Anda di halaman 1dari 27

MP.

2 Komunikasi & Motivasi

MATERI PENUNJANG. 2 KOMUNIKASI DAN MOTIVASI

I. DESKRIPSI SINGKAT Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan berguna. Melalui komunikasi intrapribadi kita berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Apakah kepada pimpinan, teman seker a, teman sepro!esi, kekasih, atau anggota keluarga, melalui komunikasi antar pribadilah kita membina, memelihara, kadang-kadang merusak "dan ada kalangnya memperbaiki# hubungan pribadi kita. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan pembelajaran umum $etelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melaksanakan komunikasi dan motivasi dengan baik. B. Tujuan pembelajaran !"u#u# $etelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu% &. Men elaskan tentang komunikasi. 2. Men elaskan tentang teori motivasi III. POKOK BA$ASAN %an SUB POKOK BA$ASAN 'ntuk mencapai tu uan pembela aran, maka modul ini membahas tentang% &. Komunikasi a. Pengertian, komponen, dan tu uan komunikasi b. Prinsip-prinsip komunikasi c. Persepsi dalam kontek komunikasi 2. Motivasi a. Pengertian b. (eori kepuasaan c. (eori proses d. Kegagalan dalam memotivasi "catatan# IV. &. BA$AN BELAJAR

)arry King, *ill +ilbert, $eni *erbicara% kepada siapa sa a, kapan sa a, dimana sa a "editor (anti )esmana#, P( +ramedia Pustaka 'tama, ,akarta 2--2. 2. .. /ayne Pace, Don 0. 0aulos, Komunikasi 1rganisasi% $trategi meningkatkan kiner a perusahaan "editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.#, P( .ema a .osdakarya *andung 2--2.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&

MP.2 Komunikasi & Motivasi

6.

,oseph A. Devito7 Komunikasi antar manusia "edisi kelima#, Pro!esional *ooks, ,akarta, &889. :. Deborah (annen, $eni komunikasi 2!ekti!% membangun relasi dengan membina gaya percakapan, "alih bahasa dra. Amitya Komara#, P( +ramedia Pustaka 'tama, ,akarta &88;. <. Pro!. Dr. Astrid $. $usanto-$unarto7 +lobalisasi dan komunikasi, Pustaka $inar 4arapan, ,akarta &88<. ;. =harles >. )arson7 Persuasion% Perception and .esponsibility "!ourth 2dition#, /ads?orth Publishing =ompany, =ali!ornia &8@;. V. LANGKA$&LANGKA$ PEMBELAJARAN Lan'!a" ( Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima materi. 5ni bisa dilakukan dengan !asilitator mempekenalkan diri dan berusaha untuk mengenali peserta. $elama interaksi a?al ini upayakan menangkap sesuatu yang terobservasi dan dikaitkan dengan materi komunikasi dan motivasi, bangkitkan kehadiran yang utuh pada sesi ini dan peluang untuk mendapatkan man!aat ika interaksi ini bersi!at parsipatoris.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Lan'!a" 2 P)!)! ba"a#an (* #ub p)!)! ba"a#an a Pen'er+,an* !)mp)nen* %an +ujuan !)mun,!a#, Kegiatan !asilitator% Apapun yang ter adi pada kegiatan &, gunakan itu sebagai a?al untuk memulai mengantarkan peserta lebih mendalami lagi proses komunikasi antar manusia. &. 0asilitator membagikan materi yang akan dipela ariAdika i bersama. Mulailah dengan menggali komponen-komponen dari proses komunikasi antar manusia menurut pemahaman peserta. Peserta diminta untuk mempela ari gambar model komunikasi universal dan lakukan curah pendapat dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan. 2. Membagi peserta ke dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari < sampai ; orang. (ugas kelompok% menyusun model diagram dari elemenAkomponen komunikasi dari salah satu situasi komunikasi 6. Mem!asilitasi kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan peserta% &. Peserta mempela ari materi yang akan dipela ariAdika i bersama kemudian mempela ari gambar model komunikasi universal dan lakukan curah pendapat dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan. 2. Melakukan diskusi kelompok untuk menyusun model diagram dari elemenAkomponen komunikasi dari salah satu situasi komunikasi. 6. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Lan'!a" P)!)! !)mun,!a#, ba"a#an (* #ub p)!)! ba"a#an b Pr,n#,p&pr,n#,p

Kegiatan !asilitator% &. 0asilitator memberi kesempatan untuk mempela ari sub pokok bahasan b. 2. 'ntuk membantu peserta memahami prinsip-prinsip komunikasi antar manusia secara lebih baik atau pada situasi yang aktual, pada kegiatan ini dilakukan bermain peran "role play#, bermain peran "role play# dapat dilakukan dengan meminta beberapa peserta memperagakan interaksi atau situasi komunikasi antara seorang pe abat !ungsional yang sedang melaksanakan !ungsi pelayanannya pada beberapa konsumen "masyarakat#. 6. Peserta yang lain dibagi diri dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6B: orang untuk memusatkan perhatian pada satu atau dua prinsip komunikasi. Kegiatan peserta% &. Mempela ari materi sub pokok bahasan b. 2. Melakukan kegiatan bermain peran dengan memperagakan interaksi atau situasi komunikasi antara seorang pe abat !ungsional yang sedang melaksanakan !ungsi pelayanannya pada beberapa konsumen "masyarakat#. 6. Membahas dalam diskusi kelompok untuk memusatkan perhatian pada satu atau dua prinsip komunikasi. :. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan didiskusikan. Lan'!a" . P)!)! ba"a#an (* #ub p)!)! ba"a#an / Per#ep#, %alam !)n+e! !)mun,!a#, %an p)!)! ba"a#an 2 M)+,0a#,

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Kegiatan !asilitator% &. 0asilitator memberi kesempatan untuk mempela ari mengenai sub pokok bahasan c dan pokok bahasan 2. 2. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6B: orang. 0asilitator memberikan beberapa contoh perilaku dan membahas apakah perilaku orang tersebut disebabkan oleh !aktor internal atau eksternal serta mengidenti!ikasikan in!ormasi yang terkandung dalam uraian perilaku. 6. Meminta peserta memberikan pen elasan menurut teori kepuasan dan teori proses. Kegiatan peserta% &. Mempela ari materi sub pokok bahasan b. 2. Membagi diri dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6B: orang. Mempela ari beberapa contoh perilaku dan membahas apakah perilaku orang tersebut disebabkan oleh !aktor internal atau eksternal serta mengidenti!ikasikan in!ormasi yang terkandung dalam uraian perilaku. 6. Meminta peserta memberikan pen elasan menurut teori kepuasan dan teori proses. Lan'!a" 1 .e!leksikan kegiatan selama sesi berlangsung. *erikan kesempatan pada peserta untuk mengungkapkan hasil bela arnya dan memberikan rekomendasi kepada !asilitator atau penyelenggara agar sesi yang akan datang dapat lebih memberikan iklim yang kondusi! dalam proses pembela aran. Akhir kegiatan, !asilitator melakukan umpan balik terhadap hasil bela ar yang dicapai pada akhir sesi. Komentar lisan dicatat. (ayangkan catatan hasil bela ar, lakukan klari!ikasi dan simpulan seperlunya. *erikan penghargaan kepada peserta atas partisipasinya selama sesi berlangsung. VI. URAIAN MATERI POKOK BA$ASAN (. KOMUNIKASI A. Pen'er+,an !)mun,!a#,* !)mp)nen %an +ujuan !)mun,!a#, (. Pen'er+,an K)mun,!a#, Pengertian komunikasi sudah banyak dide!inisikan oleh banyak orang, umlahnya sebanyak orang yang mendi!inisikannya. Dari banyak pengertian tersebut ika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bah?a komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan "noise#, ter adi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. +ambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan model universal komunikasi. 5ni mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersi!at intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Konteks (Lingkungan Saluran/ media Umpan balik

Pesan

Sumber/ enkoder Penerima/ dekoder Gangguan

Sumber/ enkoder Penerima/ dekoder

2. K)mp)nen K)mun,!a#, Umpan balik Pesan

a. L,n'!un'an !)mun,!a#, )ingkungan "konteks# komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi% (. 2,#,!, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau ber?u ud. 2. S)#,al&p#,!),l)',#, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang di alankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. )ingkungan atau konteks ini uga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, !ormalitas atau in!ormalitas, serius atau senda gurau, 6. Temp)ral 34a!+u5, mencakup ?aktu dalam hitungan am, hari, atau se arah dimana komunikasi berlangsung. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi7 masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. $ebagai contoh, terlambat memenuhi an i dengan seseorang "dimensi temporal#, dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatanpermusuhan "dimensi sosial-psikologis#, yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan !isik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam "dimensi fisik#. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis. b. Sumber&Pener,ma Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bah?a setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber "atau pembicara# sekaligus penerima "atau pendengar#. Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.

Saluran/ media

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

<

MP.2 Komunikasi & Motivasi

(etapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda uga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri "anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri# dan anda menerima pesan dari orang lain "secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman#. Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan "untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetu uan, dan sebagainya#. Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda men alankan !ungsi penerima. /. En!)%,n'&De!)%,n' Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan "misalnya, berbicara atau menulis# sebagai en!)%,n' "encoding#. Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita men elmakan gagasangagasan tadi ke dalam kode tertentu. ,adi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan "misalnya, mendengarkan atau membaca# sebagai %e!)%,n' "decoding#. Dengan mener emahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas men adi gagasan, anda menguraikan kode tadi. ,adi, anda melakukan dekoding. 1leh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai en!)%er "encoder#, dan pendengar atau pembaca sebagai %e!)%er "decoder#. $eperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bah?a anda men alankan !ungsi-!ungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara "enkoding#, anda uga menyerap tanggapan dari pendengar "dekoding#. %. K)mpe+en#, K)mun,!a#, Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara e!ekti! "$pitCberg dan =upach, &8@8#. Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan "konteks# dalam mempengaruhi kandungan " content# dan bentuk pesan komunikasi "misalnya, pengetahuan bah?a suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain#. Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal "misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan !isik# uga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi. Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi "artinya, makin tinggi kompetensi anda#, makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempela ari perbendaharaan kata% Makin banyak kata anda ketahui "artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda#, makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri. e. Pe#an Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. /alaupun biasanya kita menganggap pesan

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

selalu dalam bentuk 0erbal "lisan atau tertulis#, ini bukanlah satusatunya enis pesan. Kita uga berkomunikasi secara n)n0erbal "tanpa kata#. $ebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti uga cara kita ber alan, ber abatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi. 6. Saluran $aluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. ,arang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. $ebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan "#aluran #uara#, tetapi kita uga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual " #aluran 0,#ual#. Kita uga memancarkan dan mencium bau-bauan " #aluran )l6a!+)r,#. $eringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi "#aluran +a!+,l#. '. Umpan Bal,! 'mpan balik adalah in!ormasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. 'mpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumberpenerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. *ila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda uga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis. $elain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. 'mpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk% Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik. ". Gan''uan +angguan "noise# adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. +angguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. +angguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. +angguan ini dapat berupa gangguan 6,#,! "ada orang lain berbicara#, p#,!)l)',# "pemikiran yang sudah ada di kepala kita#, atau #eman+,! "salah mengartikan makna#. (abel diba?ah menya ikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci. Ma/am 0isik De6,n#, 5nter!erensi dengan transmisi !isik isyarat atau pesan lain 5nter!erensi kogniti! atau mental Pembicaraan dan pendengar 7)n+)" Desingan mobil yang le?at, dengungan komputer, kacamata Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit 1rang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan
9

Psikollogis $emantik

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

memberi arti yang berlainan

argon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar

+angguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. $emua komunikasi mengandung gangguan, dan ?alaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempela ari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan. ,. E6e! K)mun,!a#, Komunikasi selalu mempunyai e!ek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. $ebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau bela ar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu7 ini adalah e!ek atau dampak ,n+ele!+ual atau !)'n,+,6. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda7 ini adalah dampak a6e!+,6. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain uga perilaku verbal dan noverbal yang patut7 ini adalah dampak atau e!ek p#,!)m)+)r,!. j. E+,! %an Kebeba#an Mem,l," Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. (idak seperti prinsipprinsip komunikasi yang e!ekti!, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan. $eringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang e!ekti!. (etapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi. Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan !alsa!ah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping uga oleh apa yang kita anggap e!ekti!. Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bah?a setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. K)mun,!a#, %,!a+a!an e+,# bila men amin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. K)mun,!a#, %,!a+a!an +,%a! e+,# bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan in!ormasi yang relevan dalam menentukan pilihan. 1leh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang "&# mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau "2# tidak mengambil pilihan yang secara normal
D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3 @

MP.2 Komunikasi & Motivasi

akan dipilihnya. $ebagai contoh, seorang pe abat rekruting perusahaan mungkin sa a membesar-besarkan man!aat beker a di Perusahaan D dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil " ika sa a anda mengetahui !akta-!akta sebenarnya#. Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratan. Kita mengasumsikan bah?a orang-orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebas. $elan utnya, kita mengasumsikan bah?a kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang lain. $ebagai contoh, anak-anak berusia < atau ; tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri "memilih menu mereka sendiri, memilih ?aktu untuk tidur, memilih enis obat#, sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk mereka. *egitu uga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka. Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi kebebasan memilih ini. $ebagai contoh, anggota tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti ke u, mengenakan seragam militer, bukan ins, lari pagi, bukan tidur. Dengan men adi tentara, seseorang setidaktidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiri. Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati kebebasan memilih merekaBhak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah mereka. -. Tujuan K)mun,!a#, Ada empat tu uan atau moti! komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Moti! atau tu uan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, uga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tu uan komunikasi mereka. (u uan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. $elan utnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis "kita mengirimkan surat elektronika, beker a dengan komputer, misalnya# tu uan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. "Arnold dan *o?ers, &8@:7 3aisbit.&8@:#. a. Menemu!an $alah satu tu uan utama komunikasi menyangkut penemuan diri "personal discovery# *ila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda bela ar mengenai diri sendiri selain uga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pela ari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam per umpaan-per umpaan antarpribadi. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari per umpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bah?a perasaan kita ternyata tidak auh

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

MP.2 Komunikasi & Motivasi

berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positi! ini membantu kita merasa Enormal.E =ara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita a ak bicara. (etapi, komunikasi uga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luarB dunia yang dipenuhi ob ek, peristi?a, dan manusia lain. $ekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan in!ormasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan giCi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. *anyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak in!ormasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempela ari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini. b. Un+u! ber"ubun'an $alah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain "membina dan memelihara hubungan dengan orang lain#. Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita uga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak ?aktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra ker a. /. Un+u! me8a!,n!an Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. $ekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesanpesan ituBbeker a di suatu surat kabar, men adi editor sebuah ma alah, atau beker a pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. (etapi, kita uga menghabiskan banyak ?aktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam per umpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha menga ak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton !ilm, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bah?a sesuatu itu salah atau benar, menyetu ui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Da!tar ini bisa sangat pan ang. Memang, sedikit sa a dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku. %. Un+u! berma,n

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&-

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pela?ak, pembicaraan, musik, dan !ilm sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain "menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik#. Adakalanya hiburan ini merupakan tu uan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang 5ain sehingga kita dapat mencapai tu uantu uan lain. (entu sa a, tu uan komunikasi bukan hanya ini7 masih banyak tu uan komunikasi yang lain. (etapi keempat tu uan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tu uan-tu uan yang utama. $elan utnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu !aktor7 sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. 1leh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tu uan bukan hanya satu tu uan. B. Pr,n#,p&pr,n#,p !)mun,!a#, Dalam pembahasan yang lalu kita mende!inisikan komunikasi dan men elaskan beberapa komponen komunikasi. $elan utnya kita akan menggali si!at atau hakikat atau karakteristik komunikasi dengan menya ikan delapan prinsip komunikasi. Memahami prinsip-prinsip ini sangat penting untuk memahami komunikasi dalam segala bentuk dan !ungsinya. (. K)mun,!a#, A%ala" Pa!e+ I#8ara+ Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya ter adi dalam EpaketE. *iasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. $emua bagian dari sistem pesan biasanya beker a bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Kita tidak mengutarakan rasa takut dengan kata-kata sementara seluruh tubuh kita bersikap santai. Kita tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. $eluruh tubuhBbaik secara verbal maupun nonverbalBbeker a bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Dalam segala bentuk komunikasi, apakah antarpribadi, kelompok kecil, pidato di muka umum, atau media masa, kita kurang memperhatikan si!at paket dari komunikasi. 5a berlalu begitu sa a. (etapi bila ada ketidak?a aran---bila abatan tangan yang lemah menyertai salam verbal, bila gerak-gerik gugup menyertai pandangan yang ta am, bila kegelisahan menyertai ekspresi nyaman dan santaiBkita memperhatikannya. $elalu sa a kita mulai mempertanyakan ketulusan, dan ke u uran orang yang bersangkutan. Pe#an 8an' K)n+ra%,!+,6 *ayangkanlah seseorang yang mengatakan E$aya begitu senang bertemu dengan anda,E tetapi. berusaha menghindari kontak mata langsung dan melihat kesana-kemari untuk mengetahui siapa lagi yang hadir. 1rang ini mengirimkan pesan yang kontradikti!. Kita menyaksikan pesan yang kontradikti! " uga dinamai Epesan berbaurE oleh beberapa penulis# pada pasangan yang mengatakan bah?a mereka saling mencintai tetapi secara nonverbal melakukan hal-hal yang saling menyakiti, misalnya datang terlambat untuk suatu an i penting, mengenakan pakaian yang tidak

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&&

MP.2 Komunikasi & Motivasi

disukai pasangannya, menghindari kontak mata, atau tidak saling menyentuh. Pesan-pesan tersebut ada uga yang mengatakan sebagai EdiskordansiE "discordance# merupakan akibat dari keinginan untuk mengkomunikasikan dua emosi atas perasaan yang berbeda. $ebagai contoh, anda mungkin menyukai seseorang dan ingin mengkomunikasikan perasaan positi! ini, tetapi anda uga tidak menyukai orang itu dan ingin mengkomunikasikan perasaan negati! ini uga. 4asilnya adalah anda mengkomunikasikan kedua perasaan itu, satu secara verbal dan lainnya secara nonverbal. 2. K)mun,!a#, A%ala" Pr)#e# Pen8e#ua,an Komunikasi hanya dapat ter adi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. 5ni elas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain ika sistem bahasa anda berbeda. (etapi, prinsip ini men adi sangat relevan bila kita menyadari bah?a tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. 1rang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan uga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. $ebagian dari seni komunikasi adalah mengidenti!ikasikan isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat-isyarat tersebut digunakan, dan memahami apa artinya. Mereka yang hubungannya akrab akan menyadari bah?a mengenali isyarat-isyarat orang lain memerlukan ?aktu yang sangat lama dan seringkali membutuhkan kesabaran. ,ika kita ingin benarbenar memahami apa yang dimaksud seseorang, bukan sekadar mengerti apa yang dikatakan atau dilakukannya, kita harus mengenal sistem isyarat orang itu. -. K)mun,!a#, Men/a!up D,men#, I#, Dan $ubun'an Komunikasi, setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar "bersi!at ekstern bagi# pembicara dan pendengar. (etapi, sekaligus, komunikasi uga menyangkut hubungan di antara kedua pihak. $ebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada ba?ahannya, EDatanglah ke ruang saya setelah rapat ini.E Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi "kandungan, atau content# dan aspek hubungan "relational#. Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkanByaitu, ba?ahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menun ukkan bagaimana komunikasi dilakukan. *ahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menun ukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak Atasan dapat memerintah ba?ahan. 5ni barangkali akan lebih elas terlihat bila kita membayangkan seorang ba?ahan memberi perintah kepada atasannya. 4al ini akan terasa anggal dan tidak layak karena melanggar hubungan normal antara atasan dan ba?ahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. $ebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada ba?ahan E$ebaiknya anda men umpai saya setelah rapat iniE atau EDapatkah kita bertemu setelah rapat iniFE Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya samaBartinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang samaBtetapi dimensi hubungannya sangat berbeda. Dal kalimat pertama, elas tampak hubungan atasan-ba?ahan, bahkan terasa kesan merendahkan ba?ahan. Pada yang kedua, atasan

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&2

MP.2 Komunikasi & Motivasi

mengisyaratkan hubungan yang penghargaan kepada ba?ahan.

lebih

setara

dan

memperlihatkan

Ke+,%a!mampuan Membe%a!an D,men#, I#, %an $ubun'an *anyak masalah di antara manusia disebabkan oleh ketidakmampuan mereka mengenali perbedaan antara dimensi isi dan hubungan dalam komunikasi. PerbedaanAperselisihan yang menyangkut dimensi isi relati! mudah dipecahkan% .elati! mudah untuk memeriksa !akta yang dipertengkarkan. $ebagai contoh, kita dapat memeriksa buku atau bertanya kepada seseorang tentang apa yang sesungguhnya ter adi. (etapi, pertengkaran yang menyangkut dimensi hubungan auh lebih sulit diselesaikan, sebagian karena kita arang sekali mau mengakui bah?a per tengkaran itu sesungguhnya menyangkut soal hubungan, bukan soal isi. .. K)mun,!a#, Mel,ba+!an Tran#a!#, S,me+r,# %an K)mplemen+er 4ubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. ,ika salah seorang mengangguk, yang lain mengangguk, ika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu7 ika yang satu pasi!, yang lain pasi!. 4ubungan ini bersi!at setara "sebanding#, dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan. =ara lain melihat hubungan simetris adalah dalam bentuk persaingan dan perebutan pengaruh di antara dua orang. Masing-masing orang dalam hubungan simetris perlu menegaskan kesebandingan atau keunggulannya dibanding yang lain. 4ubungan simetris bersi!at kompetiti!7 masing-masing pihak berusaha mempertahankan kesetaraan atau keunggulannya dari yang lain. ,ika, misalnya, salah satu pihak mengatakan bah?a sesuatu itu harus dilakukan dengan cara tertentu, pihak yang lain akan menangkapnya sebagai pernyataan bah?a ia tidak cukup kompeten untuk memutuskan bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. (er adilah perebutan pengaruh. (entu sa a, kericuhan ini sebenarnya tidak menyangkut tentang bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Kericuhan lebih menyangkut tentang siapa yang berhak memutuskan. Kericuhan ini lebih menyangkut siapa pihak yang lebih kompeten. $eperti dapat dengan mudah dipahami, tuntutan pengakuan akan kesetaraan "atau keunggulan# seringkali menimbulkan pertengkaran dan permusuhan. Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang ber!ungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan di antara kedua pihak dimaksimumkan. 1rang menempati posisi yang berbeda7 yang satu atasan, yang lain ba?ahan7 yang satu akti!, yang lain pasi!7 yang satu kuat, yang lain lemah . Pada masanya, budaya membentuk hubungan seperti ini Bmisalnya, hubungan antara guru dan murid, atau antara atasan dan ba?ahanB. /alaupun hubungan komplementer umumnya produkti! di mana perilaku salah satu mitra melengkapi atau menguatkan perilaku yang lain, masih ada masalah. $alah satu masalah dalam hubungan komplementer, yang dikenal baik oleh banyak mahasis?a, adalah yang disebabkan oleh kekakuan yang berlebihan. $ementara hubungan komplementer antara seorang ibu yan melindungi dan membimbing dengan anaknya yang sangat bergantung kepadanya pada suatu saat sanglt penting dan diperlukan untuk kehidupan si anak, hubungan yang sama ketika anak ini beran ak de?asa

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&6

MP.2 Komunikasi & Motivasi

men adi penghambat bagi pengembangan anak itu selan utnya. Perubahan yang begitu penting untuk pertumbuhan tidak dimungkinkan ter adi. 1. Ran'!a,an K)mun,!a#, D,pun!ua#, Peristi?a komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. (idak ada a?al dan akhir yang elas. $ebagai pemeran serta atau sebagai pengamat tindak komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke dalam sebab dan akibat, atau ke dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke dalam potonganpotongan yang lebih kecil. Kita menamai beberapa di antaranya sebagai sebab atau stimulus dan lainnya sebagai e!ek atau tanggapan. $etiap tindakan merangsang tindakan yang lain. Masing-masing tindakan ber!ungsi sebagai stimulus bagi yang lain. (etapi, tidak ada stimulus a?al. Masing-masing ke adian dapat dianggap sebagai stimulus dan masingmasing ke adian dapat pula dianggap sebagai e!ek, tetapi tidak bisa ditentukan mana yang stimulus dan mana yang tanggapan. ,ika kita menghendaki komunikasi e!ekti!B ika kita ingin memahami maksud orang lainBmaka kita harus melihat rangkaian ke adian seperti yang dipunktuasi orang lain. $elan utnya, kita harus menyadari bah?a punktuasi kita tidaklah mencerminkan apa yang ada dalam kenyataan, melainkan merupakan persepsi kita sendiri yang unik dan bisa keliru. K)mun,!a#, a%ala" pr)#e# +ran#a!#,)nal Komunikasi adalah transaksi. Dengan transaksi dimaksudkan bah?a komunikasi merupakan suatu proses, hah?a komponen-komponennya saling terkait, dan bah?a para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. K)mun,!a#, a%ala" Pr)#e# Komunikasi merupakan suatu proses, suatu kegiatan. /alaupun kita mungkin membicarakan komunikasi seakan-akan ini merupakan suatu yang statis, yang diam, komunikasi tidak pernah seperti itu. $egala hal dalam komunikasi selalu berubah Bkita, orang yang kita a ak berkomunikasi, dan lingkungan kitaB. K)mp)nen&!)mp)nen K)mun,!a#, Sal,n' Ter!a,+ Dalam setiap proses transaksi, setiap komponen berkaitan secara integral dengan setiap komponen yang lain. Komponen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen% Masing-masing komponen dalam kaitannya dengan komponen yang lain. $ebagai contoh, tidak mungkin ada sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa sumber, dan tidak akan umpan balik tanpa adanya penerima. Karena si!at saling bergantung ini, perubahan pada sembarang komponen proses mengakibatkan perubahan pada komponen yang lain. Misalnya, anda sedang berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian ibu anda datang masuk ke kelompok. Perubahan EkhalayakE ini akan menyebabkan perubahan-perubahan lain. *arangkali anda atau temanteman anda akan mengubah bahan pembicaraan atau mengubah cara membicarakannya. 5ni uga dapat mempengaruhi berapa sering orang tertentu berbicara, dan seterusnya. Apa pun perubahan yang pertama, perubahan-perubahan lain akan menyusul sebagai akibatnya.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&:

MP.2 Komunikasi & Motivasi

K)mun,!a+)r ber+,n%a! #eba'a, #a+u !e#a+uan $etiap orang yang terlibat dalam komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan yang utuh. $ecara biologis kita dirancang untuk bertindak sebagai makhluk yang utuh. Kita tidak dapat bereaksi, misalnya, hanya pada tingkat emosional atau intelektual sa a, karena kita tidak demikian terkotak-kotak. Kita pasti akan bereaksi secara emosional dan intelektual, secara !isik dan kogniti!. Kita bereaksi dengan tubuh dan pikiran. *arangkali akibat terpenting dari karakteristik ini adalah bah?a aksi dan reaksi kita dalam komunikasi ditentukan bukan hanya oleh apa yang dikatakan, melainkan uga oleh cara kita mena!sirkan apa yang dikatakan. .eaksi kita terhadap sebuah !ilm, misalnya, tidak hanya bergantung pada kata-kata dan gambar dalam !ilm tersebut melainkan pada semua yang ada pada kita Bpengalaman masa lalu kita, emosi kita saat itu, pengetahuan kita, keadaan kesehatan kita, dan banyak lagi !aktor lain. ,adi, dua orang yang mendengarkan sebuah pesan seringkali menerimanya dengan arti yang sangat berbeda. /alaupun kata-kata dan simbol yang digunakan sama, setiap orang mena!sirkannya secara berbeda. 9. K)mun,!a#, Ta! Ter",n%ar!an Anda mungkin menganggap bah?a komunikasi berlangsung secara senga a, bertu uan, dan termotivasi secara sadar. Dalam banyak hal ini memang demikian. (etapi, seringkali pula komunikasi ter adi meskipun seseorang tidak merasa berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Dalam situasi interaksi, anda tidak bisa tidak berkomunikasi. (idaklah berarti bah?a semua perilaku merupakan komunikasi7 misalnya, ika sang murid melihat ke luar endela dan guru tidak melihatnya, komunikasi tidak ter adi. $elan utnya, bila kita dalam situasi interaksi, kita tidak bisa tidak menanggapi pesan dari orang lain. misalnya, ika kita melihat seseorang melirik ke arah kita, kita pasti bereaksi dengan cara tertentu. $eandainyapun kita tidak bereaksi secara akti! atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun merupakan reaksi, dan itu berkomunikasi. Kita tidak bisa tidak bereaksi. $ekali lagi, ika kita tidak menyadari lirikan itu, elas bah?a komunikasi tidak ter adi. :. K)mun,!a#, Ber#,6a+ Ta! Re0er#,bel Anda dapat membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. $ebagai contoh, anda dapat mengubah air men adi es dan kemudian mengembalikan es men adi air, dan anda dapat mengulang-ulang proses dua arah ini berkali-kali sesuka anda. Proses seperti ini dinamakan proses reversibel. (etapi ada sistem lain yang bersi!at tak reversibel "irreversible#. Prosesnya hanya bisa ber alan dalam satu arah, tidak bisa dibalik. Anda, misalnya, dapat mengubah buah anggur men adi minuman anggur "sari anggur#, tetapi anda tidak bisa mengembalikan sari anggur men adi buah anggur. Komunikasi termasuk proses seperti ini, proses tak reversibel. $ekali anda mengkomunikasikan sesuatu, anda tidak bisa tidak mengkomunikasikannya. (entu sa a, anda dapat berusaha mengurangi dampak dari pesan yang sudah terlan ur anda sampaikan7 anda dapat sa a, misalnya, mengatakan, E$aya sangat marah ?aktu itu7 saya tidak benar-benar bermaksud mengatakan seperti itu.E (etapi apa pun yang anda lakukan untuk mengurangi atau meniadakan dampak dari pesan anda, pesan itu sendiri, sekali telah dikirimkan dan diterima, tidak bisa dibalikkan. "Ada pepatah 5ndonesia yang mengatakan, nasi telah men adi bubur.# l

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&<

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi penting komunikasi dalam segala macam bentuknya. $ebagai contoh, dalam interaksi antarpribadi, khususnya dalam situasi kon!lik, kita perlu hati-hati untuk tidak mengucapkan sesuatu yang mungkin nantinya ingin kita tarik kembali. Pesan yang mengandung komitmenBpesan Eaku cinta kepadamuE dengan segala macam variasinyaB uga perlu diperhatikao , lika tidak, kita mungkin terpaksa mengikatkan diri kita pada suatu posisi yang mungkin nantinya kitt sesali. Dalam situasi komunikasi publik atau komunikasi masa, di mana pesan-pesan didengar oleli ratusan, ribuan, bahkan utaan orang, sangatlah penting kita menyadari bah?a komunikasi kita bersi!at tak reversibel. 7. Per#ep#, %alam !)n+e!# !)mun,!a#, Pr)#e# Per#ep#, Persepsi bersi!at kompleks. (idak ada hubungan satu la?an satu antara pesan yang ter adi di Eluar sanaE dengan pesan yang akhirnya memasuki otak kita. Apa yang ter adi di dunia luar dapat sangat berbeda dengan apa yang mencapai otak kita Mempela ari bagaimana dan mengapa pesan-pesan ini berbeda sangat penting untuk memahami komunikasi. (. Terja%,n8a S+,mula#, Ala+ In%ra 3Sensory Stimulation5 Pada tahap pertama alat-alat indra distimulasi "dirangsang#% Kita mendengar suara musik. Kita melihat seseorang yang sudah lama tidak kita umpai. Kita mencium par!um orang yang berdekatan dengan kita, Kita mencicipi sepotong kue. Kita merasakan telapak tangan yang berkeringat ketika ber abat tangan. 2. S+,mula#, +er"a%ap Ala+ In%ra D,a+ur Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indra diatur berbagai prinsip. "makalah persepsi# -. S+,mula#, Ala+ In%ra D,+a6#,r!an&D,e0alua#, (ahap ketiga dalam proses perseptual adalah pena!siran-evaluasi. Kita menggabungkan kedua istilah ini ini untuk menegaskan bah?a keduanya tidak bisa dipisahkan. )angkah ketiga ini merupakan proses subyekti! yang melibatkan evaluasi di pihak penerima. Pena!siran-evaluasi kita tidak semata-mata didasarkan pada rangsangan luar, melainkan uga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan tentang yang seharusnya, keadaan !isik, dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada kita. Perbedaan individual ini anganlah sampai membutakan kita akan validitas beberapa generalisasi tentang persepsi. Meskipun generalisasii ini belum tentu berlaku untuk seseorang tertentu, tampaknya ia berlaku untuk sebagian cukup besar orang. Pr)#e# ;an' Mempen'aru", Per#ep#, Antara ke adian stimulasi dengan evaluasi atau pena!siran terhadap stimulasi, persepsi dipengaruhi oleh berbagai proses psikologis penting. Diantarannya % teori kepribadianl implisit "implicit personality theory#, ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya "self-fulfilling prophecy#, aksentuasi perseptual
D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3 &;

MP.2 Komunikasi & Motivasi

"perceptual accentuation#, primasi-resensi "primacy-recency#, konsistensi "consistency#, dan stereotiping "stereotyping#. )ihat +ambar diba?ah.

Teori kepribadian implisit Stereotipe Ramalan yang terpenuhi dengan senidrinya


PERSEPS I ORANG

Konsistensi Teori kepribadian implisit

Aksentuasi perseptual

a. Te)r, Kepr,ba%,an Impl,#,+ *acalah pernyataan singkat berikut. (andailah karakteristik dalam tanda kurung yang kelihatannya paling cocok untuk melengkapi kalimat tersebut% Agus bergairah, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan "cerdas, kurang cerdas# De?i berani, tegar, dan "ekstrovert, introvert# $itha periang, lincah, dan "langsing, gemuk# 4ari ramah, posii!, dan "menarik, tidakm menarik# Kata-kata tertentu tampaknya benar dan lainnya kelihatannya salah. Gang membuatnya kelihatannya salah dan kelihatan benar adalah teori kepribadian imlisit. $istem aturan yang mengatakan kepada kity mana karakteistik yang sesuai untuk karakteristik yang lain. Kebanyakan teori orang mengatakan bah?a seseorang yang bergairah dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar pasti uga cerdas. (entu sa a tidak ada alasan logis untuk mengatakan bah?a orang yang tidak cerdas tidak bergairah dan tidak mempunvai rasa ingin tahu yang besar. EE6e! "al)E yang banyak dikenal merupakan !ungsi dari teori kepribadian implisit kita. ,ika kita percaya bah?a seseorang memiliki se umlah kualitas positi!, kita menyimpulkan bah?a ia uga memiliki kualitas positi! yang lain. EE6e! "al) +er"al,!E uga ada. ,ika kita tahu bah?a seseorang memiliki se umlah kualitas negati!, kita cenderung menyimpulkan bah?a orang itu memiliki kualitas negati! yang lain. $amba+an P)+en#,al Mempersepsikan kualitas-kualitaa dalam diri seorang yang menurut EteoriE seharusnya dimilikinya, padahal kenyataannya tidak demikian. Mengabaikan kualitas atau karakteristik yang tidak sesuai dengan teori ita.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&9

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Penggunaan teori kepribadian implisit ini, bersama dengan e!ek halo dan e!ek halo terbalik seringkali memba?a kita pada ramalan yang terpenuhi dengan sendirinnya. b. Ramalan 8an' Terpenu", %en'an Sen%,r,n8a .amalan yang terpenuhi dengan sendirinya ter adi bila kita membuat perkiraan atau merumuskan keyakinan yyang men adi kenyataan karena kita meramalkannya dan bertindak seakan-akan itu benar. Ada empat langkah dasar dalam proses ini% &. Kita membuat prediksi atau merumuskan keyakinan tentang seseorang atau situasi. 2. kita bersikap kepada orang atau situasi tersebut seakan-akan ramalan atau keya kinan kita benar. 6. karena kita bersikap demikian, ia menadi kenyataan . :. kita mengamati e!ek diri kita terhadap seseorang atau akibat terhadap situasi, dan apa yang kita saksikan memperkuat keyakinan kira. $amba+an P)+en#,al Mempengaruhi perilaku orang lain sehingga sesuai dengan ramalan kita Melihat apa yang diramalkan ketimbang apa yang sebenarnya, misalnya. ini dapat membuat kita karena ramalan itu kita buat, bukan karena adanya kegagalan yang aktual, menganggap diri kita gagal. /. A!#en+ua#, Per#ep+ual H(iada rotan akar pun adiI adalah pepatah yang banyak kita umpai dalam komunikasi% 'ntuk men adi calon aktor, peran sekecil apapun dan seperti apa pun dalam sebuah !ilm adalah lebih baik ketimbang tidak mendapat peran apapun. *ayam barangkali rasanya tidak enak tetapi bila anda lapar rasanya akan sama leCat dengan ayam panggang. Proses tersebut yang dinamai aksentuasi perseptual, membua+ !,+a mel,"a+ apa 8an' !,+a "arap!an %an !,+a ,n',n!an . Kita melihat orang yang kita sukai sebagai lebih tampan dan lebih pandai ketimbang orang yang tidak kita sukai. Kontra argumen yang elas adalah bah?a sebenarnya kita lebih menyukai orang pandai dan tampan dan oleh karenanya kita mencari-cari orang seperti ini, bukan karena orang yang kita sukai itu kelihatan tampan dan pandai. Proses umum yang sering ter adi setiap hari. 1rang yang haus melihat bayangan air "!atamorgana#. $amba+an P)+en#,al Mendistorsi persepsi kita tentang realitas7 membuat kita melihat apa yang kita butuhkan atau inginkan ketimbang apa yang nyatanya ada, dan tidak melihat apa yang tidak ingin kita lihat Misalnya, anda mungkin tidak merasa akan gagal dalam mata kuliah komunikasi karena anda memusatkan perhatian pada apa yang anda inginkan. Menyaring atau mendistorsi in!ormasi yang mungkin merusak atau mengancam citra-diri kita dan dengan demikian sangat mernpersulit upaya peningkatan-diri Memandang orang lain memiliki karakteristik atau kualitas negati! yang sebenarnya ada pada diri kita.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&@

MP.2 Komunikasi & Motivasi

Melihat dan mengingat kualitas atau karakteristik positi! lebih daripada yang negati!, dan dengan demikian mendistorsi persepsi kita tentang orang lain Merasakan perilaku tertentu dari orang lain sebagai menun ukkan bah?a ia menyukai kita hanya karena sebenarnya kita ingin disukai. $ebagai contoh, sikap bersahabat dan ramah dari seorang ?iraniaga kita terima sebagai tanda bah?a yang bersangkutan menyukai kita, padahal sebenarnya itu hanya bagian dari strategi persuasi tertentu. %. Pr,ma#,&Re#en#, Anggaplah sementara bahvva anda sedang suatu mengambil mata kuliah di mana separuh kegiatan kelas sangat membosankan dan separuh lainnya sangat menyenangkan. Pada akhir semester anda diminta mengevaluasi mata kuliah ini dan penga arnya. Apakah evaluasi anda akan lebih baik ika kegiatan kelas yang membosankan ter adi selama tengah pertama semester dan kegiatan yang menyenangkan ter adi selama tengah kedua semester ituF Ataukah evaluasi anda akan lebih baik ika urutannya dibalikF ,ika yang muncul pertama lebih kuat pengaruhnya, kita mengalami apa yang dinamakan e6e! pr,ma#, "Primacy Effect#. ,ika yang muncul terakhir "atau paling baru# lebih kuat pengaruhnya kita mengalami e6e! re#en#, ".ecency Effect# 5mplikasi praktis dari e!ek primasi-resensi ini adalah bah?a kesan pertama yang tercipta tampaknya paling penting. Melalui kesan pertama ini, orang lain akan menyaring tambahan in!ormasi untuk merumuskan gambaran tentang seseorang yang mereka persepsikan. $amba+an P)+en#,al Merumuskan gambaran menyeluruh tentang seseorang berdasarkan kesan a?al yang belum akurat. Mendistorsi persepsi yang datang kemudian untuk tidak merusak kesan pertama kita. e. K)n#,#+en#, Anda mempunyai kecenderungan yang kuat untuk men aga keseimbangan atau konsistensi di antara persepsi-persepsi anda. Konsistensi menggambarkan kebutuhan anda untuk memelihara keseimbangan daintara sikap-sikap anda. Anda memperkirakan bah?a hal-hal tertentu selalu muncul bersama-sama dan hal-hal lain akan muncul bersama-sama. $elan utnya kita berharap seseorang yang kita sukai memiliki karakteristik yang kita sukai atau kita pu a, dan kita berharap mmusuh-musuh kita tidak memiliki karakteristik yang kita sukai atau kita pu a. $ebaliknya kita berharap orang yang kita sukai tidak memiliki si!at-si!at yang tidak menyenangkan dan orang yang tidak kita sukai memiliki si!at-sitat yang tidak menyenangkan. $amba+an P)+en#,al Mengabaikan atau mendistorsi persepsi tentang perilaku yang tidak konsisten dengan gambaran kita mengenai seseorang secara utuh. Mempersepsikan perilaku spesi!ik sebagai terpancar dari kualitas positi! orang yang kita sukai dan dari kualitas negati! orang yang tidak kita

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

&8

MP.2 Komunikasi & Motivasi

sukai. 1leh karenanya kita tidak mampu melihat perilaku positi! maupun negati!. Melihat perilaku tertentu sebagai positi! ika perilaku yang lain dita!sirkan sebagai positi! "e!ek halo# atau sebaliknya 6. Stereotyping ,alan pintas yang sering digunakan dalam persepsi adalah stereotiping "stereotyping#. $tereotipe spsiologis atau psikologis adalah /,+ra 8an' mele!a+ a+a# #e!el)mp)! )ran'. Kita semua mempunyai stereotipe tentang kelompok bangsa. kelompok agama, kelompok ras, atau barangkali tentang kaum pen ahat, kaum ?aria, atau guru. $amba+an P)+en#,al $tereotipe dapat menimbulkan dua hambatan utama. Kecenderungan kita untuk mengelompokkan orang ke dalam kelas-kelas dan bereaksi terhadap seseorang terutama sebagai anggoata kelas-kelas ini dapat membuat kita% Mempersepsikan orang seakan-akan memiliki kualitas-kualitas tertentu dan, karenanya tidak mampu mengenali si!at multi aspek dari semua orang dan semua kelompok. Mengabaikan ciri khas yang dimilili seseorang dan karenanya tidak mampu menarik man!aat dari konstruibusi khusus yang dapat diberikan setiap pihak dalam suatu interaksi Membua+ Per#ep#, Leb," A!ura+ 2!ekti!itas komunikasi dan hubungan bergantung sebagian besar pada keakuratan kita dalam mempersepsi suatu pesan yang muncul. Kita dapa meningkatkan akurasi kita dengan "&# menerapkan strategi untuk mengurangi ketidakpastian, dan "2# mengikuti beberapa pedoman atau prinsip yangh diusarankan. S+ra+e', Un+u! Men'uran', Ke+,%a!pa#+,an Asumsi umum yang digunakan disini adalah bah?a komunikasi merupakan proses bertahap "gradual# di mana orang saling mengurangi ketida kpastian tentang yang lain. Dengan tiap-tiap interaksi kita semakin mengenal pihak lain dan secara berangsur-angsur mulai mengenal orang itu pada tingkat yang lebih bermakna. Ada 6 strategi utama untuk mengurangoiketidakpastian % strategi pasi!, akti!, dan interakti!. S+ra+e', pa#,6* *ila kita mengamati orang lain tanpa orang itu sadar bah?a dia sedang kita amati. Gang paling berman!aat dalam observasi pasi! ini adalah mengamati seseorang dalam tugas akti! tertentu, misalnya dalam interaksinya dengan orang lain dalam situasi in!ormal. S+ra+e', A!+,6* *ila kita secara akti! mencari in!ormasi tentang seseorang dengan cara apapun selain berinteraksi dengan orang itu. $ebagai contoh, anda dapat bertanya kepada orang lain tentang orang itu "H$eperti apa rupanyaFI HApakah beker a di luarF, dan sebagainya#. Kita uga dapat memenipulasi lingkungan dengan cara tertentu sehingga dapat mengamati seseorang secara lebih spesi!ik dan elas. S+ra+e', ,n+era!+,6* *ila kita sendiri berinteraksi dengan seseorang. Kita uga mendapatkan pengetahuan tentang orang lain dengan mengungkapkan in!ormasi tentang diri kita sendiri. Pengungkapan-diri mencipatkan lingkungan
D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3 2-

MP.2 Komunikasi & Motivasi

yang santai mendorong pengungkapan dari orang lain yang ingin ebih kita kenal. Ketiga strategi ini berman!aat untuk mengurangi ketidakpastian anda mengenai orang lain. $ayang nya banyak orag mnerasa bah?a mereka sudh cukup mengena7 seseorang setelah menerapkan hanya startegoi pasi!. $trategi akti! lebih bersi!at megungkapkan, dan startegi interakti! lebih banyak labi mengunkapkannya.Menerapkan ketiga macam strategi ini akan membuat persepsi anda seakurat mungkin. Pe%)man Un+u! Men,n'!a+!an A!ura#, Per#ep#, Disamping menghindari hambatan-hambatan potensial7 dalam beragai proses persepsi yang dikemukakan sebelumnya dan menerapkan ketiga strategi untuk mengurangi ketidakpastian, berikut ini beberapa saran yang akan membantu meningkatkan akurasi persepsi antarpriba!di anda. &. Carilah berbagai petunjuk yang menun uk ke arah yang sama. Makin banyak petun uk perseptual yang menu u ke arah yag sama, makin besar kemungkinan kesimpulan anda benar.. 2. *erdasarkan pengamatan kita atas perilaku, rumuskan hipotesis. ' ilah hipotesis ini terhadap in!ormasi dan bukti-bukti tambahan7 angan menarik kesimpulan yang nantinya akan kita coba kon!irmasikan. 6. Perhatikan khususnya petunjuk-petunjuk yang kontradiktif, petun uk yang akan menolak hipotesis a?al kita. Akan lebih mudah menerima yang mendukung hipotesis ketimbang menerima petun uk yang menentangnya. :. Jangan menarik kesimpulan sampai kita memiliki kesempatan untuk menproses beragam petun uk. <. Hindari membaca pikiran oirang lain. Kita hanya dapat membuat asumsi berdasarkan perilaku yang tampak. Moti!, sikap, atau nilai seseorang tidak terbuka bagi inspeksi pihak luar. ;. ,angan menganggap orang lain seperti diri kita, berpikir seperti cara diri kita, atau bertindak seperti yang koita lakukan. $adarilah keragaman dan keunikan manusia. 9. aspadalah terhadap bias diri kita sendiri. $ebagi contoh, hanya menerima hal-hal positi! pada diri oarang yang kita sukai dan hanya menerima hal-hal pelayanan negati! pada diri orang yang tidak kita sukai. POKOK BA$ASAN 2. MOTIVASI A. Pen'er+,an M)+,0a#, M)+,0a#,* dapat dide!inisikan sebagai proses yang ter adi di dalam diri, yang menciptakan tu uan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang "Kimble, et al, &8@:#. M)+,6 merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebu-tuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian ter?u- ud dalam bentuk perilaku nyata. $ecara garis besar, teori motivasi dapat dikelompokkan men adi dua kategori,yaitu% &# (eori Kepuasan "Maslo?, 4erCberg dan M= =elland #7 2# (eori Proses ">room# "+ibson,et al, &8@2#.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

2&

MP.2 Komunikasi & Motivasi

B. Te)r, Kepua#an (. Ma#l)4 !eori "aslo# "teori hierarki kebutuhan# sering digunakan untuk meramalkan perilaku orang dalam kelompok atau organisasi, dan bagaimana memanipulasi atau membentuk perilaku tersebut dengan cara memenuhi kebutuhannya, meskipun Maslo? sendiri tidak pernah bermaksud untuk meramalkan perilaku. 5a hanya bertolak dari dua asumsi dasar, yaitu% a. Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk berkembang dan ma u7 b. Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok terlebih dahulu sebelum berusaha memenuhi kebutuhan lainnya, artinya kebutuhan yang lebih mendasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan tambahan yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang. Gang penting dari pemikiran Maslo? ini adalah% kebutuhan yang telah dipenuhi "sebagian atau keseluruhan# akan berhenti daya motivasinya, kemudian motivasinya berpindah ke upaya untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi. Pemahaman tentang adanya hubungan yang erat antara perilaku dan kebutuhan, seperti telah diuraikan dalam teori perilaku sebelumnya, adalah penting, paling tidak untuk dapat menciptakan kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan individu anggota kelompok. Melalui pengamatan terhadap perilaku anggota kelompok dan dikaitkan dengan tingkat kebutuhannya, maka dapat dilakukan tindakan tertentu oleh anggota lainnya atau oleh pimpinan kelompok dalam rangka membentuk sebuah kelompok yang solid.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM - P'$D5K)A( K2$24A(A3

22

MP.2 Komunikasi & Motivasi

$,erar!, Kebu+u"an Ma#l)4

transcendental

aktualisasi diri kebutuhan estetis

kebutuhan kognitif kebutuhan penghargaan (esteem) kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki (sense of belonging) kebutuhan keselamatan & keamanan (safety & security) !epua#an !ebu+u"an
<5 Ben#)n N.7 an% Gr)0e S Psychology for Beginners,(==> 3modified5

kebutuhan biologis/fisiologis

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM J P'$D5K)A( K2$24A(A3

26

MP.2 Komunikasi & Motivasi

2. $er?ber' !eori He$berg "teori dua !aktor tentang motivasi#, yaitu% a. 2a!+)r 8an' membua+ )ran' mera#a +,%a! pua# "dissatisfiers-factor#7 $erangkaian kondisi ekstrinsik, terkondisi oleh !aktor eksternal, yaitu kondisi peker aan yang diharapkan, yang apabila kondisi ini tidak tersedia membuat orang merasa tidak puas, tapi bila kondisi ini tersedia tidak akan memotivasi orang untuk beker a lebih baik. Kondisi yang dianggap Hseharusnya tersediaI seperti ini disebut uga !aktor-kesehatan "hygiene-factors#, karena !aktor tersebut merupakan persyaratan minimum untuk terbebas dari rasa tidak puas, seperti% upah minimum, rasa aman dalam bekerja, suasana kerja yang menyenangkan, status yang jelas, prosedur yang jelas, mutu penga#asan tehnis yang kontinyu, suasana hubungan antar manusia yang menyenangkan. b. 2a!+)r 8an' membua+ )ran' mera#a pua# "satisfiersfactor#. $erangkaian kondisi intrinsik, terkondisi oleh !aktor internal seseorang, yaitu suatu kondisi peker aan, yang apabila tersedia akan mendorong motivasi ker a, dan selan utnya akan lebih meningkatkan produktivitas ker a, tapi apabila tidak tersedia, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan atau sampai merusak situasi ker a, seperti% kesempatan untuk mencapai prestasi ker a yang terbaik " achievement#, pengakuan atas prestasi yang dicapai " recognition#, pemberian tanggung- a?ab penuh atas tugas yang diberikan " responsibility#, kesempatan untuk terus mencapai kema uan dalam peker aan "advancement#, kesempatan untuk terus berkembang dalam karier "gro#th#, kesesuaian enis peker aan dengan kemampuan yang dimiliki "#ork#. $kema dua !aktor motivasi yang dikemukakan 4erCberg, serta diagram persentase pengaruh !aktor hygiene dan motivator terhadap dera at kepuasan dan motivasi individu, dapat dilihat dalam bagan diba?ah ini%

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM J P'$D5K)A( K2$24A(A3

2:

MP.2 Komunikasi & Motivasi

$8',ene Keb,ja!an Or'an,#a#, %an a%m,n,#+ra#, Pen'a4a#an@Super0,#, $ubun'an %en'an l,n'!un'an !erja* a+a#an* #ele0el %an ba4a"an K)n%,#, Kerja Pen'"a#,lan 3'aj,5 Ke",%upan pr,ba%,* #+a+u#* !eamanan

M)+,0a+)r# Pre#+a#, !erja Pen'"ar'aaan@Pen'a!uan Ke#e#ua,an jen,# Pe!erjaan Tan''un'&ja4ab Kemajuan 3pr)m)#,5 Per+umbu"an

Semua faktor-2 diatas memberikan kontribusi kepada Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja

Ketidak-puasan kerja
6 "

Kepuasan kerja

Hygiene !" Motivator

#"

&--K @-K ;-K :-K 2-K -K 2-K :-K ;-K @-K &--K

0aktor hygiene menyumbang ;8K terhadap ketidakpuasan kerja dan !aktor motivator menyumbang 6&K terhadap kepuasan kerja, 0aktor motivator menyumbang @&K, !aktor hygiene menyumbang &8K. 5mplikasi dari hasil penelitian 4erCberg ini menun ukkan bah?a upaya pemenuhan terhadap !aktor hygiene, seperti kebi akan dan sistem organisasi yang baik, supervisi terus menerus, hubungan personal yang baik, ga i yang memadai, status dan keamanan ker a, belum sepenuhnya men amin tercapainya kepuasan, kalau tidak dibarengi dengan pemenuhan !aktor motivator, seperti kesempatan berprestasi dan bertumbuh kembang, penghargaan atas prestasi ker a yang dicapai, pemberian tugas yang cocok, pelimpahan tanggung- a?ab yang penuh.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM J P'$D5K)A( K2$24A(A3

2<

MP.2 Komunikasi & Motivasi

-. Te)r, M/7lellan% !eori "cClelland "teori motivasi yang berhubungan erat dengan proses belajar#. 5a mengemukakan bah?a kebutuhan individu merupakan sesuatu yang dipela ari dari lingkungan kebudayaannya. 1rang yang tidak pernah melihat dan mendengar tentang televisi, tidak akan pernah membutuhkan televisi, dan tak akan pernah termotivasi untuk memiliki televisi. 1leh karena itu motivasi, yang bersumber dari adanya upaya untuk memenuhi kebutuhan, merupakan sesuatu yang dapat dipela ari dan dia arkan. Diantara begitu banyak kebutuhan manusia Mc=lelland membahas tiga enis kebutuhan sa a, yaitu% &# n-%ch "need for achievement#, yaitu kebutuhan individu akan prestasi7 2# n-%ff "need for affiliation#, yaitu kebutuhan individu akan afiliasi &pertemanan'7 6# n-Po# "need for po#er#, yaitu kebutuhan individu akan kekuasaan. (inggi atau rendahnya tingkat kebutuhan seseorang akan menentukan kuat atau lemahnya motivasinya untuk mencapai tu uan tersebut. Mereka yang mempunyai n-Ach tinggi lebih senang menetapkan sendiri tu uan hasil ker a yang akan dicapai, dengan mengukur batas kemampuannya sendiri, membutuhkan umpan balik yang cepat terlihat, ker a yang e!isien serta bertanggung- a?ab terhadap pemecahan masalah yang ada. 7. Te)r, Pr)#e#

!eori Proses mengenai motivasi berusaha men a?ab pertanyaan tentang bagaimana menguatkan "energi$e#, mengarahkan "direct#, memelihara "maintain# dan menghentikan "stop# perilaku individu "+ibson et al, &8@2#. >room "&8;:# mengemukakan adanya dua tingkatan hasil dalam se-tiap peker aan, dimana% hasil tingkat pertama berupa produk dari perilaku, sedangkan hasil tingkat kedua berupa peristi?a yang ditimbulkan oleh atau sebagai dampak dari hasil tingkat pertama, misalnya bila seseorang dapat menyelesaikan peker aannya dengan baik "hasil tingkat pertama(produk perilaku#, ia akan menerima promosi kenaikan pangkat atau tambahan bonus "hasil tingkat ke dua(dampak dari hasil tingkat pertama# Menurut >room, ada tiga konsep penting mengenai hubungan antara hasil tingkat pertama dan kedua, yaitu% &. Pertautan "instrumentality#, dimana individu mempersepsikan bah?a hasil tingkat kedua sangat terkait dengan hasil tingkat pertama, artinya tanpa hasil tingkat pertama tidak mungkin ter adinya hasil tingkat kedua7 2. >alensi "valence#, dimana individu dalam memutuskan pilihan mempertimbangkan sekaligus hubungan antara hasil tingkat pertama dan hasil tingkat kedua, misalnya kalau saya memilih bekerja dengan prestasi kerja tinggi, saya akan mendapat promosi kenaikan jabatan atau bonus7

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM J P'$D5K)A( K2$24A(A3

2;

MP.2 Komunikasi & Motivasi

6. 4arapan "e)pectancy#, dimana individu dalam memutuskan pilihannya disertai dengan harapan bah?a hasil tingkat pertama akan memberikan dampak yang lebih baik bagi hasil tingkat kedua. Dengan memahami proses timbulnya motivasi yang ter adi dalam diri individu, kita dapat memanipulasi perilaku orang untuk mencapai tu uan yang kita inginkan. VII. RE2ERENSI &. =harles >. )arson, &8@;, Persuasion* Perception and +esponsibility &fourth Edition', /ads?orth Publishing =ompany, =ali!ornia. 2. Deborah (annen, &88;, ,eni komunikasi Efektif* membangun relasi dengan membina gaya percakapan, "alih bahasa dra. Amitya Komara#, P( +ramedia Pustaka 'tama, ,akarta. 6. ,oseph A. Devito,&889, -omunikasi antar manusia &edisi kelima', Pro!esional *ooks, ,akarta. :. )arry King, *ill +ilbert, 2--2, ,eni .erbicara* kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja &editor !anti /esmana', P( +ramedia Pustaka 'tama, ,akarta. <. Pro!. Dr. Astrid $. $usanto-$unarto, &88<, 0lobalisasi dan komunikasi, Pustaka $inar 4arapan, ,akarta. ;. .. /ayne Pace, Don 0. 0aulos, 2--2, -omunikasi 1rganisasi* ,trategi meningkatkan kinerja perusahaan "editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.#, P( .ema a .osdakarya, *andung.

D2PA.(2M23 K2$24A(A3 .5 *ADA3 PP$DM J P'$D5K)A( K2$24A(A3

29

Anda mungkin juga menyukai