Anda di halaman 1dari 20

INDEX PROPERTIES AND SOIL CLASIFICATION

DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

Rencana Pembelajaran
Pokok Bahasan 1 2 3 4 Sub Pokok Bahasan

Pert. ke -

Tujuan Pembelajaran

2-3

Mahasiswa Dapat mendefinisikan dan menentukan parameterparameter dasar dalam Mekanika Tanah dan hubungan antara parameter-parameter tersebut. 1 2 Struktur tanah Mineral lempung

Proses pembentukan tanah Sifat-sifat fisis tanah (Definisi, Uji Lab, Aplikasi)

Asal usul pembentukan tanah Komposisi tanah. Pengertian Berat Isi Tanah, Berat Jenis, Angka Pori, Porosi tas, Kadar Air, Dera jat Kejenuhan, dll Ukuran, Bentuk Partikel, Gradasi, dan Tekstur Tanah (grain size analysis)

Mahasiswa dapat membedakan mineral pada berbagai jenis tanah dan pengaruhnya pada sifat-sifat fisis dan mekanis tanah Konsistensi Tanah 1 2

Mineral Lempung dan Struktur Tanah

Mahasiswa Dapat menggunakan batas-batas Atterberg untuk menentukan konsistensi tanah Klasifikasi Tanah

Atterberg Limit Indeks Plastisitas, Liquidity Index, dll

6-7

Mahasiswa Dapat menentukan klasisifikasi dan jenis tanah berdasarkan indeks propertiesnya.

1 2 3

Tanah Organik, Tanah Butir Halus dan Tanah Butir Kasar Casagrande Plasticity Chart Sistem Klasifikasi AASHTO dan USCS 2

Proses Pembentukan Tanah

BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih

mineral yang terikat sangat kuat. Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikategorikan sebagai:

Batuan Beku (Igneous Rock) Contoh: granite, andesite, basalt Batuan Endapan (Sedimentary Rock) Contoh: claystone, siltstone, sandstone, shales, limestone, coal Batuan Metamorf (Metamorphic Rock) Contoh: gneiss, quartzite, slate, marble

Tanah: hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan

ikatan antar butir yang lemah.

Pembagian Kelompok Tanah

Berdasarkan Proses Transportasi:

Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah Soils)

Residual Colluvial Endapan Air (Alluvial Soils) Endapan Angin (Eolian Soils) Endapan Sungai Es (Glacial

Tanah Residual: hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di


tempat asalnya.

Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis.

Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan non-swelling.
4

Pembagian Kelompok Tanah


asalnya akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng

Tanah Colluvial: terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat

Jenis Material

: Boulder (>300mm), cobbles (>75mm), tanah asal lereng

Sifat-sifat tanah colluvial: Tanah colluvial di atas lereng umumnya tidak stabil

Pembagian Kelompok Tanah


berpindah dari tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir

Tanah Alluvial (endapan air): terbentuk dari tanah yang

Fluvial: tanah deposit endapan sungai Streambed (dasar sungai): Coarse granular to fine, loose Alluvial fan: Coarse to fine, loose Floodplain: Loose sand & silt, compressible clay of low strength Lacustrine: tanah deposit endapan danau Jenis material: Fine-grained, organic soils Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai Jenis material: Coarse to fine sand (medium dense to dense) Very soft organic Marine deposits: offshore deposits (clay, sand)
6

Pembagian Kelompok Tanah


ditransportasikan oleh angin

Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang

Sand dunes Loess (silty) Volcanic clay

Pembagian Kelompok Tanah


ditransportasikan oleh angin

Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang

Sand dunes Loess (silty) Volcanic clay

Tanah Glacial: tanah yang terbentuk karena terbawa oleh


perpindahan/gerakan massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut

TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa es

Pembagian Kelompok Tanah

Tanah Khusus:

Tanah Expansive:

tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan menyusut bila kadar air berkurang. Contoh: Tanah lempung montmorillonite

Tanah Collapsible:

tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume yang besar bila terjadi peningkatan kadar air tanpa adanya perubahan beban luar. Jenis Tanah: SM, SC, ML, CL Karakteristik: Berat kering rendah, kadar air rendah, antar butir tersemen
9

Grafik Hasil X-Ray Diffraction


10

Hasil Analisa Mineral


Contoh

No.

1.

TP-1 (1 2 meter)

2.

TP-2 (0 1.5 meter)

Komposisi Mineral Halloysite Montmorillonite Feldspar Alpha Quartz Hematite Halloysite Montmorillonite Alpha Quartz Hematite

Kadar, % berat 53.11 20.14 5.29 15.73 5.73 58.74 13.51 22.04 5.71

11

ACTIVITY (Skempton, 1953):

Index yang digunakan untuk memprediksi potensi kembang susut tanah lempung

PI (Plasticity Index) A= % clay size particle (< 0.002 mm)

Kaolinite: A < 0.75 Ilite: 0.75 < A < 1.25 Montmorillonite: A > 1.25

12

100
cti v i t y 2.0
Ac ti v i ty 1 .0

90
A

80 VERY HIGH

70

60

50
0 vity i t c A .5

Plasticity Index

40 HIGH MEDIUM LOW 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

30

20

10 0

100

Percent of clay (< 0.002mm)


BM-1 BM-2 BM-3 BM-4 BM-5 BM-6

Department of the Navy, 1982, Soil Mechanic, Navfac DM-7.1


13

14

Tanah Khusus:

Quick Clay: Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan kuat geser tanah terganggu Sensitifitas:

St =

q u , tidak terganggu q u , terganggu

St
<4

Derajat Kepekaan
Tidak sensitif Kebanyakan lempung pada umumnya Sensitif

4 < St < 8 >8

Sangat sensitif

15

Pembagian Kelompok Tanah

Tanah Organik: Tanah yang banyak mengandung komponen organik. Kuat geser rendah dan memiliki kompresibilitas yang besar

Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam, berbau tumbuhan yang membusuk

Kandungan organik diukur mengacu prosedur ASTM D 2974: Contoh tanah yang sudah kering oven (105oC) lalu dibakar dengan suhu 440oC sampai menjadi abu (ash content). Material yang terbakar adalah kandungan material organik.

16

Karakteristik Tanah

Sistem Multi Fase: Hubungan antar fase

17

Sistem Multi Fase:

Hubungan antar fase


Angka pori (void ratio):

Porositas, n:

Vv n= 100% V

Vv e= Vs

Hubungan antara porositas dan angka pori:

n e= 1 n

e n= 1+ e
Vw S = 100% Vv

Derajat Kejenuhan, S:

18

Hubungan antar fase

Kadar air:

Ww w= 100% Ws

Berat volume total atau basah (total atau wet unit weight):

W + Ww W = s V V

Berat volume partikel solid tanah:

Ws s = Vs

Berat volume kering:

Ws d = V

Berat volume efektif :

= sat w

19

20

Anda mungkin juga menyukai