Anda di halaman 1dari 24

NILAI BUKU / BOOK VALUE (BV) :

- Adalah nilai asset seperti yang ditunjukkan dalam laporan


akuntansi perusahaan.
- Nilai ini biasanya menyatakan nilai kekayaan di kurangi
penyusutan nilai ini menyatakan jumlah modal yang masih
ada dalam investasi.
TUJUAN PENYUSUTAN :
- Untuk menyediakan pengembalian modal yang telah
diinvestasikan dalam kekayaan fisik.
- Untuk memungkinkan pembebanan biaya penyusutan
pada biaya produksi barang / jasa yang dihasilkan dari
penggunaan aset tersebut.
PENYUSUTAN :
Penyusutan nilai suatu fasilitas (bangunan, mesin, peralatan, dll)
yang disebabkan oleh bertambahnya umur dan tingkat pemakaian.
NILAI JUAL LAGI / SALVAGE VALUE (SV) :
Adalah nilai yang diperoleh dari hasil penjualan barang
bekas. Dipengaruhi oleh factor :
a. Alasan Penjualan;
b. Biaya Produksi pada Saat Sekarang;
c. Tingkat Harga;
d. Kondisi Fisik Barang.

CONTOH :
Tuan X Menanamkan modal Rp. 3.000.000,- dalam sebuah
mesin ubin beton
Dengan T.K. Sendiri, Produksinya = 500 Ubin/ Hari
= 150.000 Ubin/ Tahun

Penjualan = Rp. 50.000,00 / Seribu Ubin
Biaya T.K. = Rp. 20.000,00 / Seribu Ubin -
Rp. 30.000,00 / Seribu Ubin

Pada Akhir Tahun I :
Produk Terjual = Rp. 150.000,00 Ubin
= Rp. 30.000,00 x 150.000,00
1.000
= Rp. 4.500.000,00
Laba Rp. 4.500.00,00 / Tahun digunakan untuk
pengfeluaran tahunan dan keperluaan hidupnya.
Pada saat rusak, tuan X merasa mengapa dia tidak punya
uang sama sekali, modalnya Rp. 3.000.000,00 tidak ada,
sehingga dibutuh modal baru! Mengapa ?!

PENJELASAN :
Fasilitas produksi performance-nya semakin turun akibat
umur pakai dan tingkat pemakaian.
Pada kasus ioni masalah tersebut tidk diperhatikan faktor
penyusutan, sehingga pengembalian modal tidak dapat
dilakukan.
- Mengingat modal harus dipertahankan, maka sangatlah penting
untuk mengembalikan modal yaitu dengan membebankan
penyusutan pada biaya produksi.
- Pada kasus tersebut 450.000 ubin telah mengkonsumsi mesin
ubin, jadi dapat dikatakan bahwa tiap seribu ubin menyebabkan
penurunan nilai mesin sebesar :

= Rp. 3.000.000,00 / 450
= Rp. 6.670,00 Biaya Penyusutan / seribu ubin

Jadi biaya pembuatan seribu ubin sebenarnya ;
Rp. 20.000,00 + Rp. 6.670,00 = Rp. 26.670,00

Keuntungan sebenarnya
Rp. 50.000,00 - Rp. 26.670,00 = Rp. 23.330,00
JENIS-JENIS PENYUSUTAN
1. PEYUSUTAN FISIK.
Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik dari suatu asset untuk
menghasilkan produksi
Penyebabnya: - Keausan;
- Penggunaan

2. PEYUSUTAN FUNGSIONAL.
Penurunan nilai disebabkan oleh berkurangnya permintaan untuk
tugas/ fungsinya.
Penyebabnya: - Pergantian Mode;
- Teknologi Lebih Canggih;
- Pasar Cukup Jenuh.

3. PEYUSUTAN SEBAB AKIBAT PERUBAHAN HARGA.
Jika harga meningkat selama periode inflasi walaupun modal yang
diinvestasikan telah dikembalikan sesuai prosedur penyusutan, namun
modal yang dikembalikan ini tidak akan cukup.


METODE PENYUSUTAN

Garis Lurus (straight Line)/ SL
Jumlah Angka Tahunan (Sum Of Year
Digit) / SYD
Keseimbangan Menurun (Declining
Balance) / DB
METODA GARIS LURUS (STRAIGHT LINE)/ SL
Metode depresiasi garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa
berkurangnya nilai suatu asset berlangsung secara LINIER
(Proposional) terhadap waktu atau umur asset tersebut.
Besarnya depresiasi tiap tahun dengan Metoda SL dihitung
berdasarkan :
N
S P
D
t

=
Dimana :
D
t
= Besarnya Depresiasi pada Tahun Ke - 1;
P = Ongkos Awal dari Aset yang Besangkutan;
S = Nilai sisa dari Asset Tersebut;
N = Masa Pakai (Umur) dari Aset Tersebut Dinyatakan Dalam
Tahun.
Karena asset didepresiasi dengan jumlah yang sama tiap maka
nilai buku setelah tahun ke t (BVt) akan sama dengan nilai
awal dari asset tersebut dukurangi dengan besarnya depresiasi
tahunan dikalikan t atau :
Dt t P BV
t
=
t
N
S P
P
|
.
|

\
|

=
N
1
= o
Tingkat depresiasi (Rate Of Depreciation), o adalah bagaian dari
P S yang depresiasi tiap tahun untuk metoda SL, tingakat
depresiasi adalah
CONTOH :
Misalnya sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan
harga Rp. 38.000.000,00 dan biaya pengiriman dan uji coba
sebesar Rp. 1.000.000,00, masa pakai ekonomis dari alat ini 6
tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3.000.000,00
gunakanlah metode depresiasi garis lurus untuk menghitung :

1. Nilai awal dari alat tersebut.
2. Besarnya depresiasi tiap tahun
3. Nilai buku alat tersebut pada akhir tahun kedua dan akhir
tahun ke lima
4. Buat table jadwal depresiasi dan nilai buku selama masa
pakainya.
SOLUSI :
A. Nilai awal dari alat tersebut adalah harga ditambah biaya
pengiriman dan uji cobanya yaitu :

P = Rp. 38.000.000,00 + Rp. 1.000.000,00
= Rp. 39.000.000,00

B. Besarnya depresasi tiap tahun :
N
S P
D
t

=
6
00 , 000 . 000 . 3 . 00 , 000 . 000 . 39 . Rp Rp
D
t

=
00 , 000 . 000 . 6 . Rp D
t
=
C. Nilai buku pada akhir tahun kedua :
Dt t P BV
t
=
00 , 000 . 000 . 6 . 2 00 , 000 . 000 . 39 .
2
Rp x Rp BV =
00 , 000 . 000 . 27 .
2
Rp BV =
00 , 000 . 000 . 6 . 5 00 , 000 . 000 . 39 .
5
Rp x Rp BV =
00 , 000 . 000 . 9 .
2
Rp BV =
Dan pada akhir tahun ke lima :
D. Tabel Jadwal Depresiasi
2. METODE JUMLAH DIGIT TAHUN (SOYD)
Secara matematis besarnya depresiasi tiap tahun dapat
ditulis :
( ) Sisa Nilai Awal Ongkos
SOYD
Aset Umur Sisa
D
t
=
( ) ( ) N t S P
SOYD
t N
D
t
....., , 2 , 1 ,
1
=
+
=
Dimana :
D
t
= Beban Depresiasi pada Tahun Ke-t.
SOYD = Jumlah Digit Tahun dari 1 Sampai N
Besarnya SOYD dari asset yang umurnya N tahun adalah
( ) N N SOYD + + + + + = 1 ..... 3 2 1
( )
2
1 +
=
N N
SOYD
Misalkan sebuah asset memiliki umur ekonomis 6 tahun maka
jumlah digit tahunnya adalah 1+2+3+4+5+6 = 21 tahun atau 6 x
7/2 = 21
Besarnya nilai buku pada suatu saat bias diperoleh tanpa harus
menghitung depresiasi pada tahun-tahun sebelumnya rumus
yang dipakai dalam perhitungan nilai buku adalah :
( )
( ) S P
SOYD
t N t
P BV
t

+
=
5 , 0 2 /
Tingkat depresiasi akan turun tiap tahun, tingkat depresiasi yang
terjadi pada tahun ke t, ot, dihitung dari rumus :
SOYD
t N
t
1 +
= o
Dimana nilai ini sebensarnya adalah faktor pengali dari (P-S)
utnuk mendapatkan besarnya depresiasi pada suatu saat,
semakin besar t maka ot akan semakin kecil sehingga beban
depresiasi juga semakin menurun dengan bertambahnya umur
asset, bila suatu asset berumur 6 tahun maka tingkat depresiasi
selama umurnya ditunjukkan table :
CONTOH :
Dengan menggunakan data pada contoh sebelumnya
gunakanlah metode SOYD untuk menghitung besarnya
depresiasi dan nilai buku tiap tahun, plot juga besarnya nilai
buku terhadap umur peralatan tersebut.
SOLUSI :
A. Jumlah digit tahun: 1+2+3 . +6 = 21, besarnya depresiasi
pada tahun pertama ;
SOYD
t N
D
t
1 +
=
( )
00 , 000 . 000 . 3 00 , 000 . 000 . 39
21
1 1 6

+
=
t
D
( ) 00 , 000 . 000 . 36
21
6
=
t
D
00 , 000 . 286 . 10 . Rp D
t
=
( ) 00 , 000 . 000 . 36
21
1 1 6
2
+
= D
00 , 000 . 571 . 8
2
= D
00 , 000 . 000 . 36
21
4
3
x D =
00 , 000 . 857 . 6 .
3
Rp D =
( )
( ) S P
SOYD
t N t
P BV
+
=
5 , 0 2 /
1
( )
( ) 00 , 000 . 000 . 3 00 , 000 . 000 . 39
21
5 , 0 2 / 1 6 1
00 , 000 . 000 . 39 .
1

+
= Rp BV
( ) ( ) 00 , 000 . 000 . 36 2857 , 0 00 , 000 . 000 . 39 .
1
= Rp BV
00 , 000 . 714 . 28 .
1
Rp BV =
Tabel. Jadwal Depresiasi dan Nilai Buku
METODE KESEIMBANGAN MENURUN
atau
Sebuah asset menurun dalam nilai lebih cepat pada tahun-
tahun permulaan dari pada tahun-tahun terakhir umur pakainya
Diketahui dengan mengalikan :
1
=
t t
BV D o ( )
1
1 . .

=
t
t
P D o o
Dt BV BV
t t
=
1
1 1
.

=
t t t
BV BV BV o
( )
1
1

=
t t
BV BV o
t
t
P
BV
= 1 o
Rumus ini disebut rumus presentase konstan atau rumus
Matheson sebab pada metode ini tingkat penyusutan/ tahunnya
dianggap tetap sepanjang umur pakai.
Jika metoda ini dipakai untuk tujuan pajak pendapatan maka
tingkat penyusutan maksimum yang diijinkan 2X tingkat
penyusutan metode garis lurus.
Dinamakan DOUBLE DECLINING BALANCE (DDB)
Contoh : Berdasarkan soal seperti sebelumnya, gunakan
metoda DDB.
(

=
n
MAX
1
2 o
Solusi :
Dengan menggunakan DDB maka tingkat depresiasi yang dipakai
adalah 200% dari tingkat depresiasi dengan garis lurus. Metode garis
lurus pada soal ini menggunakan tingkat depresiasi 1/N = 1/6, dengan
demikian maka tingkat depresiasi yang digunakan adalah 1/3
Depresiasi pada tahun pertama di dapat dari
P x BV x D o o = =
0 1
00 , 000 . 000 . 39 .
3
1
1
Rp x D =
00 , 000 . 000 . 13 .
1
Rp D =
Nilai buku pada akhir tahun pertama :
1 1 0 1
D P D x BV BV = =
00 , 000 . 000 . 13 . 00 , 000 . 000 . 39 .
1
Rp Rp BV =
00 , 000 . 000 . 26 .
1
Rp BV =
Tabel. Jadwal Depresiasi dengan Metode DDB
Dari tabel tampak bahwa nilai buku asset pada akhir umur
depresiasi lebih besar dari nilai sisa yang ditetapkan, oleh
karenanya besarnya depresiasi pada tahun ke6 harus
disesuaikan sedemikian rupa sehingga nilai buku pada akhir tahun
ke6 adalah Rp. 3.000.000,00.
Dengan demikian maka besarnya depresiasi pada tahun ke6
bukan Rp. 1.710.000,00 tetapi Rp. 2.140.000,00

Anda mungkin juga menyukai