Anda di halaman 1dari 3

Triwulan IV-2008

BOX II : DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP SEKTOR RIIL


12

Penurunan kegiatan usaha dan kapasitas produksi dikhawatirkan akan berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009. Mayoritas responden menyatakan pada tahun 2009 penggunaan tenaga kerja relatif tetap. Tingkat suku bunga pinjaman rupiah dari perbankan dalam negeri yang diperkirakan tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan berada pada rata-rata sebesar 12% dengan range 9-16%. Krisis keuangan global yang berdampak terhadap kondisi perekonomian global semula diperkirakan tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Namun, pada awal triwulan IV-2008 dampak krisis mulai dirasakan oleh dunia usaha dengan ditandai oleh melemahnya permintaan akan produk-produk ekspor, menurunnya beberapa harga komoditas internasional, ditambah dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD. Sebagai dampak lanjutan dari memburuknya kondisi dunia usaha, beberapa perusahaan telah dan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja antara lain pada industri tekstil, industri baja, industri pulp & paper, industri elektronik, industri otomotif, dan industri plastik. Untuk memperoleh gambaran mengenai dampak krisis ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 dilakukan Survei Khusus Sektor Rill (SKSR) dengan topik Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Sektor Riil terhadap 80 perusahaan yang berada pada sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel, & restoran dan transportasi & komunikasi. Berdasarkan hasil survei dapat diperoleh informasi sebagai berikut: Kondisi Usaha Indikasi memburuknya kondisi usaha pada akhir tahun 2008 diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2009. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih (SB) sebesar -16,25% (33,75% menyatakan meningkat dan 50,00% menyatakan menurun) yang berarti pengusaha merasa pesimis terhadap kondisi usaha pada tahun 2009.

12 Hasil Survei Khusus Sektor Riil-BI. Survei Khusus Sektor Riil (SKSR) merupakan survei yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sektor riil (usaha) sehubungan dengan perkembangan indikator ekonomi terkini. Responden merupakan perusahaan yang dipilih secara purposive sampling dan survei dilakukan melalui metode wawancara melalui telepon. Hasil survei diolah dan disajikan dengan metode saldo bersih (SB), rata-rata sederhana dan pooling system.

34
Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

Secara rata-rata kegiatan usaha pada 80 perusahaan tersebut diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 6,24% dibandingkan tahun sebelumnya. Khusus bagi perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor, kegiatan usaha pada 2009 juga diperkirakan akan mengalami kontraksi dengan nilai SB sebesar -20,75%. Secara rata-rata nilai kontraksi tersebut sebesar 7,51%. Kapasitas Produksi Perkiraan menurunnya kegiatan usaha tersebut sejalan dengan perkiraan penurunan kapasitas utilisasi (SB -14,89%). Kapasitas utilisasi diperkirakan akan menurun 5,68% dari 76,43% di tahun 2008 menjadi 70,75% di tahun 2009. Tenaga Kerja Mayoritas responden (72,16%) menyatakan pada tahun 2009 penggunaan tenaga kerja relatif tetap dibandingkan tahun 2008. Sementara itu, persentase responden yang memperkirakan penggunaan tenaga kerja akan mengalami penurunan sama dengan yang memperkirakan peningkatan penggunaan tenaga kerja pada tahun 2009 yaitu sebesar 13,92%. Kondisi Keuangan Dari sebanyak 80 perusahaan, setengahnya memiliki pinjaman dari perbankan dalam negeri untuk menjalankan kegiatan usahanya. Adapun tingkat suku bunga pinjaman rupiah dari perbankan dalam negeri yang diperkirakan tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan berada pada rata-rata sebesar 12% dengan range 9-16%. Khusus untuk perusahaan yang memperkirakan kondisi usaha pada tahun 2009 akan mengalami kontraksi (50% dari total responden), sebanyak 45% memiliki pinjaman dari perbankan dalam negeri. Pelemahan Nilai Tukar Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD ditengah melemahnya mata uang negara lainnya ternyata tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan eksportir. Hal ini dinyatakan oleh 58,20% responden. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh responden antara lain peningkatan harga bahan baku impor, penurunan volume penjualan dan permintaan pembeli untuk menurunkan harga. Sementara 23,88% responden menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD menguntungkan perusahaan, dan sisanya (20,62%) menyatakan tidak ada pengaruh.

35
Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

Profil Responden
Grafik. 1 Sebaran Responden Menurut Sektor Ekonomi
5.00% 2.50% 1.25%

Pertanian Pertambangan & Penggalian

26.25%

Industri Pengolahan Bangunan


57.50%

7.50%

Perdagangan,Hotel & Restoran Transportasi & Komunikasi

Grafik. 2 Sebaran Responden Berdasarkan Orientasi Penjualan

domestik
16, 22%

ekspor 1-20%
27, 36% 3, 4% 5, 7%

ekspor 21-40% ekspor 41-60% ekspor 61-80%


11, 15% 12, 16%

ekspor 81-100%

Grafik. 2 Sebaran Responden Berdasarkan Lokasi Survei

36
Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Anda mungkin juga menyukai