Anda di halaman 1dari 4

Nafisa Meisa I.

(15311058)

PAMSIMAS Tahap II Perluas Jangkauan Sasaran


Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) tahap II yang akan dilaksanakan pada 2013 2016 memperluas sasarannya ke 156 kabupaten di 32 provinsi. Pada tahap I hanya menyasar 5.000 desa di 110 kabupaten di 15 provinsi. Dengan demikian diharapkan program ini tidak hanya mengandalkan pinjaman dan hibah luar negeri, namun dituntut kepedulian Pemda untuk menjamin keberlanjutan program dan mereplikasikan PAMSIMAS di daerahnya. Pemda harus merubah cara pandang, bahwa yang harus dikeluarkan bukan sharing budget, tapi sharing program karena kami hanya membantu apa yang sudah menjadi kewajiban Pemda dalam penyediaan air minum dan sanitasi, kata Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, di hadapan peserta Sosialisasi Program PAMSIMAS Tahap II di Bali, Kamis (22/11). Dalam survey Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Pemda cenderung tidak peduli dengan keberlanjutan PAMSIMAS. Yang bisa dilakukan Pemda untuk keberlanjutan PAMSIMAS tidak saja dengan sharing pendanaan, tapi dengan menyediakan fasilitator, melakukan monitoring, mengajarkan masyarakat cara mengatur tarif, dan lainnya. LP3ES juga mengatakan masih ada sasaran PAMSIMAS yang tidak tepat sasaran. Namun saya tegaskan, sasaran PAMSIMAS memang tidak harus masyaraat tidak mampu, tapi masyarakat yang memang membutuhkan air, tegas Budi. Mengenai sasaran, penggunaan APBN melalui Hibah Insentif Daerah PAMSIMAS dan APBD provinsi maupun kabupaten, diprioritaskan bagi desa-desa yang PAMSIMASnya bisa dikembangkan. Seperti pada kondisi kekurangan air baku, penambahan unit SR, dan lain-lain. PAMSIMAS tahap II ini memanfaatkan dana USD 250 juta yang terdiri dari tambahan pinjaman IDA Credit USD 100 juta, GoI USD 100 juta, dan hibah AusAID USD 50 juta. Pembentukan Asosiasi BPSPAMS Masih tentang keberlanjutan dan pengembangan PAMSIMAS, Budi Yuwono juga mengharapkan dibentuknya persatuan yang terdiri dari ribuan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS). Ide ini meniru Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), dengan harapan Persatuan BPSPAMS yang dibentuk dapat mengelola aset desa paling berharga berupa Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi(SPAMS).

Nafisa Meisa I. (15311058)

Dari hasil pelaksanaan PAMSIMAS Tahap I, hingga saat ini sudah terbentuk 5.368 BPSPAMS yang tersebar di Sumater Barat (621), Riau (331), Sumatera Selatan (378), Banten (106), Jawa Barat (269), Jawa Tengah (1.582), Kalimantan Selatan (418). Sementara itu di Sulawesi Tengah (355), Sulawesi Selatan (339), Sulawesi Barat (125), NTT (538), Gorontalo (151), Maluku (52), Maluku Utara (71), dan Papua Barat (50). (bcr)
Sumber : http://ciptakarya.pu.go.id/v3/?act=vin&nid=1234 Diakses pada : 31 Agustus 2013 pukul 5.57

Menurut saya, kesulitan atau kendala yang dihadapi oleh program ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kegiatan ini. Terutama pihak Pemda, dalam hal ini yang sangat menentukan keberlanjutannya program program seperti ini. Pemda seharusnya menyadari betapa pentingnya kooperasi dalam suatu program pemerintah seperti ini untuk perkembangan daerahnya. Untuk itu idealnya pihak Pemda diberi edukasi terlebih dahulu, sehingga ada rasa memiliki dan keinginan untuk menjaga sustainabilitas program ini. PAMSIMAS I telah dilaksanakan di 6.263 desa di 110 kabupaten/kota, 15 provinsi dari rencana 5.000 desa sasaran. Jumlah tersebut ditambah dengan replikasi PAMSIMAS di 565 desa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pada pelaksanaan tahap I, PAMSIMAS telah meningkatkan akses pelayanan air minum untuk sekitar. Dalam merancang program dan menentukan daerah binaannya pun, pihak pemerintah harus lebih teliti. Tidak hanya dari sisi engineeringnya, tapi kajian dari aspek-aspek sosial yang dinamis perlu dilakukan secara mendalam. Kriteria dari daerah binaan ini seharusnya dapat disempurnakan terkait evaluasi dari PAMSIMAS I 4,3 juta jiwa dari target 6 juta, serta penambahan akses sanitasi bagi 3 juta jiwa. Selain itu, mungkin perlu pengelompokan yang lebih jelas terkait daerah dengan tingkat ekonomi rendah dan memiliki masalah air juga sanitasi dengan daerah yang memiliki masalah dengan air juga sanitasi tetapi berkemampuan ekonomi relatif tinggi. Sehingga ketidaktepatan sasaran dan tidak maksimalnya tujuan program ini dapat diminimalisasi.

Nafisa Meisa I. (15311058) Berikut beberapa fakta tentang program PAMSIMAS Tahap I

Melihat data-data diatas, hanya 2 dari 6 poin yang sesuai dengan target. Seperti telah disebutkan diatas, evaluasi terhadap PAMSIMAS I seharusnya dapat dilaksanakan semaksimal mungkin untuk PAMSIMAS II yang lebih baik.

Nafisa Meisa I. (15311058)

Setiap proses dari program ini diharapkan dapat berjalan maksimal agar outputnya juga maksimal. PAMSIMAS II mentargetkan 5.000 desa, 156 kabupaten di 32 provinsi dengan dana sebesar USD 250 juta yang berasal dari APBN, pinjaman Bank Dunia, dan hibah Pemerintah Australia. Pemda, setelah dilaksanakannya program ini di daerahnya sangat dianjurkan untuk melakukan replikasi program sehingga cakupan program ini dapat meningkat secara singkat dan tidak mengandalkan pinjaman luar negri tetapi memanfaatkan dana APBD yang ada. Referensi : http://www.ampl.or.id/program/program-nasional-penyediaan-air-minum-dan-sanitasi-berbasismasyarakat-pamsimas-/2 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 6.00) http://ciptakarya.pu.go.id/v3/?act=vin&nid=1231 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 6.10) http://www.pamsimas.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=42 (diakses pada 31 Agustus 2013 pukul 5.50)

Anda mungkin juga menyukai