Anda di halaman 1dari 5

KASUS 1 Kasus Berikut contoh pelanggaran etika profesi apoteker di Rumah Sakit : Pak Anton mendapatkan resep dari

Poliklinik Anak Rumah Sakit Amanah untuk putranya yang berusia 8 tahun, Amo icillin !ry syrup, menurut petugas yang menyerahkan obat tersebut syrup ini habis dalam " hari dan harus diminum terus selama " hari # sehari $ sendok obat %&ml', tetapi ternyata setelah ( hari penyakitnya malah tambah parah sehingga harus opname) Permasalahan Pada kasus diatas apoteker belum memenuhi hak pasien karena belum memberikan infomasi yang *elas dan benar mengenai obat yang diberikan atau diresepkan oleh dokter dari cara pemakaian, penyimpanan, efek samping dan hal+hal lain yang berkaitan dengan penggunaan obat yang dikonsumsi sehingga memberi efek yang fatal atau buruk karena pasien tidak mendapatkan kenyamanan dan keselamatan dalam penggunaan obat %produk') Kajian Pelanggaran Etika oleh Apoteker Pelanggaran+pelanggaran yang terkait mengenai Apoteker yang tidak memberikan informasi yang *elas kepada pasien adalah : 1. Kode Etik Apoteker Indonesia Pasal , : Seorang Apoteker harus men*adi sumber informasi sesuai dengan profesinya) Pasal - : Seorang Apoteker melakukan praktik kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak a.asi pasien dan melindungi makhluk hidup insane) 2. UU No. 23 Tahun 1 2 tentang Kesehatan /ang menyatakan bah0a : Peker*aan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional) 3. UU No. ! Tahun 1 tentang Perlidungan Konsumen"

a' Pasal "a 1ak konsumen adalah : 1ak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan2atau *asa) b' Pasal ,b 3e0a*iban pelaku usaha adala : 4emberikan informasi yang benar, *elas, dan *u*ur mengenai kondisi dan *aminan barang dan2atau *asa, serta memberikan pen*elasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan) #. SK $enkes %I No 11 &'$ENKES'SK'('2))# tentang Standar Pela*anan +armasi di %umah Sakit 5u*uan pelayanan farmasi ialah : 6 4elangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan ga0at darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia 6 6 6 6 6 4enyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi 4elaksanakan 378 %3omunikasi, 7nformasi dan 8dukasi'mengenai obat 4en*alankan penga0asan obat berdasarkan aturan+aturan yang berlaku 4elakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan e9aluasi pelayanan 4enga0asi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan e9aluasi pelayanan Solusi !alam pencegahan pelanggaran kode etik apoteker tersebut diperlukan strategi antara lain: : : : Adanya kebi*akan tentang pelayanan farmasi klinis dari pemerintah maupun pimpinan rumah sakit bersangkutan Adanya dalam praktek 378 dalam pelayanan dfarmasi di rumah sakit) Adanya kegiatan riset dan pengembangan yang dilaksanakan serta pendidikan dan pelatihan

: : : :

Adanya auditing sebagai proses umpan balik untuk perbaikan dan memberi *aminan kualitas yang dikehendaki 4empertinggi kemampuan untuk memberdayakan farmasi rumah sakit 3epentingan dan tu*uan kegiatan farmasi klinis harus dimengerti dan disepakati oleh petugas+petugas kesehatan 4en*alin hubungan baik antara profesi medis dan farmasi

KASUS 2 Apoteker A men*adi penanggung*a0ab apotek B yang sekaligus sebagai PSA) Suatu saat ia mendapatkan ta0aran untuk men*adi penanggung*a0ab PB; < dan ia menerima ta0aran tersebut) 5anpa melepas status sebagai APA, ia men*adi penanggung*a0ab PB; <) =ntuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan %PB; <', apoteker A melakukan ker*asama dengan apotek miliknya untuk mendistribusikan obat ke klinik dan balai pengobatan atau rumah sakit+rumah sakit) Apotek akan mendapatkan fee dari ker*asama ini sebesar (> faktur pen*ualan) Semua administrasi dapat ia kendalikan dan lengkap %surat pesanan, faktur pengiriman, faktur pa*ak, tanda terima, surat pesanan klinik dan balai pengobatan atau rumah sakit ke apotek, pengiriman dari apotek ke sarana tersebut dll)') Semua disiapkan dengan rapi sehingga setiap ada pemeriksaan Badan P?4 tidak terlihat adanya penyimpangan secara administrasi) Ada dua hal yang men*adi pokok permasalahan dalam kasus tersebut) /ang pertama adalah masalah penanggung *a0ab, dimana Apoteker A men*adi APA di Apotek B dan *uga sekaligus men*adi P@ di Pedagang Besar ;armasi <) /ang kedua adalah pada masalah kesepakatan yang dilakukan oleh pihak Apotek A PB;, dimana keduanya mengadakan per*an*ian ker*asama agar mendapatkan keuntungan lebih dibanding melalui prosedur normai) Pembahasan Pelanggaran Pertama !iketahui bah0a seorang apoteker harus memiliki i.in Surat 5anda Registrasi Apoteker %S5RA', yang mana merupakan tanda bukti bah0a yang bersangkutan telah resmi teregistrasi sebagai salah seorang tenaga kefarmasian yaitu apoteker) !isamping S5RA, apoteker *uga harus memiliki i.in lain ketika hendak melakukan peker*aan kefarmasian di tempat tertentu) Surat 7.in Praktek Apoteker %S7PA', diperlukan apabila beker*a di tempat fasilitas pelayanan kefarmasian) Sedangkan Surat 7.in 3er*a Apoteker %S73A', 0a*ib dimiliki ketika melakukan praktek di fasilitas produksi ataupun distribusi 2 penyaluran kefarmasian) !alam kasus ini Apoteker A tidak hanya praktek di Apotek tetapi *uga di PB;, sehingga memiliki tidak hanya S7PA APA Apotek tetapi *uga memiliki S73A P@ PB;) Perbuatan ini disebut pelanggaran karena bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yang

dalam hal ini diatur dalam Pasal $8 Permenkes 88-2(B$$) !iatur dalam peraturan tersebut bah0a S7PA atau S73A hanya boleh untuk satu fasilitas kefarmasian, artinya satu apoteker hanya boleh memiliki S7PA atau S73A untuk satu tempat sa*a) Pembahasan Pelanggaran 3edua 4asalah yang kedua adalah per*an*ian ker*asama antara Apotek dan PB;, saya persingkat sa*a) !asar dari pelanggaran tindakan ini adalah Pasal $" == &2--) Pasal tersebut melarang yang namanya integrasi 9ertikal, yaitu perbuatan pelaku usaha yang membuat per*an*ian dengan pelaku usaha lain dengan tu*uan menguasai produksi se*umlah produk dalam suatu rangkaian produksi baik berupa barang ataupun *asa yang mana rangkaian produksi tersebut adalah hasil dari pengolahan atau proses berkelan*utan, baik langsung atau tidak langsung, sehingga membuat ter*adinya persaingan usaha tidak sehat ataupun *uga merugikan masyarakat) Ada per*an*ian antara apotek dan pbf berupa fee bagi apoteker, dimana apotek dan pbf merupakan bagian dari proses penyaluran 2 distribusi kefarmasian yang berkelan*utan hingga ke klinik atau rumah sakit sebagai tu*uan akhir maksud per*an*ian tersebut) Secara *elas hal tersebut dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat, tergantung bagaimana fee tersebut digunakan untuk menimbulkan kerugian terhadap masyarakat) @adi disimpulkan bah0a pelanggaran yang ter*adi adalah tindak pidana berupa integrasi 9ertikal) Camun tentunya akan lebih *elas bila keseluruhan dokumen diketahui, sehingga kemungkinan pelanggaran bisa dianalisis dengan lebih tepat) 4isalnya sa*a mungkin bisa dikaitkan dengan per*an*ian tertutup yang diatur dalam pasal $& ayat %#') S?D=S7 Eunakanlah media 3omisi Penga0as Persaingan =saha %3PP=') !isini hanya melaporkan selengkapnya setau kita sa*a, dan akan di*amin kerahasiaannya) Selan*utnya 3PP= akan menindaklan*uti laporan kita, mulai dari memanggil para saksiF meminta dokumenF memutuskan perbuatan tersebut benar atau salahF hingga melan*utkan berkas ke kepolisian sebagai bahan penyelidikan tindakan pidana) @adi daripada melaporkan sendiri kepolisi yang belum tentu kita benar dan takutnya malah dituntut balik, lebih baik ke 3PP= a*a karena semuanya mereka yang urus) Pelanggaran integrasi 9ertikal ini bisa dikenakan denda minimal (& milyar)

Anda mungkin juga menyukai

  • Kesesuaian Klinis Sofradex
    Kesesuaian Klinis Sofradex
    Dokumen4 halaman
    Kesesuaian Klinis Sofradex
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen11 halaman
    Chapter II
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • Etiket
    Etiket
    Dokumen1 halaman
    Etiket
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • Lat Soal Farfis Termodnmk
    Lat Soal Farfis Termodnmk
    Dokumen1 halaman
    Lat Soal Farfis Termodnmk
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat
  • UTS Des 2010 Take Home
    UTS Des 2010 Take Home
    Dokumen2 halaman
    UTS Des 2010 Take Home
    Genita Savitri Ekandari
    Belum ada peringkat