Anda di halaman 1dari 7

Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 1/6
TANGGAL TERBIT : Februari 2020
DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH
KAUR BIN OPS KASAT RESKRIM KAPOLRES SOPPENG

MUH. ALI AR, S.H AMRI,A.Md., S.M PUJI SAPUTRO BOWO LEKSONO,S.Ik.,S.H
IPTU NRP 80010514 AKP NRP 81010644 AKBP NRP 7650987

1. UMUM

a. Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Hal ini dengan tegas dituangkan pada
Undang-Undang dasar 1945 hasil amandemen. Untuk menegakkan hukum yang
mampu memenuhi rasa keadilan dimasyarakat (tanpa memihak atau tidak
diskriminatif), asas kepastian hukum, persamaan didepan hukum, maka
diperlukan sosok polisi yang profesional dan dapat menjadi teladan ditengah
masyarakat sehingga mampu mewujudkan rasa aman dimsyarakat. Hal ini sesuai
dengan perubahan paradigma masyarakat yang menjadi salah satu tuntutan
reformasi, yaitu meletakkan fungsi Kepolisian pada tempat yang sebenarnya.
b. Dalam Tap MPR No. VII / MPR / 2000 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat selanjutnya Presiden menetapkan arah kebijakan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam UU No.2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara republik Undonesia.
c. Secara operasional, Polri berusaha melakukan instrumental dan kultural. Secara
universal peran Polisi dalam msyarakat dirumuskan sebagai penegak Hukum
(law enforcement officer) pemelihara ketertiban (onder maintenance) serta
didalamnya mengandung pengertian Polisi sebagai pembasmi kejahatan ( crime
fighters )
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 2/6
TANGGAL TERBIT : Januari 2020

d. Menyikapi hal tersebut diatas, guna meningkatkan kinerja dan keprofesionalan


dalam pelaksanaan tugas maka disusun Standar Operasional Prosedur ( SOP )
Olah TKP ( Tempat Kejadian Perkara ) oleh Sat Reskrim Polres Soppeng secara
konseptual yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam kesamaan gerak
dan langkah dilapangan.
1. DASAR
a. Undang – Undang No.1 Tahun 1964 tentang KUHPidana

b. Undang – undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP

d. Undang – Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

d. Undang – undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI

e. Peraturan pemerintah No. 27 tahun 1983 tentang pelaksanaan KUHAP

f. Peraturan pemerintah No. 2 tahun 2003 tentang Disiplin anggota Polri

g. Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI No. Pol. : 15 tahun 2006 tentang Kode

Etik Profesi Penyidik Kepolisian Negara RI

h. Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI No. 12 tahun 2009 tentang Pengawasan

dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana di lingkungan Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

i. Undang – undang lain yang penyidikannya dilakukan oleh Penyidik Polri.


Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 3/6
TANGGAL TERBIT : Januari 2020

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP ini


dimaksudkan agar penyidik / penyidik pembantu mengerti serta memahami tata
cara pelaksanaan Olah TKP yang telah diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP ini
untuk memberikan pedoman maupun acuan serta tata cara kepada penyidik /
penyidik pembantu sehingga mereka dapat mengerti akan pelaksanaan dan tata
cara Olah TKP dengan benar dan telah sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku sehingga dapat membuat erang suatu Tindak Pidana
yang terjadi.
3. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP )
Olah TKP ini agar setiap penyidik Sat Reskrim polres Soppeng melaksanakan
ketentuan Olah TKP sesuai dengan prosedur serta aturan yang berlaku.
4. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGERTIAN – PENGERTIAN
BAB III PELAKSANAAN
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

BAB IV ADMINISTRASI DAN ANGGARAN


BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
BAB VI PENUTUP

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 4/6
TANGGAL TERBIT : Januari 2020

BAB II
PENGERTIAN – PENGERTIAN
Olah TKP ( Tempat Kejadian Perkara ) adalah Tindakan atau kegiatan-
kegiatan setelah tindakan pertama di tempat kejadian perkara dilakukan, dengan maksud
untuk mencari, mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi, petunjuk-petunjuk
keterangan dan bukti serta identitas tersangka menurut teori “ Bukti Segi Tiga “ guna
memberi arah terhadap penyidikan selanjutnya.

BAB III
PELAKSANAAN
a. Setelah adanya Laporan atau menerima berita adanya kejadian, Sebelum mendatangi
TKP harus menyiapkan peralatan yang diperlukan sesuai dengan kasus yang akan
dihadapi.
b. Personil yang mendatangi TKP adalah Piket Reskrim, Anggota Identifikasi dan
Personil lain yang piket pada saat itu serta personil lain yang berhubungan dengan
bidang tugasnya
c. Unit Identifikasi wajib mendatangi setiap TKP bersama piket reskrim dengan
membawa semua Peralatan yang diperlukan.
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

d. Untuk Kasus-kasus tertentu yang membutukan keahlian khusus bidang Laboratorium


Forensik, Kasat Reskrim wajib meminta bantuan Laboratorium Forensik untuk
melakukan Olah TKP.
e. Pelaksanaan Olah TKP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Setelah melakukan Olah TKP wajib membuat gambar Sket TKP dan Berita Acara Hasil
Olah TKP serta melaporkan kepada Atasan secara tertulis.

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 5/6
TANGGAL TERBIT : Juli 2016

g. Adapun Urut-urutantindakan pada Olah TKP secara umum adalah sebagai berikut :
1) Melakukan Pengamatan umum di TKP
2) Melakukan Penggeledahan / penyisiran untuk mencari bukti-bukti Objektif.
3) Beri tanda dan nomor setiap barang bukti yang ditemukan
4) Pemotretan
5) Pengukuran
6) Pembuatan Sketsa.
BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
1. ADMINISTRASI
a. Sprint
b. Tanda terima
c. buku Register
2. ANGGARAN
Didukung dengan Anggaran DIPA
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

BAB V

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pengawasan dan pengendalian dilakukan secara priodik dan berjenjang yang


dilaksanakan oleh pengawas penyidik, Kaur Identifikasi, Kasat Reskrim, dan Kapolres

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
RESORT SOPPENG
STANDAR OPERASIONAL
MANAJEMEN PENYIDIKAN
TENTANG OLAH TEMPAT KEJADIAN
PERKARA
N0.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SOP-RESKRIM-02 00 6/6
TANGGAL TERBIT : Juli 2016

BAB VI
PENUTUP
Demikian penyusunan standar Operasi Prosedur ( SOP ) Olah TKP oleh sat Reskrim
polres Wajo untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas oleh penyidik / penyidik
pembantu sehingga dapat memberikan perilaku sebagai pelindung, pengayom dan
pelayan masyarakat sesuai tugas pokoknya selaku penyidik / penyidik pembantu.

Watansoppeng, Juli 2016


KEPALA SATUAN RESKRIM

AHMAD ROSMA, SH
AJUN KOMISARIS POLISI NRP
70050433
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Olah TKP

Anda mungkin juga menyukai