Anda di halaman 1dari 3

Teori Investasi Pengertian Investasi Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui

distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen. Dan sewa guna), untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.(SAK : 2004 nomor 13 tentang Akuntansi Investasi). Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, (1993:183). Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanaman modal yang menyangkut penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut. Komarudin (1993), memberikan pengertian investasi yaitu : a) Suatu tindakan membeli barang-barang modal b) Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang c) Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pengeluaran dana yang dikeluarkan oleh para investor dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atas investasinya tersebut. Jenis-jenis Investasi Jenis-jenis aset dalam investasi, terdapat 2 macam aset, yaitu aset riil dan aset finansial 1. Aset Riil adalah aset yang memiliki wujud Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum dilakukan dan akan memberikan keuntungan, karena meskipun harganya naik turun, tetapi dalam jangka panjang nilanya cenderung meningkat Contoh : tanah, rumah, emas dan logam 2. Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat didunia perbankan dan juga pasar modal, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Contoh : Instrumen pasar uang, obligasi, saham dan reksa dana - Instrumen pasar uang adalah surat utang jangka pendek yang kurang dari satu tahun yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau Perusahaan Contoh : Deposito, Sertifikat Bank Indonesia Instrumen pasar uang memiliki tingkat resiko investasi berupa gagal membayar nilai investasi dan bunga yang rendah - Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan jangka waktu utang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun. Obligasi merupakan tingkat investasi yang rendah, namun resikonya sedikit di atas instrumen pasar uang. Resiko terbesar adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali utangnya. - Saham adalah tanda bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan Orang yang memiliki saham berhak atas pembagian keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut, yang disebut dengan deviden, sesuai prosentase kepemilikannya di Perusahaan tersebut.

Selain itu, harga saham sebuah perusahaan akan bergerak mengikuti kinerja perusahaan tersebut. Dalam berinvestasi di saham harus mengetahui apakah perusahaan tersebut benarbenar memiliki kinerja yang baik. Investor harus melakukan analisis berdasrkan ekonomi negara dan lain-lain. Namun hal ini sebanding dengan potensi keuntungan yang didaptkan. - Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di Bank penyimpanan yang disebut dengan Bank Kustodian. Pentingnya Investor Dalam Pertumbuhan Pada setiap kesempatan, persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan itu bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal: investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu menyebabkan persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal, dan hal itu menyebabkan persediaan modal berkurang. Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah kapital. Investasi akan menambah jumlah daripada kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada pabrik/mesin baru, dan dengan demikian tidak ada ekspansi. Pengertian investasi mencakup investasi barang-barang tetap pada perusahaan (business fixed investment),persediaan (inventory) serta perumahan (residential). Faktor-Faktor yang Perlu diperhatikan Dalam Berinvestasi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi, (www.perencanaankeuangan.com, 15/08/09) adalah : 1. Tujuan dalam berinvestasi, yaitu : a. Pendapatan (income) umumnya orang yang berinvestasi dengan tujuan ini tidak terlalu mementingkan return atau keuntungan. Mereka sudah senang asal investasinya sudah menghasilkan. Sebaliknya dengan keamanan investasi mereka sangat peduli. Mereka tidak menginginkan modal investasi sampai hilang. b. Pertumbuhan modal (capital growth) orang-orang yang berinvestasi dengan tujuan ini umumnya adalah orang-orang yang berani mrngambil resiko. Mereka mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dan bisa menerima bila ternyata uang yang diinvestasikannya habis. c. Mempertahankan modal (capital preservation) mereka yang berinvestasi dengan tujuan ini, umumnya adalah orang-orang yang tidak berani mengambil resiko. Mereka tidak terlalau mengharapkan return atau keuntungan yang maksimum, tetapi lebih menginginkan kepastian bahwa modal investasi tidak berkurang sama sekali. 2. Jangka waktu investasi Yang dimaksud dengan jangka waktu investasi adalah berapa lama investasi tersebut dilakukan. Dengan mengetahui panjang pendeknya rentang waktu yang dimiliki, maka seseorang dapat dengan lebih baik lagi memilih keputusan investasinya. Secara umum pembagian waktu itu adalah : 1. Jangka pendek, maksimum 1 tahun

2. Jangka menengah, 1-3 tahun 3. Jangka panjang lebih dari 3 tahun 3. Profil resiko investor Secara umum profil resiko investor sebagai berikut : a. Conservative Adalah orang-orang yang tidak nyaman dengan resiko. Mereka enggan untuk berinvestasi di model investasi beresiko tinggi. Pilihan investasi yang dilakukan adalah low risk-low return b. Moderate Adalah orang-orang yang masih mau berinvestasi dengan resiko, akan tetapi mereka lebih prefer untuk berinvestasi di model investasi yang tidak terlalu beresiko. Pilihan investasi yang dilakukan adalah medium risk-medium return. c. Aggressive Adalah orang-orang yang mau return atau keuntungan tinggi. Mereka mengharapkan keuntungan maksimum dari investasinya. Mereka juga tidak terlalu bermasalah dengan resiko yang ada. Pilihan unvestasi yang dilakukan adalah high risk-high return. Likuiditas dari investasi Likuiditas adalah ukuran kemudahan suatu investasi untuk dicairkan atau dijadikan uang tunai. Umumnya likuiditas berbanding terbalik dengan return atau keuntungan. Semakin likuid suatu investasi, semakin kecil return atau keuntungan yang dihasilkan demikian pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai