Anda di halaman 1dari 30

INDEX PROPERTIES AND SOIL CLASIFICATION

DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

Rencana Pembelajaran
Pokok Bahasan Konsistensi Tanah 1 2 Sub Pokok Bahasan

Pert. ke -

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa Dapat menggunakan batas-batas Atterberg untuk menentukan konsistensi tanah Klasifikasi Tanah

Atterberg Limit Indeks Plastisitas, Liquidity Index, dll

6-7

Mahasiswa Dapat menentukan klasisifikasi dan jenis tanah berdasarkan indeks propertiesnya.

1 2 3

Tanah Organik, Tanah Butir Halus dan Tanah Butir Kasar Casagrande Plasticity Chart Sistem Klasifikasi AASHTO dan USCS

Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah

Uji Saringan dan Atterberg Limit

Uji Saringan (Distribusi Ukuran Partikel) ASTM D422


Nomor Saringan 4 10 20 40 60 100 140 200 0.85 0.425 0.250 0.15 0.106 0.075
3

Ukuran lubang (mm) 4.75 2

Ukuran Partikel Tanah

Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah

Grafik distribusi ukuran partikel tanah

Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel Tanah


D 60 D10

Koefisien keseragaman (coefficient of uniformity) Cu

Cu =

D60 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 60 persen D10 = dimeter butir yang lolos saringan sebanyak 10 persen

Cu = 1 adalah tanah yang memiliki satu ukuran butir Cu = 2 atau 3 adalah tanah bergradasi buruk Cu >15 adalah tanah bergradasi baik

Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel Tanah

Koefisien kelengkungan (coefficient of curvature) Cc

2 D 30 Cc = D10 D 60

D30 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 30 persen

Cc = 1 - 3 adalah tanah yang memiliki gradasi baik jika Cu > 4 untuk kerikil Cu > 6 untuk pasir

Atterberg Limits (ASTM D 4318)

Dilakukan pada material tanah yang lolos saringan No. 40 (ukuran 0.425mm)

SL

PL

LL
8

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


Liquid Limit

Plastic Limit

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


PLASTIC LIMIT TEST

LIQUID LIMIT

TEST

Flow Graph

TEST NO. CONTENT

NO. OF

NO.

BLOWS

WATER CONTENT
TEST W ATER

65

61.13

23.75

% %
60

2 47.24 %

15

53.73

24.85

27

%
MEAN VALUE

39

43.53

24.30

% % % %
45 50

55

LQUID LIMIT wL : wP : IP : 23.76 24.30

48.06

PLASTICITY INDEX

NOTE:

Water Content (%)

PLASTC LIMIT

40 1 10

25
Number of Blows

100

Liquid Limit
10

Pendekatan Casagrande untuk menentukan Shrinkage Limit

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


11

Atterberg Limits (ASTM D 4318)

Plasticity Index:

PI = LL PL
w PL LI = L L PL

Liquidity Index:

PL

LL
12

Perilaku Stress Strain Tanah Lempung Berdasarkan Daerah Atterberg Limits

13

Hubungan antara parameter tanah lempung dengan sifat mekaniknya

Liquid Limit (LL):

C c 0.009( L L 10% )

untuk N C clay, low - m oderate sensitivity

Pada kondisi LL (tanah remolded): Undrained shear strength, su 0.03 kg/cm2

Liquidity Index (LI):

Kadar air alami mendekati LL, LI 1, qu 0.3 1.0 kg/cm2 Kadar air alami mendekat PL, LI 0, qu 1 5 kg/cm2

Di mana: qu = unconfined compressive strength


14

SISTEM KLASIFIKASI TANAH

Sistem AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials)

Digunakan terutama untuk mengklasifikasikan tanah subgrade

Sistem USCS (Unified Soil Classification System)

Digunakan oleh ASTM (American Society for Testing and Materials) dan the Uniform Building Code (UBC)

15

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

AASHTO membagi tanah menjadi 7 kelompok besar: A-1 sampai A-7 A-1, A-2, dan A-3 : 35% lolos ayakan No.200 A-4, A-5, A-6, dan A-7: 35% lolos ayakan No.200 Kriteria Plastisitas: Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai PI 10. Nama berlempung dipakai apabila bagian-bagian tanah yang halus mempunyai PI > 11.

16

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm, dan yang tertahan ayakan no.20 (2mm)

Pasir

: bagian tanah yang lolos ayakan No.20 (2mm), dan tertahan ayakan No.200 (0. 075mm)

Lanau dan lempung: bagian tanah yang lolos ayakan No.200.

17

17

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

18

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

Penentuan Klasifikasi Group A-4 s/d A-7


19

Kelas Subgrade Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk 0

Nilai Indeks Group

01 24 59 10 - 20

20

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

21

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

Rentang LL vs. PI untuk kelompok A-2, A-4, A-5, A-6, dan A-7

22

22

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

GROUP INDEX (GI):

GI dipergunakan untuk mengevaluasi mutu dari suatu tanah sebagai material lapisan tanah dasar jalan (subgrade)

Kualitas tanah dinyatakan berbanding terbalik dengan harga GI

Persamaan untuk menghitung GI: GI= (F-35)[0. 2+0.005(LL-40)]+0.01 (F-15) (PI-10) F : persentase butiran yang lolos ayakan No.200 LL : batas cair (liquid limit) PI : index plastisitas

Harga GI ini ditulis dalam kurung di belakang nama klasifikasi tanah yang bersangkutan. Contoh: A-4(3)
23

23

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

Aturan untuk menghitung harga GI:

Apabila dari perhitungan didapat harga GI yang negatif, maka harga GI dianggap nol

Harga GI yang tidak bulat (pecahan), dibulatkan ke angka yang paling dekat

Tidak ada batas atas

Untuk tanah A-1a, A-1b, A-2-4, A-2-5, dan A-3, harga GI selalu sama dengan nol

Untuk tanah A-2-6, A-2-7 hanya bagian PI saja yang digunakan, sehingga persamaan di atas menjadi: GI = 0.01(F-15)(PI-10)
24

Klasifikasi Menurut USCS

Membagi tanah menjadi 2 kelompok besar

Tanah berbutir kasar (Coarse Grained Soil): - Tanah kerikil dan pasir dimana < 50% berat lolos ayakan No.200 - Simbol kelompok ini dimulai dengan huruf G (Gravel/kerikil) atau S (Sand/pasir)

Tanah berbutir halus (Fine Grained Soil):

- Tanah dimana > 50% berat lolos ayakan No.200 - Simbol kelompok ini dimulai dengan huruf M (Silt/lanau anorganik), C

(Clay/lempung anorganik), O untuk tanah lempung dan lanau organik Simbol PT (peat) dipakai untuk tanah gambut, muck, dan tanah lain dengan kadar organik tinggi

Simbol lain:

W P L H

= well graded (tanah dengan gradasi baik) = poorly graded (tanah dengan gradasi buruk) = low plasticity/plastisitas rendah (LL< 50) = high plasticity/plastisitas tinggi (LL>50)
25

Klasifikasi Menurut USCS

Tanah berbutir kasar (Coarse Grained Soil):

Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok GW, GP, GM, GC, SW, SP, SM, dan SC

Selain itu masih perlu diperhatikan faktor-faktor berikut untuk klasifikasi yang lebih teliti:

- Persentase butiran yang lolos ayakan No.200 (0.075 mm) - Persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No.4 (4.75 mm) - Koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien gradasi (Cc) untuk tanah dengan persentase lolos ayakan No.200 antara 0 sampai 12% - LL dan PI bagian tanah yang lolos ayakan No.40 (0.425 mm), dimana 5% dari tanah tersebut lolos ayakan No.200 - Apabila persentase butiran yang lolos ayakan No.200 adalah antara 5% sampai 12%, diperlukan simbol ganda seperti GW--GM, GP-GM, GW-GC, GP-GC, SW-SM, SW-SC, SP-SM, dan SP-SC.
26

26

Klasifikasi Menurut USCS

Tanah berbutir halus (Fine Grained Soil):

Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, MH, CH, dan OH didapat dengan cara menggambar batas cair dan index plastisitas tanah yang bersangkutan pada bagan plastisitas. Garis diagonal pada bagan plastisitas dinamakan garis A yang mempunyai persamaan (fungsi) PI = 0,73 (LL - 20)

27

27

Klasifikasi Menurut USCS

28

28

Klasifikasi Menurut USCS

Untuk gravel

Untuk sand

Untuk lanau & lempung

29

29

Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande) Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
30

Anda mungkin juga menyukai