintah harus lebih teliti. Tidak hanya dari sisi engineeringnya, tapi kajian dari aspek-aspek sosial yang dinamis perlu dilakukan secara mendalam. Kriteria dari daerah binaan ini seharusnya dapat disempurnakan terkait evaluasi dari PAMSIMAS I 4,3 juta jiwa dari target 6 juta, serta penambahan akses sanitasi bagi 3 juta jiwa. Selain itu, mungkin perlu pengelompokan yang lebih jelas terkait daerah dengan tingkat ekonomi rendah dan memiliki masalah air juga sanitasi dengan daerah yang memiliki masalah dengan air juga sanitasi tetapi berkemampuan ekonomi relatif tinggi. Sehingga ketidaktepatan sasaran dan tidak maksimalnya tujuan program ini dapat diminimalisasi.
Nafisa Meisa I. (15311058) Berikut beberapa fakta tentang program PAMSIMAS Tahap I
Melihat data-data diatas, hanya 2 dari 6 poin yang sesuai dengan target. Seperti telah disebutkan diatas, evaluasi terhadap PAMSIMAS I seharusnya dapat dilaksanakan semaksimal mungkin untuk PAMSIMAS II yang lebih baik.
Setiap proses dari program ini diharapkan dapat berjalan maksimal agar outputnya juga maksimal. PAMSIMAS II mentargetkan 5.000 desa, 156 kabupaten di 32 provinsi dengan dana sebesar USD 250 juta yang berasal dari APBN, pinjaman Bank Dunia, dan hibah Pemerintah Australia. Pemda, setelah dilaksanakannya program ini di daerahnya sangat dianjurkan untuk melakukan replikasi program sehingga cakupan program ini dapat meningkat secara singkat dan tidak mengandalkan pinjaman luar negri tetapi memanfaatkan dana APBD yang ada. Referensi : http://www.ampl.or.id/program/program-nasional-penyediaan-air-minum-dan-sanitasi-berbasismasyarakat-pamsimas-/2 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 6.00) http://ciptakarya.pu.go.id/v3/?act=vin&nid=1231 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 6.10) http://www.pamsimas.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=42 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 5.50)