Anda di halaman 1dari 6

ECONOMICS

"take it easy,learning economics is easy if you join with me"


Beranda BUKU TAMU ARSIP o PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN o SISTEM PAKAR o KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLEGENCE) o SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORTING SYSTEM) o BRAINWARE(SDM) o BELAJAR KOMPUTER LEWAT KOMPUTER o INDIKATOR INDIKATOR KEPEMIMPINAN o soal UTS akuntansi keuangan lanjutan I o SOAL UTS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 JURNAL UMUM PENGANTAR AKUNTANSI o petty cash PELATIHAN DASAR DASAR AKUNTANSI KONSEP AKUNTANSI DASAR DASAR AKUNTANSI Persamaan akuntansi Pada Koperasi AKUNTANSI PERBANKAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN o SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PROYEK o DEFINISI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN o PUSAT TANGGUNG JAWAB o SOAL UTS SPM o PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ORGANISASI JASA SEMINAR AKUNTANSI o SOAL UTS SEMINAR AKUNTANSI o PANDUAN PENULISAN PROPOSAL TESIS o SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI TENTANG PENULIS BUKU BESAR JURNAL PENYESUAIAN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


Tinggalkan komentar Go to comments

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibility centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban. Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut adalah: 1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya. 2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi. 3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence. 4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat. 5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan. 6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien. 7. Sebagai alat pengendalian anggaran. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dirumuskan sebagai berikut: 1) Apa yang dimaksud dengan pusat-pusat pertanggungjawaban; 2) Apa saja jenis pusat-pusat pertanggungjawaban; 3) Bagaimana menilai kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban; 1.3 Maksud dan Tujuan 1) Memaparkan definisi dari pusat-pusat pertanggungjawaban; 2) Menjelaskan jenis-jenis pusat-pusat pertanggungjawaban; 3) Menjelaskan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban;

1.4 Manfaat Mahasiswa pada khususnya kami yang menuyusun makalah ini dapat mengetahui dan memahami pusat-pusat pertanggungjawaban, jenis dan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. 1.5 Metode Pengumpulan Data Untuk mempermudah penyusunan makalah ini, kami menerapkan metode deskriptif dan studi literatur yaitu dengan memaparkan dan menggambarkan dengan memperoleh data-data yang diperlukan dari literatur atau sumber bacaan. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pusat-Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Centre) Adalah suatu unit yang dipimpin seorang Manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan dalam unit yang dikelolanya. Yang bertujuan untuk mengukur dan mendorong kinerja unit organisasi dan manajer unit yang bersangkutan. Contoh : a. Direktur Utama perusahaan holding atau anak perusahaannya atau Direktur Utama anak perusahaan dari suatu holding. b. Direktur/Kepala Divisi perusahaan holding, atau Kepala Bagian/Kepala Distrik pada anak perusahaan. c. Kepala unit-unit di dalam suatu perusahaan. Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: 1) Mutu berbagai keputusan semakin baik, sebab dipersiapkan atau dibuat oleh pimpinan yang berada di tempat terjadinya isu-isu relevan. 2) Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada konsep pengendalian manajemen yang lebih strategis. 3) Bagi pimpinan suatu pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang pengembangan inovasi dan kreatifitasnya guna menunjang promosi yang ada. 2.2 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban dibagi berdasarkan: Sifat pekerjaan yang dilakukan (apakah terkait dengan perolehan pendapatan atau laba) Wewenang yang diberikan oleh pimpinan puncak. Pengukuran prestasi. Terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban yaitu sebgai berikut: PUSAT BIAYA (Cost Centre) Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki ciri (karakteristik): 1) Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan pendapatan atau laba. 2) Diberi wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugasnya. 3) Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan dengan realisasinya. Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit moneter (nilai uang) tetapi output-nya tidak

selalu dapat diukur dalam unit moneter. Pusat biaya terdiri atas: 1. Pusat biaya tekhnik (engineered expenpense center) Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. Karakteristiknya : a. Input dan outputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter b. Input dan outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi bisa diukur. d. Pengukuran kinerjanya adalah efisiensi biayanya, disamping itu mutu produk dan volume produksinya. Contoh : Biaya produksi suatu barang di unit produksi. 2. Pusat biaya kebijakan (discreationary expense center), Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. Karakteristiknya : a. Inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter b. Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter) c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi tidak bisa diukur. Pengukuran kinerjanya adalah bukan selisih realisasi dan anggaran atau efisiensi, melainkan peran manajer dalam perencanaan program kerja serta pengendalian dalam pengeluaran uang harus disetujui oleh atasannya. Contoh : Biaya administrasi dan pendukung, biaya penelitian atau pengembangan, serta sebagian biaya pemasaran . d. Walaupun konotasinya kebijakan, tidak berarti bahwa pertimbangan manajemen tidak dapat diduga atau bersifat insidentil. Oleh sebab itu biaya yang telah ditetapkan harus diawasi agar tidak melewati jumlah yang telah ditetapkan (anggarannya). Terdapat empat jenis pusat biaya kebijakan, yaitu sebagai berikut: 1) Pusat Administratif (Administrative Center), meliputi manajemen senior korporat (kantor pusat), dan manajemen unit bisnis serta para manajer unit pendukung. 2) Pusat Pendukung (Support Centre) adalah unit-unit pendukung yang menyediakan layanan kepada pusat pertanggungjawaban yang lain. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut: a. Kesulitan mengukur outputnya. b. Kadang kala tidak terdapat kesesuaian antara cita-cita staf departemen dengan cita-cita perusahaan secara keseluruhan (lack of goal congruence). Hal ini disebabkan karena manajer administratif ingin mencapai keunggulan fungsional. c. Pengendaliannya dilakukan melalui anggarannya serta evaluasi apakah program kerja yang diajukan telah secara rinci yang mencakup biaya administratif dan pendukung termasuk untuk tetap dalam bisnis-nya (being in business), kebijakan pusat tersebut termasuk diskripsi tujuan biaya serta estimasinya, alasan semua tambahan biaya di luar inflasi. 3) Pusat Penelitian dan Pengembangan (Rersearch and Development Centre), adalah suatu unit perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru, proses baru dan patent. Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:

a. Kesulitan menghubungkan input dan outputnya, karena termasuk penelitian pada tahun-tahun sebelumnya. b. Tidak terdapat kesesuaian cita-cita, karena manajer litbang ingin mencapai penelitian yang terbaik dan unggul, walaupun biayanya mahal (lack of goal congruence). c. Litbang merupakan suatu rangkaian awal penelitian dan akhir pengujian produk, sifatnya tidak terencana dan tenggang waktu yang lama serta berjangka panjang. d. Dalam program litbang tidak ada cara ilmiah untuk menentukan skala optimum anggaran litbang. e. Pengendaliannya melalui anggarannya, dengan sistem proyek dan cara kalenderisasi atas pengeluaran dalam periode anggaran. f. Pengukuran kinerja secara periodik membandingkan biaya aktual dengan anggarannya, untuk kendali pengeluran berikutnya. 4) Pusat Pemasaran (Marketing Centre), meliputi aktivitas pemenuhan pesanan (order filling) dan aktivitas penciptaan pendapatan dan aktivitas pencarian pesanan (order getting). Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas pemenuhan (order filling) pesanan seperti halnya pusat biaya di pabrik, sehingga biayanya disusun secara standar sesuai dengan berbagai tingkatan volume, tetapi dengan adanya internet aktivitas ini bisa diselesaikan dengan cepat dan biayanya rendah. b. Aktivitas penciptaan pendapatan, sehingga yang dievaluasi adalah membandingkan antara pendapatan (unit moneter) dan kuantitas fisik aktual yang dijual dengan pendapatan dan kuantitas fisik yang dianggarkan, seperti pada Pusat Pendapatan. c. Aktivitas pencarian pesanan (order getting), yang dievaluasi adalah biaya pencarian pesanan merupakan biaya kebijakan, sehingga tidak seorangpun tahu akurasi berapa jumlah optimal yang harus dikeluarkan. Dengan demikian Pusat Pemasaran bisa bersifat campuran (hybrid). Tabel 01 IKHTISAR PERBANDINGAN PUSAT PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS WEWENANG PENGUKURAN PRESTASI PUSAT BIAYA Melakukan pekerjaan tertentu selain mencari pendapatan atau biaya. Mengatur biaya berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. Perbandingan realisasi biaya dengan anggarannya PUSAT PENDAPATAN Menciptakan pendapatan Mengatur pendapatan Perbandingan pendapatan yang dicapai dengan anggarannya PUSAT LABA Menciptakan laba Mengatur pendapatan sekaligus biaya Perbandingan laba yang dicapai dengan anggarannya PUSAT INVESTASI Menciptakan ROI Mengatur laba dan asset yang digunakan Perbandingan tingkat pengembalian modal dengan anggarannya. PUSAT PENDAPATAN (Revenue Centre) Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana pimpinannya bertanggung jawab atas pendapatan. Bertanggungjawab artinya mempunyai kewenangan atas hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali. Pendapatan merupakan sesuatu yang lebih banyak dipengaruhi oleh factor eksternal (sentiment pasar), sehingga upaya untuk meningkatkannya tidak sebanding lurus dengan pengorbanan atau biaya yang terjadi. Hal ini menjadi isyarat bagi pimpinan untuk cermat dalam mengkaji pengendalian biaya yang relative dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan. Contohnya:

Biaya Riset Pemasaran. Pada pusat pendapatan dikenal dua macam aktivitas pemasaran: 1) ORDER-GETTING, adalah upaya untuk memikat pasar. Aktivitas ini mencakup iklan, promosi, dan mencari order. Pengendaliannya biasanya malalui budget. 2) ORDER-FILLING(LOGISTIC ACTIVITIES), adalah kegiatan kasat mata yang sifatnya berulang, contohnya packaging, pengiriman, dan administrasi yang berhubungan dengan pemasaran atau penjualan. Dalam menganalisa kinerja pimpinan pusat pendapatan jangan hanya melihat dari sisi kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga harus diperhatikan tingkat penguasaan pasar yang dapat dicakup. Dalam hal ini, analisis industry menjadi sangat relevan. Adapun tahapan dalam pemakaian analsis industry adalah sebagai berikut: a. Membuat proyeksi permintaan pasar b. Menilai posisi perusahaan dalam persaingan, dapat dihitung dengan: Asumsi: Jika pimpinan hanya diberi tugas untuk meningkatkan omset. PUSAT LABA (Profit Centre) Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator. Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan. Manfaat pusat laba yaitu: 1) Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukan pertimbangan dari kantor pusat. 2) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti tentang k

Anda mungkin juga menyukai