Anda di halaman 1dari 8

Anamnesis

Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga Riwayat trauma hidung yang belum lama Riwayat hipertensi Riwayat penggunaan alcohol dan obat-obatan, misalnya; aspirin dan fenilbutazon atau penggunaan anti koagulan Aspek anamnesis yang mungkin penting dalam melokalisasi tempat perdarahan bisa didapat dengan menanyakan :

Pemeriksaan Fisik
Rinoskopi anterior Pemeriksaan harus dilakukan dengan cara teratur dari anterior ke posterior. Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral hidung dan konkha inferior harus diperiksa dengan cermat. Rinoskopi posterior Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior penting pada pasien dengan epistaksis berulang dan sekret hidung kronik untuk menyingkirkan neoplasma. Pengukuran tekanan darah Tekanan darah perlu diukur untuk menyingkirkan diagnosis hipertensi, karena hipertensi dapat menyebabkan epistaksis yang hebat dan sering berulang

Pemeriksaan Lab
Tes laboratorium tertentu bermanfaat dalam mengevaluasi pasien epistaksis. Tes diagnostik seharusnya mencakup sel darah lengkap untuk memantau derajat perdarahan dan apakah pasien anemia. Jika ada kemungkinan koagulopati sistematik, maka harus dilakukan pemeriksaan pembekuan darah seperti waktu protrombin serum, waktu tromboplastin parsial, jumlah platelet dan waktu perdarahan

PENATALAKSANAAN

Epistaksis Anterior
Semprotan dekongestif dan topikal gulungan kapas yang dibasahi kokain biasanya akan cukup menimbulkan efek anestesi dan vasokonstriksi sehingga sisa darah dapat di aspirasi. Bila sumbernya terlihat tempat asal perdarahan ditekan dengan larutan Nitras Argenti 20-30% atau dengan Asam Trikolasetat 10% sampai perdarahannya berhenti

Epistaksis Posterior
1. Tampon Bellocq

2. Tampon Kateter Folley

Anda mungkin juga menyukai