Anda di halaman 1dari 82

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI 5.1.

Peil Utama Sebagai Dasar Perhitu ga Sebagai peil dasar pembuatan bendung Pegadis diambil dan diukur dari peil utama yang ada pada bendung Kaiti. Dari hasil pengukuran peil bendung Kaiti berkoordinat seperti yang telah diuraikan pada bagian hasil pengukuran topografi. BM 2 & ) ! 212"#$% ! - $$'#%$( ! * $%#+++

Dari titik peil tersebut yang dipakai sebagai ben,hmark utama dalam pembangunan bendung Pegadis. Dasar pengambilan ben,hmark di bendung kaiti sebagai dasar utama kerena air dari bendung tersebut atau air dalam saluran suplesi kaiti-Samo ada hubungan ketinggian dengan muka air bendung Pegadis. 5.!. Pere "a aa #i$r%lis Be $u g 5.!.1. Ele&asi 'er"u Be $u g -le.asi mer,u bendung untuk peren,anaan bangunan bendung Pegadis menggunakan dasar dari data ele.asi dari saluran suplesi Kaiti-Samo yaitu pun,ak dinding beton *$"#$/+# dengan tinggi air maksimum dii0inkan dalam saluran suplesi kaiti samo adalah (/ ,m diba1ah dinding ,or beton berarti air paling tinggi dalam saluran adalah *$".2/+. sedangkan ele.asi dasar sungai didapat *$+. Perhitungan ele.asi bendung Pegadis3 a. -le.asi saluran suplesi Kaiti-Samo b. Kehilangan pada pintu inlet ,. Kehilangan pada bangunan ukur d. Kehilangan pada pintu pengambilan e. Kehilangan oleh slope saluran f. Bertambah tinggi air pada saluran suplesi ! *$"#$/+ ! ! ! ! ! /#1/ m /#1/ m /#1/ m /#1/ m /#1/ m

V-1

g. Keamanan h. -le.asi mer,u bendung 1. -le.asi mer,u bendung 2. -le.asi dasar sungai (. 4inggi mer,u bendung 5.!.!. (ebar E)e*ti) Be $u g

/#/%+ m

! *$%#( ! *$%#( ! *$+ ! 2#( m

Dari data dan perhitungan di atas maka didapat data peren,anaan 3

Karena adanya pilar dan bangunan pembilas# maka lebar total bendung tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan untuk mele1atkan debit yang ada. 5adi lebar efektif bendung lebih pendek dari lebar bendung yang sebenarnya. Persamaan lebar efektif bendung 3 Be = B 2 (n.Kp + Ka).H1 Dimana 3 Be ! lebar efektif bendung 6m7 B n ! lebar bendung 6m7 ! 0umlah pilar ! (( m !( ! /#/1

Kp ! koefisien kontraksi pilar 81 ! tinggi energi 6m7 Perhitungan 3 B1 ! B2 ! 1/#1$ m B( ! 1 m Be1 ! B1 9 2 6n.Kp * Ka7.81 ! 1/#1$ 9 2 61: /#/1 * /#27 81 ! 1/#1$ 9 /#2281 Be2 ! B2 9 2 6n.Kp * Ka7.81 ! 1/#1$ 9 2 62 : /#/17 81 ! 1/#1$ 9 /#/2 81 Be( ! B2 9 2 6n.Kp * Ka7.81 ! 1/#1$ 9 2 62 : /#/17 81 ! 1/#1$ 9 /#/2 81

Ka ! koefisien kontraksi pangkal bendung ! /#2

V-2

Bs ! /#"/ : 1 ! /#" m Be ! Be1 * Be2 * Bs ! 6 1/#1$ 9 /#22817 * 2 : 6 1/#1$ 9 /#/2 817 * /#" ! (1#(1 9 /#+ 81 5.!.+. Ti ggi 'u*a Air Ba ,ir $i Atas 'er"u Be $u g Perhitungan tinggi muka air ban0ir di atas mer,u menggunakan persamaan debit bendung dengan mer,u bulat 3 Q = Cd : Dimana 3 Q Cd ! Debit 6m ;dtk7 = Koefisien debit (Cd = C0.C1.C2)
(

2 2 1.+ g : Be : H1 : ( (
(

! "/ m ;dtk

Diren,anakan p;81 < 1#+ dan r ! /.+ 81# maka didapat 81;r ! 2# dari tabel didapat nilai =/ ! 1.((. Dimisalkan besar =1! 1 dan =2! 1

1-++

>ambar +.1. 8arga-harga koefisien =/ fungsi 81;r g Be H1 ! Per,epatan gra.itasi ! Pan0ang mer,u 6m7 ! 4inggi energi diatas mer,u 6m7 ! %#" m;dtk
2

! (1#(1 9 /#+ 81

V-(

Perhitungan 3 2 "/#/ ! 1#(( : : ( (+#( ! (1#(1 81


1.+

2 (

: %#" : 6(1#(1 8 /#+ 817 : 1


2.+

1.+

- /#+81

Dengan ,ara ,oba-,oba diperoleh 81 ! 1#1 m Be ! 1'#" 9 /#2' 81 ! (1#(1 9 /#+:1#1 ! (/#$' m Dari hasil perhitungan di atas maka dapat ditentukan ele.asi muka air ban0ir dan tinggi air di atas mer,u yaitu 3 -le.asi muka air ban0ir ! ele.asi mer,u * 81 ! *$%#(*1#1 ! *"/#2 ?ntuk menentukan tinggi air di atas mer,u dapat di,ari dengan persamaan 3 8d ! 81 9 k Dimana 3 k! @ "/ v2 dengan . ! ! ! 2.('2 m;dtk B e : 8 1 (/#$' :1#1 2g 2#('2 ! /#2% m 2 : %#"
2

k!

5adi tinggi air di atas mer,u adalah 3 8d ! 1#1 9 /#2% ! /#"1 m 5.!... Ti ggi 'u*a Air Ba ,ir $i #ilir Be $u g Diketahui 3 Debit ban0ir 6@7 Aebar rata-rata sungai Kemiringan sungai 6Bs7
B 6koefisien BaCin7

! "/ m ;dtk ! (( m ! /.//1 ! 1.+

Dumus =heCy 3 E V , ! 6b * m h7 h !,. !


R .I 87 1+

P D @

! b * 2h !
A P

m +1

!E:V

1 1

>ambar +.2. Penampang di 8ilir Bendung Perhitungan 3 E ! 6b * m h7 h ! 6(( * /.+:h7h ! ((h * /.+h P ! b * 2h
2
2

m +1 0,5
2

! (( * 2:h

+1

! (( * 2.2('h D , ! !
1* A P

((h * /.+h2 (( * 2.2('h


"$

1#+
((h * /#+h 2

(( * 2#2('h V !,. !
1* R .I "$ 2 ((h * /#+h : /#//1 (( * 2#2('h 2

1#+
((h * /#+h

(( * 2#2('h @ !E:V

4abel +.1. Perhitungan h


h 6m7 2.// 2.2/ 2.2+ 2.2$ E 6m27 (2./// 21.$'/ ("."1( 2(.1+1 P 6m7 2/.'+' 21.$"$ 21.('( 21.%"+ D 6m7 1.'2' 1.%1$ 1."1$ 1.%'( , 2/.1/" 21.$+" 21.1$$ 22./1+ V 6m;dtk7 1.'2$ 1."2" 1.$++ 1."'1 @ 6m(;dtk7 ++.(2+ $'.(22 '".12/ "/.(2/

(Sumbe ! "e #itungan ) Berdasarkan perhitungan pada tabel +.1. didapat h ! 2#2$ m# maka 3 -le.asi dasar sungai -le.asi muka air di hilir bendung ! *$+ ! *$+ * 2#2$ ! *$$#2$ 5.!.5. Pe e tua Dime si 'er"u Bulat Bendung untuk saluran suplesi Pegadis diren,anakan menggunakan pasangan batu sehingga besar 0ari-0ari mer,u bendung 6r7 ! /#181 9 /#$ 81. maka diambil 3 r ! /#+ 81 ! /#+:1#$ ! /#"+ m

1 1

>ambar +.(. 5ari-5ari Mer,u Bendung 5.!./. K%lam Ola* 5.!./.1.Pe e tua Ti0e K%lam Ola* 4ipe kolam olak yang akan diren,anakan di sebelah hilir bangunan# bergantung pada energi yang masuk# yang dinyatakan dengan bilangan-bilangan Froude dan pada bahan konstruksi kolam olak#

Dalam perhitungan kolam olak ini# diren,anakan pada saat ban0ir dengan @+/. untuk menge,ek apakah diperlukan kolam olak atau tidak# maka perlu di,ari nilai Froude 6Fr7. Persamaan 3 $ = Dimana 3 Fr .1 g y1 G C ! bilangan Froude ! ke,epatan a1al lon,atan 6m;dtk7 ! per,epatan gra.itasi ! %#" m;dtk ! debit per satuan lebar ! tinggi 0atuh ! $%#( 9 $$#+! 1#" m .1 ! 2 : g 6/#+H 1 + & 7 m;dtk
2

v1 g : %1

! kedalaman air di a1al lon,at air 6m7

Perhitungan 3

! 2 : %#"6/#+ :1#1 * 1#"7 ! '#$% y1 ! Q+/ ' = v1 v1 : B e "/ ! /#("( m '#$% : (/#$'

! G Fr y2

! y1 : .1 ! /#("( : '#$% ! 2#' ! '#$% %#" : /#("( ! (#+ %1 2 6 1+":$

! kedalaman air di atas ambang u0ung ! /#("( ! 6 1*": (#+ 2


2

17

- 17 ! 2#"1 m

Dari hasil perhitungan didapat Fr ! (#+ H 2#+# maka berdasarkan KP /2# kolam olak diren,anakan dengan kolam olak tipe Vlugter.

5.!./.!.Pe $ime sia K%lam Ola* Perhitungan Kolam olak tipe Vlugter adalah sebagai berikut 3 h, ! kedalaman kritis ! 2#' ! /#""2 m %#"
2 (

G g

h,

C 1#" ! ! 2#/(' h, /#""2 ?ntuk 2#/ H t a h C I 1+ maka 3 h,

! (#/ h, * /#1C ! (#/:/#""2 * /#1:1#" ! +#"(2 m ! ' m ! /#2" :


,

h, C

! /#2" : /#""2

/#""2 1#"

! /#$( m ! /#" m

D ! D ! A ! C * t - 81 ! 1#" * ' 9 1#1 ! '#$ m

*"/#2 *$%#(
1 1

D!D *$+#21 *$+ *$(#2 *$2#'

*$+#"$

>ambar +.2. Dimensi Kolam Jlak

5.!.1. (a tai 'u*a Peren,anaan lantai muka bendung menggunakan garis kemiringan hidrolik. >aris gradien hidrolik ini digamhar dari hilir ke arah hulu dengan titik u0ung hilir bendung sehagai permukaa dengan tekanan sebesar nol. Kemiringan garis hidrolik gradien disesuaikan dengan kemiringan yang dii0inkan untuk suatu tanah dasar tertentu# yaitu menggunakan =reep Datio 6=7. ?ntuk men,ari pan0ang lantai depan hulu yang menentukan adalah beda tinggi energi terhesar dimana ter0adi pada saat muka han0ir di hulu dan kosong di hilir# >aris hidrolik gradien akan membentuk sudut dengan bidang horisontal sebesar a # sehingga akan memotong muka air ban0ir di hulu. Proyeksi titik perpotongan tersebut ke arah horisontal 6lantai hulu bendung7 adalah titik u0ung dari pan0ang lantai depan minimum. Persamaan 3 C ( = Dimana 3 C( AV A8 8 ! koefisien Aane ! pan0ang ,reep line .ertikal 6m7 ! pan0ang ,reep line horiContal 6m7 ! ele.asi mer,u bendung 9 ele.asi ambang kolam olak ! 6*$%#(7 9 6$(#27 ! +#% m Diren,anakan pan0ang lantai muka 1/ m. 4abel +.2. Pan0ang Dembesan 4anpa Aantai Muka
4itik E1 E1 - E2 E2 E2 - E( E( E( - E2 E2 E2 - E+ E+ (.// 1.// 2.$$ /.'/ 1.$$ /.+/ /.1$ 1.1$ 1.// 1 >aris Dembesan AV m A8 m 1;( A8 m AK m /

( + 7 ) 61; ( ( H H

E+ - E' E' E' - E$ E$ E$ - E" E" E" - E% E% E% - E1/ E1/ E1/ - E E E-B B B-= = =-D D D---F F F-> > >-8 8 8-B B B-5 5 5-K K 5umlah

/.'/ (.($ 1.// /.'/ 2.(/ 2.+/ /.'/ +.$( 2.// %.$( 2.// 1.+/ 12.+$ 2.// 1.1/ 12.(( (.// /.%% 1'.(2 2.(2 /.%% 1".$' 1.+/ 2.// 2(.2' 1+.%" $.2" /.+/ 1%.2' 1.2+ 1$.$$ 1.// 1+.(( /.'$ 1(.2( 1.(( 11./$ /."( +.1( /.(( (.$/

(Sumbe ! "e #itungan ) Pan0ang rayapan menurut Aane 3 AAane ! 8 : =Aane ! +#% : 1#" ! 1/#'2 m Pan0ang lantai yang sudah ada 3 AEda ! () + 61 ; ((H 7 ! 1+#%"* $#2" ! 2(#2' m =A ! 1+#%" * $#2" ! (#%2 L =Asyarat ! 1#" 6amanMM7 +#%

V1/1/

Dari hasil perhitungan di atas maka#AEda ! 2(#2'm < AAane ! 1/#'2 m.berdasarkan hasil perhitungan tersebut berarti pan0ang lantai muka memenuhi syarat terhadap rayapan. Karena ketinggian bendung yang men,apai 2#( m H 2m# maka dilakukan peninggian lantai depan 6Ma1ardi dkk# 2//2 7 untuk meningkatkan stabilitas bendung terhadap guling yaitu setinggi 1#+ m sehingga 3 p ! 2#( 9 1#+ !2#" m I psyarat ! 2 m. 5.!.2. Tebal (a tai K%lam Ola* ?ntuk menentukan tebal lantai kolam olak harus ditin0au pada 2 kondisi yaitu kondisi air normal dan kondisi air ban0ir. Persamaan 3 t:
pas

< s 6 "* + * 7

Dimana 3 t s ! tebal lantai kolam olak 6m7 ! faktor keamanan ! 1#+ ! untuk kondisi air normal ! 1#2+ ! untuk kondisi air ban0ir NK ! kedalaman air pada titik K 6m7

pas ! berat 0enis pasangan batu kali ! 2#2 4;m2


PK ! uplift pressure 6H 6 ! * 8K H AK A (* ( : 77 : H
,

64;m 7

! tinggi muka air di hulu bendung diukur dari titik K 6m7 ! perbedaan tinggi tekan di hulu dan di hilir bendung 6m7 ! pan0ang ,reep line sampai titik K 6m7 ! 1'#+2 m ! pan0ang ,reep line total 6m7 ! 2(#2' m

Perhitungan 3 Kondisi ai no ma8K H NK PK ! *$%#( 9 $/#1 ! %#2 m ! '#$ m !/ ( ! 6 H * 6 * : H 77 : , ( ! 6%#2 - 6 t: 1'#(2 2(#2' : '#$77 :1 ! (#+ 4;m
2

pas

< s 6 "* + * 7 6amanMMM7

2#+ : 2#2 < 1#+ 6 (#+ 9 /7 +#+ m < +#2+ m 8K H NK PK Kondisi ai ban.i ! *"/#2 9 $/#1 ! 1/#( m ! $#" m ! y1 ! /#("( m ! 6H* 6 (* ( : H 77 :, : $#"77 :1 ! (#"( 4;m
2

! 61/#( - 6 t:

1'#(2 2(#2'

pas

< s 6 "* + * 7 6amanMMM7

2#+ : 2#2 < 1#2+ 6 (#"( 9 /#("(7 +#+ m < 2#(1 m

*"/#2 *$%#(
1 1

*$+#21
A1 A. A! A+

*$+#"$

*$+
A5 A/ A2 A1 A3 A14

*$(#2 *$2#'
A B K

D 5 E 6 # I 7

>ambar +.+. Bendung Dengan Peninggian Aantai Depan

V-1(

5.!.3. Ti ,aua Terha$a0 5erusa 4in0auan terhadap gerusan digunakanuntuk menentukan tinggi dinding halang 6koperan7 di u0ung hilir bendung. ?ntuk menghitung kedalaman gerusan digunakan metode Aa,ey. Persamaan 3 / = /#2$6 Dimana 3 D @ f Dm E Vrata-rata ! kedalaman gerusan 6m7 ! debit outflo1 ! "/ 6m ;dtk7 ! faktor lumpur Aa,ey ! 1#$' 6Dm7 ! diameter rata-rata material ! Be:8d ! (/#$':/#"1 ! 22#%1' m ! @;E ! "/ ; 22#%1' ! (#21 m;dtk ?ntuk menghitung turbulensi dan aliran yang tidak stabil# D ditambah 1#+ nya lagi 6data empiris7. 4ebal lapisan pasangan batu kosong sebaiknya diambil 2 sampai ( kali d2/ di,ari dari ke,epatan rata-rata aliran dengan bantuan >ambar +.$. >ambar +.$ dapat dipakai untuk menentukan d2/ dari ,ampuran pasangan batu kosong dari ke,epatan rata-rata selama ter0adi debit ren,ana diatas ambang bangunan. ?ntuk menentukan Dm dapat dilihat dari grafik berikut 3
2 /#+ (

Q f

1;(

Perhitungan 3

V1212

>ambar +.'. >rafik ?ntuk Menentukan Dm Dari grafik di atas didapat Dm ! /#2 m f ! 1#$' 6Dm7 Q f
/#+ /#+

! 1#$' :6/#27 D ! /#2$6 ! /#2$6 7

! 1#11(

1;(

"/ 1;( 7 ! 1#%+2 m 1#11(

Dengan angka keamanan S ! 1#+ maka 3 D ! 1#+ : 1#%+2 ! 2#%(1 m Berdasarkan perhitungan kedalaman gerusan maka bila dibandingkan# kedalaman pondasi bendung ! 2 m L 2#%(1 m# sehingga konstruksi aman terhadap gerusan. 4ebal lapisan batu kosong 3 ( K d2/ ! ( K /#2 ! 1#2 m Pan0ang apron ! 2 6 2#%(1 9 2#2$7 ! 1#"22 m

V1+1+

5.!.14. Ti ,aua Terha$a0 Ba"*8ater Perhitungan ba,k1ater bertu0uan untuk mengetahui besar pengaruh yang disebabkan oleh peninggian muka air pada bagian hulu akibat pembangunan bendung sehingga dapat ditentukan tinggi tanggul yang harus dibuat. Persamaan 3 & +% +
1 1

v1

=
2

+% +
2

v2

+ #f

&

2g

2g

Dimana 3 & % g ! Ketinggian dasar saluran dari garis referensi ! Kedalaman air dari dasar saluran ! Per,epatan gra.itasi

) ! Ke,epatan rata-rata #f ! Kehilangan energi karena gesekan dasar saluran

)1202g
H1

#f Sf.*

H2

1=So.2

2
>ambar +.$. Definisi profil muka air v1
2

&+ % +
1

=
2

v2

+ #f

2g

2g

-1 atau

-2

31 + S0 2 = 32 + Sf 2

2 =

3 2 31 S/ Sf

Dimana 3 Sf E V , ! @ 2 2 , E D
2

! 6B * m y7 y !,. !
R .I 87 1+
B

D P

P
m2 + 1

! B * 2y

Diketahui 3

! 1.+ ! +#2 m

81 S/ m @

Brata-rata ! (( m ! /#/+$1 !1 ! "/ m ;dtk ! *$+ ! *"/#2


(

-le.asi dasar bendung -le.asi muka air bendung Perhitungan 3


1 1

! 4 : 5 : / 2 So 2
"$ 1*

! 6B * m y7 y:

1#+ 2 1+y * y 1+ * 2#"2"y

:6 7 2 :So 1+ * 2."2"y

1+y * y

1
1;2

"/

! 6B * m y7 y:
1*

"$

1#+ 2 1+y * y 1+ * 2#"2"y

1+y * y 1;2 :6 7 2 : 6/#+$17 1+ * 2."2"y

Berikut adalah tabel perhitungan kedalaman normal dengan ,ara trial and error 3 4abel +.(. Perhitungan Kedalaman Oormal 6yn7
y 6m7 /.$' /.$$ /.$" /.$% E 6m27 11.%$" 12.12( 12.(/" 12.2$2 P 6m7 1$.12% 1$.1$" 1$.2/' 1$.2(2 D 6m7 /.'%" /.$/$ /.$1+ /.$22 , (1.12% (1.22% (1.('" (1.2"' V 6m;dtk7 '.21' '.2$" '.(2/ '.2/1 @ 6m(;dtk7 $2.2+" $'.2(' $"./(2 $%."2$

( Sumbe ! "e #itungan ) Dari hasil perhitungan di atas maka didapat yn ! 82 ! /#$% m. @ 6B * m : y n 7 ! g : 6B * m : y n( 7
2

"/ 61+ * yn 7
( ( %#"1: 61+ * y n 7

y,

! 2#/+ m

Dari hasil perhitungan maka didapat. y, L yn berarti tipe aliran adalah superkritis. Berikut ini adalah tabel perhitungan pan0ang pengaruh ba,k1ater akibat pembangunan bendung di sungai pegadis. 4abel +.2. Perhitungan Ba,k1ater
h m +.2/ +.// 2.+/ 2.// (.+/ (.// 2.+/ 2.// 1.+/ 1.// /.$% E m2 11/.1'/ 1//./// "$.$+/ $'./// '2.$+/ +2./// 2(.$+/ (2./// 22.$+/ 1'./// 12.2$2 P m (/.2$1 2%.12/ 2$.$2' 2'.(12 22."%" 2(.2"2 22./$/ 2/.'+' 1%.222 1$."2" 1$.2(2 D m (.'(% (.2(2 (.1'+ 2.""" 2.'/1 2.2%% 1.%"2 1.'2' 1.2"' /."%$ /.$22 2".$/2 2"./$2 2$.2/1 2'.21( 2+./$2 2(.$(' 22.12( 2/.1/" ($.2+" ((.'$$ (1.2"' , V m;dtk 22.2/1 21.2"/ 2/./'' 1".$'" 1$.('% 1+."2" 12.1$2 12.2%' 1/.1+1 $.'22 '.2/1 m (/.+2" 2".1/+ 2+./22 21.%$1 1"."%( 1+."12 12.$2$ %.$12 '.$+" (.%'+ 2.""/ -2 -1 m /./// 2.22( (./'( (./$2 (./$" (./$% (./'$ (./(( 2.%+' 2.$%2 1./"+ /.////' /.////" /.///12 /.///1" /.///2% /.///+/ /.///%+ /.//2/% /.//+$% /./22+' /./+$(2 (.1--/+ $.1--/+ %.%--/+ 1.+--/2 2.(--/2 (.%--/2 $.2--/2 1.+--/( (.%--/( 1.+--/2 2.1--/2 /./+$ /./+$ /./+$ /./+$ /./+$ /./+$ /./+' /./+' /./+( /./22 /./1' Sf Sf So Sf PK m /./// 22."(2 +(.$2" +(.%(' +2.12% +2.2"% +2.2/+ +2.+$2 ++.'/$ ''.'/' '$.1(1 /.// 22."( %'.+' 1+/.+/ 2/2.'( 2+".%2 (1(.(2 ('$.%/ 22(.+/ 2%/.11 ++$.22 K

(Sumbe ! "e #itungan )

Dari perhitungan di atas maka didapat pan0ang pengaruh ba,k1ater sepan0ang ++$#22 m. ?ntuk mengantisipasi pengaruh ba,k1ater maka perlu di analisis apakah sungai membutuhkan tanggul. Dilihat dari topografi# sungai Pegadis semakin ke hulu maka tebing sungai men0adi semakin tinggi. Maka berdasarkan hal itu# tebing sungai dapat digunakan sebagai tanggul untuk menahan tinggi air akibat pengaruh ba,k1ater. 5.+. Pere "a aa Ba gu a Pele g*a0 5.+.1. Pere "a aa Pi tu Pe gambila Pintu intake harus mampu mengalirkan air minimal @ ! /#2/ mQ ;dt. Kapasitas pengambilan harus sekurang-kurangnya 12/R dari kebutuhan pengambilan guna menambah fleksibilitas dan agar dapat memenuhi kebutuhan yang lebh tinggi selama umur proyek. Persamaan 3 Qn = 2.g.&

.a .b .
Dimana 3 @n ! debit ren,ana 6m ;dtk7 ! koefisien debit ! /#" 6untuk bukaan di ba1ah permukaan air
(

a b C g b

dengan kehilangan tinggi energi7 ! tinggi bukaan ! lebar bukaan ! kehilangan energi pada bukaan ! antara /#1+ 9 /#(/ diambil /#2/ ! per,epatan gra.itasi %#"1 m;dtk ! /#' ! /#" ! /#2 ! /#":a:/#' 2 : %#"1: /#2
2

Perhitungan 3

C @n

/#2"

! /#%+/" a S a ! /#+ m

Dimensi balok pintu pengambilan. ! /#' ! /#' * 62:/#17 ! /#" ! /#2/ m ! "/ kg;,m
( 2 (

Dimensi balok pengambilan sebagai berikut 3 Aebar pintu Aebar teoritis 4ebal papan kayu Berat 0enis kayu T1

! 1 ton;m ! /#//1 kg;,m

*"/#11

*$%#( P1 *$"#' P2 /#2 /#+ *$%#1

>ambar +.". Pintu Pengambilan P1 ! hi K T1 ! 1#21 K 1 ! 1#21 t;m P2 ! h2 K T1 ! /#' K 1 ! /#' t;m P ! ! "1 + " 2 2 2 K8 K /#2 ! /#2/1 t;m ! 2#/1 kg;,m ! 1;" K G K l
2 2 2 2 2 2

1#21 + /#'

Momen yang timbul

! 1;" K 2#/1 K '/ ! %/2#+ kg,m

V2/2/

N 6momen kelembaman7 1 9

! 1;' K t K h ! 1;' K t K 2/ ! (#(( t


2 2

Dimana h adalah lebar kayu yang ditin0au yaitu 2/ ,m 3

Mentukan tebal pintu

"=6 + %/2#+7g5m "/ ! 2 (#((t 2''#2 t ! %/2#+ t ! 1#"2 ! + ,m Sehingga ukuran kayu yang digunakan +;2/ 9 ?kuran stang pengangkat ! /#" m ! ( ,m !1m !UKVKd
2 2 2

pintu lebar pintu diameter 6d7 tinggi pintu 6hp7 F stang

! U K (#12 K ( ! $#/'+ ,m Momen inersia 6 B 7


2

! 1;'2 K V K d
2

2 2

! 1;'2 K (#12 K ( ! (#%$2 ,m 4ekanan 6P17 6P27 4ekanan air ! hi K T1

! 1#21 K 1/// ! 121/ kg ! h2 K T1 ! /#' K 1/// ! '// kg ! W K 6P1*P27 K 6lebar pintu K h pintu7 K T1 ! W K 6121/*'//7 K 6/#" K 17 K 1#/ ! ! "/2kg

>aya pintu ke atas. ! F stang K 6h pintu7 K berat 0enis ba0a ! /#///$/'+ K 1 K $"// ! +#+1/+ kg

Berat stang

Berat daun pintu

! h pintu K l pintu K t pintu K berat 0enis ba0a ! 1 K /#" K /#/" K "// ! +1#2 kg

Berat sambungan

! 2/R K berat ! 2/R K +1#2 kg ! 1/#22 kg

Berat total pintu 6>17 !+#+1/+ * +1#2 * 1/#22 ! ''#%+/+ kg Koefisien gesek ba0a alur dengan pintu 6f7 ! /#2 >aya gesek ! /#2 K tekanan air ! /#2 K "/2 ! (12#' kg Berat total pintu >aya gesek ! ''#%+/+ kg ! (12#' kg ! (""#++ kg Kontrol terhadap tegangan 6X7 X! ! 8p int u $s tan g $#/'+5m ba0a ! 12// kg;,m 12//7g ; 5m
(
2

4otal 6>7 ! >1 * gaya gesek ! ''#%+/+ kg * (12#' kg

(""#++ 7g
2

! +2#%%' H 12// kg;,m 6 Eman 7

>ambar +.% Detail stang pengangkat pintu pengambilan 9 Ekibat >aya tekan pintu bergerak turun ! 6 >aya >esek 9 >17 ! 6(12#' - ''#%+/+7 ! 22+#'+ kg Dumus -uler ! "K = Dimana 3 - ba0a ! 2#1 K 1/ kg;,m B AK ! pan0ang tekuk ! /#+ K A K Y2 ! /#+ K 2#+ K Y2 ! 1#$' m Kontrol terhadap gaya tekuk 3 9= = "K .(K 2
' 2 2

5umlah gaya 6PK7

2 .3 .9
9 .K
2

! momen inersia ! 2 K (#%$2 ! $#%2" ,m

.3

H B !$#%2" ,m
2

22+#'+ K 1$' 2 ' 6(#127 .2#1.1/


2 2

2 H B !$#%2" ,m

! /#('$ ,m H $#%2" ,m

6Eman7

5.+.!. Pere "a aa *a t% g (um0ur Peren,anaan dimensi kantong Aumpur didasarkan atas kebutuhan untuk mengalirkan debit ren,ana dan penampungan sediment dalam 0angka 1aktu dan kapasitas tertentu# yaitu saluran peba1a diatas dan kantong Aumpur dibagian ba1ahnya. Perhitungan3 @ 6Debit7 ! 12/ R K /#2 m ;dtk ! /#2" m ;dtk M 6Kemiringan talud7 ! 1 3 1 Vn 6Ke,epatan aliran7 ! /#' m;dtk Pada suhu 2/Z= dengan diameter butiran 6[7 ! /#/$ mm# maka ke,epatan endap 617 ! /#//2 m;dtk 6KP /2# hal. 12(7 Diren,anakan 3 b ! /#' m Dumus 3 4n = En /#" P Qn )n ! /#2" /#' ! /#" m
2 ( (

! 6b*mh7h ! 6/#'*h7h ! /#'+ m ! b * 2 h Y61 * m27 ! /#' * 2 . /#'+ Y2 ! (#"(" m /#" 4n ! " ! (#"(" ! /#2/" m ! Ks . D2;( . Bn1;2

Maka didapatkan h

D Vn

Dimana Ks adalah koefisien kekasaran strikler# pasangan batu ! '/ Bn !

(Ks./ )

)n

2;( 2

('/./#2/" )
S 8n Sk S Bn

/#'

2 2;( 2

! /#///"

5adi dimensi saluran induk kantong Aumpur 3 @n Vn B ! /#2" m(;dtk ! /#' m;dtk ! /#' m ! /#'+ m ! '/ ! /#///" Sm S1 !1 ! /#/2

Perhitungan kemiringan kantong Aumpur 3

Diren,anakan S Vs ! 1#2 m;dtk Aangkah perhitungan 3 Es 8s Ps Ds Vs Bs Bs ! 6@s;Vs7 ! 6Es;b7 ! 6Es;Ps7 ! 6/#2" ; 1#27 ! /#" m2 ! 6 /#2 ; /#'7 ! /#'' m

! 6b * 2 . hs7 ! 6 /#' * 2 . /#''7 ! 1#%2 m ! 6/#2 ; 1#%27 ! /#2/" m ! Ks . Ds2;( . Bs1;2 )s ! Ks./s 2 ; ( ! /#//(22 1#2
2 2

2;( ! '/./#2/"

Egar pengambilan dapat ber0alan dengan baik# maka ke,epatan aliran harus tetap subkritis atau Fr I 1 Fr ! )s g.#s ! 1# 2 %#"1./#'' !/#2$1 I 1\.. 6oke7

>ambar +.1/ Potongan melintang kantong lumpur Perhitungan .olume kantong Aumpur

Karena tidak ada data pengukuran sediment# maka berdasarkan KP-/2 dapat diambil besarnya sediment yang harus diendapkan /#+ ] dari .olume air yang mengalir melalui kantong Aumpur. Dian0urkan pula bah1a sebagian besar 6 '/R-$/R7 dari pasir halus atau partikel dengan diameter /#/'-/#/$ mm terendapkan.

Volune! @n . 6/#+;1///7 4. 22. ('// ! /#2" 6+;1///7 $ . 22 . ('// ! 12+#1+ m #n 3 (


(

Dimana 4 3 periode 1aktu pembilasan satu minggu sekali. Perhitungan pan0ang kantong Aumpur

, )n hn ! /#'+ m Vn ! /#' m ;dtk Pada suhu 2/Z= dengan diameter butiran 6[7 ! /#/$ mm# maka ke,epatan endap 617 ! /#//2 m;dtk 6KP /2# hal. 12(7 #n , )n 3 ( ! /#'+ ( 3 S sehingga didapat A ! %$#+ m /#//2 /#'
(

Bn ! /#///2+ *$%#( *$%#22 *$"#" Bs ! /#//(22 *$"#2"

/#' m /#+ m /#2' m

>ambar +.11 Potongan meman0ang kantong lumpur Perhitungan pintu penguras kantong Aumpur lebar pintu tinggi pintu Pintu ditin0au setinggi P kayu T1 ! /#' m ! 1#' m ! 1 ,m ! "/ kg;,m
( (

Diren,anakan 3

! 1 ton;m( ! /#//1 kg;,m

4ekanan hidrostatis pada pintu 3 P1 P2 ! hi K T1 ! 1'/ K /#//1 ! /#1' kg;,m ! h2 K T1 ! +$ K /#//1 ! /#/+$ kg;,m ^P G M X t ! 1#' * /#+$ ! 2#1$ kg;,m
2 2 2 2

Ditin0au kayu setebal 1 ,m dibagian ba1ah 3 ! /# 21$ kg;,m . 1 ,m ! /# 21$ kg;,m ! 1;" . G l ! 1;" . /#21$ . 1'/ ! '%2#2 kg,m ! 6 '%2#2 ! S b ! 1 ,m 2 + 1; '.b.t
/.+

Momen yang timbul akibat tekanan air 3


2 2

'%2#2 ' ! ! $#21 ,m ! 1/ ,m "/

>aya pintu ke atas Diren,anakan diameter stang 6d7 ! + ,m F stang ! U K V K d2 ! U K (#12 K + ! 1%#'2+ ,m Momen inersia 6 B 7
2 2 2 2

! 1;'2 K V K d
2

! 1;'2 K (#12 K + ! (/#'' ,m

?ntuk seluruh lebar pintu# saat pintu bergerak ke atas 3 4ekanan air * sedimen ! p ! /#+ . T1 . hp * /#+ . Ts . hp
2 2 2 2

! /#+ . 1. 1#' * /#+ 61#'-17. 1#' ! 2#/2" ton Berat stang

! F stang K h pintu K berat 0enis ba0a ! /#///$/'+ K 1 K $"// ! +#+1/$ kg

Koefisien gesek ba0a alur dengan pintu 6f7 ! /#2

>aya gesek

! /#2 K tekanan air ! /#2 K 2#/2" ! /#"1%2 ton

Berat daun pintu

! bpintu K h pintu K t pintu K berat 0enis ba0a ! /#' K 1#' K /#1 K "// ! $'#" kg

Berat sambungan

! 2/R K berat ! 2/R K $'#" kg ! 1+#(' kg

Berat total pintu 6>17 ! berat pintu * berat penyambung * berat stang ! $'#" kg * 1+#(' kg * +#+1/$ kg ! %%#'$ kg Kontrol terhadap tegangan 6X7 X! ! 8p int u $s tan g ba0a ! 12// kg;,m
2

%%#'$ 7g 1%#'2+5m
2

12//7g ; 5m ! +#/$ H 12// kg;,m( 6 Eman7

>ambar +.12.Detail stang pengangkat pembilas lumpur

>aya pintu ke ba1ah Berat total pintu 6>17 ! %%#'$ kg >aya angkat pintu ! b . hp . t . T1 ! /#' . 1#' . /#1 1/// ! %' kg >aya pada stang 6>27 ! gaya angkat pintu * gaya gesek ! %' kg * "1%#2 kg ! %1+#2 kg 4ekanan ekstra ! U . 6>2->17 ! U .6"1+#+(7 ! 2/(#"" kg 5umlah gaya 6PK7 ! 6 >aya >esek 9 >17 * tekanan ekstra ! 6"1%#2 - %%#'$7* 2/(#"" kg ! %2(#21 kg Dumus -uler ! "K = Dimana 3 - ba0a ! 2#1 K 1/' kg;,m B AK ! pan0ang tekuk ! /#+ K A K Y2 ! /#+ K 1 K Y2 ! /#$/$ m Kontrol terhadap gaya tekuk 3 9= = "K .(K
2

2 .3 .9
9 .K
2 2
2

! momen inersia ! (/#'' ,m

.3

H B !(/#'' ,m
2

%2(#21 K $/#$ 2 6(#127 '. 2#1.1/

2 H B !$#%2" ,m

! /#222 ,m2H $#%2" ,m2 Debit ! /#2" m ;dtk Ke,epatan aliran V Kemiringan ! 1 3 1
(

6Eman7

Perhitungan saluran penguras

! 1#2 m;dtk

Diren,anakan S b ! /#' m

V2%2%

Dumus 3 /#2" Q E ! ) ! 1#2 ! /#2 m2 E /#2 P ! 6b * mh7h ! 6/#' * h7h ! b * 2 h Y61 * m27 ! /#' * 2 . /#2 Y2 ! 1#$( m /#2 /#" ! 1#$( ! (#"(" ! /#2(1 m ! Ks . D
2;(

Dengan di,oba-,oba didapat harga h ! /#2 m

D Vn

. Bn

1;2

Dimana Ks adalah koefisien kekasaran strikler# pasangan batu ! '/ 9n = ! )n 1#2


2

! /#//2"
2;( 2

(Ks./ )

2;( 2

('/./#2(1 )

5adi dimensi saluran induk kantong Aumpur 3 @n Vn B ! /#2" m(;dtk ! 1#2 m;dtk ! /#' m S 8n Sk S Bn ! /#2 m ! '/ ! /#//2" Sm !1

V(/(/

5.+.+. Pere "a aa 0i tu 0embilas be $u g Diketahui 3 Aebar pintu 6b7 4inggi pintu 687 ! 1#+ m ! 2#+ m

*"/#11 *$%#(

Muka Eir Ban0ir Muka Eir Oormal /#"1 m

(#(1 m 2#+ m P1 P2

>ambar +.1(. Pintu Bilas Bendung Persamaan 3 Qn = m..b.#7 Perhitungan 3 8kr Phkr @n 1#''$ ! 1/ m ;dtk E ! 6b*mh7h ! 61#+:2#+72#+ ! 1/ m P
2 2 (

2 g .#7

! 2;( 8 ! 1#''$ m ! 1;( 8 ! /#"(( m ! 1 1#+ 2 %#"1 /#"((

! b * 2 K h Y61*m 7

! 1#+ * 2 K 2#+ Y627 ! "#+$1 m

D V

! E;P ! 1/ m ;"#+$1 m ! 1#1''$ ! @;E ! 1/ ; 1/ ! 1 m;dtk


2;( 1;2 2;( 2

V 1 B

! 61;n7 K D
1;2

KB

! 61;/#/1(7 K 1#1''$ ! /#///1('

KB

1;2

/#/11$ ! B

Enalisis Struktur Pintu Pembilas Bendung Perhitungan ukuran beban yang digunakan adalah sebagai berikut 3 P1 P2 lebar pintu lebar teoritis Pintu ditin0au setinggi P kayu T1 ! hi K T1 ! (#(1 K 1 ! (#(1 t;m ! h2 K T1 ! 2#+/ K 1 ! 2#+ t;m P ! ! "1 + " 2 2 2 K8 K /#2 ! /#+"1 t;m ! +#"1 kg;,m ! 1;" K G K l
2 2 2 2 2 2

! 1#+ m ! 1#+ * 62 K /#17 ! 1#$ m ! 2/ ,m ! "/ kg;,m


( ( (

! 1 ton;m ! /#//1 kg;,m

4ekanan hidrostatis pada pintu 3

(#(1 + 2#+

Momen yang timbul

! 1;" K +#"1 K 1+/ N 6momen kelembaman7 1 ! 1;' K t K 2/ ! (#((( t


2 2

! 1'(2/#'2+ kg,m ! 1;' K t K h


2

Dimana h adalah lebar kayu yang ditin0au yaitu 2/ ,m 3

"= "/ ! 6 +

Menentukan tebal pintu

1'(2/#'2+7g5m (#(((t
2

t ! $#"( ! 1/ ,m Sehingga ukuran kayu yang digunakan 1/;2/ F stang ?kuran stang pengangkat pintu lebar pintu 6b7 diren,anakan diameter 6d7 tinggi pintu 6hp7 !UKVKd
2 2

! 1#$ m ! + ,m ! (#(( m

! U K (#12 K + ! 1%#'2+ ,m Momen inersia 6 B 7


2

! 1;'2 K V K d ! (/#'' ,m
2

2 2

! 1;'2 K (#12 K + 4ekanan 6P17 6P27 4ekanan air ! hi K T1

! (#$ K 1/// ! ($// kg ! h2 K T1 ! (#21 K 1/// ! (21/ kg ! W K 6P1*P27 K 6lebar pintu K h pintu7 K T1 ! W K 6((1/*2+//7 K 61#+ K 2#+7 K 1#/ ! 1/"%(#$+ kg Ekibat >aya tekan pintu bergerak naik ke atas ! 2 K F stang K h pintu K berat 0enis ba0a ! 2 K /#///$/'+ K 2#+ K $"// ! 2$#++(+ kg Berat daun pintu ! h pintu K l pintu K t pintu K berat 0enis ba0a ! 2#+ K 1#+ K /#1 K "// ! (// kg

Berat stang

Berat sambungan

! 2/R K berat daun pintu ! 2/R K (// kg ! '/ kg

Berat total pintu 6>17 ! 2$#++(+ * (//* '/ ! ("$#++ kg Koefisien gesek ba0a alur dengan pintu 6f7 ! /#2 >aya gesek Berat total pintu >aya gesek ! /#2 K tekanan air ! /#2 K 1/"%(#$+ ! 2(+$#+ kg ! ("$#++ kg ! 2(+$#+ kg ! 2$2+#/+ kg =ontrol terhadap tegangan 6X7 X! ! 8p int u 2 $s tan g ba0a ! 12// kg;,m2 12//7g ; 5m
(
2

4otal 6>7 ! >1 * gaya gesek ! ("$#++ kg * 2(+$#+ kg

2$2+#/+7g 2.1%#'2+5m
2

! 12/#"% H 12// kg;,m 6 Eman 7

>ambar +.12 Detail stang pintu pembilas

V(2(2

Ekibat >aya tekan pintu bergerak turun ! 6 >aya >esek 9 >17 ! 62(+$#+ - ("$#++ 7 ! (%'%#%+ kg

5umlah gaya 6PK7

Dumus -uler ! "K = Dimana 3

2 .3 .9
9 .K
2 2 2
2

- ba0a ! 2#1 K 1/ kg;,m B AK ! pan0ang tekuk ! /#+ K A K Y2

'

! momen inersia ! 2 K (/#'' ,m ! '1#(2 ,m

! /#+ K 2#1 K Y2 ! 2#"% m Kontrol terhadap gaya tekuk 3 9= = "K .(K 2 .3


2

H B !'1#(2 ,m
2

(%'%#%+ K 2"% 2 ' 6(#127 .2#1.1/


2 2

2 H B !'1#(2 ,m

! 1'#/12 ,m H '1#(2 ,m \\.6Eman7 5.+... Pere "a aa 7embata Pela9a a Peren,anaan Balok. Pan0ang bentang Mutu beton ren,ana 6f_,7 4egangan leleh ba0a Perhitungan 3 Beban yang beker0a pada 0embatan 3 3 1/ m 3 2/ O;mm
2 2

3 2// O;mm

Muatan berat sendiri 6G17 Muatan berat sendiri adalah berat balok induk# berat lantai dan berat pagar. Berat tiap m_ adalah sebagai berikut 3 Ga Gb G, ! /#( K /#+ K 2#2 ! /#1+ K 1#+ K 2#2 ! 1// kg;m_ ! /#(' ton;m_ 6 berat balok induk7 ! /#+2 ton;m_ 6 berat lantai7 ! /#1 ton;m_ 6 berat pagar7 V(+(+

Gd G1

! /#/+ 1#// 1///

! /#/+ kg;m_ 6berat air hu0an7

! Ga * Gb * G, *Gd ! /#(' */#+2 */#1 * /#/+ ! 1#/+ ton;m_

Muatan beban hidup 6G27 Muatan beban hidup adalah berat beban. Beban terberat diperkirakan adalah muatan orang berdiri penuh sepan0ang 0embatan besar beban dipakai standar umum yaitu +//kg;m. Dengan demikian beban ;m_ adalah sebgai berikut3 G2 ! /#+ K 1#1 m ! /#++ ton;m_. ! 1#/+ ton;m_ * /#++ ton;m_ ! 1#' ton;m_ ! 1'// 0adi beban karekteristik total adalah 3 G total ! G1 * G2 kg;m_

1/ M

>ambar.1+. Struktur 0embatan a. 4entukan syarat-syarat tumpuan dan bentang teoritis.

Balok bertumpu bebas ke pada E dan =# E menerus ke B dan =. Bentang teoritis seperti gambar berikut 3 b. 4entukan tinggi balok sehubungan dengan kriteria lendutan. ?ntuk bentang EB dan B=# ` ! /#/"+ #

2+

! # 1////

/#"+

! (2/ mm

2+ Diren,anakan dimensi balok adalah (/;+/# 5adi syarat memenuhi karena h (2/ mm H +// mm ". Gd maK Gd min Beban karakteristik diberikan# dari dini diperoleh beban ren,ana 3 ! TG K Gk maK ! 1#+ K 1'// kg;m_ ! 22// kg;m_ ! TG K Gk min ! 1#+ K 1/+/ kg;m_ ! 1+$+ kg;m_

d.

Menghitung reaksi perletakan dan periksa perletakan.

Beban ren,ana maksimum adalah 22// kg;m_. Momen dan reaksi perletakan adalah 3 Da ! Dd ! W . 22// . 1/ ! +;" . 22// . 1/ ! W . 22// . 1/ ! 12/// kg ! 1+/// kg ! 12/// kg ! 2$/// kg Db ki ! D, ka Db ka ! D, ki Db e. Ma Mab Mb Mb, f. ! D,

Karena monolit dengan tumpuan# tidak perlu memeriksa perletakan. Menghitung Momen lentur yang menentukan 6maksimum7 ! Md ! 1;(/ . Gd . l ! M,d ! 1;1/ . Gd . l ! M, ! 1;1/ . Gd . l ! 1;12 . Gd . l
2 2 2 2 2 2 2 2

! 1;(/ . 22//. 1/ ! 1;1/ . 22//. 1/ ! 1;1/ . 22//. 1/ ! 1;12 . 22//. 1/

! "/// kgm ! 22/// kgm ! 22/// kgm ! 1$122 kgm

Menghitung tulangan D ! h 9 , - [sengkang 9 W [tul. utama ! +// 9 2+ 9 " 9 1/ ! 2+$ mm

Enggap batang tulangan utama 2/ mm dan sengkang " mm# maka 3 Momen lapangan pada batang EB ! B= 3 Md ! 22/// kgm d ! 2+$ mm S C ! /#%2+d Es1 ! ! 222#$2+ mm 22/// 1// 6d 2 2 ! ! 1$#2/ ,m ! 1$2/ mm ((// 22#2$2+ fs & Momen tumpuan diu0ung E ! D S Ma ! M, ! "/// kgm Es2 ! 6a 6ab 6b 6ab K 11+'! "/// 22/// 22/// 22/// 1$2/ ! +$(#( mm

Momen tumpuan tengan B ! = ! (//// kgm Es( ! 11+' ! 1$2/ ! 1$2/ mm


2

Momen lapangan pada bentang B, ! (//// kgm Es2 ! Kontrol. Es maK ! ao maK . b . d. 1/ S ao maK ! 1#%/
2

6b5 1$122 2 1$2/ ! 1$2/ ! 122"#+1 mm 6ab 22///

! 1#% . /#( . /#2+$ . 1/


2

! 2'/2 mm

Semua Es terhitung Es H Es maks S 1$2/ H 2'/2 \.. JK Es min ! ao min . b . d. 1/ S ao min ! /#2 ! /#2 . /#( . /#2+$ . 1/ Pilih tulangan 4ulangan tumpuan E dan D ! Es2 ! +$(#( mm ! pilih 2 [ 22 ! $+% mm 4ulangan lapangan EB dan =D ! Es1 ! 1$2/ mm
2 2 2 2 2

! 2$2 mm

Semua Es terhitung Es L Es min S +$(#( L 2$2\.. JK

! pilih + [ 22 ! 1"%% mm 4ulangan tumpuan B dan = S Es( ! 1$2/ mm


2 2 2

! pilih + [ 22 ! 1"%% mm Bentang B= g. b.d ! Es2 ! 122"#+1 mm

! pilih 2 [ 22 ! 1+1%#$' mm 4ulangan >eser


! >aya

Beton , ! 2/ S K ! 22+ lintang maksimum reaksi perletakan. >aya lintang maksimum reaksi perletakan E dan D

vd

vd

12// 2 ! /#% O;mm /#( /#222$2+

! b .d ! /#' O;mm ! + O;mm


2 2 2

b1 b2 b.d

! /#% O;mm

b1 H b2 H b.d perlu diberi tulangan geser >aya lintang maksimum reaksi perletakan B 6kiri7 dan = 6kanan7 vd b .d 1+// 2 ! 1#1"2 O;mm (/ 22#2$2+

vd =

>aya lintang maksimum reaksi perletakan B 6kanan7 dan = 6kiri7

vd

vd = ! b .d

12// (/ 22#2$2+

! /#%2 O;mm

b1 b2 b.d

! /#' O;mm ! + O;mm


2

! /#%2 O;mm

b1 H b2 H b.d perlu diberi tulangan geser 4entukan pan0ang y dimana b.d L b1 # dan hitung tulangan geser. Ekan dipilih tukangan dasar yang terdiri dari sengkang [" 9 2+/ dengan sengkan tambahan pada tumpuan bila perlu. U tu* A $a D : %= V1 ) d ) 'd
1

! b1 . b . d 2(%%/#%+ 22///

! /#' K (// K 222#$2+ ! $'//%#/+ O

Vd 9 V1 %=

! 12//// - $'//%#/+ ! 2(%%/#%+ kg ! 1#"( m

Maka sengkang berfungsi sebagai tulangan geser sepan0ang 1#"( m. tulangan dasar yang dipasang adalah [" 9 2+/. 4s seng7 & fs b.d .1///
2

seng7 =

[" 9 2+/ ! 2/2 mm C fs ! /#%2+ d

! 222#$2+ mm
2 2

! ((/ O;mm

seng7 =

2/2 222#$2+ ((/ (//.2+$.1///

! /#2/% O;,m

b1 * bsengk ! /#' * /#2/%! '#2/% V1 * Vsengk ! 6b1 * bsengk7 b.d Sengkang yang dipakai [" 9 2+/ U tu* tum0ua B ;*iri< $a C ;*a a < V1 ! b1 . b . d ! /#' K (// K 222#$2+ ! $'//%#/+ O Vd 9 V1 ! 1+//// - $'//%#/+ ! $(%%/#%+ kg ! 1#//% K (// K 222#$2+ ! 12$%'( O Vd 9 6V1 * Vsengk7 ! 12//// 9 12$%'( ! - -$%'( O

%=

$(%%/#%+ 22///

! (#/"2 m

Maka sengkang berfungsi sebagai tulangan geser sepan0ang (#/"2 m. tulangan dasar yang dipasang adalah [" 9 2+/. 4s seng7 & fs b.d .1///
2

seng7 =

[" 9 2+/ ! 2/2 mm C fs ! /#%2+ d

! 222#$2+ mm
2 2

! ((/ O;mm

seng7 =

2/2 222#$2+ ((/ (//.2+$.1///

! /#2/% O;mm

b1 * bsengk ! /#' * /#2/%! 1#//% V1 * Vsengk ! 6b1 * bsengk7 b.d 22/($ 22/// ! 1#//% K (// K 222#$2+ ! 12$%'( O Vd 9 6V1 * Vsengk7 ! 1+//// 9 12$%'( ! 22/($ O %= ! /#%1" m

Sengkang tambahan hrus dipasang sepan0ang 0arak /#%1" m. Bila dipasang sengkang [" 9 1+/ maka 3 2+/ 1+/

seng7 =

/#2/% ! /#'"1 O;mm

b1 * bsengk ! /#' * /#'"1 ! 1#2"1 O;mm L /#% O;mm Sengkang yang dipakai [" 9 2+/ U tu* tum0ua B ;*a a < $a C ;*iri< V1 ! b1 . b . d 2(%%/#%+ 22///

! /#' K (// K 222#$2+ ! $'//%#/+ O

Vd 9 V1 %=

! 12//// - $'//%#/+ ! 2(%%/#%+ kg ! 1#"(2 m

Maka sengkang berfungsi sebagai tulangan geser sepan0ang 1#"(2 m. tulangan dasar yang dipasang adalah [" 9 2+/. 4s seng7 & fs b.d .1///
2

seng7 =

[" 9 2+/ ! 2/2 mm

V2/2/

C fs

! /#%2+ d ! ((/ O;mm


2

! 222#$2+ mm

seng7 =

2/2 222#$2+ ((/ (//.2+$.1///

! /#2/% O;mm

b1 * bsengk ! /#' * /#2/%! 1#//% V1 * Vsengk ! 6b1 * bsengk7 b.d 2+/ 1+/ ! 1#//% K (// K 222#$2+ ! 12$%'( O Vd 9 6V1 * Vsengk7 ! 12//// 9 12$%'( ! -$%'( O

seng7 =

/#2/% ! /#'"1 O;mm

b1 * bsengk ! /#' * /#2/% ! 1#//% O;mm L /#% O;mm Sengkang yang dipakai [" 9 2+/

22

22

22

" - 2+/

12

12

12

12

22

22

22

22

4ulangan 4umpuan E dan D

4ulangan Aapangan EB dan =D

4ulangan 4umpuan B dan =

4ulangan Aapangan B=

>ambar +.1'. 4ulangan Pada Balok Perhitu ga Pelat la tai Pembebanan pelat lantai Beban pada lantai adalah beban hidup dan beban berat sendiri# beban hidup G ! +// kg;m# beban mati 6 tanpa balok7 G ! /#'% to;m_ Beban terfaktor menga,u pada SKOB 4.1+ 1%%1 Gd ! 1#2 Nd * 1#' Nl ! 1#2 '%/ * 1#' +//

! 1'2" kgm ! 1'2"/ O;m

Diren,anakan 3 4ebal pelat Aebar a. ! 12/ mm ! '// mm Bentang kantile.er teoritis a l b. ! 12/ mm ! A * a;2 ! '//* 12/;2 ! ''/ mm

Pelat tertumpu kantile.er pada balok.

Periksa tebal pelat yang dipilih berhubungan dengan lendutan 3 ! `

.#

(/ S h ! 12/ mm ! 2#2 6untuk kantile.er7 ! 2#2 ''/ 12/

! ''/mm

(/ ! 1(#2 I (/ tebal pelat memadai.

,.

Menentukan momen lentur yang maksimum Momen lentur yang ter0adi pada u0ung yang ter0epit penuh adalah 3 Md ! W . Gd . l
2 2

Md ! W . 1'2" . /#''/ ! (#+2+ kOm d. 8itung tulangan S h , h d Md fs e. ! 12/ mm ! 2+ 6lingkungan basah7 ! d * W tul. ?tama *, ! 12/ 9 + 9 2+ ! %/ mm ! (#+2+ kOm ! (#+2+. 1/ kgmm ! ((// kg;mm
2 '

[ 1/ diameter anggapan untuk batang tulangan utama

4ulangan >eser Beton , !1/ S C Es ! ao 6d fs./#%2+d ! ! ! /#"+ d (#+2+.1/ ' 2 ! 2+$#22mm 1"/./#"+.12/

1// +$#22 1+// %/

! /#1%/$

amin f.

! /#2 S amaK

! 2#1+

amin H ao H amaK Pilih tulangan 4ulangan utama Es ! 2+$#22 mm S pilih [ 1/ 9 2+/ 4ulangan pembagi 3 2/R dari Es ! 2+$#22mm ! +1#+" mm S pilih [ ' - 2+/
1/-2+/

' - 2+/

>ambar +.1$. Penulangan Pelat Aantai Pere "a aa Tia g Sa $ara . 4inggi tiang sandaran ! 1 m 5arak tiap tiang !(m Profil sandaran N Beban mati Vertikal 6>7 Beban 8idup 8oriContal ! Pipa ba0a [ $'#( mm ! 1(#% ,m ! '#2" kg;m 6berat sendiri sandaran7 ! 1// kg;m D! !

()

+ H2
2

) )

('#2"

+ 1// 2

! 1//#1%$kg;m

Pemeriksaan pipa sandaran DEV ! ! 1 DBV ! 1 ' (s 2

1//#1%$ (

! 1+/#2% kg Momen yang ter0adi pada pipa sandaran 3 M ! ! 1 " 1 " ' (s
2 2

1//#1%$ ( !

112#$21 kgm

>eser yang ter0adi pada pipa sandaran 3 D ! ! 1 2 1 2 ' (s 1+/#2%++ kg

1//#1%$ ( !

1. Kontrol terhadap tegangan dan bahan c Kontrol terhadap lendutan 6 7 3 !


maK 2 + ('

("2 39 + 1#//1%$ (//

i.in

( H 1"/

("2 2#1 1/

'

+(#2 ! /#%2+% ,m c H 1#'''$ ,m\\...OK Kontrol terhadap tegangan lentur yang ter0adi 6 7 3 ! ! 6 + 112#$21 1(#% H

te .adi

H 1'// kg;,m

! "1/#%22 kg;,m

H 1'// kg;,m \\..OK

2. Penulangan 4iang sandaran Diren,anakan 3 4ulangan utama 4ulangan sengkang Pu Mu d_ dd # f_, E, :dd f d d 45 Md kepala Md kaki eo e1 e2 ! ! ! 1"#"2 kg ! 1//kg K 1 m! 1// kgm ! 2/ * " * W K 1/ ! (( mm (( 2// ! /#1'+ ! [ 1/ !["

O_ d

! 1""#2 O ! 12 O;m ! 2// K 1+/ ! 1""#2 ! /#///+2 12 2// 1+/ !/ ! 1// K 1 ! 1// kgm 6menentukan7 6d 1// ! /#+( m ! +( mm ! : d d 1""#2 1/// 2 2 7 ! 2#+ mm 7 ! + . 2//. 6 6 1//.# 1//.2// ! 1;2// . 1/// ! + mm '/#+ 2//

! + .h . 6

! 1;2// . l

eo * e1 * e2 ! +( * 2#+ * + ! '/#+ mm 1""#2 :dd et . ! f d d 45 # 12 2// 1+/ . ! /#///1'

Dari grafik peren,anaan diperoleh 3 r!/ S ao ! /


2

s ki ! Es ka ! / mm

4ulangan praktis yang dipilih adalah ! 2 K 2 [ 12 Sengkang [ " 9 2// 6 karena 2/ 12 ! 22/ mm7

Besi Sandaran 1/ 2 1/

"-1/

>ambar +.1" Penulangan 4iang Sandaran 5... Pere "a aa Salura Pemba8a 5...1. Pere "a aa #i$r%lis Salura Dasar perhitungan saluran pemba1a dari bendung ke suplesi Kaiti-Samo adalah menggunakan persamaan Stri,kler yang dianggap sebagai aliran tetap yaitu sebagai berikut3 Persamaan 3 V V k D B V @ B m n ! k:D
2;( 1;2

:B

Dimana 3 ! ke,epatan rata-rata ! koefisien Stri,kler ! 0ari-0ari penempang hidrolis ! kemiringan saluran ! /#' m;dtk ! /#2 m ;dtk ! /#' m !1 ! '/
(

Diketahui 3

Perhitungan 3 @ /#2 E E ! E: V ! E : /#' ! /#2;/#' ! /#''$ m ! 6B * m h7 h ! 6/#' * 1:h7h /#''$ ! 6/#'h * h 7 h P ! /#+$ m ! B * 2h m + 1 2 ! /#' * 2h 12 = 1 ! /#' * 2:/#+$ ! 1#$2 m D ! ! V /#' /#' B
A
2 2

Bentuk penampang diren,anakan menggunakan trapesium maka 3

P /#''$ ! /#("( m 1#$2


2;(

! k:D

:B

1;2 2;(

! '/:6/#(2(7 ! 2"#22': B

:B

1;2

1;2

! /#///2+12(

Dari hasil perhitungan didapat kedalaman air di saluran h ! /#+$ m dan kemiringan dasar saluran ren,ana B ! /#///2+12(. Diren,anakan tinggi saluran yaitu h * tinggi 0agaan ! /#+$ * /#2( ! /#" m. 5...!. Pere "a aa Ba gu a U*ur Bangunan ukur dibuat pada saluran pemba1a Pegadis ke suplesi kaitisamo# alat ukur dipakai adalah type ambang lebar# alat ukur ini dianggap paling ,o,ok karena konstruksinya sederhana dan mudah dioperasikan. Persamaan 3 @ ! =d : =. : 2 2 gb , h 1#+ 1 ( (

Dimana 3 @ =d 81 g b, h1 ! ! ! ! ! ! ! debit 6m ;dtk7 ! /#2 m ;dtk koefisien debit /#%(*/#1/81;A# untuk /#1H81;AH1#/ tinggi energi hulu 6m7 per,epatan gra.itasi 6m;dtk 7 lebar mer,u pada bagian pengontrol 6m7 ! /#' m kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan 6m7
2 ( (

Perhitungan 3 Diren,anakan 81;A ! /#+# maka =d =. @ /#2


1#+ h1

! /#%(*/#1/81;A ! /#%(*/#1:/#+ ! /.%" ! 1#1/ ! =d : =. : 2 2 gb , h1#+ 1 ( ( 2 2 1#+ %#" : /#' : h 1 ( (

! /#%" :1#1/ : ! /#('( ! /#+1 m ! h1 * p1 ! /#+1 * p1 ! /#/' m

h1 y1 /#+$ p1

Dengan a ! 131 pada permukaan belakang# maka batas moduler 82;81 adalah /#$/ atau dengan ,ara pendekatan h2;h1 ! /#$/. maka 3 h2 ! /#$: h1 ! /#$ : /#+1 ! /#(+$ m ! /.(' m y1 ! y2 ! h2 * p2 /#+$ p2 ! /#(' * p2 ! /#21 m

>ambar +.1% akan men0elaskan arti dari simbol-simbol yang dipakai.

>ambar +.1%. Blustrasi Simbol &ang Dipakai

>ambar +.2/. Oilai =. E: E ! b,:h1 ! /#':/#+1 ! /#(/' m ! b1: y1*m: y 1


2

! /#':/#+$*1:/#+$ ! /#''$ m : =d: E E ! /#%":

/#(/' ! /#2+ /#''$

Dari gambar di atas didapat nilai =. ! 1#/+. dari koreksi nilai =. tersebiut didapat kedalaman muka air ren,ana h1 men0adi 3 6 71#+ ! 6 /#+1 h1 = . perkiraan = . koreksi 7

h1

1#1/ 2;( 7 ! /#+( m ! /#+1: 6 1#/+

?ntuk menentukan pan0ang bangunan ambang lebar yaitu3 81;A A ! /#+ ! /#+$;/#+ ! 1#12 m

5.5. A alisis Stabilitas K% stru*si 5.5.1. Pere "a a Di $i g Pe aha Ta ah Desain dinding penahan tanah ada dua 627 dimensi# yaitu dengan ketinggian 1' m pada hulu bendung dan ketinggian 11#+ pada hilir bendung. Spesifikasi tanah pada lokasi adalah sebagai berikut 3 1. 2. (. 2. +. '. $. Spesifi, gra.ity 6>s7 ! 2.'+ Berat isi kering 6Td7 Kohesi 6,7 Sudut geser Kadar air optimum Permeabilitas Engka pori 8 ! 1.%$" gr;,m( ! /./' kg;,m ! 1+ - (/ Z ! 1"#22 R ! /.21( 1/ m;dtk ! S 1.%$" = 2.'+ 1 1+e
-2 2

=
,

1+e 2.'+ 1.%$" 1.%$" 68 + e 7


,

e=

e ! /.(( ". Berat isi tanah ! sub =

1+e

V+/+/

, ! sub = 62.'+ + /.((71, 1 1 + /.(( ! 1#22 gr;,m


(

V+1+1

%.

Koefisien tekanan tanah aktip 6ka7 ! 7a =

1 sin 1 + sin

1 sin (/ ! 1 + sin (/

ka ! /#(( a. Dinding penahan tanah pada hulu dan badan bendung. 1. Dimensi DP4 Dimensi dinding penahan tanah pada hilir bendung diren,anakan seperti gambar berikut 3

>ambar.21. Dinding penahan tanah pada hilir bendung Pada DP4 ini gaya tekanan pasif dari air dianggap tidak ada# agar stabilitas tetap ter0aga saat air tidak ada. 4ekanan tanah aktip pada DP4 adalah 3 Pa ! W T 8 Ka - 2= 8 YKa 6ton;m7 Di ma n a 3 T 8 Ka , ! 1#22 gr;,m ! 1#22 ton;m !"m ! /#(( ! /./' kg;,m ! /#' ton;m
2 2 ( ( 2

Pa

! W . 1#22 . " . /#(( 9 2./# ' ." . Y/.(( ! $#+$% ton;m

4itik ker0a Pa pada ketinggian 8;( ! ";( ! 2#''$ m

N2 N2 Pa
1 (

N+ 8

N( N1

>ambar.+.22. >aya dinding penahan tanah hulu dan di tubuh bendung >aya tubuh dinding penahan tanah terhadap titik J adalah 3 4abel +.+ >aya tubuh DP4 terhadap titik J
No Gaya W1 W2 W$ W4 W% Total Luas x Tekanan 4*2*2 2 # %*"*2 2 # %*"*1*2 2 # %*"*# %*1 ' 1 %*"*1 ' (V Gaya Vertical (V)Ton 1! "# " "# " "# 2 !# 1" 2# 4& !# Titik O Lengan Momen m Tm 2 ## $% 2# 1 !% 11 %% 1 &2 12 "% 2 $# " 21 $ 2% %2 "% ( Mr 11' 2"

^8 ! $#+$% ton;m K 2#''$ m ! 2/#21 4on 1. Enalisis Stabilitas d= 6o

11"#2' 2/#21 2%#$

! 1#%$ m

/v

Enalisis stabilitas eksentrisitasnya adalah 3 ! A;d 9 d ! 2;2 9 1#%$ H A;'

! /#/( H 2;' ! /#/( H /#' \\\\.. 6aman7

Kontrol terhadap >uling 4anpa memperhitungkan tekanan pasif Sf g = Sf g =

6 L 1#+ 6g
11"#2' 2/#21 ! +#" L 1#+ \\\6aman7

Dimana 3 Sfg Mr Mg ! Faktor Keamanan >uling ! Momen Penahan;Desisten ! Momen >uling

Kontrol terhadap >eser Sf ges = /#$+

) L 1#+ H
2%#$ ! 2#%1 L 1#+ \\ 6aman7 $#+$%

Sf ges = /#$+

Kontrol daya dukung tanah

/v 1 'e
B B

maK =

/v B

'e 2%#$ './#/( 1+ ! 1 + B


2

! 12#%" H +"#%" ton;m \\\\6aman7

maK =

/v B

'e 2%#$ './#/( 1 ! 1 B 2 2

! *11#"' L /\\\\6aman7 b. Dinding penahan tanah pada hilir bendung. Aereng saluran hilir bendung dengan h maK ! ' m

Dimensi ketebalan dinding pasangan b= Nh, 2 f Sumber 3 Bra0a. M Das Mekanika 4anah 6 prisip-prinsip Dekayasa >eoteknis7 5ilid 2

Dimana 3 B N 8 T f , b= /#( 2 2#2 /#$+ ! Ketebalan Dinding Pasangan ! berat 0enis tanah ! tinggi perkuatan lereng ! berat 0enis pasangan batu ! koefisien gesek ! koefisien tekanan tanah 2#$+ ' ! 1m ! 2#$+ t;m( !'m ! 2#2 t;m( ! /#$+ ! /#(

Pa

>ambar +.2( diagram tegangan pada 8 ! ' m Koefisien tekanan tanah aktip 6ka7 ! 1 sin 1 sin (/ S 7a = 1 + sin 1 + sin (/

! ka ! /#(( 4ekanan tanah aktif 6Pa7 Pa ! W T 8 Ka - 2= 8 YKa 6ton;m7 Di ma n a 3 T 8 Ka ! 1#22 ton;m !'m ! /#((
( 2

! /#' ton;m

Pa

! W . 1#22 . ' . /#(( 9 2./# ' .' . Y/.(( ! (#22% ton;m

4itik ker0a Pa pada ketinggian 8;( ! ';( ! 2 m Perhitungan Auas dan titik berat bangunan 4able +.' Perhitungan Auas dan titik berat bangunan h ! ' m
)im*ol -1 -2 -$ .umla/ + (m2) 1 ! #! 1 & #! , (m) "% $% #% +, (m$) " %# 24 !% # %# $1 !%

4itik berat !

4. 2

(1#$+ %#/$

! (#+ m

Perhitungan gaya .ertikal sendiri ! E K Tbatu kali K b ! %#/$ K 2#2 K 1 ! 1%#%+2 t K% trl terha$a0 Stabilitas 5uli g Sfgu-ing =

6 6

ta#an gu-ing

6v 2 7 1%#%+2 (#+7 ! (#22% 2 "a %

! 1/#+" L ( \\.6aman7 K% tr%l terha$a0 ga9a geser Sfgese =

8a%a)e %i7a-

%#/$ 2#2 (#22%

! '#1$%22 L 1#+ \.6aman7

8a%aHo i&onta-

5.5.!. K% stru*si Be $u g Penge,ekan stabilitas bendung dilihat pada 2 kondisi yaitu 3 1. Enalisis stabilitas saat kondisi air normal >aya-gaya yang beker0a pada bendung saat kondisi air normal adalah 3 a. >aya akibat berat sendiri Persamaan 3 > ! V : Tpas Dimana 3 > V Tpas perhitungan 3 4abel +.$. >aya Ekibat Berat Sendiri
>aya >1 >2 >( >2 >+ >' >$ >" >% >1/ >11 >12 >1( Auas Pias 1:1:2.2 1;2:1.+:1.+:2.2 +:1.+:2.2 +.+:/.2:2.2 (:/.':2.2 1.2:'.$:2.2 1;2:'.$:'.$:2.2 /.':2:2.2 (.1:+.$:2.2 (:1.+:2.2 /.2:/.$:2.2 1;2:/.$:/.$ 1;2:(:2 > 4on -2.2/ -2.2" -1'.+/ -2."2 -(.%' -1$.'% -2%.(" -+.2" -("."$ -%.%/ -/.'2 -/.2+ -(.// 1+1.%' Aengan Momen m 1+.$/ 1+.2/ 12.2/ 12.2+ 12.2/ %.1/ '.2+ 2."+ 2."+ 2.2/ /.(+ /.2$ 1/.$/ Momen Vertikal 4on.m -(2.+2 -($.'2 -2/1.(/ -'/.2' -2".(1 -1'/.%' -(/".'2 -2+.'1 -11/.$% -21.$" -/.22 -/.12 -(2.1/ -1/1/.12

! gaya akibat berat sendiri 64m7 ! .olume 6m 7 ! berat 0enis pasangan batu kali ! 2#2 4;m
2 (

Aengan momen ditin0au sampai titik J. Berikut disa0ikan tabel hasil

( Sumbe ! "e #itungan )

b. >aya gempa Persamaan 3 ad ! n 6a,:C7 - ! ad;g Dimana 3 ad n#m a, g C ! per,epatan gempa ren,ana 6,m;dtk 7 ! koefisien 0enis tanah 61#+' dan /#"%7 ! per,epatan gempa dasar ! 1'/ ,m;dtk ! koefisien gempa ! per,epatan gra.itasi ! %#" m;dtk
2 2 2 m

! faktor yang tergantung pada letak geografis ! /#+'


/#"%

Perhitungan 3 ad ! 1#+' 61'/:/#+'7 ! "+#2+ ,m;dtk - ! "+#2+ ;%"/ ! /#"$ e /#1 Dari koefisien gempa di atas# maka dapat di,ari besarnya gaya gempa dan momen akibat gaya gempa dengan persamaan berikut 3 K !-:> Dimana 3 K ! gaya akibat gempa 6ton7 - ! koefisien gempa > ! berat bangunan 6ton7 Pada tabel di ba1ah ini disa0ikan perhitungan gaya dan momen akibat pengaruh gempa 3 4abel +.". >aya Ekibat Pengaruh >empa
>aya K1 K2 K( K2 > 2.2/ 2.2" 1'.+/ 2."2 K /.22/ /.22" 1.'+/ /.2"2 Aengan Momen 2.2/ +.2/ +.'+ 2.$/ Moment gempa /.%$ 1.(2 %.(2 2.2$
2

K+ K' K$ K" K% K1/ K11 K12

1.(2 1$.'% 2%.(" +.2" ("."$ %.%/ /.'2 /.2+

/.1(2 1.$'% 2.%(" /.+2" (.""$ /.%%/ /./'2 /./2+ 12.%(

2.2/ +."+ 2.$( 2.2/ 1.1+ /.1+ /.2/ /.2(

/.++ 1/.(+ 2(.(' 1.1' 2.2$ /.1+ /./1 /./1 +(.%'

( Sumbe ! "e #itungan ) ,. >aya uplift pressure Perhitungan up-ift p essu e mamakai rumus 3 (* 2 PK ! 6 H * 6 ( : H 77 : , 64;m 7 Dimana 3 PK 8K AK 8 A 6m7 4abel +.%. Perhitungan 5alur Dembesan dan 4ekanan Eir Kondisi Eir Oormal
4itik E1 E1 - E2 E2 E2 - E( E( E( - E2 E2 E2 - E+ E+ E+ - E' E' E' - E$ E$ 1.// /.(( (.$/ /.%2 +.(/ 2.(' /.'/ (.($ /."+ +.(/ 2.2+ (.// 1.// 2.$$ /.$/ 2.$/ 2.// /.'/ 1.$$ /.2+ 2.$/ 2.2+ /.+/ /.1$ 1.1$ /.(/ +.(/ +.// 1.// 1 /.2+ +.(/ +./+ >aris Dembesan AV m A8 m 1;( A8 m AK m / P8 4;m2 /.// 8 4;m2 2.(/ PK ! 8 P8 4;m2 2.(/

! >aya angkat pada titik K 64;m 7 ! 4inggi titik yang ditin0au ke muka air atau tinggi energi ! 5arak sepan0ang bidang kontak dari hulu sampai K 6m7 ! Beda tinggi energi 6m7 ! Pan0ang total bidang kontak bangunan dan tanah ba1ah

di hulu pelimpah 6m7

E$ - E" E" E" - E% E% E% - E1/ E1/ E1/ - E E E-B B B-= = =-D D D---F F F-> > >-8 8 8-B B B-5 5 5-K K 5umlah

/.'/ 2.(/ 2.+/ /.'/ +.$( 2.// %.$( 2.// 1.+/ 12.+$ 2.// 1.1/ 12.(( (.// /.%% 1'.(2 2.(2 /.%% 1".$' 1.+/ 2.// 2(.2' 1+.%" $.2" +.%/ +.%/ /.// /.+/ 1%.2' 2."% %.%/ +./1 2.$' %.%/ +.12 1.2+ 1$.$$ 2.+1 %.2/ 2.'% 2.12 %.2/ +./' 1.// 1+.(( (."% %.%/ './1 (.'2 %.%/ '.2' /.'$ 1(.2( (.(' "."/ +.22 (.1% "."/ +.'1 1.(( 11./$ 2."1 $.(/ 2.2% 2.2$ $.(/ 2."( 1.2' +.(/ (."2 /."( +.1( 1.(/ 2.$/ (.2/ 1./% 2.$/ (.'1

( Sumbe ! "e #itungan ) 4abel +.1/. ;p-ift " essu e Kondisi Muka Eir Oormal
>aya ?1 ?2 ?( ?2 ?+ ?' ?$ Auas : 4ekanan 1;2:62.2+*2.('7:1 1;2:6(.'1*(.27:2.+ (."2:( 1;2:62."(-(."27:( 1;2:62."(*2.2%7:2 1;2:6+.'1*+.227:2 1;26'.2'*'./17:( +./':/.$ 1;2:6'./1-+./'7:/.$ 5umlah >aya Vertikal 2.2/+ ".$'( 11.+2/ 1.2"+ %.(2/ 11./+/ 1".2/+ (.+22 /.(( 2/.2' Aengan Momen 1+.$+ 1(.%+ 11.2/ 1/.$/ $.$/ 2.$/ 2.2/ /.(+ /.2$ Momen Vertikal '%.(" 122.22 12%./2 1+."% $1.$' +1.%2 2/.2% 1.22 /.1' 1"/./"

( Sumbe ! "e #itungan )

d. >aya hidrostatis 4ekanan hidrostatis Ph1 ! 8: , >aya tekan hidrostatis Fh ! 1 2 K Ph K 8 K 1

4abel +.11. >aya 8idrostatis Kondisi Eir Oormal


>aya N1 N2 N( Auas : 4ekanan 1;2:2.(:2.( '.+:(." 1;2:1.+:1.+ >aya Vertikal -22.$/ -1.1( -2+."( >aya 8orisontal %.2+ %.2+ Aengan Momen $./( 12.%+ 1+.$/ Momen 8orisontal '2.%%2 '2.%% Momen Vertikal -(1%."'+ -1$.''( -(($.+(

( Sumbe ! "e #itungan ) e. >aya akibat tekanan tanah 4ekanan tanah aktif dihitung dengan rumus sebagai berikut 3 Pa ! Ts . Ka.8 9 2 .=
2 2

Ka

Dimana 3 Ka ! tan 62+Z - 0;27 ! tan 62+Z - (/;27 ! /#((( Pa ! 1#22:/#(((:+#2 - 2:/#' /#((( ! 1#2++ ton 4ekanan tanah pasif dihitung dengan rumus sebagai berikut 3 Pp ! Ts.Kp.8 * 2.=
2

Kp

Dimana 3 Kp ! tan 62+ * 0;27 1 tan 62+ * (/;27 !( Pp ! 1#22:(:/#$ * 2:/#'. ( ! 2#'"2 ton
2

V'/'/

Dimana 3 Pa ! tekanan tanah aktif Pp ! tekanan tanah pasif 0 ! sudut geser dalam ! (/Z g ! gra.itasi bumi ! %#" m;detik
2

8 ! kedalaman tanah aktif dan pasif 6m7 Ts ! berat 0enis tanah 0enuh air ! 1#22 ton;m T1 ! berat 0enis air ! 1#/ ton;m
( (

4abel +.12. >aya Ekibat 4ekanan 4anah


>aya Pa Pp Besar >aya 1.2++ -2.'"2 Aengan Momen 1.$( /.2( Momen 8oriContal 2.+1$1+ -1./$'"'

( Sumbe ! "e #itungan ) f. >aya akibat tekanan lumpur >aya yang diakibatkan oleh tekanan lumpur yang diperhitungkan untuk mengetahui se0auh mana tekanan lumpur yang ada ter0adi pada tubuh bendung. -ndapan lumpur diperhitungkan setinggi mer,u# tekanan lumpur yang beker0a pada muka hulu pelimpah dapat dihitung sebagai berikut 3 "s =
2

s *# 1 sin
2 1 + sin

Dimana 3 Ps ! gaya yang terletak pada 2;( kedalaman dari atas lumpur yang beker0a se,ara normal ! sudut geser dalam 6(/Z7 Ts h ! berat 0enis lumpur ! 1#' ton;m
(

! kedalaman lumpur 6m7 ! 2#( m

5adi tekanan lumpur besarnya adalah Ps.! 1#'K2#( 2 ! 12#$%2 4;m 2


2

Psh !

1#'K2#( 2

1 - sin(/ 2 ! 2#%( 4;m 1 * sin(/

Besarnya momen akibat lumpur adalah MPs ! Ps K 5arak dari titik J MPs. ! 1/2#1+ : 2( ! 2(2%#2+ 4m. MPsh ! (2#/+ : 1"#/( ! '1(#%( 4m. 4abel +.1(. >aya Ekibat 4ekanan Aumpur
>aya Ps. Psh >aya 8orisontal 2.%( >aya Vertikal -12.$%2 Aengan Momen 12.%+ $./( Momen 8oriContal (2.'+$% Momen Vertikal -1%1.++'2 -

( Sumbe ! "e #itungan ) 4abel +.12. Dekapitulasi >aya &ang Beker0a Pada Kondisi Eir Oormal
>aya >aya akibat berat sendiri >aya akibat gempa >aya akibat uplift pressure >aya akibat tekanan hidrostatis >aya akibat tekanan tanah aktif >aya akibat tekanan tanah pasif >aya akibat tekanan lumpur 5umlah >aya 8orisontal Vertikal -1+1.%+$ 1+.1%' 2/.2'/ %.22+ -2+."2+ 1.2++ -2.'"2 2.%(/ -12.$%2 2'.122 -1+2.(12 Momen >uling Penahan -1/1/.11% ++./'$ 1"/./"/ '2.%%2 -(($.+2" 2.+1$ -1./$$ (2.'+" -1%1.++' (($.(12 -1+2/.2"/

( Sumbe ! "e #itungan ) Setelah dihitung gaya-gaya yang beker0a pada bendung maka dilakukan kontrol stabilitas yaitu 3 a. Kontrol terhadap guling ?ntuk mengetahui nilai SF 6faktor keamanan7 bangunan bendung terhadap guling# maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut 3 SF ! fMD fM>

Dimana 3 SF ! Faktor keamanan ! MD ! 5umlah momen penahan 6t.m7 ! M> ! 5umlah momen guling 6t.m7 SF ! 1+2/#2"/ (($#(12

1#+

! 2#+$ L 1#+ 6Eman7 Dengan didapatkannya nilai SF ! 2#+$ maka bangunan yang ada dinyatakan aman terhadap bahaya guling. b. Kontrol terhadap geser >una mengetahui stabilitas bendung terhadap bahaya geser# maka ditin0au dengan menggunakan rumus 3 SF ! Dimana 3 SF !6V-?7 p essu e 6t7 ! 8 ! 5umlah gaya horisontal yang beker0a pada ! Faktor keamanan ! 5umlah gaya .ertikal dikurangi gaya up-ift f 6V - ?7

bangunan bendung 6t7 SF ! 1%2#+$2 /#$+ 2'#122

1#+

! +#+2 L 1#+ 6Ama 7 Dari hasil perhitungan nilai SF ! +#+2 dengan demikian bangunan yang ada dinyatakan aman terhadap bahaya geser. ,. Kontrol terhadap daya dukung tanah Besarnya daya dukung tanah dipengaruhi oleh dalamnya pondasi# lebarnya pondasi# berat isi tanah# sudut geser dalam dan kohesi dari tanah. Berikut perhitungan daya dukung tanah 3

e! ! !

fM A A;' fV 2 12/2#%'' 1'#2 1'#2 1+2#(12 2 ' /#2/2 m H 2#$ m ;Ama < !) ( ' e 1 + d ( 6 1*
2

1 =
!

1+2#%'' 1'#2

' : /#2/2 7 1'#2


2

! 11#("( 4;m H +"#%" 4;m ;Ama <

2=
!

!) (

' e 1 d ( 6 12

1+2#%'' 1'#2

' : /#2/2 7 1'#2


2

! %#'2' 4;m L / 4;m ;Ama < 2. Enalisis stabilitas saat kondisi air ban0ir Pada saat bendung pada kondisi air ban0ir maka gaya-gaya yang beker0a ada yang mengalami perubahan gaya uplift pressure# gaya hidrostatis# sementara gaya-gaya yang tetap adalah gaya akibat berat sendiri# gaya akibat pengaruh gempa# gaya akibat tekanan tanah# gaya akibat tekanan lumpur. a. >aya uplift pressure Perhitungan up-ift p essu e mamakai rumus 3 (* 2 PK ! 6 H * 6 ( : H 77 : , 64;m 7 Dimana 3 PK 8K AK 8 ! >aya angkat pada titik K 64;m 7 ! 4inggi titik yang ditin0au ke muka air atau tinggi energi ! 5arak sepan0ang bidang kontak dari hulu sampai K 6m7 ! Beda tinggi energi 6m7
2

di hulu pelimpah 6m7

A 6m7

! Pan0ang total bidang kontak bangunan dan tanah ba1ah

4abel +.1+. Perhitungan 5alur Dembesan dan 4ekanan Eir Kondisi Eir Ban0ir
4itik E1 E1 - E2 E2 E2 - E( E( E( - E2 E2 E2 - E+ E+ E+ - E' E' E' - E$ E$ E$ - E" E" E" - E% E% E% - E1/ E1/ E1/ - E E E-B B B-= = =-D D D---F F F-> > >-8 8 8-B B B-5 5 1.+/ /.+/ 1%.2' +."/ 11.// +.2/ /.%% 1".$' +.'+ 11.// +.(+ 2.(2 1.2+ 1$.$$ +.(+ 1/.(/ 2.%+ /.%% 1'.(2 2.%2 1/.(/ +.(" (.// 1.// 1+.(( 2.'2 11.// '.(" 1.1/ 12.(( 2.(2 11.// '.'" 2.// /.'$ 1(.2( (.%% %.%/ +.%1 1.+/ 12.+$ (.$% %.%/ '.11 2.// 1.(( 11./$ (.(( ".2/ +./$ 2.// %.$( 2.%( ".2/ +.2$ /.'/ +.$( 1.$( '.2/ 2.'$ 2.+/ /."( +.1( 1.++ +."/ 2.2+ /.'/ 2.(/ 1.(/ +."/ 2.+/ 1.// /.(( (.$/ 1.11 '.2/ +.2% /.'/ (.($ 1./1 '.2/ +.(% (.// 1.// 2.$$ /."( +."/ 2.%$ /.'/ 1.$$ /.+( +."/ +.2$ /.+/ /.1$ 1.1$ /.(+ '.2/ './+ 1.// 1.// /.(/ '.2/ '.1/ >aris Dembesan AV m A8 m 1;( A8 m AK m /.// P8 4;m2 /.// 8 4;m2 +.2/ PK ! 8 P8 4;m2 +.2/

5-K K 5umlah

2.// 2(.2' 1+.%" $.2" $.// $.// /.//

( Sumbe ! "e #itungan ) 4abel +.1'. >aya ?plift Pressure Kondisi Eir Ban0ir
>aya ?1 ?2 ?( ?2 ?+ ?' ?$ Auas : 4ekanan 1;2:6+.(%*+.2%7:1 1;2:62.+/*2.2+7:2.+ 2.'$:( 1;2:6+.2$-(."27:2 1;2:6+.2$*+./$7:2 1;2:6'.11*+.%17:2 1;26'.'"*'.("7:( +.(":/.$ 1;2:6'.("-+.("7:/.$ 5umlah >aya Vertikal +.(2 1/.%2 12./1 1.'( 1/.+2 12./2 1%.+% (.$$ /.(+ $2./$ Aengan Momen 1+.$+ 1(.%+ 11.2/ 1/.$/ $.$/ 2.$/ 2.2/ /.(+ /.2$ Momen Vertikal "2.11 1+2.+" 1+'.%1 1$.22 "1.1' +'.2% 2(.1/ 1.(2 /.1'+ +%(.1/

( Sumbe ! "e #itungan ) b. >aya hidrostatis 4ekanan hidrostatis Ph1 ! 8: , Ph1 ! W:8 : , >aya tekan hidrostatis Fh ! 1 K Ph K 8 K 1 2 4abel +.1$. >aya 8idrostatis Kondisi Eir Ban0ir
>aya N1 N2 N( N2 N+ N' N$ N" N% Auas : 4ekanan 1;2:2.(:2.( 1.1:2.( '.+:(." 1;2:1.+:1.+ 1.2:1.1 %.+:1.1 1;2:1.$2:1.$1 1.$1:1.$' 1.1:1.$' >aya Vertikal -22.$/ -1.1( -1.(2 -1/.2+ -1.2$ -(./1 -1.%2 -22./1 >aya 8orisontal %.2+ 2.$( 1(.%" Aengan Momen $./( $.$+ 12.%+ 1+.$/ %.1/ +.1( 2.(( /."" /."" Momen 8orisontal ((.2+ $1.'+ 1/2.%/ Momen Vertikal -(1%."$ -1$.'' -12./1 -+(.'1 -(.2( -2.'+ -1.$/ -21/.%(
2

( Sumbe ! "e #itungan )

4abel +.1". Dekapitulasi >aya &ang Beker0a Pada Kondisi Eir Ban0ir
>aya >aya akibat berat sendiri >aya akibat gempa >aya akibat uplift pressure >aya akibat tekanan hidrostatis >aya akibat tekanan tanah aktif >aya akibat tekanan tanah pasif >aya akibat tekanan lumpur 5?MAE8 >aya 8orisontal Vertikal -1+1.%+$ 1+.1%' $2./$ 1(.%$+ -22./11 1.2++ -2.'"2 2.%(/ -12.$%2 (/."$2 -1('.'%( Momen >uling Penahan -1/1/.11% ++./'$ +%(.1/2 1/2.%/1 -21/.%2$ 2.+1$ -1./$$ (2.'+" -1%1.++' $%/.22$ -1'1(.'$%

( Sumbe ! "e #itungan ) Setelah dihitung gaya-gaya yang beker0a pada bendung maka dilakukan kontrol stabilitas yaitu 3 a. Kontrol terhadap guling ?ntuk mengetahui nilai SF 6faktor keamanan7 bangunan bendung terhadap guling# maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut 3 SF ! fMD fM>

Dimana 3 SF ! Faktor keamanan ! MD ! 5umlah momen penahan 6t.m7 ! M> ! 5umlah momen guling 6t.m7 SF ! 1'1(#'$% $%/#22$

1#+

! 2#/2 L 1#+ 6Ama 7 Dengan didapatkannya nilai SF ! 2#/2 maka bangunan yang ada dinyatakan aman terhadap bahaya guling.

b. Kontrol terhadap geser >una mengetahui stabilitas bendung terhadap bahaya geser# maka ditin0au dengan menggunakan rumus 3 SF ! Dimana 3 SF !6V-?7 ! 8 bendung 6t7 SF ! 21/#$'/ /#$+ (/#"$2 ! Faktor keamanan ! 5umlah gaya .ertikal dikurangi gaya up-ift p essu e 6t7 ! 5umlah gaya horisontal yang beker0a pada bangunan f6 V - ?7

1#+

! +#12 L 1#+ 6Ama 7 Dari hasil perhitungan nilai SF ! +#12 dengan demikian bangunan yang ada dinyatakan aman terhadap bahaya geser. ,. Kontrol terhadap daya dukung tanah Besarnya daya dukung tanah dipengaruhi oleh dalamnya pondasi# lebarnya pondasi# berat isi tanah# sudut geser dalam dan kohesi dari tanah. Berikut perhitungan daya dukung tanah 3 e! ! ! fM A A;' fV 2 "2(#2(2 1'#2 1'#2 1('#'%( 2 ' 2#/$' m H 2#$/ m ;Ama < ' e !) 1 + d ( ( 1('#'%( 1'#2 6 1*
2

1 =
!

' : 2#/$' 7 1'#2


2

! 1$#+2+ 4;m H +"#%" 4;m ;Ama <

2=
!

!) (

' e 1 d ( 6 12

1('#'%( 1'#2

' : 2#/$' 7 1'#2


2

! 1#(2% 4;m L / 4;m ;Ama < d. kontrol terhadap erosi tanah ba1ah 6piping7 untuk men,egah pe,ahna bagian hilir bangunan# harga keamanan terhadap erosi tanah sekrang-kurangnya 2. s ;1 * a s < Sf ! L2 hs Dimana 3 Sf ! Faktor keamanan. s a ! Kedalaman tanah ! 2 m ! 4ebal lapisan lindung# misal a ! / Perhitungan 3 Sf ! ! s ;1 * a s < hs 2 (1 * / 2) 1#1

#s ! 4ekanan air pada titik J ! +#1 9 2 ! 1#1

!(#'2 L 2

N1 2#( K2 N2 K1 >2 >1

N( K( >( >2 >+ >1( K2 K+ >' >$ K" >" >% >1/ ?' K% K11 K1/ J K12 >11 >12 ?$ K' K$

K1(

Pa

?1

?2

?(

?2

?+

(#"2 (#2/

(#'1

2#2+

2#('

2#2%

2#"(

+#22

+#'1

>ambar.22. >aya->aya Pada Kondisi Eir Oormal

V$/$/

'#2'

'#/1

+#/'

1#1 N+ N2 N1 +#2 K2 N( K1 >2 >1 >( >2 K( K2 K+ >+ >1( Pa >" >% >1/ ?' >' >$ K" K' N' K$ N% N2

K1(

N" N$ K% K11 K1/ J K12 >11 >12 ?$

?1

?2

?(

?2

?+

2#'$ 2#2+

2#+/

+#/$

+#(%

+#2%

+#%1

+#2$

'#11

>ambar.2+. >aya->aya Pada Kondisi Eir Ban0ir

'#'"

'#("

+#("

Anda mungkin juga menyukai