Anda di halaman 1dari 1

KLIPPING BERITA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT 2013

surabayapagi.com
dokumen yang diserahkan seusai masa perbaikan itu bisa dipakai sebagai dokumen saja, atau bisa digunakan sebagai materi referensi. Agung sendiri mengakui bahwa tidak ada perbedaan signifikant masing-masing komisioner terkait dualisme dukungan PK dan PPNUI. Baik itu yang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf maupun yang mendukung pasangan Khofifah-Herman. "Tidak ada perbedaan yang signifikant, tapi kami harus hati-hati karena menyangkut nasib salah satu pasangan calon," ujar Agung. Undang Bawaslu Untuk itulah, KPU kemudian memutuskan untuk kembali mengundang Bawaslu Jatim guna menjlentrehkan rekomendasinya. Sebelumnya, Bawaslu Jatim memang sudah mengirimkan rekomendasi tertulis. Rekomendasinya sederhana saja, yakni agar KPU Jatim kembali ke aturan. ''Kami menganggap bahwa rekomendasinya masih belum jelas. Jadi, kami ingin mengundang Bawaslu Jatim untuk kembali menjelaskan secara tertulis,'' tutur Agung. Rekomendasi Bawaslu Jatim ini sangat penting dalam memutuskan. ''Kami ingin agar tidak ada dissenting opinion. Kami ingin keputusan nanti diambil dengan suara bulat,'' tambahnya. Ketua Bawaslu Jatim Sufianto sendiri ketika dikonfirmasi hanya menjawab diplomatis. ''Sebenarnya sudah jelas rekomendasi kami. Tapi, kalau ingin rekomendasi tertulis lagi, kami akan melakukannya. Semuanya demi tahapan Pilgub yang berjalan sesuai aturan,'' tandasnya. Sementara itu, Komisioner KPU Jatim bidang sosialisasi Najib Hamid memastikan rapat pleno ini pasti ada hasilnya. Bila terjadi perbedaan pendapat antar komisioner, maka jalan terakhir akan menggunakan sistem voting. "Kalau rekomendasi Bawaslu itu kurang menguatkan keputusan kita, bisa jadi ada voting. Intinya hari ini (kemarin) harus selesai karena besok (hari ini, red) sudah ada pengundian nomer urut calon," terang Nadjib.Di bagian lain, tensi politik di luaran semakin memanas. Selain demo-demo, muncul juga rekamanrekaman video black campaign. Yang muncul kali pertama adalah testimoni sejumlah ketua parpol non parlemen yang mengaku dirayu habis-habisan oleh pasangan incumbent KarSa untuk mendukung dirinya. Tapi, belakangan, muncul pula rekaman video politik serupa. Kali ini giliran sejumlah ketua parpol non parlemen yang mengaku dirayu dan diiming-imingi uang oleh pasangan Khofifah. Juru Bicara KarSa, Anang Supriyono mengaku tak tahu menahu terkait masalah tersebut. ''Terus terang, ada yang berusaha menjelek-jelekkan dan melakukan black campaign terhadap kami. Ini yang kami sesalkan,'' ucapnya. Di lain pihak, terjadinya perang rekaman video politik ini tentu saja menguntungkan pasangan Bambang-Said. Karena, kedua kompetitornya tersebut saling menyerang dan saling menjelek-jelekkan. Bahkan ada salah satu akun twitter pasangan Bambang-Said me-Retweet link rekaman video politik black campaign tersebut. Ketika dikonfirmasi, salah satu tim sukses pasangan Bambang D.H.-Said Abdullah, Adi Sutarwiyono mengaku juga tidak tahu menahu. ''Akan kami cek-nya. Karena, kami juga tidak suka dengan cara-cara black campaign,'' tuturnya. n

Anda mungkin juga menyukai