Anda di halaman 1dari 17

MASA AKHIR PENYAKIT DAN UPAYA KEPERAWATAN DALAM SETIAP TAHAP

Perkembangan alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi/campur tangan medis) sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Proses perjalanan penyakit secara umum dapat dibedakan atas : 1. Tahap Prepatogenesis 2. Tahap Inkubasi 3. Tahap Penyakit Dini 4. Tahap Penyakit Lanjut 5. Tahap Penyakit Akhir

Perjalanan penyakit akan berhenti Berakhirnya perjalanan penyakit, beberapa keadaan :

terdapat

a. Sembuh Sempurna baik bentuk dan fungsi tubuh kembali ke keadaan semula seperti keadaan sebelum sakit. b. Sembuh dengan Cacat penderita sembuh namun kesembuhan tidak sempurna dengan di temukan cacat pada pejamu. Kondisi cacat bisa berupa cacat fisik, fungsional dan sosial

c. Carrier Perjalanan penyakit seolah-olah terhenti dan gejala penyakit tidak tampak namun dalam diri penyakit masih ditemukan bibit penyakit. Sehingga suatu penyakit dapat timbul kembali (daya tahan tubuh menurun).
d. Kronis Perjalanan penyakit tampak berhenti, gejala penyakit tidak berubah, tidak bertambah berat ataupun ringan. e. Meninggal Dunia Terhentinya perjalanan penyakit sehingga penjamu meninggal dunia. (keadaan yang tidak di harapkan)

Informasi riwayat alamiah penyakit bermanfaat untuk : 1. Diagnostik : masa inkubasi, bermanfaat untuk pedoman penentuan jenis penyakit. 2. Pencegahan : mengetahui rantai perjalanan penyakit sehingga mudah di cari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit. 3. Terapi : fase paling awal, lebih awal di berikan lebih baik hasil yang diharapkan.

1.

TAHAP PREPATOGENESIS DAN TAHAP INKUBASI


Primer Ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan melindungi dari penyakit. Tempat pemberian pelayanan primer

Perawatan

adalah tempat praktik dokter, klinik, sekolah dan tempat pelayan kesehatan kerja

Pencegahan

Primer

Pencegahan primer dilaksanakan sebelum penyakit termanifestasi melalui tanda dan gejala. Merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum

terjadi penyakit dan gangguan fungsi, dan diberikan kepada klien yang sehat secara fisik dan mental. Tidak bersifat terapeutik, tidak menggunakan tindakan yang terapeutik, dan tidak menggunakan identifikasi gejala penyakit Peningkatan kesehatan mencakup pemberian nutrisi yang baik dan perhatian terhadap perkembangan kepribadian

Terdiri dari :
Peningkatan Kesehatan: pendidikan kesehatan,

standarisasi nutrisi, perhatian terhadap perkembangan kepribadian, penyediaan perumahan sehat, skrining genetik dll Perlindungan Khusus: imunisasi, kebersihan pribadi (PHBS), sanitasi lingkungan, perlindungan tempat kerja, perlindungan kecelakaan, perlindungan karsinogen dan alergen.

2. TAHAP PENYAKIT DINI


Perawatan

Sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh dokter spesialis atau RS yang dirujuk oleh dokter perawatan primer. Klien telah mengalami tanda dan gejala yang telah dikenali baik yang masih bersifat diagnosa atau yang memerlukan tindakan diagnostik yang lebih jauh tempatnya antara lain RS dan klinik rawat jalan.

Pencegahan

Sekunder

Merupakan tindakan pencegahan yang berfokus pada individu yang mengalami masalah kesehatan atau penyakit, dan individu yang berisiko mengalami komplikasi atau kondisi yang lebih buruk. Pencegahan sekunder dilakukan melalui pembuatan diagnosa dan pemberian intervensi yang tepat sehingga akan mengurangi keparahan kondisi dan memungkinkan klien kembali pada kondisi kesehatan yang normal sedini mungkin.

Pencegahan komplikasi sebagian besar dilakukan di RS atau tempat pelayanan kesehatan lain yang memiliki fasilitas memadai. Pencegahan sekunder terdiri dari teknik skrining dan pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara menghindarkan atau menunda akibat yang ditimbulkan dari perkembangan penyakit.

3. TAHAP PENYAKIT LANJUT


Perawatan

Tersier suatu tingkat perawatan yang memerlukan spesialisasi dan teknik yang tinggi untuk menentukan diagnosa dan mengobati masalah kesehatan yang rumit atau masalah kesehatan yang tidak biasa terjadi. Biasanya klien yang mengalami kondisi patologis yang luas dan seringkali disertai dengan komplikasi.

Pencegahan

Tersier

berhubungan dengan rehabilitasi dan cara mengembalikan klien kepada status fungsi yang maksimal dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh penyakit dan ketidak mampuan Pencegahan ini terdiri dari cara meminimalkan akibat penyakit atau ketidakmampuan melalui intervensi yang bertujuan untuk mencegah komplikasi dan penurunan kesehatan

Tingkat perawatan ini bisa disebut juga perawatan


preventive, karena didalamnya terdapat tindak

pencegahan terhadap kerusakan atau penurunan fungsi lebih jauh. Misal: dalam merawat orang yang Buta, disamping memaksimalkan kemampuan klien dalam aktivitas sehari-hari, juga mencegah terjadinya kecelakaan pada klien. dan juga pada kasus stroke.

Merupakan hasil dari serangkaian perawatan dan pencegahan yang bergantung pada kondisi klien dan berat atau ringannya penyakit.

Perry

& potter (2005), FUNDAMENTAL KEPERAWATAN vol 1 ,EGC, Jakarta. ttp:/arviant.wb.ugm.ec.id/content/epidemiologida sar.pdf Azwar, azrul (1999) : Pengantar Epidemiologi. EGC, Jakarta

BY : GROUP III Alfan Habibie Ayu wulandari puspita ningrum Dewi kartini Eka Sadiah Farizal malik M. Nur Nurmala Hayati Septie Yanti. K

Anda mungkin juga menyukai