Thyristor Wahyu
Thyristor Wahyu
strukturPNPN. Komponen ini memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta memiliki umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis C!" maupun arus bolak-balik (#C)" jenis T!$#C.
Struktur Thyristor
Ciri-%iri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semi%ondu%tor sili%on. &alaupun bahannya sama" tetapi struktur P-N jun%tion yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau '( . Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya transistor.
truktur dasar thyristor adalah struktur ) layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar-*a. +ika dipilah" struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur jun%tion PNP dan NPN yang
tersambung di tengah seperti pada gambar-*b. $ni tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base. +ika di,isualisasikan sebagai transistor -* dan -." maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar-. yang berikut ini.
Gambar-2 : visualisasi dengan transistor Terlihat di sini kolektor transistor -* tersambung pada base transistor -. dan sebaliknya kolektor transistor -. tersambung pada base transistor -*. !angkaian transistor yang demikian menunjukkan adanya loop penguatan arus di bagian tengah. Dimana diketahui bah/a Ic = Ib" yaitu arus kolektor adalah penguatan dari arus base. +ika misalnya ada arus sebesar $ b yang mengalir pada base transistor -." maka akan ada arus $ % yang mengalir pada kolektor -.. #rus kolektor ini merupakan arus base $ b pada transistor -*" sehingga akan mun%ul penguatan pada pada arus kolektor transistor -*. #rus kolektor transistor -* tdak lain adalah arus base bagi transistor -.. Demikian seterusnya sehingga makin lama sambungan PN dari thyristor ini di bagian tengah akan menge%il dan hilang. Tertinggal hanyalah lapisan P dan N dibagian luar. +ika keadaan ini ter%apai" maka struktur yang demikian todak lain adalah struktur dioda PN (anoda-katoda) yang sudah dikenal. Pada saat yang demikian" disebut bah/a thyristor dalam keadaan (N dan dapat mengalirkan arus dari anoda menuju katoda seperti layaknya sebuah dioda.
Gambar-3 : Thyristor diberi tegangan 0agaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban lampu d% dan diberi suplai tegangan dari nol sampai tegangan tertentu seperti pada gambar 1. #pa yang terjadi pada lampu ketika tegangan dinaikkan dari nol. 2a betul" tentu saja lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang ada ditengah akan mendapatkan reverse-bias (teori dioda). Pada saat ini disebut thyristor dalam keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa mengalir atau sangat ke%il sekali. #rus tidak dapat mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias tertentu yang menyebabkan sambungan NP ini jenuh dan hilang. Tegangan ini disebut tegangan breakdown dan pada saat itu arus mulai dapat mengalir mele/ati thyristor sebagaimana dioda umumnya. Pada thyristor tegangan ini disebut tegangan breakover Vbo.
edangkan jika didekati dengan struktur transistor" maka struktur C! dapat digambarkan seperti pada gambar diba/ah 5
6ambar truktur C! jika didekati dengan struktur transistor. Kondisi a/al dari C! adalah dalam kondisi (77 (# dan K tidak tersambung). alah satu %ara untuk meng-(N kan (menyambungkan antara # dan K) adalah dengan memberikan tegangan pi%u terhadap 6 (gate). ekali C! tersambung maka C! akan terjaga dalam kondisi (N (dapat dilihat pada struktur transistor 6ambar .). 8ntuk mematikan sambungan #-K" maka yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan tegangan balik pada #-K-nya" atau dengan menghubungkan 6 ke K. 6ambar 1 berikut adalah karakteristik ,olt-amper C! dan skema aplikasi dasar dari C!.
!. Tri"c
Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur kristal tunggal, dengan demikian maka
Tria% dapat digunakan untuk melakukan pensaklaran dalam dua arah (arus bolak
balik" #C). imbol dan struktur Tria% adalah seperti ditunjukan dalam gamabr diba/ah 5
6ambar simbol dan struktur Tria%. Karena se%ara prinsip adalah eki,alen dengan dua buah C! yang disusun se%ara paralel dengan salah C! dibalik maka Tria% memiliki sifat-sifat yang mirip dengan C!. 6ambar diba/ah adalah gambar karakteristik ,olt-amper dan skema aplikasi dari Tria%.
+ika T!$#C sedang OFF" arus tidak dapat mengalir diantara terminal-terminal utamanya (saklar terbuka). +ika T!$#C sedang ON" maka dengan tahanan yang rendah arus mengalir dari satu terminal ke terminal lainnya dengan arah aliran tergantung dari polaritas tegangan yang digunakan (saklar tetutup). #rus rata-rata yang dialirkan pada beban dapat ber,ariasi oleh adanya perubahan harga /aktu setiap perioda ketika T!$#C tersebut ON. +ika porsi /aktu yang ke%il saat kondisi ON" maka arus rata-ratanya akan tinggi. Kondisi suatu T!$#C pada setiap perioda tidak dibatasi hingga *93 o" dengan pengaturan pi%u dia dapat menghantarkan hingga 1:3o penuh. Tegangan gate untuk pemi%u buasanya diberi notasi VGT , dan arus gate pemi%u dinotasikan dengan IGT.
6ambar !angkaian pi%u T!$#C elama setengah perioda negati,e" muatan negati,e akan berada pada plat bagian atas kapasitor dan jika tegangan yang berada pada kapasitor telah men%ukupi" maka T!$#C akan ON. Ke%epatan pengisian kapasitor diatur oleh hambatan !." dimana jika !. bernilai besar" maka pengisisannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan yang panjang dan arus rata-ratanya ke%il. +ika !. bernilai ke%il" maka pengisian kapasitor akan %epat dan arus bebannya tinggi.
6ambar D$#C sebagai pengendali T!$#C !angkaian tersebut menggunakan D$#C sebagai pengen dali pi%u. Prinsip kerjanya" jika tegangan input berada pada setengah periode positif" maka kapasitor akan terisi muatan melebihi beban dan hambatan !. jika tegangan kapasitor men%apai tegangan breako,er D$#C" maka kapasitor mulai mengosongkan muatan melalui D$#C ke gerbang (gate) T!$#C. Pulsa trigger T!$#C akan menghantarkan T!$#C pada setengah perioda tadi dan untuk setengah perioda berikutnya (negati,e) prinsipnya sama. ekali T!$#C dihidupkan" maka dia akan menghantarkan sepanjang arus yang mengalir melaluinya tetap dipertahankan. T!$#C tidak dapat dimatikan oleh arus balik layaknya suatu C!. T!$#C dapat dimatikan dan kembali pada kondisi menghambat" ketika arus beban #C yang mele/atinya berharga nol (3)" sebelum setengah perioda lainnya digunakan. 7aktor ini akan membatasi frekuensi respon yang dimiliki oleh T!$#C tersebut. 0agi beban-beban resitif" /aktu yang tersedia guna mematikan suatu T!$#C akan lebih panjang dari titik ketika arus bebannya jatuh hingga /aktu dimana tegangan balik men%apai nilai yang dapat menghasilkan arus lat%hing yang dibutuhkan. edangkan bagi beban-beban induktif komutasinya akan lebih rumit lagi" dimana jika arus beban jatuh dan T!$#C berhenti menghantar" maka tegangan masih ada pada piranti tersebut. +ika tegangannya mun%ul terlalu %epat" maka akibat yang dihasilkan oleh persambungan kapasitansi adalah tetap menghantarnya T!$#C tersebut. 8ntuk itu maka sering digunakan rangkaian pengaman yang dapat mengubah nilai perubahan (!ange of Change) tegangan T!$#C.
#dapun pengaturan tegangan bolak-balik dengan menggunakan T!$#C ditunjukkan pada gambar diba/ah ini.
Contoh penggunaan T!$#C5 Pemakaian motor arus bolak-balik * fasa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan motor arus searah. Pengontrolan pun sekarang sudah banyak ragamnya dari mulai pengaturan putaran sampai pada proteksinya.
#. $I%C
Kalau dilihat strukturnya seperti gambar-9a" D$#C bukanlah termasuk keluarga thyristor" namun prisip kerjanya membuat ia digolongkan sebagai thyristor. D$#C dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. ;apisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. edangkan pada D$#C" lapisan N di buat %ukup tebal sehingga elektron %ukup sukar untuk menembusnya. truktur D$#C yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP" sehingga dalam beberapa literatur D$#C digolongkan sebagai dioda.
Gambar-8 : Struktur dan simbol !"# ukar dile/ati oleh arus dua arah" D$#C memang dimaksudkan untuk tujuan ini. <anya dengan tegangan breakdown tertentu barulah D$#C dapat menghantarkan arus. #rus yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kur,a karakteristik D$#C sama seperti T!$#C" tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-nya. imbol dari D$#C adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar-9b. D$#C umumnya dipakai sebagai pemi%u T!$#C agar (N pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi. Contohnya adalah aplikasi dimmer lampu yang berikut pada gambar-=.
+ika diketahui $6T dari T!$#C pada rangkaian di atas *3 m# dan > 6T ? 3.@ ,olt. ;alu diketahui juga yang digunakan adalah sebuah D$#C dengan >bo ? .3 >" maka dapat dihitung T!$#C akan (N pada tegangan 5 & = I'T(R (&bo(&'T = 1!).* &
Gambar-1& : Sinyal keluaran T%!"# Pada rangkaian dimmer" resistor ! biasanya diganti dengan rangkaian seri resistor dan potensiometer. Di sini kapasitor C bersama rangkaian ! digunakan untuk menggeser phasa tegangan >#C. ;ampu dapat diatur menyala redup dan terang" tergantung pada saat kapan T!$#C di pi%u.