Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengaruh kebundaran, derajat sortasi terhadap porositas dan permeabilitas Apabila kebundaran sangat buruk (well angular) dengan sortasi baik atau buruk maka porositasnya kecil atau bahkan tidak ada dikarenakan bagian2 lancip pd butiran akan saling mengisi (interlocking) Sedangkan apabila pembundaran semakin baik (semaikn membulat) dengan sortasi buruk sampai baik maka porositasnya semakin besar. adi batuan dengan drjt pmbndaran yg well rounded dengan sortasi baik akan mengahsilkan porositas yg baik pula. 2. !etamor"osa #egional $egasan skala besar dan pemanasan batuan karena deep burial atau biasa dijumpai didaerah tektonik, misalnya di sekitar daerah penunjaman. A.!etamor"isme &inamo $hermal $erjadi akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. '() pada *ona penunjaman. !etamor"isme ini terjadi pada kedalaman yang signi"ikan yakni + , km. $emperatur saat terjadi proses ini ber-ariasi, tergantung oleh kedalaman dan kehadiran badan magma. .ehadiran mineral indeks dapat menentukan tingkat tekanan dan temperatur proses rekristalisasi. /ontohnya) schist hijau dan batu schist yang mengandung mineral klorit, aktinolit, dan plagioklas kaya sodium, terbentuk pada P 0 $ lebih rendah1 sedangkan amphibolit yang mengandung hornblende, plagioklas, "eldspar, dan terkadang garnet, terbentuk pada P 0 $ lebih tinggi. 2. !etamor"isme 2urial $erbentuk akibat proses pembebanan oleh suatu massa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas (cekungan geosinklin) 3. &eskripsikan tentang metamor"isme tingkat rendah 4 medium 4 tingkat tinggi yang terjadi pada batuan asal berdasarkan gambar di bawah ini (56&unn dan Sill, 1789) : tubrukan lempeng. $erjadi karena perubahan temperatur dan tekanan bersama%sama. !eliputi daerah yang luas,

Proses metamor"isme berlangsung 3 tahap mulai dari low%high dmana dengan mulai terjadinya metamor"isme akan terjadi alterasi mineral dan pembentukan mineral baru, berasal dari mineral batuan parent. &imana mineralny berupa ;uart*,"eldsparr, "erromagnesiam,carbonat dan clay, pada tingkat rendah d cirikan dengan munculny clorit, musoc-it dan biotit, clay akan hilang. $ingkat menengah d tandai munculny straurolite epidot dan garnet, pada menenngah komposisi ampibol meningkat dan pada tinggi mineral muncul mineral garnet baru dan pyro(ene. &imana selain munculnya mineral baru metamor"isme akan merubah bentuk dari batuan parent. Penamaan batuan sesuai dengan gambar diatas

.omposisi mineral pada tingkat grade <. Perbedaan Sumbu .ristalogra"i dan sumbu simertrik Sumbu kristal adalah garis yang ditarik atau dibuat melalui pusat kristal. &imana sumbu kristalogra"i ini akan berguna dalam penentuan arah dan bidang muka kristal yang akan menjadi dasar dalam menentukan sistem kristal Sumbu a ) =aris yang ditarik tegak lurus bidang kertas Sumbu b ) =aris yang ditarik arah hori*ontal bidang kertas Sumbu c ) =aris yang ditarik arah -ertikal bidang kertas Sumbu simetrik !erupakan garis yang ditarik melalui pusat kristal, dimana bila kristal diputar melalui garis tersebut dan sebesar sudut tertentu maka akan terjadi perulangan bentuk. &imana sumbu simetri berguna untuk menentukan kelas kristal

39>> 2esar sudut sumbu putar ? &imana n ? 1, 2, 3, <, dan 9 %%%%%%%%%%% n

2 <

) )

3 9

) )

!empelajari Si"at @isik !ineral !aksud ) dengan mempelajari si"at "isis mineral kita dapat kita dapat membuat beberapa deduksi mengenai struktur kristal dan komposisi kimianya. $ujuan ) dengan mempelajari si"at "isis mineral, kita dapat mengerti kegunaan mineral dalam segi teknik karena pemakaian mineral di dalam dunia industri terutama bergantung pada si"at "isisnya, misalnya pemakaian intan sebagai pengasah yang baik, karena kerasnya yang luar biasa, sedangkan pemakaian kwarsa pada alat%alat elektronik disebabkan oleh pia*o elektrisnya. dengan mempelajari si"at "isis mineral orang dapat mendeterminasi ratusan mineral bahkan ribuan mineral. &ari ratusan mineral tersebut kebanyakan adalah mineral bijih yaitu mineral yang mengandung logam. ,. $ekstur .ristalin 2eku Sedimen !etamor" 2eku ) $ekstur kristalin artinya banyak kristal2 mineral (mineral dengan bidang datar) akibat pembekuan magma yg pelan sehingga membentuk mineral yg mengkristal Sedimen ) $ekstur kristalin itu pada batuan secara keseluruhan yg permukaannya licinAtidak lepas2 dan berbutir akibat proses presipitasiAkimiawi !etamor" ) tekstur kristlin akibat proses kenaikan suhu dan tekanan yg tinggi (proses metamor"isme)

9. Pengaruh Sistem .ristal $erhadap Si"at @isik !ineral 2entuk Pada pengamatan bentuk mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk yang dapat kita amati adalah bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur dalam mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang belah atau Bclea-ageC,maka kita dapat kita menta"sirkan dapat akan struktur kedalam kristal bentuk dari mineral 3 tersebut. dimensi. &engan demikian berdasarkan kenampakan bentuk mineral dalam kondisi 2 dimensi, maka mere"leksikannya kondisi 2entuk mineral yang dapat diamati) % Perismatik ) bila belahan tampak sejajar a. Prismatik euhedral b. Prismatik subhedral c. Prismatik anhedral % .ubik )memliki sumbu 2 arah dan saling tegak lurus. % #hombik ) sumbu%sumbunya dapat saling tegak lurus atau tidak,bentuknya biasanya segienam. % Polygonal)bentuk dan belahan tidak karuan panjang sisi tidak sama Pleokroisme Pleokroisme merupakan warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 39> ), karena adanya perbedaan daya absorpsi dari sumbu%sumbu kristal terhadap kedudukan analisator dan polarisator. !acam%macamnya) % &ikroik )biasanya dimiliki oleh mineral%mineral yang mempunyai sistem kristal trigonal dan he(agonal pada perputaran antara > %7> terjadi 2 kali. % $rikroik) biasanya dimiliki oleh mineral%mineral yang mempunyai sistem kristal orthorombik, triklinik, monoklin. warna pleokroik ini tergantung pada sumbu D,E,F. Gndeks 2ias Gndeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan perbandingan antara sinus sudut datang dan sinus sudut pantul 1 (n?sin iAsin r ?lA- ) . Semua kristal yang bersistem isometrik tergolong sebagai *at isotropik dengan demikian mempunyai satu harga indeks bias (nH dan nI ), sedangkan yang bersistem orthorombik, monoklin, atau triklin,mempunyai tiga harga indeks bias JnK nL ,dan nM N.

#elie" #elie" merupakan kenampakan yang timbul akibat perbedaan indeks bias antara suatu media dengan media yang mengitarinya. &engan kata lain, bahwa cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke media lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda, maka akan mengalami pembiasanApemantulan pada batas sentuhan antara kedua media tersebut. Semakin besar perbedaan indeks bias kedua bahan, kama semakin jelasA menonjol bidang batas antara keduanya.jika dua bahan tersebut, mempunyai harga indeks bias O. $ujuan !empelajari 2idang !uka .ristal .arena sudut yang di bentuk antara bidang muka selalu berpotongan dan besarnya selalu terap pada suatu kristal, letak dan arah bidang akan ditentukan oleh sumbu kristal, dimana keduanya ini berperan dalam menetukan sistem kristal. 2idang (1,1,1) 2idang (>,>,1)

8. Perbedaan 2. 2eku Sedimen !etamor" 2eku Struktur !assi-e $idak ada Sedimen Struktur 2erlapis (menandakan proses sedimentasi) Adanya @ragmen (partikel !etamor" !assi-e tedapat "oliasi Pasil rekristalisai beku metamor", reorientasi sedimen $erdiri dari mineral pmbntk b

perlapisan penyusun pernah lepas) $erdiri dari mineral $erdiri dari mineral pmbntk b pembntk b.beku

sedimen metamor" Penyusun berupa butiran bukan kristal Si"ar Pablur Ada 2ekas Fat Pidup

Qulkanik ('kstrusi")

#iolit

&asit

$ra(ite

Andesit

2asalt

Plutonik (Gntrusi") .andungan Si52 .omposisi .uarsa

=ranit

!unsonit

Syienit

&iorit

=abbro 2asa (<,%,,) %

Asam (+99 si>2) +1>R

Gntermediet (,,%99) S1>R

=ranit dengan riolit Perbedaan #iolit adalah batuan beku yang terbentuk diatas permukaan (-ulkanik) sedangkan granit adalah batuan beku yang terbentuk dibawah permukaan (plutonik). &ari genesanaya granit bertekstur Polokrisralin, e;uigranular dan "aneritik sedangkan riolit bertekstur holohyalin, e;uigranular dan aphaneritic. 7. Sistem 2inary

Pada suhu 1,,3 c anortit mulai terbentuk dimana "asenya masih berupa li;uid, seiringan dengan menurunnya suhu kandungan anortit akan semakin turun hingga akhirnya mencapai titk ekui-alen pada titik '. diopsit mulai terbentuk pada suhu 1<>>c dimana "asenya berupa li;uid dengan seiring penurunan suhu komposisi anortit akan menurun hingga akhirnya pada suhu 12O< c anortit dan diopsit akan bertemu dan mencapai ttik setimbang ($G$G. '). &iopsitT anortite "ase kristal akan terbentuk apabila terjadi penurunan suhu dari 12O< c dst. Proses ini terjadi pada tekanan yang sama yaitu 1atm.

1>. .lasi"ikasi =ilbert =ilbert membagi batuan sedimen klastik menjadi O well sorted konglomeratAbreksi, konglomeratAbreksi, !uddy konglomeratAbrksi, sandy konglomeratAbreksi, peebly wackes,peebly mudstone dan peebly arenit. &imana pada dasarnya pembagian tersebut berdasarkan pada komposisi butiran (gra-el, sand, mud). &imana pembagian komposisi dapt dilihat dari diagram dibawah.

Anda mungkin juga menyukai