Anda di halaman 1dari 12

KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN LAPORAN POLISI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP-SPKT-02 00 1/12

TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2021


Surabaya, 1 April 2021
KA SPKT POLDA JATIM

EKO HENGKY PRAYITNO, S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78010793

1. Tujuan

Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan Laporan Polisi.


bertujuan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam menerima laporan dan
pengaduan masyarakat.

2. Dasar

a. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia.
b. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP.
c. Peraturan kepala Badan Reserse Kriminal No 3 Tahun 2014 Tentang
Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana.

3. Pengertian
a. SPKT adalah singkatan dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang
bertugas melaksanakan pelayanan untuk menerima laporan pengaduan
masyarakat
b. Siaga SPKT adalah anggota yang disiagakan untuk melayani, menerima
laporan dan pengaduan masyarakat.
c. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena
hak atau kewajibannya berdasarkan Undang-Undang kepada pejabat yang
berwenang tentang telah atau sedang diduga akan terjadinya tindak pidana.
d. Pengaduan adalah pemberitahuan disertai dengan permintaan oleh pihak
yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang guna menindak
menurut hukum seseorang yang melakukan tindak pidana aduan yang
merugikan.

4. Sarana dan Prasarana


a. 4 unit perangkat komputer beserta printer
b. Alat tulis kantor
c. Jaringan internet dan wifi
d. Ruang tunggu yang nyaman
e. Ruang pelayanan replesentatif
f. Mushola
g. Tempat parkir yang memadai
h. Toilet pria dan wanita
i. Instalasi listrik (kabel,colokan,dll)
j. Petugas

5. Pelaksanaan
a. Pelapor diterima diruang siaga oleh petugas piket dengan senyum, sapa,
salam kemudian ditanya hal yang dapat dibantu
b. Pelapor dipersilahkan untuk duduk ditempat yang disediakan berhadapan
dengan petugas penerima laporan (petugas piket)
c. Petugas menanyakan identitas pelapor, bukti pendukung dan melakukan
pemeriksaan yang dituangkan dalam Laporan Polisi
d. Petugas memberikan Laporan Polisi yang sudah dibuat untuk diperiksa
oleh pelapor dan dibubuhkan tandatangan pelapor
e. Petugas penerima laporan menandatangani laporan polisi yang sudah
dibuat kemudian meminta Ka siaga SPKT untuk menandatangani laporan
polisi tersebut
f. Petugas penerima laporan membuat surat permintaan visum et repertum
kepada rumah sakit dalam tindak pidana yang memerlukan pemeriksaan
saksi ahli
g. Petugas membuatkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) atau
pengaduan dan menyerahkan satu lembar kepada pelapor setelah
ditandatangani
h. Petugas menyerahkan Laporan Polisi yang sudah dibuat bersama
pelapor/korban kepada penyidik untuk ditindaklanjuti atau petugas yang piket
mengantarkan berkas Laporan Polisi ke satker terkait.
KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR
KEHILANGAN (SKTLK)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SOP-SPKT-02 00 1/12

TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2021


Surabaya, 1 April 2021
KA SPKT POLDA JATIM

EKO HENGKY PRAYITNO, S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78010793

1. Tujuan

Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan Laporan


Kehilangan bertujuan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam menerima
laporan dan pengaduan masyarakat.

2. Dasar

a. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia.
b. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP

3. Pengertian
Laporan Kehilangan adalah surat keterangan yang menerangkan bahwa
seseorang melaporkan adanya sebuah kasus kehilangan suatu barang
berharga/dokumen yang dikeluarkan oleh SPKT sebagai persyaratan untuk
mengurus dokumen yang hilang

4. Persyaratan
a. Yang bersangkutan/korban datang sendiri
b. Membawa kartu indentitas diri/surat pengantar dari kelurahan
c. Membawa salinan atau Foto copy dokumen yang hilang
d. Untuk surat penting (paspor, dll) wajib membawa surat pengantar dari
instansi yang mengeluarkan dokumen tersebut
5. Pelaksanaan
a. Pelapor diterima diruang siaga oleh petugas piket dengan senyum, sapa,
salam kemudian ditanya hal yang dapat dibantu
b. Pelapor dipersilahkan untuk duduk ditempat yang disediakan berhadapan
dengan petugas penerima laporan (petugas piket)
c. Petugas menanyakan identitas pelapor, bukti pendukung kemudian
mengetik surat keterangan yang dituangkan dalam Surat Keterangan Tanda
Lapor Kehilangan (SKTLK) sesuai dengan format yang sudah ditentukan
d. Petugas mencetak 2 lembar Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan
(SKTLK) kemudian memberikan kepada pelapor untuk diperiksa dan di
tandatangani
e. Petugas mengajukan Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)
kepada Ka Siaga SPKT untuk ditandatangai
f. Petugas melakukan registrasi penomoran Surat Keterangan Tanda Lapor
Kehilangan (SKTLK) dan memberikan stempel
g. Petugas penyerahkan satu lembar Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan
(SKTLK) kepada pelapor dan satu lembar sebagai arsip di SPKT
KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


SURAT KETERANGAN ORANG TERLANTAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP-SPKT-02 00 1/12

TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2021


Surabaya, 1 April 2021
KA SPKT POLDA JATIM

EKO HENGKY PRAYITNO, S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78010793

1. Tujuan
Membangun dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam hal
penerbitan SKOT (Surat Keterangan Orang Terlantar) sehingga diharapkan
dengan SKOT akan dapat lebih efektif dan efisien serta mempermudah dalam
melaksanakan tugas

2. Pedoman
a. Undang undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 dan 2 tentang fakir miskin dan
orang terlantar
b. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.Pengertian
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009 tentang
kesejahteraan sosial
d. Progam Kerja SPKT Polda Jatim TA 2021
e. Rencana Kerja SPKT Polda Jatim TA 2021
3. Pengertian
Surat Keterangan Orang terlantar yaitu surat keterangan yang diterbitkan oleh
petugas SPKT secara online kepada orang yang karena sebab tertentu
sehingga menyebabkan dirinya terlantar/tidak berdaya secara materi, yang
selanjutnya dari surat keterangan tersebut digunakan untuk mendapatkan
bantuan (uang saku, panti penampungan, makan, tiket sesuai domisili) dari
pemerintah setempat (Dinas sosial)
4. Prosedur Pelaksanaan
Mekanisme SKOT dapat dilaksanakan diawali dengan :
a. Masyarakat yang terlantar dapat melaporkan melalui call center 110,
datang ke SPKT Polda Jatim atau Dinas Sosial
b. Petugas menginput data identitas orang terlantar Penerbitan Sket orang
terlantar oleh petugas SPKT
c. Jika armada belum siap orang terlantar dilakukan penampungan dikantor
dinas sosial jika armada sudah siap orang terlantar diberikan uang saku
dan diantar oleh petugas SPKT menuju ke terminal, stasiun atau
pelabuhan sesuai dengan alamat yang dituju
d. Penjemputan dari turun armada dan penyediaan tempat transit sementara
untuk orang terlantar oleh petugas terminal, pelabuhan dan stasiun
sebelum dilakukan penjemputan oleh petugas SPKT jajaran
e. Pengantaran orang terlantar dari terminal, stasiun dan pelabuhan menuju
ke alamat tempat tinggal dan keluiarganya yang kemudian
didokumentasikan bersama dengan Ketua RT atau RW setempat.
KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


CALL CENTER 110

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP-SPKT-02 00 1/12

TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2021


Surabaya, 1 April 2021
KA SPKT POLDA JATIM

EKO HENGKY PRAYITNO, S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78010793

1. Tujuan
Sebagai pedoman dan acuan standar pelayanan operasional pelaksanaan tugas
call center 110 dalam menerima telepon pengaduan masyarakat guna
percepatan tindakan kepolisian sebagai wujud pelayanan publik melalui media
elektronik.

2. Pedoman/Dasar
a. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
b. Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi
elektronik atau teknologi informasi secara umum
c. Perkap Nomor 20 tahun 2014 tentang pelayanan Polisi 110

3. Pengertian
Layanan Polisi 110 merupakan layanan bagi masyarakat Indonesia, Khususnya
untuk pengaduan yang bersifat darurat, sesuai dengan visi Polri yaitu
terwujudnya pelayanan keamanan dan ketertiban masyarkat yang prima,
tegaknya hukum dan keamanan dalam negeri yang mantap serta terjalinnya
sinergi polisional yang proaktif

4. Sarana dan Prasarana


a. Meja berpartisi
b. Kursi
c. Komputer set+ UPS
d. Headset
e. Printer warna

f. TV LCD 50 inci untuk monitoring (khusus Polda)


g. Jaringan internet
h. Aplikasi pengaduan
i. Aplikasi Recording (rekaman pembicaraan)
j. Aplikasi CMS (Call Monitoring System)
k. 1 orang tenaga EOS (Engineer On Site) yang bertugas memastikan segala
perangkat, jaringan maupun aplikasi call center 110 berjalan dengan baik

5. Prosedur pelaksanaan
a. Pada tingkat Polda
1) Menerima limpahan telepon dari Polres
2) Input pengaduan dari masyarkat melalui telpon
3) Melakukan eskalasi ke Polres terkait
4) Monitoring pengaduan Polres
b. Pada tingkat Polres
1) Menerima telepon masuk langsung dari masyarakat
2) Input pengaduan dari masyarakat melalui telepon
3) Menindaklanjuti laporan eskalasi dari Polda
4) Melakukan reaksi atas laporan yang masuk

6. Tata Cara penerimaan


a. Langkah I (pada komputer)
1) Nyalahkan komputer
2) Pilih aplikasi google atau mozila firefox
3) Ketik link 180.250.77.27/new_polri
4) Isi username Polda (poldajatim) / Polres(polres.........)
5) Isi password Polda (polda123)/Polres (polres123)
b. Langkah 2 (pada avaya/telepon)
1) Nyalakan avaya/telepon
2) Pasang headset
3) Tekan tanda panah kanan
4) Tekan tanda panah atas
5) Selanjutnya cari login di dalam layar avaya, lalu tekan tombol ok dalam
tombol avaya/telepon
6) Tekan username 75701 ( atau nomor lain sesuai yang sudah disetting/
ditentukan enginer /EOS)
7) Tekan lagi 75701
8) Selanjutnya cari auto in dalam layar avaya/telepon lalu tekan tombol ok
KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


RECEPTIONIST

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP-SPKT-02 00 1/12

TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2021


Surabaya, 1 April 2021
KA SPKT POLDA JATIM

EKO HENGKY PRAYITNO, S.I.K., M.M.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78010793

1. Tujuan
Sebagai pedoman dalam pelaksaanan tugas receptionis dalam penerimaan tamu
yang humanis dan memberikan kemudahan kepada tamu

2. Pengertian
Resepsionis adalah orang yang bertugas di area front liner sebagai penerima
tamu untuk menyambut, menanyakan, mengkoordinasikan dan menghantarkan
tamu sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh tamu.

3. Kriteria
a. Memiliki performance yang baik dan simpatik
b. Percaya diri, bersikap ramah dan humanis dalam memberikan pelayanan
c. Tenang, sopan dan mendengarkan setiap pembicaraan pada saat melayani
tamu
d. Komunikatif dengan bahasa jelas dan mudah dimengerti
e. Jangan menyela atau memotong pembicaraan tamu
f. Memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang cukup
g. Tanggung jawab dalam melaksakan tugas sebagai receptionis
4. Prosedur Pelaksanaan
a. Membukakan pintu dan menyambut tamu dengan humanis (senyum, sapa,
salam)
b. Menanyakan kepentingan dan memberikan nomor antrian sesuai dengan
tujuan
c. Melakukan registrasi identitas tamu
d. Mempersilakan tamu untuk duduk diruang tunggu
e. Mengantarkan tamu sesuai dengan tujuan
f. Membukakan pintu dan mengucapkan terimakasih kepada tamu yang sudah
selesai dan meninggalkan ruang pelayanan

Anda mungkin juga menyukai