Peng Kaji An
Peng Kaji An
RW 06
KP CIEMBE DESA
PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI I. PENGKAJIAN A. Pengumpulan data 1. Sejarah Desa Kp Ciembe Desa Padabeunghar kecamatan jampang tengah, berdiri sejak tahun 1975 Desa ini terletak di kabupaten sukabumi, desa ini berpenghuni kurang lebih 890 jiwa. Terdiri dari 8 RW dengan masing-masing terdiri dari 7 RT. RT 07 RW 06 baru di bentuk tahun 1990 oleh pemerintah daerah kabupaten sukabumi, berpenghuni 94 jiwa dengan 20 KK, mayoritas berekonomi menengah kebawah, dengan pekerjaan sebagai buruh pabrik, petani, pedangang dan berwirausaha. Dengan penghasilan sebagai buruh , banyak kepala keluarga yang tidak dapat memfasilitasi keluarganya dengan sandang , pangan , dan papan yang layak. Dari dulu, kehidupan di desa M ini masih terpaku pada pola suami bekerja dan istri merawat rumah dan anak-anak di rumah. Angka kelahiran di Desa M tergolong tinggi karena mayoritas pasutri tidak mengikuti program Keluarga. Karena keterbatasan ekonomi, fasilitas kesehatan juga pengetahuan tentang keluarga berencana. Sejak tahun 1980 sudah mulai ada 1 pabrik pengolahan kapur didaerah mengitari RT 07 RW 06, secara mandiri mulai dari kecil-kecilan kurang lebih hanya 1 truk kecil kemudian berkembang pesat menjadi 3 x sehari dengan truk besar. Sehingga mempengaruhi lingkungan sekitar RT 07 keadaan udara berdebu , dalam radius 50 meter dari lokasi pabrik, juga limbah asap hitam pekat dari pembakaran batu kapur yang masih menggunakan ban karet sebagai bahan bakar. Ditambah kebiasaan masyarakan tidak membuka jendelanya pada pagi hari karena mengeluh asap pabrik, tingginya kadar asap,debu ditambah dengan kebiasaan tidak membuka jendela mengakibatkan tingginya angka kejadian ISPA.
Jln pelabuhan II Km 15 Kampung Ciembe Desa Padabeunghar Kec Jampang Tengah Kab Sukabumi Jawa Barat RT 07 RW 06
b. Batas Wilayah
c. Denah
Sebelah Utara
: RT 05 RW 06
Sebelah Utara Timur laut : RT 03 RW 06 Sebelah Timur Laut Sebelah Timur Sebelah Barat Daya : RT 02 RW 06 : RT 04 RW 06 : RT 06 RW 06
1) Lantai 10 rumah lantainya terbuat dari keramik, sedangkan 5 rumah masih ada yang beralaskan tanah dan 5 rumah menggunakan lantai plester semen. 2) Dinding 10 rumah permanen sudah menggunakan tembok sedangkan 5 rumah lainnya masih ada yang menggunakan campuran tembok dan 5 rumah bilik maupun asbes 3) Ventilasi 10 rumah yang sudah permanen ventilasi sudah 2/10 dari luas bangunan, sedangkan 10 rumah non permanen hanya memiliki sekitar 3-4 jendela yang besarnya hanya 1x1 meter sehingga pencahayaan kurang ditambah ventilasi jarang dibuka. 4) Pencahayaan Daerah tersebut Dalam radius 50 meter dari pabrik pencahayaan alami kurang terang asap karena yang mengepul dari pembakaran kapur sedangkan yang berjarak 100 meter meter dari pabrik sebagian besar pencahayaan alaminya lebih terang, jarak antar rumah saling berdekatan dan mengitari pabrik kapur tersebut. 5) Langit langit 5 rumah permanen jarak langit-langi sudah diatas 2,4 meter sedangkan sisanya masih sekitar 2,0 meter, atap semuanya menggunakan genting,
c. Halaman
Di RT 07 sebagian besar rumah mempunyai halaman yang tidak seberapa luas dan digunakan sebagai teras dan tempat menjemur pakaian.
d. Pabrik
Pabrik memiliki luas 500m x 400m dengan 3 tungku pembakaran, produksi nonstop 24 jam , kurang lebih 12 mobil untuk mengangkut hasil kapur setiap harinya, pembakaran kapur menghasilkan asap yang pekat dan hitam dengan bahan bakar oli bekas & ban karet.
Sekitar pabrik gersang dan tumbuhan sekitar terlihat putih , abu dari asap yang mengepul jatuh di sekitar radius 200 meter dari sisi pabrik, dan tergantung arah angin yang menerjang tungku pembakaran.
penduduk RT 07 bekerja sebagai buruh pengolahan pabrik tepung tapioca, sebagian penduduk bekerja tetap setelah bekerja beberapa tahun, dan sebagian lagi pegawai tidak tetap, Rata-rata penghasilan penduduk perbulan Rp.400.000-600.000 dengan pekerjaan buruh pabrik. di desa tersebut
berstatus social ekonomi menengah kebawah, dengan penghasilan perbulan yang kurang memadai untuk keperluan sehari-hari.
b.
Tingkat Sosial Masyarakat di RT 07 mempunyai hubungan social yang baik antar tetangga, kegiatan warga dapat berjalan dengan baik. Jarak masing-masing rumah sebagian besar saling berdekatan tetapi ada beberapa juga yang menjadi satu.
5. Kebiasaan
a.
Dewasa Tua Pada pagi hari sebagian besar warga pergi bekerja ke pabrik kapur, siang harinya sekitar pukul 12.00 WIB, pekerja menggunakan waktunya untuk istirahat sekedar untuk makan atau pulang ke rumah masing-masing. Kemudian pada pukul 13.00 WIB, kembali lagi untuk bekerja hingga pukul 17.00 WIB. Apabila ada acara atau kegiatan di tingkat RT atau desa warga tersebut aktif untuk mengikutinya begitupun dengan kegiatan ibu-ibu seperti kegiatan PKK. Sedangkan pada sore harinya sekitar seminggu dua kali mengikuti acara pengajian rutinan, pada malam hari setelah sholat isya para kepala keluarga dan pemuda mengikuti kegiatan ronda malam.
b. Anak-anak
Pada pagi hari mayoritas anak-anak pergi ke sekolah, siang sampai sore hari bermain dengan teman sebayanya dan menjelang malam mayoritas anakanak mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian dan kegiatan-kegiatan di mesjid .
6. Transportasi System transportasi di RT 07 mayoritas menggunakan kendaraan angkutan umum, dan berjalan kaki. Situasi jalan yang masuk ke area warga RT 07 sebagian besar tanah dan batu kerikil, pada siang dan sore hari biasanya jalanan tidak terlalu ramai karena mayoritas warga pada waktu tersebut sedang beristirahat. Namun pada waktu malam sampai pagi hari jalanan ramai karena banyak yang bekerja.
7. Fasilitas umum a) Kesehatan 1) Tempat Yankes Sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat RT 07 RW 06 adalah Posyandu, klinik dokter, klinik bidan dan Puskesmas. 2) Jarak Yankes Jarak antara RT ke Puskesmas pembantu 1 km, karena berada pada RT sebelah yaitu RT 04, Jarak ke peraktek dokter 8 km, jarak ke peraktek bidan 1 km. 3) Cara Mencapai Lokasi Yankes Bisanya penduduk pergi ke pelayanan kesehatan khususnya puskesmas dengan berjalan kaki, sedangkan sarana transportasi yang digunakan untuk mencapai klinik dokter angkot dan mobil pribadi.
b.
Sekolah Di sekitar wilayah RT 07 RW 06 terdapat fasilitas pendidikan yang terdiri dari 1 SMP.
c.
Agama Fasilitas keagamaan yang ada di wilayah tersebut adalah 1 mesjid karena mayoritas penduduknya adalah muslim.
d. Ekonomi
Fasilitas ekonomi yang terdapat di wilayah tersebut yaitu terdapat pasar ikan, pasar mingguan, pedagang kaki lima dan toko-toko juga warung nasi.
e. Elektronik
Listrik sudah masuk, tetapi masih belum menjangkau semua warga RT 07 hanya sekitar 15 KK saja yang sudah menggunakan listrik dan barang elektronik sedangkan 5 KK lagi belum teraliri listrik.
f.
Agen-agen Fasilitas agen yang terdapat di wilayah RW tersebut adalah agen air isi ulang, pulsa dan tabung Gas.
8. Suku bangsa Mayoritas penduduk RT 07 dari suku sunda dan jawa. 9. Agama Penduduk di RT 07 bisa dikatakan berjenis Heterogen dengan Mayoritas penduduk beragama Islam, dan ada 2 penduduk pendatang beragama buddha yang sebagai pemilik pabrik, tempat peribadatan agama islam yaitu mesjid jamie al-quds sedangkan tidak ada tempat beribadatan untuk beragama buddha (vihara), sering diadakan perkumpulan di mesjid seperti pengajian ibu/bapak, rajaban, mauludan dll. 10. Pelayanan Kesehatan dan sosial Jarak dengan sarana kesehatan puskesmas pembantu sedikt berjauhan karena tidak berada di RT 07 secara langsung dan nampaknya kurang dimanfaatkan, selain keterbatasan intervensi puskesmas juga karena masyarakat lebih sering menahan rasa sakit atau sering mengabaikan. Penyakit terbanyak di masyarakat selama 3 bulan terakhir adalah hipertensi, sedangkan pada anak yang terbanyak di derita adalah ISPA (data terlampir) Ditambah dengan kebiasaan merokok oleh orang dewasa + lansia, yang merupakan perokok aktif pada RT 07 tersebut. 11. Persepsi masyarakat Masyarakat mengatakan sangat terganggu dengan asap yang mengepul dari pabrik, anak-anaknya banyak yang terjangkit batuk batuk, namun mereka membiarkan saja karena menurut mereka itu merupakan suatu penyakit kambuhan. Didaerah pabrik ada satu puskesmas pembantu, juga pemilik pabrik merupakan pendatang di daerah RT 07 jadi dapat dilakukan diskusi mengenai dampak lingkungan dari pebrik tersebut.
12. Pemerintahan dan politik Setiap pemilihan RT baru selalu dilakukan pemilihan, melalui voting, setiap warga RT berhak menentukan sendiri siapa ketua RT yang baru. Selama ini jarang sekali untuk kumpul antar warga , mengenai masalah lingkungan, jika ada pertemuan kebanyakan adalah soal keagamaan. 13. Komunikasi Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, bila ada pengumuman biasanya dilakukan melalui speaker mesjid. 14. Media Karena hanya Sekitar 15 KK saja yang sudah menggunakan listrik, juga mempunyai televisi dan radio 15. Rekreasi Di RT 07 tidak terdapat banyak lahan kosong tetapi memiliki lahan kosong sekitar 10x6 meter digunakan untuk lahan lapang bulu tangkis dan voli yang biasa tempat bermain anak-anak , atau ketika ada acara agustusan maupun acara lomba.
B. Data Demografi
a. Komposisi Penduduk
a) Berdasarkan Jenis Kelamin TABEL 1.1 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013 No Perempuan 1. 48 Laki Laki 46 Jumlah Total 94
49%
51%
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di RT 07 RW 06 di Kp. Ciembe yaitu jumlah penduduk lakilaki 49% lebih sedikit dibanding perempuan 51 %.
b) Berdasarkan Umur TABEL 1.2 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DI RT 07 RW 06 DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013 Jumlah No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Umur P 0-1 tahun 1-5 tahun 5-12 tahun 13-19 tahun 20-45 tahun 46-59 tahun > 60 tahun 2 5 10 6 20 3 2 48 94 L 0 4 12 6 20 2 2 46 P 2,127 5,319 10,416 6,382 21,276 3,191 2,127 51 100 L 0 4,166 12,765 6,382 21,276 2,127 2,127 49 %
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur di RT 07 RW 06 Kp. Ciembe adalah usia (0-1 tahun) 2%, (1-5 Tahun) 10 %, (5-12 Tahun) 23%, (13-19 Tahun) 13%, (20-45 Tahun) 43%, (46-59 Tahun) 5%, (>60 Tahun) 4%. c) Berdasarkan Agama TABEL 1.3 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013 No 1. 2. Agama Islam Buddha Jumlah 92 2 94 % 97,87 2,13 100
Jumlah
Komposisi penduduk berdasarkan Agama di RT 07 RW 06 Kp. Ciembe mayoritas beragama Islam 92 orang (98%) dan sisanya Buddha 2 orang (2%).
d) Berdasarkan Tingkat Pendidikan TABEL 1.4 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
NO
Tingkat Pendidikan
Jumlah P 2 5 10 2 4 3 4 16 2 2 48 94 L 1 3 10 2 6 2 6 13 2 1 46
% P 2,127 5,319 10,638 2,127 4,255 3,191 4,255 17,021 2,127 2,127 51 100 L 1,063 3,191 10,638 2,127 6,382 2,127 6,382 13,82 2,127 1,063 49
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Belum sekolah TK SD Lulus SD SMP Lulus SMP SMA Lulus SMA PT Lulus PT
RW 06 Kp. Ciembe
mayoritas lulusan SMA 29 orang (30%) dan ada juga hal ini dapat membantu dalam jenis penyuluhan yang diberikan untuk masyarakat RT 07 RW 06.
e) Berdasarkan Jenis Pekerjaan TABEL 1.5 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS PEKERJAAN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
4. 5. 6. 7. 8.
2 25 2 2 2 48 94
0 27 1 1 2 46
Berdasarkan jenis pekerjaan penduduk di RT 07 RW 06 mayoritas pelajar dan buruh sehingga waktu dalam penyampaian penyuluhan lebih tepat disampaikan pada waktu sore hari karena waktu berkumpul seluruh keluarga biasanya pada sore hari.
1) TABEL 1. 6
Rumah
DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN KEPEMILIKAN RUMAH DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADA BEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013 No 1 2 3 Kepemilikan Rumah Sendiri Kontrak Menumpang Jumlah 12 8 4 24 % 50 33,33 16,67 100
Jumlah
Berdasarkan kepemilikan rumah di RT 07 RW 06 keluarga yang menumpang dengan orang tua sebanyak 4 kk (17%) alasannya karena belum mempunyai cukup biaya untuk membeli rumah sendiri ataupun mengontrak rumah sehingga mereka memilih menumpang dengan orang tua.
TABEL 1.7 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN RASIO PENGHUNI DENGAN LUAS RUMAH DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No
Rasio
Penghuni Jumlah
Jumlah
Berdasarkan rasio penghuni dengan luas rumah di RT 07 RW 06 ada 8 (33,3%) keluarga yang tidak terpenuhi sesuai dengan kepemilikan rumah, hal ini terjadi karena luas rumah yang sempit untuk keluarga tidak mencukupi untuk penghuni yang menempatinya.
TABEL 1.8 DISTRIBUSI FREKWENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN VENTILASI RUMAH DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUGNHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1 2 3
Jumlah 8 16 24
Jumlah
Berdasarkan ventilasi rumah di RT 07 RW 06 mayoritas masyarakat menggunakan pintu (67%) sebagai ventilasi hal ini disebabkan karena tidak bisa dibukanya jendela karena jendela permanen.
TABEL 1.9 DISTRIBUSI FREKUENSI RUMAH PENDUDUK BERDASARKAN MEMBUKA JENDELA DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUGNHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No
Membuka
Jumlah
1 2 3
5 4 15 24
Jumlah
62%
Berdasarkan membuka jendela di RT 07 RW 06 mayoritas tidak membuka jendela (62%) hal ini dikarenakan jendela yang digunakan adalah jendela permanen.
TABEL 1.10 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN SUMBER PENCAHAYAAN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No
Sumber Pencahayaan
Jumlah
1 2 3
20 4 24
Jumlah
Sumber Pencahayaan
0% 17% Listrik Lampu Minyak 83% Lain - Lain
Berdasarkan Sumber pencahayaan sebagian besar sudah menggunakan listrik 83% dan 17% lainnya dengan lampu minyak sumber pencahayaan yang lain yang digunakan penduduk di RT 06 RW 07 adalah pada siang hari dengan sumber cahaya matahari.
TABEL 1.11 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN LUAS PENCAHAYAAN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KOTA SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1 2
Jumlah 17 7 24
Jumlah
Luas Pencahayaan
29% <15% 71% >15%
Berdasarkan luas pencahayaan yang <15% adalah 17 rumah (71%), hal ini merupakan salah satu factor predisposisi terjadinya ISPA.
TABEL 1.12 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN JENIS LANTAI DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1 2 3
Jumlah 4 20 24
Jumlah
Jenis Lantai
0% 17% Tanah Tembok 83% Bilik/Papan
Di RT 07 RW 06 ini jenis lantai yang digunakan adalah lantai tembok yaitu sebanyak (83%) dan yang berlantai tanah (17%) Hal ini berdampak positif terhadap penekanan angka penyakit yang dapat ditularkan melalui kulit.
TABEL 1.13 DISTRIBUSI FREKUENSI RUMAH PENDUDUK BERDASARKAN PENATAAN RUANGAN DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADA BEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1 2
Jumlah 16 8 24
Jumlah
Penataan Ruangan
33% Teratur 67% Tidak Teratur
Penataan ruangan rumah penduduk di RT 07 RW 06 masih banyak yang tidak teratur sekitar 67%, hal ini dilihat dari kurangnya kebersihan dalam rumah, penataan alat alat rumah tangga yang berantakan / tidak teratur dapat menjadi faktor yang dapat menimbulkan penyakit atau pun mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga. \
TABEL 1.14 DISTRIBUSI FREKUENSI RUMAH PENDUDUK BERDASARKAN KEBERSIHAN DALAM RUMAH DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No
Kebersihan Rumah
Dalam Jumlah
1 2
Bersih Kotor
18 6 24
75 25 100
Jumlah
Berdasarkan kebersihan dalam rumah di RT 07 RW 06 masih ada rumah keluarga (25%) yang tampak kotor hal ini menunjukan tingkat kesadaran penduduk terhadap kebersihan rumah masih kurang dan hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.
TABEL 1.15 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH RUMAH BERDASARKAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1 2
Jumlah 18 6 24
% 75 25 100
Jumlah
Dalam pemanfaatan pekarangan rumah di RT 07 RW 06 mayoritas tidak ditanami karena lahan pekarangannya yang sempit.
b) Masalah penyakit akibat Lingkungan TABEL 1.16 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH KELUARGA BERDASARKAN GANGGUAN YANG SERING DIDERITA DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADA BEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013 No Nama Penyakit 1. 2. 3. 4. 5. Tidak ISPA Hipertensi Diare Penyakit Kulit Pernah Jumlah 5 2 3 2 % 20,84 8,33 12,5 8,33 50
Menderita 12
Gangguan yang sering diderita oleh keluarga di RT 07 RW 06 adalah ISPA sebanyak 21%.
TABEL 1.17 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDERITA ISPA MENURUT KELOMPOK UMUR DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADA BEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
Jumlah No Umur Penderita 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 0-1 tahun 1-5 tahun 5-12 tahun 13-19 tahun 20-45 tahun 46-59 tahun > 60 tahun 1 5 6 2 5 0 1 20 94 Tidak 1 4 16 10 35 5 3 74
% Penderita 1,06 5,32 6,38 2,13 5,32 0 1,06 21,27 100 Tidak 1,06 4,25 17,02 10,63 37,23 5,32 3,19 78,73
Penderita ISPA menurut kelompok umur di RT 07 RW 06 mayoritas anak-anak berusia 0-1 tahun (1%), 1-5 tahun (5%), 5-12 tahun (7%), 13-19 tahun (2%), 20-45 tahun (5%), >60 tahun (1%) dan 79% lainnya tidak menderita ISPA.
c) Tindakan yang mempengaruhi kesehatan TABEL 1.18 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH KELUARGA BERDASARKAN TINDAKAN PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA DI RT 07 RW 06 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
No 1. 2. 3. 4.
Tindakan Yang Dilakukan Beli Obat Warung Pelayanan Kesehatan Didiamkan Obat Tradisional
Jumlah 10 4 5 5 24
Jumlah
Kesadaran masyarakat RT 07 RW 06 dalam penanggulangan masalah kesehatan sudah sebagian besar berusaha menanggulangi masalah kesehatannya sendiri, tetapi masih ada yang didiamkan saja sebanyak (21%) dengan alasan membawa ke poskesdes dengan jarak yang jauh yang ada di RT 04.
TABEL 1.19 DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH KELUARGA BERDASARKAN KEBIASAAN MEROKOK DI RT 07 RW 08 KP CIEMBE DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI BULAN MARET 2013
NO
Jumlah 20 4 24
Berdasarkan kebiasaan merokok jumlah keluarga yang merokok mencapai 83%, hal ini dapat menambah pencemaran udara yang sudah tercemar oleh asap pabrik.
II. ANALISA DATA No . 1 Warga mengeluhkan anaknya ada yang batuk batuk asap Warga mengeluhkan asap yang dari pekat keluar pabrik karena Data Subjectif Data Objectif Diagnosa keperawatan Terdapat Pabrik yang memiliki luas 500m x Resiko nonstop 24 jam , kurang lebih 12 mobil untuk penyakit mengangkut hasil kapur setiap terjadinya
400m dengan 3 tungku pembakaran, produksi peningkatan ISPA harinya, pada warga RT 07
pembakaran kapur menghasilkan asap yang RW 06 Kp Ciembe pekat dan hitam dengan bahan bakar oli bekas & Desa Padabeunghar ban karet. Kecamatan Tengah Sekitar pabrik gersang dan tumbuhan sekitar Jampang terlihat putih , abu dari asap yang mengepul Kabupaten jatuh di sekitar radius 200 meter dari sisi pabrik, Sukabumi dan tergantung arah angin yang menerjang berhubungan tungku pembakaran. dengan lingkungan Penderita ISPA menurut kelompok umur di RT yang kurang bersih, 07 RW 06 mayoritas anak-anak berusia 0-1 ditandai dengan : tahun (1%), 1-5 tahun (5%), 5-12 tahun (7%), 13-19 tahun (2%), 20-45 tahun (5%), >60 tahun (1%) dan 79% lainnya tidak menderita ISPA. Kesadaran masyarakat RT 07 RW 06 dalam penanggulangan masalah kesehatan sudah - Asap pabrik mengganggu kesehatan - Penderita ISPA di RT 07 totalnya dari 21%
sebagian besar berusaha menanggulangi masalah kesehatannya sendiri, tetapi masih ada yang didiamkan saja sebanyak (21%) dengan alasan membawa ke poskesdes dengan jarak yang jauh yang ada di RT 04. Berdasarkan kebiasaan merokok jumlah
seluruh
keluarga yang merokok mencapai 83%, hal ini dapat menambah pencemaran udara yang sudah tercemar oleh asap pabrik. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat
pintu
sebagai
pendidikan di RT 07
RW 06 Kp. Ciembe
ventilasi utamanya
mayoritas lulusan SMA 29 orang (30%) dan ada juga hal ini dapat membantu dalam jenis penyuluhan yang diberikan untuk masyarakat RT 07 RW 06. Berdasarkan jenis pekerjaan penduduk di RT 07 RW 06 mayoritas pelajar dan buruh sehingga waktu dalam penyampaian penyuluhan lebih tepat disampaikan pada waktu sore hari karena waktu berkumpul seluruh keluarga biasanya pada sore hari.
Berdasarkan rasio penghuni dengan luas rumah
rumah di RT 07 (33,3%)
mayoritas tidak membuka jendela (62%) - Berdasarkan luas pencahayaan yang adalah <15% 17
rumah, hal ini terjadi karena luas rumah yang sempit untuk keluarga tidak mencukupi untuk penghuni yang menempatinya. Berdasarkan ventilasi rumah di RT 07 RW 06 mayoritas masyarakat menggunakan pintu
(67%) sebagai ventilasi hal ini disebabkan karena tidak bisa dibukanya jendela karena jendela permanen. Berdasarkan membuka jendela di RT 07 RW 06 mayoritas tidak membuka jendela (62%) hal ini dikarenakan jendela yang digunakan adalah jendela permanen. Berdasarkan Sumber pencahayaan sebagian besar sudah menggunakan listrik 83% dan 17% lainnya dengan lampu lain minyak yang sumber digunakan
pencahayaan
yang
penduduk di RT 06 RW 07 adalah pada siang hari dengan sumber cahaya matahari. Berdasarkan luas pencahayaan yang <15% adalah 17 rumah (71%), hal ini merupakan salah
satu factor predisposisi terjadinya ISPA. Di RT 07 RW 06 ini jenis lantai yang digunakan adalah lantai tembok yaitu sebanyak (83%) dan yang berlantai tanah (17%) Hal ini berdampak positif terhadap penekanan angka penyakit yang dapat ditularkan melalui kulit. Penataan ruangan rumah penduduk di RT 07 RW 06 masih banyak yang tidak teratur sekitar 67%, hal ini dilihat dari kurangnya kebersihan dalam rumah, penataan alat alat rumah tangga yang berantakan / tidak teratur dapat menjadi faktor yang dapat menimbulkan penyakit atau pun mempengaruhi kondisi kesehatan keluarga. Kebersihan dalam rumah di RT 07 RW 06 masih ada rumah keluarga (25%) yang tampak kotor hal ini menunjukan tingkat kesadaran penduduk terhadap kebersihan rumah masih kurang dan hal ini dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.