Anda di halaman 1dari 6

Konsep Pengembang dalam membuat Gedung Hemat Energi Latar Belakang Ancaman bahaya pemanasan global membuat sejumlah

pengembang mulai sadar memperhatikan aspek lingkungan. Itu sebabnya, saat membangun proyek perkantoran, pengembang mulai menerapkan konsep hijau dan ramah lingkungan. Sebagai contoh, proyek gedung perkantoran Allian !o"er di bilangan Kuningan, #akarta Selatan. Sebagai pengembang, P! $edialand International menerapkan konsep ramah lingkungan serta hemat energi terhadap gedung berlantai %&. Allian !o"er memakai konsep bangunan En'ironmental Sustainable (esign )ES(*. +entuk bangunan gedungnya pipih di sisi !imur dan +arat karena bisa mengurangi cahaya panas serta sinar matahari langsung. areal seluas ,.--- meter persegi ini, arsitek bakal membuat sistem satu pendopo )basement* dengan ukuran yang minimalis. Sehingga kompleks tersebut menyisakan hingga ,- . areal untuk ruang terbuka hijau. !ujuannya, supaya bisa dipakai sebagai areal resapan air. gedung ini memiliki sistem daur ulang air hujan dan air kotor untuk mengurangi jumlah air yang dibuang ke saluran. Sehingga sekitar &-. dari air kotor yang didaur ulang bisa terpakai kembali. $isalnya untuk menyiram tanaman, sebagai air pembersih toilet, serta sebagai bahan baku pendingin ruang kerja berkat sistem "ater cooler air condition. Grup /iputra juga memasukkan konsep serupa di proyek /iputra $ulti'ision !o"er di Kuningan, gedung ini menggunakan sistem double glassing. Artinya, sinar matahari bisa bebas masuk ruangan, tapi ruangan tetap bisa dingin. Perkantoran itu juga menerapkan sistem daur ulang air limbah serta menanam pepohonan. Sedangkan P! +akrieland (e'elopment sudah terlebih dulu menggunakan konsep hijau saat mendirikan +akrie !o"er. $isalnya, konsep bangunan tipe belah ketupat. #arak antar gedung tidak berjauhan. !ujuannya, agar tidak terkena panas langsung dan ruang di ba"ah tetap sejuk. Konsep gedung hijau ini ternyata butuh pengorbanan. Konsep ini butuh tambahan anggaran in'estasi antara %-.01-.. Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau )green city*, properti hijau )green property*, bangunan hijau )green building*, kantor2sekolah hijau )green school2o33ice*, hingga pemakaian produk hijau )green product* terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.

4ndang04ndang 5omor %& !ahun %--% tentang +angunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. (esain bangunan )green building* hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, e3isiensi bahan, dan material ramah lingkungan )green product*. +angunan hijau mensyaratkan lay out desain bangunan )6- .*, konsumsi dan pengelolaan air bersih )6- .*, pemenuhan energi listrik )1-.*, bahan bangunan )67 .*, kualitas udara dalam )%- .*, dan terobosan ino'asi )teknologi, operasional* sebesar 67 ..

PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE : 6. Hemat energi 2 /onser'ing energy 8 Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ) sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan *. %. $emperhatikan kondisi iklim 2 9orking "ith climate 8 $endisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada. 1. $inimi ing ne" resources 8 mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang. :. Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. 7. !idak berdampak negati'e bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut 2 ;espect 3or site 8 +angunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.) tidak merusak lingkungan yang ada * <. $erespon keadaan tapak dari bangunan 2 ;espect 3or user 8 (alam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya. ,. $enetapkan seluruh prinsip = prinsip green architecture secara keseluruhan 2 Holism 8 Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita. Pemanfaatan energi alternatif 4ntuk menghemat pemakaian listrik, kita dapat menggunakan lampu hemat energi,

mempertahankan suhu A/ di %7> /, membuka tirai jendela bila memungkinkan agar terang, dan matikan peralatan elektronik jika tidak diperlukan )bukan posisi stand0by*. Penghuni diharapkan meman3aatkan energi alternati3 dalam memenuhi kebutuhan listrik yang murah dan praktis, serta ditunjang pengembangan teknologi energi tenaga surya, angin, atau biogas untuk bangunan rumah2 gedung. Penggunaan material lokal akan lebih menghemat biaya )biaya produksi, angkutan*. Kreati'itas desain sangat dibutuhkan untuk menghasilkan bangunan berbahan lokal menjadi lebih menarik, keunikan khas lokal, dan mudah diganti dan diperoleh dari tempat sekitar. Perpaduan material batu kali atau batu bata untuk 3ondasi dan dinding, dinding dari kayu atau gedeg modern )bambu*, atap genteng, dan lantai teraso tidak kalah bagus dengan bangunan berdinding beton dan kaca, rangka dan atap baja, serta lantai keramik, marmer, atau granit. $oti3 dan ornamen lokal pada dekorati3 bangunan juga memberikan nilai tambah tersendiri. Peman3aatan material bekas atau sisa untuk bahan reno'asi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan 3ungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. ?ebih murah dan tetap kuat. Skala bangunan dan proporsi ruang terbuka harus memerhatikan koe3isien dasar bangunan )K(+* dan koe3isien dasar hijau )K(H* yang berkisar :-0,- . ruang terbangun berbanding 1-0<- . untuk ruang hijau untuk bernapas dan menyerap air. Keseluruhan atau sebagian atap bangunan dikembalikan sebagai ruang hijau pengganti lahan yang dipakai massa bangunan di bagian ba"ahnya. Atap0atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap )roo3 garden* dan dinding dijalari tanaman rambat )green "all* agar suhu udara di luar dan dalam turun, pencemaran berkurang, dan ruang hijau bertambah. Pemanasan bumi Keberadaan taman dan pohon penting dalam mengantisipasi pemanasan bumi. ;uang dalam bangunan diisi tanaman pot. ;uang hijau diolah menjadi kebun sayuran dan apotek hidup serta ditanami pohon buah0buahan untuk mencukupi kebutuhan sehari0hari. Penghuni dapat memelihara dan melindungi pohon dengan mengadopsi dan menjadi orangtua angkat pohon0pohon besar yang ada di depan jalan depan bangunan )rumah, gedung* kita.

Idealnya, air hujan bisa diserap ke dalam tanah sebesar 1- .. (engan banyaknya bangunan beton, jalan aspal, dan minim ruang terbuka hijau, kota )seperti #akarta* hanya mampu menyerap @ . air hujan. $aka, saat musim hujan kebanjiran, musim panas kekeringan. Sementara konsumsi air dari P(A$ hanya :, ., sedangkan air tanah mencapai 71.. +angunan harus mulai mengurangi pemakaian air )reduce*, penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus )reuse*, mendaur ulang buangan air bersih )recycle*, dan mengisi kembali air tanah )recharge* dengan sumur resapan air )6 A 6 A % meter* dan2atau lubang resapan biopori )6- sentimeter A 6 meter*. Semua air limbah dimasukkan ke dalam sumur resapan air dengan pengolahan kon'ensional supaya tidak harus terlalu bergantung kepada sistem lingkungan yang ada. /ara hemat penggunaan air adalah tutup keran bila tidak diperlukan, jangan biarkan air keran menetes, hemat air saat cuci tangan dan cuci gelas2piring, pilih dual 3lush untuk toilet, selalu habiskan air yang Anda minum. (alam mengolah budaya sampah, bangunan menyediakan tempat pengolahan sampah mandiri sejak dari sumbernya. Penghuni diajak mengurangi )reduce* pemakaian barang sulit terurai. Sampah anorganik dipilah dan digunakan ulang atau dijual ke pemulung. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman kebun. !idak ada sampah yang terbuang ) ero "aste*. $enurut 9HB )%--<*, ,- persen polusi di #akarta berasal dari kendaraan bermotor. $enanam 7 pohon hanya mampu menyerap emisi /B% yang dikeluarkan oleh 6 mobilC (an, emisi per orang untuk menempuh tiap kilometer perjalanan dengan mobil pribadi adalah 67 kali bus. Kita perlu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, beralih ke alat transportasi publik ramah lingkungan, car pooling, ajak rekan0rekan searah, eco0dri'ing. +eruntung jika bangunan dekat sekolah, pasar, atau kantor, kita cukup naik sepeda atau berjalan kaki. Kita dapat menerapkan sistem manajemen lingkungan mulai dari rumah, sekolah, hingga kantor secara praktis dan sederhana untuk membantu dan mendukung ter"ujudnya bangunan hemat energi dan ramah lingkungan, menginspirasi penghuni dalam menerapkan kebiasaan ramah lingkungan, membantu menekan biaya rumah tangga, mengurangi konsumsi sumber daya alam, mempromosikan praktik lestari melalui peningkatan kesadartahuan penghuni, mempromosikan cara0cara mitigasi perubahan iklim le"at penghematan energi dan pemakaian energi terbarukan.

Ada beberapa beberapa hal yang bisa dilakukan agar sebuah kantor atau gedung hemat energi. Antara lain sudah diaplikasikan pada Gedung AnneA lantai 7 Kantor (itjen Ketenagalistrikan yang menjadi gedung kantor EE/HI. Ditur03itur pada kantor hemat energi haruslah meliputi seluruh rancangan, material, desain interior, sistem operasional dan teknologi yang digunakan adalah yang hemat energi. Ada beberapa 3itur khusus dari kantor ini yang membuatnya hemat energi yaitu, 6. penggunaan langit0langit yang lebih tinggi serta pengorganisasian ruangan dan partisi guna memaksimalkan cahaya alami dan distribusi A/ yang lebih baik. %. penggunaan A/ dengan Eariable ;e3rigerant Eolume )E;E* multi split system yang bisa menghemat energi hingga 1-0:-. dibandingkan A/ biasa. 1. pengendalian udara segar melalui pengukuran jumlah air kondensat yang keluar dari unit A/ serta pengukuran kandungan /B% yang dapat membantu untuk mendeteksi kebocoran. :. penggunaan lampu jenis !7 yang hemat energi dengan pengontrol cahaya dan sensor okupansi. 7. penggunaan re3lektor cahaya pada dinding horisontal luar jendela untuk menahan panas. <. penggunaan material0material yang ramah lingkungan seperti bahan lantai yang terbuat dari bambu dan cat rendah EB/. (alam pelaksanaan gedung hemat energi dilakukan retro3itting atau upgrade terlebih dahulu. Kondisi Kantor EE//HI misalnya, sebelum retro3itting mempunyai Indeks Konsumsi Energi sebesar 6,- k9h2m%2tahun. Selain itu, suhu ruangan dan ;H lebih tinggi dari nilai yang direkomendasikan terutama setelah A/ sentral dimatikan pada jam 678--, suhu ruangan tinggi pada saat jam kantor, umumnya di atas %<F/ dan tingkat kelembaban tinggi pada jam kantor, umumnya antara <-0 ,-.. Kadar /B% yang tinggi di dalam ruangan mengindikasikan bah"a terlalu banyak udara segar di ruangan akibat tingginya tingkat kebocoran udara melalui pintu, jendela dan celah partisi )in3iltrasi udara luar*. !ingkat kebisingan dalam ruangan juga diperhitungkan dengan rata0rata ,- d+A, yaitu jauh di atas ambang batas standar Internasional untuk perkantoran. Karenanya harus dilakukan perbaikan dan ino'asi pada ruaangan. Antara lain dengan desain interior yang memaksimalkan penggunaan energi dan kenyamanan dipadu dengan

teknologi.

Anda mungkin juga menyukai