Seseorang yang bisa bersikap baik akan menjadi individu. Ucapan dan
perbuatan yang baik antara lain :
“I CAN”
(yakin kita bisa melakukan sesuatu yang baik)
“THIS IS A LONG PLAN”
(untuk menjadi sukses dibutuhkan perencanaan yang matang)
“LEARNING IS VALUABLE”
(budaya proses yang sangat berharga dan penting)
“I WILL MAKE DIFFERENT IN THE LIVES OF SURROUNDING”
(berfikir untuk dapat merubah bagi orang-orang di sekeliling)
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat taufiq
dan hidayah-Nya lah penulisan paper ini dapat disesuaikan.
Saya selaku penulis sadar bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari
Anda demi perbaikan selanjutnya.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada :
1. Bapak Abd. Wahid Efendi, M.Ag. selaku Kepala Sekolah.
2. Ibu Hj. Anik zahrotin Ni’mah, SE. selaku Wali Kelas.
3. Ibu Dra. Khusnul Maziyah selaku guru pembimbing pembuatan paper ini.
4. Kedua orangtua yang senantiasa memberi dorongan dan motivasi dalam
pembuatan paper ini.
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu didalam proses
penyusunan paper ini.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan paper ini, baik dalam susunan
dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga
penulisan paper ini bermanfaat khususnya kepada saya selaku penulis dan umumnya
kepada pembaca yang budiman.
Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.
Sidoarjo, ……………….
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat....................................................................... 4
D. Metode Penelitian.......................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan.................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 7
A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya...................................... 7
B. Proses Globalisasi dan Modernisasi............................................... 8
C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara........................................................................................ 11
D. Indonesia Masuk Dalam Kubangan Utang Globalisasi................. 13
BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN
MASALAH.......................................................................................... 16
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial
dan Budaya.................................................................................... 16
B. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya................ 19
C. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi............................. 21
D. Aspek-aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi......................... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 28
A. Kesimpulan.................................................................................... 28
B. Saran ............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perubahan sosial budaya terhadap perkembangan masyarakat?
2. Faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perubahan sosial budaya di
masyarakat ?
3. Bagaimana pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap perkembangan
tentang pengetahuan dan teknologi ?
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan paper ini adalah
pendekatan secara normatif sosiologi yaitu, pendekatan dengan melihat
kenyataan dalam praktek, sejauh mana perubahan sosial budaya yang terjadi di
masyarakat dan faktor-faktor apa saja penyebabnya.
Data-data yang didapatkan setelah dihimpun dan disusun kemudian
dianalisa serat diidentifikasi sesuai dengan rumusan permasalahannya dan agar
terlihat susunan data yang dapat memberikan gambaran fakta tentang obyek
penulisan paper ini.
Setelah data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode
deduktif, kemudian dihubungkan dengan kasus yang sedang dibahas, sehingga
dengan demikian dapat ditarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran
sesuai dengan permasalahan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan paper ini terbagi empat bab. Pembagian
penulisan dalam paper ini untuk memudahkan penulis dalam menyusun hasil
penilaian terhadap masalah yang ada.
BAB I : Adalah pendahuluan yang terdiri dari pembagian sebagai berikut :
latar belakang masalah dan rumusannya, tujuan dan manfaat
penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran mengenai latar
belakang dari pembahasan masalah serta pemecahan masalah
dalam penulisan paper ini dan dengan adanya bab pendahuluan ini
diharapkan akan mempermudah pembahasan bab selanjutnya.
BAB III : Pada Bab III dibahas mengenai faktor-faktor penyebab perubahan
sosial budaya dan sikap selektif menghadapi pengaruh globalisasi
terhadap perubahan sosial budaya di masyarakat.
1) Masa Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari bahasa Latin, kapital berarti kepala atau
modal pokok dalam perniagaan. Jadi, kapitalisme adalah paham atau sistem
ekonomi yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada pada
tangan swasta (di Eropa pertama-tama pada kaum bangsawan dan biara atau
Gereja), dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan sebanyak-
banyaknya. Istilah ini berasal dari seorang sosialis Perancis bernama Louis
Blanc (1811 – 1882). Kapitalisme terbagi atas dua bagian, kapitalisme lama
dan kapitalisme modern.
a) Kapitalisme lama
Paham ini berkembang sejak abad ke-11, ketika perdagangan
internasional mulai dilakukan. Kapitalisme lama menjelma menjadi
imperialisme lama, yang ingin menguasai dunia. Ada tiga dorongan
yang menyebabkan timbulnya imperialisme lama yaitu God, Gospel, dan
Glorious.
1. Gold (emas)
Para imperialisme dari Eropa ini terdorong untuk mencari emas
sebagai lambang kekayaan pada saat ini. Emas tidak ditentukan di
Eropa, tetapi diluar Eropa (Afrika, Amerika, dan Asia).
2. Gospel (menyiarkan agama)
Kaum agama Kristen (Nasrani) terdorong oleh ajaran injil :
“.........pergilah, jadikan semua bangsa muridku dan baptislah
mereka.........”. Berdasarkan perintah Tuhan ini, banyak misionaris
dan zending pergi ke seluruh muka bumi ini untuk mengembangkan
agama Nasrani.
3. Glorious (kejayaan)
Penermuan benua baru akan membawa kejayaan suatu bangsa, baik
dalam bentuk kekayaan materiil maupun nama besar yang
diabadikan dunia. Pelopor imperialis lama ialah Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman.
b) Kapitalisme Modern
Kapitalisme modern ditandai dengan adanya revolusi industri di Inggris
yang berlangsung tahun 1750 – 1850. Kemajuan ilmu pengetahuan alam
mendorong penemuan-penemuan di bidang teknologi, antara lain
ditemukannya mesin-mesin. Misalnya James Watt menemukan mesin
uap, dan sebagainya. Jadi, revolusi industri membawa perubahan besar
dalam bidang produksi yang dahulu dikerjakan dengan tangan,
kemudian diubah dengan menggunakan mesin.
Revolusi industri menghasilkan produksi yang lebih cepat, lebih baik
kredibilitasnya, dan lebih murah. Selain itu juga membutuhkan bahan
mentah yang lebih banyak.
Oleh karena hasil produksi jauh lebih banyak, maka akibatnya terjadi
over produksi (kelebihan hasil pabrik), sehingga barang harus dijual
keluar negeri. Timbulnya imperialisme modern, di satu pihak karena
adanya over produksi.
2) Neo Imperialisme
Imperialisme dalam bentuk baru ialah suatu bentuk penjajahan yang
terutama dalam bentuk ekonomi. Negara-negara bekas jajahan telah
mencapai kemerdekaan secara politik, tetapi masih memiliki ketergantungan
dalam bidang perekonomian. Kebutuhan ini makin lama makin meningkat,
karena negara-negara bekas jajahan (disebut dunia ketiga) tersebut dalam
perekonomian merupakan negara miskin dan cenderung terus menerima
bantuan (berwujud utang) yang makin membengkak. Sungguh suatu ironi
memperbandingkan cita-cita atau tujuan negara-negara penjajah sekarang.
Mereka menjajah dengan cara yang kelihatan lebih halus. Mereka membuat
sedemikian rupa, sehingga terjadi “ketergantungan” kepada negara barat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk yang tampak adalah
masalah budaya dan peradaban, lebih khusus lagi ketergantungan dalam
bidang ilmu dan teknologi yang mempunyai konsekuensi ketergantungan
ekonomi, apalagi kekuatan militer. Ketergantungan ini mereka kemas
dengan istilah-istilah berikut :
a) Modernisasi
Menurut Dr. A. Qodri Azizy, MA.
Istilah modern secara bahasa berarti baru, kekinian, akhir, up-to-date,
atau semacamnya. Dapat pula dikatakan sebagai kebalikan dari lama,
kolot, atau semacamnya. Istilah modern juga bisa dikaitkan dengan
karakteristik. Oleh karena itu, istilah modern ini dapat diterapkan pada
manusia dan juga untuk lainnya: dari konsep bangsa, sistem politik,
ekonomi, negara, kota, lembaga (sekolah, rumah sakit, dan lain-lain),
barang, sampai pada perilaku, sifat, dan hampir apa saja. Kita dapat
memberi predikat negara sebagai negara modern, kita juga dapat
menyebut pakaian dan rumah yang modern, dan juga bisa menyebut
musik yang modern.
Jadi istilah modernisasi menyangkut semua aspek kehidupan, terutama
ditandai dengan kepercayaan terhadap sains (ilmu pengetahuan),
perencanaan, sekularisme, dan kemajuan.
Istilah ini diberi pengertian oleh Samuel Huntington sebagai hal yang
mempunyai tiga proses berikut :
1. Penggantian sejumlah besar dari hal-hal yang tradisional, bersifat
keagamaan, kekeluargaan, dan kekuasaan politik atas dasar etnik
dengan satu kekuasaan nasional dan sekuler.
2. Munculnya fungsi-fungsi politik harus dikelola dengan hierarki
administratif yang baru dan dipilih atas dasar kemampuan atau
prestasi bukan asal usul mereka.
3. Meningkatkan partisipasi politik oleh kelompok-kelompok sosial
dari seluruh masyarakat melalui perkembangan institusi baru, seperti
partai politik dan kelompok interest dalam rangka partisipasi
tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, akhirnya kita dapat menentukan sikap sebagai berikut
:
a. Aspek-aspek positif yang diterima
1) Di bidang sosial budaya
Perkembangan yang demikian cepat dalam ilmu dan teknologi, terutama
di bidang komunikasi, transportasi, dan informasi akan dapat menebus
batas-batas wilayah, budaya dan waktu. Di era globalisasi ini berarti
terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai sosial budaya. Melalui proses
seleksi nilai-nilai sosial budaya yang positif wajib kita terima, seperti
kerja keras, disiplin, kejujuran, penghargaan terhadap karya atau kerja
orang lain, optimistis, kemandirian, kesungguhan, tanggung jawab, law
enforcement, ketaatan terhadap aturan, dan nilai-nilai agama. Nilai-nilai
yang diterima akan diserap sehingga memperkaya budaya kita.
2) Di bidang ilmu dan teknologi
Kita menyadari bahwa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih
tertinggal jauh dari negara-negara yang telah maju. Justru era globalisasi
ini merupakan peluang baik untuk dapat menyerap ilmu dan teknologi,
sehingga kita akan dapat bersaing (berkompetisi) dalam menghasilkan
barang-barang yang berkualitas dengan harga murah.
3) Di bidang mental
Sikap mental seperti pasrah, menyerah, ketergantungan, kongkow-
kongkow, dan santai wajib kita ubah menjadi sikap kerja keras, disiplin
dalam segala hal, serta menghargai dan menggunakan waktu sebaik-
baiknya.
Hal tersebut merupakan kunci kemajuan dan keberhasilan dalam
pembangunan bangsa, bangsa yang maju pasti mempunyai sikap mental
tersebut. Sebagai contoh negara Jepang, Korea, Hongkong, dan
Singapura.
4) Di Bidang Ekonomi
Kompetisi atau persaingan bebas adalah kunci, seperti AFTA (Asean
Free Trade Agreement) atau perjanjian kawasan perdagangan bebas
ASEAN yang berlaku di tahun 2003 dan APEC (Asian Pacific Economy
Cooperation) atau kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang berlaku di
tahun 2020. Lalu timbul pertanyaan : sudah siapkah kita menghadapi era
liberalisme perdagangan tersebut ? jika sudah, berarti kita akan tetap
survive (hidup) akan dicukupi dari produksi luar negeri. Akibatnya
bangsa kita akan tergantung sepenuhnya pada bangsa kita.
5) Di Bidang Ideologi (politik)
Salah satu konsekuensi dari era globalisasi adalah keharusan untuk
berhubungan dengan bangsa lain. Kita akan dihadapkan dengan berbagai
ideologi bangsa lain, seperti separatisme. Oleh sebab itu, harus
mempunyai ketahanan ideologi dan kesaktian Pancasila melalui sejarah.
Pancasila merupakan ideologi nasional, pandangan hidup bangsa
(falsafah bangsa), dan dasar negara yang harus dipertahankan. Sejarah
telah membuktikan bahwa menyimpang dari Pancasila akan membawa
bencana bagi bangsa dan negara, seperti pada tahun 1949 – 1959 (masa
liberalisme) dan pada tahun 1959 – 1965 (masa demorasi terpimpin).
6) Di bidang Pertahanan dan Keamanan
Persatuan dan kesatuan akan membawa kejayaan bangsa, sebaliknya
perpecahan akan membawa kehancuran terhadap negara ini. Persatuan
dan kesatuan akan membawa rasa aman, damai, tentram dan sejahtera.
Banyak faktor di era globalisasi yang akan menimbulkan benturan dan
gesekan dengan budaya lain, seperti individualistis, sekularisme, dan
gaya hidup serba bebas (dalam arti negatif). Oleh sebab itu kita harus
waspada, kita harus dapat mengatasi setiap hambatan, ancaman,
gangguan, dan tantangan.
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut :
1. Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat adanya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-unsur budaya
suatu kelompok masyarakat bisa dikenal dan diterima oleh kelompok
masyarakat lainnya.
2. Globalisasi diambil dari kata globe, yang berarti bola dunia. Globalisasi
merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang
mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh
dunia karena adanya kemajuan transportasi memperlancar interaksi antar
warga dunia.
3. Pengaruh globalisasi yang memberi nilai-nilai positif wajib kita serap,
terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya
disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi.
4. Tidak semuanya pengaruh globalisasi dan modernisasi membawa keburukan
tetapi juga ada sisi praktis yang bisa diambil dari itu.
B. Saran
1. Filter (penyaring) yang paling mendasar adalah kita kembali kepada ajaran
agama. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyaring pengaruh
kebudayaan barat dan kebudayaan bangsa lain. Hal ini harus dilakukan oleh
segenap tokoh agama, masyarakat, pendidik dan para pemimpin.
2. Dengan penguasaan Iptek, kita akan tertinggal dari negara-negara maju.
Bahkan kita sejajar/sederajat dalam percaturan internasional.
3. Dengan Iptek akan membawa efisiensi tenaga dan biaya. Alangkah
mahalnya biaya yang harus dikeluarkan bila masih menggunakan cara
tradisional.
4. Dengan Iptek kita semakin sejahtera. Perhatikan di bidang automobil,
elektronika, dan pertanian.
5. Dengan adanya Iptek, kita akan lebih mudah mengoperasikan peralatan.
DAFTAR PUSTAKA