Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional 1. Karies gigi terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur, bangsa ataupun keadaan ekonomi. Menurut penelitian pada tahun 1990 di negaranegara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk ndonesia, ternyata bah!a "0#9$% dari anak diba!ah umur 1" tahun terserang karies &. 'ari hasil sur(ai kesehatan gigi yang dilakukan oleh A)rul a)!ar tahun &00* di ketahui bah!a +,% sis!a -' di ndonesia menderita karies di mana "0% .aktor penyebab karena kurangnya pemahaman orang tua terhadap pentingya memjaga kebersihan gigi anak,. 'ari hasil -ur(ai -osial Ekonomi /asional 0-usenas1 tahun 199", diketahui bah!a keluhan sakit gigi menduduki peringkat ke#+ setelah pilek, batuk, sakit kepala, dan muntaber*. 2paya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pen3egahan dan pera!atan. Aspek tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. 2ntuk mendapatkan hasil sebaik#baiknya dalam upaya pen3egahan di bidang kesehatan gigi, perlu diketahui masalah yang berkaitan dengan proses terjadinya kerusakan gigi kususnya karies termasuk etiologi, resiko yang menyebabkan karies gigi dan juga .aktor distribusi penduduk, lingkungan serta perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi 1. Konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana yang disajikan dalam bentuk makanan dan minuman biasanya disukai anak#anak seperti4 permen, 3oklat, biskuit dan soft drink 0minuman serbuk1. Makanan tersebut selain mempunyai rasa yang manis, harganya juga lebih murah. 5ila seorang anak sering mengkonsumsi

makanan dan minuman sumber gula sederhana dalam !aktu yang lama dan jarang membersihkan gigi, maka anak tersebut akan mudah terkena karies $. -u!elo menyatakan bah!a data karies gigi anak usia sekolah di ndonesia selama ini menunjukkan peningkatan. 6al tersebut terlihat pada data karies gigi anak sekolah tahun 197, adalah 0,7 dan pada tahun 19", menjadi &,0+. -ampai sekarang di ndonesia belum ada data tentang .rekuensi karies gigi sulung anak usia prasekolah 1. Perhatian orang tua terhadap gigi sulung kurang. Mereka beranggapan bah!a gigi sulung tidak perlu dira!at karena akan diganti oleh gigi tetap. Keadaan gigi sulung yang dijumpai di klinik biasanya sudah parah sehingga anak menderita sakit gigi dengan segala ma3am akibat yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak 1. 5esar ke3il resiko timbulnya karies gigi sulung anak usia pra sekolah dipengaruhi oleh pengetahuan, kesadaran dan kebiasaan orang tua dalam mera!at kesehatan gigi. Pengetahuan dan kebiasaan yang perlu dimiliki orang tua antara lain adalah 4 3ara membersihkan gigi, jenis makanan dan minuman, 3ara makan dan minum serta !aktu dihentikannya minum air susu botol atau air susu ibu. Pengetahuan, kesadaran dan perilaku orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi tersebut dipengaruhi oleh berbagai .aktor sosio demogra.is antara lain4 .aktor penduduk, lingkungan, tingkat pendidikan, ekonomi, tradisi dan kehadiran sarana pelayanan kesehatan gigi 1. 5erdasarkan studi penduduk di desa -idokumpul, pada umumnya masyarakat hidup sederhana, sebagian besar bermata pen3aharian sebagai petani karena tingkat pendidikan mereka rata#rata rendah. Anjuran dokter gigi atau pera!at gigi untuk membersihkan gigi dengan sikat dan pasta gigi bagi masyarakat tidak begitu diperhatikan sehingga kejadian karies pada anak mereka tinggi. -ur(ai lapangan yang dilakukan penulis menunjukkan bah!a di ke3amatan 8untur terdapat & Puskesmas. Masing#masing Puskesmas mempunyai 1 pera!at gigi dengan 5alai Pengobatan 8igi 05P81 yang belum lengkap. 9angkauan penyuluhan kesehatan gigi kurang sampai kemasyarakat karena selain luasnya medan dan kurangnya transportasi, masyarakat di tempat tersebut pada umumnya sibuk dengan pekerjaanya masing#masing.

'i Posyandu Ma!ar 'esa -idokumpul ke3amatan 8untur kabupaten 'emak tahun &00$ dari *$ anak balita umur ,#$ tahun , *& anak 09,,7$%1 menderita karies. 'ata tersebut menggambarkan tingginya angka karies anak balita di tempat tersebut. B. Rumusan Masalah 'ata karies di atas dan kurangnya perhatian orang tua terhadap gigi sulung, menimbulkan pertanyaan4 Apakah ada hubungan antara konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana dan kebiasaan membersihkan gigi dengan karies gigi sulung pada anak balita umur ,#$ tahun di Posyandu Ma!ar desa -idokumpul Ke3amatan 8untur Kabupaten 'emak. C. Tujuan Penelitian 1. :ujuan 2mum 2ntuk mengetahui hubungan konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana dan kebiasaan membersihkan gigi dengan karies gigi sulung pada anak balita umur ,#$ tahun. &. :ujuan Khusus a. Mendiskripsikan kejadian karies gigi sulung b. Mendiskripsikan .rekuensi konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana 3. Mendiskripsikan kebiasaan membersihkan gigi d. Mendiskripsikan .rekuensi membersihkan gigi e. Mendiskripsikan !aktu membersihkan gigi .. Menganalisis hubungan .rekuensi konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana dengan karies gigi g. Menganalisis hubungan kebiasaan membersihkan gigi dengan karies gigi D.Manfaat Penelitian 6asil penelitian diharapkan berman.aat sebagai 4 a. 5agi instansi Memberi masukan pada 'inas Kesehatan tentang hubungan .rekuensi mengkonsumsi gula sederhana dan kebiasaan membersihkan gigi dengan karies gigi sulung b. 5idang keilmuan

Pengembangan dibidang ilmu kesehatan gigi 3. 5agi masyarakat Memberi masukan pada orang tua khususnya ibu dalam pera!atan gigi anak. E. Ruang Lingku Penelitian 5idang yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu kesehatan masyarakat khususnya epidemiologi.

Anda mungkin juga menyukai